Anda di halaman 1dari 16

Tautologi, Implementasi,

Argumen, dan Logika

Kelompok 2
J1A220039_Muhammad Abigael Terry Arsibal
J1A220005_Nurul Khotizah
J1A220021_Jamhari
J1A220041_Sri Elpe Dermawani Simanjuntak
J1A220051_Muhammad Fauzan Adhzim
A. Tautologi
Tautologi adalah suatu benkalimat yang
selalu bernilai benar (T), tidak peduli
bagaimanapun nilai kebenaran masing-
masing kalimat penyusunnya. Sebaliknya
kontradiksi adalah suatu bentuk kalimat
yang selalu bernilai salah (F), tidak peduli
bagaimanapun nilai kebenaran masing-
masing kalimat penyusunnya.
Contoh :
Tunjukkan bahwa kalimat-kalimat dibawah ini adalah tautology dengan
menggunakan tabel kebenaran.
1. (p ˄ q) ⇒ q
Jawab :
Tabel kebenaran implikasi (p ˄ q) ⇒ q yaitu :

Oleh karena semua baris pada kolom (p ˄ q) ⇒ q bernilai T,


maka (p ˄ q) ⇒ q merupakan tautology.
2. q ⇒ (p ˅ q)
Jawab :
Tabel kebenaran implikasi q ⇒ (p ˅ q)
yaitu :

Oleh karena semua baris pada kolom q ⇒ (p ˅ q) bernilai T, maka q ⇒ (p ˅ q)


merupakan tautology.
B. Implementasi
1. Penngunaan barisan dan deret
matematika

Misalnya untuk pelajaran barisan dan deret, ini


hampir semua penjual atau pedagan di pasar
menyusun dagangan mereka memakai aturan barisan
dan deret matematika. Contoh pedagang apel pertama
apelnya disusun 6 buah, kemudian diatasnya 5 buah,
berikutnya lagi 4 buah, berikutnya lagi 3 buah
berikutnya 2 buah dan terakhr satu buah.
2. Penggunaan Aritmetika Sosial
  Lagi lagi para pedagang ini menerapkan lagi ilmu
matematika yaitu “Aritmetika social” hanya cara
hitungnya mereka lain dari yang dipelajari oleh anak-
anak yang duduk dibangku sekolah. Karena kebanyakan
mereka ini ada yang tidak sekolah, yang pentig mereka
tau modalnya sekian rupiah lakunya sekian rupiah sisa
dari modalnya itu mereka anggap untungnya. Tetapi
kalau ditanyakan berapa persen untung ruginya mereka
tidak tau karena para pedagang ini tidak secara langsung
belajar disekolah.
3. Penggunaan banggun datar
Ada anak- anak sedang bermain layangan,
rangka layang layang anak-anakini berbentuk
bangun datar yang biasa dipelajari disekolah.
tetapi anak-anak ini tidak sadar kalau mereka
sedang menerapkan ilmu matematika, atau
sedang membuat sebuah alat praga yang biasa
digunakan oleh bapak ibu guru disekolah pada
saat mengajar matematika, atau pembuatan
papan nama pada sebuah perkantoran atau
instasi lain. 
4. Bangun Ruang
 Seorang buruh bangunan sedang
membuat bak mandi dengan panjang 3
meter, lebar 2meter dan tinggi 1meter.
Buruh bangunan tersebut sedang
menyelesaikan pekerjaannya tetapi juga
sedang belajar matematika, hanya buruh
tersebut tidak menghitung volume bak
tersebut.
C. Argumen
Suatu argument disebut valid jika untuk
sembarang pernyataan yang disubtitusikan
kepada hipotesa, jika semua hipotesa
tersebut benar, maka kesimpulan juga
benar.
Sebaliknya, jika semua hipotesa benar
tetapi ada kesimpulan yang salah, maka
argument tersebut dikatakan  tidak valid
(invalid).
Sebagai contoh argument berikut:

Adi bermain gitar atau keyboard


Adi tidak bermain gitar.
Jadi, adi bermain keyboard.
Misal:
p : Adi bermain gitar
q : Adi bermain keyboard
maka argument diatas mempunyai symbol sebagai berikut:
p∨q
~p
∴q
.

selanjutnya kita ubah argumen diatas menjadi pernyataan kondisional yang


berkoresponden dengan argument tersebut, yaitu dengan cara meng-konjungsi-
kan premis-premis, kemudian hasilnya di-implikasi-kan dengan konklusi.
¢  Jadi, argument contoh diatas mempunyai pernyataan kondisional yang
berkoresponden yaitu:
[(p ∨ q) ∧ ~p ] ⇒ q
Pernyataan kondisional yang berkoresponden tersebut kemudian dibuat table
kebenaran. Jika tabel kebenaran yang dihasilkan berupa tautologi, maka
argument tersebut valid. Jika bukan, maka argument tersebut tidak valid.

p q ~p pvq (pvq)˄ ~p [(pvq)˄ ~p]Þq

B B S B S B

B S S B S B

S B B B B B

S S B S S B
D. Logika

Logika matematika adalah salah satu ilmu matematika


yang sering sekali diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagai contohnya pada kepolisian, ilmu
ini dipakai untuk menganalisis suatu kasus sedangkan
pada dunia komputer ilmu logika matematika bisa
diterapkan sebagai media penarik kesimpulan.
Contoh Soal 1: 
Lambangkan proposisi berikut ini:
"Sepertinya saya lulus Matematika dan mendapat nilai
100 jika dan hanya jika tidak pernah bolos sekolah".

Pembahasan:
Kalimat di atas memiliki gagasan dasar sebagai
berikut:
p : Saya lulus matematika
q : Saya mendapat nilai 100
r : Saya pernah bolos sekolah
Sehingga proposisi di atas dapat dituliskan
sebagai (p∧q)↔−r.
Contoh Soal 2:
 Tentukan nilai kebenaran dari proposisi berikut:
"Jika 2^2 =4 maka 2^4 = 4^2"

Pembahasan:
Pertama-tama yang harus dilakukan adalah permisalan.
Misalkan proposisi
p : 2^2 = 4 dan q : 2^4 = 4^2
dari permisalan itu, maka proposisi tersebut dapat
dilambangkan dengan p→q. Karena proposisi p dan
proposisi q bernilai benar, maka dari tabel kebenaran
proposisi bersyarat bari ke 4 (lihat pada tabel berikut ini:
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai