Anda di halaman 1dari 13

LOGIKA INFORMATIKA

PENGERTIAN ARGUMEN DAN VALIDITAS ARGUMEN

DOSEN PENGAMPU : RUKIN SUDARWANTO, S.Pd.

DI SUSUN OLEH :

NAMA : BAYU SETIAWAN (2155202003)

NAMA : DUWI AYU ANGGRAINI ( )

NAMA : IMAM MUNAJAT ( )

PRODI : TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA LAMPUNG 2022


Tugu Payaung ,Taman Fajar , Kabupaten Lampung Timur ,

Lampung 34192
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dari Dosen Pengampu
Bpk RUKIN SUDARWANTO, S.Pd. sehingga kami dapat menyusun makalah
yang berjudul “PENGERTIAN ARGUMEN DAN VALIDITAS ARGUMEN” .
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diber ikan dalam
mata kuliah

LOGIKA INFORMATIKA.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi mengingat akan kemampuan
yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada semua
pihak untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini..
DAFTARPUSTAKA

KATAPENGANTAR………...………………………………...……..…...….

DAFTARISI…………………………………...………..........……..………..….

BABI

PENDAHULUAN

a.LatarBelakang…………………………………………………..………....

b.Tujuan……………………………………………………..........................

c.RumusanMasalah………………………………………………….…........

BABII

PEMBAHASAN

a.PengertianArgumen………………………………………………………..

b.Pembuktianvaliditas………………………………………………………..

c.StrategiPerlawanan…………………………………………………………

BABIII

PENUTUP

a.Kesimpulan………………..……………..……………………..………….

b.Saran……………………………..….….………………………..…….......

DAFTARPUSTAKA…………………………...….……………………..……..
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latarbelakang

Pembuktian validitas argumen dengan menggunakan tabel kebenaran


memerlukan baris dan kolom yang besarnya sebanding dengan ekspresi
logikanya. Untuk menyederhanakan table kebenaran, dipergunakan teknik yang
disebut Metode Reductio Ad Absurdum (RAA).MetodeRAA menggunakan
strategi perlawanan atau pembalikan yang membuktikan secara terbalik
prinsip‘premis-premis yang benar menghasilkan kesimpulan yang benar’dengan
memberinilai T(true) pada premis-premis dan F (False) pada kesimpulan.Jika
ternyata benar terjadi pembalikan dari prinsip tersebut,maka argumen tersebut
dinyatakan valid.
Argumen disusun dari statemen-statemen yang disebut premis-premis
(premises) dan hanya satu statemenyang berfungsi sebagai kesimpulan
(conclusion).Premis-premis diletakkan di depan,
Sedangkan kesimpulan diletakkan paling akhir dengan diberi ciri di
depannya kata “Dengan demikian (Therefore)”. Bahan dasar logika yang berupa
proposisi-proposisi kemudian merujuk pada istilah logika proposisional atau
kalkulus proposisional. Suatu argumen yang sangat sederhana dan berbentuk
silogisma dapat di lihat dari contoh berikut ini: Jika Badu rajin belajar,maka
lulus ujian Badu rajin belajar dengan demikian,ia lulus ujian. Argumen diatas
dinamakan Modus Ponendo Ponens atau cukup disingkat Modus Ponens (MP)
saja. Argumen berupa MP ini menjadi salah satu argumen yang sangat penting
di dalamlogika proposisional bahkan di dalam logika matematika secara ke
seluruhan.Di dalam MP, dua statemen yang pertama adalah premis-premis
sedangkan statemen ketiga yang di dahului kata‘Dengan demi kian’adalah
kesimpulan.
B.Rumusanmasalah

a. Pengertian Argumen

b. Pembuktian validitas

c. Strategi Perlawanan

C.Tujuan

d. Untuk mengetahui dari pengertian Argumen

e. Untuk memahami pembuktian validitas

f. Untuk mengetahui strategi Perlawanan


BAB II

PEMBAHASAN

A.PengertianArgumen

Argumen adalah rangkaian pernyataan-pernyataan yang mempunyai


ungkapan pernyataan penarikan kesimpulan (inferensi).Argumen terdiri dari
pernyataan – pernyataan yang terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok
pernyataan sebelum kata ‘jadi’yang disebut premis (hipotesa) dan pernyataan
setelah kata‘jadi’yang disebut konklusi (kesimpulan).Dibawah ini diberikan
beberapa contoh argument:

a.Semua bilangan genap habis dibagi 2. (premis)10 adalah bilangan genap.


(premis) Jadi,10 habis dibagi 2. (konklusi)

b. Jika malam hari turun hujan,maka lapangan bola akan basah. (premis)
Ternyata malam hari turun hujan.(premis) Jadi,lapangan bola basah. (konklusi)

Suatu argument disebut valid jika untuk sembarang pernyataan yang di


subtitusikan kepa dahipotesa, jika semua hipotesa tersebut benar, maka
kesimpulan juga benar.Sebaliknya ,jika semua hipotesa benar tetapi ada
kesimpulan yang salah,maka argument tersebut dikatakan tidak valid (invalid).

Untuk menunjukan apakah suatu argument valid atau tidak, langkah


pertama yang harus dilakukan adalah menuliskan argument tersebut dalam
bentuk simbol-simbol.Sebagai contoh argument berikut: Ani ada di Bandung
atau Tasikmalaya Ani tidak ada di Bandung. Jadi,ani ada di Tasikmalaya.

Misal:p: Ani ada di Bandung


q:Ani ada di Tasikmalaya

Maka argument diatas mempunyai symbol sebagai berikut: p∨q~p ∴q


Selanjutnya kita ubah argument diatas menjadi pernyataan kondisional yang
berkoresponden dengan argument tersebut, yaitu dengan cara mengkonjungsi –
kanpremis - premis, kemu dian hasilnya di-implikasi-kan dengan konklusi.
Jadi,argument contoh diatas mempunyai pernyataan kondisional yang
berkoresponden yaitu: [(p∨q)∧~p]⇒ qPernyataan kondisional yang
berkoresponden tersebut kemudian dibuat tabel kebenaran. Jika tabel kebenaran
yang dihasilkan berupa tautology, maka argument tersebut valid. Jika bukan,
maka argument tersebut tidak valid. Tabel kebenaran untuk argument diatas
sebagai berikut:

B.PembuktianValiditas

Konklusi sebaiknya diturunkan dari premis-premis atau premis premis


selayaknya mengimplikasikan konklusi.Dalam argumentasi yang valid, konklusi
akan bernilai benar jika setiap premis yang digunakan di dalam argumen juga
bernilai benar.Jadi validitas argumen tergantung pada bentuk argumen itu dan
dengan bantuan tabel kebenaran.Konklusi itu benar jika mengikuti hukum-
hukum logika yang valid dari aksioma-aksioma sistem itu,dan negasinya adalah
salah. Untuk menentukan validitas suatu argumen dengan selalu mengerjakan
tabel kebenarannya tidak lah praktis. Cara yang lebih praktis banyak bertumpu
pada tabel kebenaran dasar dan bentuk kondisional. Bentuk argumen yang
paling sederhana dan klasik adalah Modusponens, Modustolens, dan silogisme.

1. ModusPonens

premis1:p→q

premis2:p (modusponens)

______________

Kesimpulan:q

2. ModusTolens

premis1:p→q

premis2:~q (modustollens)

______________

Kesimpulan:~p

3. ModusSilogisme

premis1:p→q

premis2:q→ r (silogisme)
_______________

Kesimpulan:p→r

Untuk menguji atau membuktikan sebuah argumen yang valid yang


mempunyai proposisi yang lebih dari tiga, harus mengenal beberapa aturan
penarikan kesimpulanya itu beberapa argumen elemeter yang valid. Untuk
membuktikan validitas suatu argumen dapat di lakukan dengan cara mencari
konluksi dari premis-premisnya dengan rangkaian argmen argumen elementer
yang lebih pendek dan valid.

Ada beberapa aturan untuk menunjukkan metode pembuktian ini. Aturan-


aturan berikut menyatakan argumen yang validitasnya dengan mudah dan dapat
dibuktikan dengan tabel kebenaran yang disebut Aturan Pemeriksaan
Kesimpulan atau RuleofInference, sebagaiberikut:

1. Simplikasi(Simp)

Premis1 :p˄qataup˄q

________________________

Kesimpulan :p q

2. Konjungsi(Conj)

Premis1 :p

Premis2 :q

_________________

Kesimpulan :p˄q

3. Silogismedisjungtip(DS)

Premis1 :p˅qataup˅q

Premis2 :~p ~q

________________________

Kesimpulan :q p
4. Addisi(Add)

Premis1 :p

_______________

Kesimpulan :p˅q

5. Modusponens(MP)

6. Modustolens(MT)

7. Silogisme(HS)

8. Dilemmakonstruktif(CD)

Premis1 :(p→q)˄(r→s)

Premis2 :p˅r

__________________________

Kesimpulan :q˅s

9. Dilemmadestruktif

Premis1 :(p→q)˄(r→s)

Premis2 :~p˅~s

_________________________

Kesimpulan :~p˅~s
C.Strategi Perlawanan

Pembuktian validitas argumen juga dapat dilakukan melalui strategi


perlawanan (refutationstrategy) yang membalik prinsip pertama ‘premis premis
yang bernilai benar, menghasilkan kesimpulan yang bernilai benar’ menjadi
‘premis-premis yang bernilai benar, menghasilkan kesimpulan yang bernilai
salah’.Dengan kata lain suatu argumen yang valid dapat dipastikan tidak
memenuhi premis yang sudah dibalik tersebut. Strategi pembalikan dilakukan
dengan beberapa cara dan beberapa cara tersebut di implementasikan dalam
beberapa metode yang berbeda-beda. Beberapa cara untuk melakukan strategi
pembalikan adalah:

a.Menegasi kesimpulan

b.Memberi nilai F pada kesimpulan

Pembuktian validitas argumen dengan tabel kebenaran dapat


mempergunakan strategi pembalikan yang pertama yang dengan menegasi
kesimpulan, tetapi menyusun ekspresilogikanya menjadi berubah,yakni:
(AB)AB,baru kemudian dibuat tabel kebenarannya seperti berikut:

Hasilnya adalah kontradiksi,dan ini berarti MP adalah valid, karena MP


tidak memungkinkan ‘premis-premis yang bernilai benar, menghasilkan
kesimpulan yang bernilaisalah’. Strategi pembalikan yang ke dua yakni dengan
memberi nilai F pada kesimpulan, dan tentu saja premis-premis tetap bernilai T
dilakukan oleh Metode Reductio Ad Absurdum (RAA) yang akan dibahas pada
bagian berikut ini. Dalam buku teks, metode RAA juga dikenal dengan nama
Model/Counter model karena sebenarnya metode ini berusaha mencari suatu
pola tertentu yang baku atau mencari pola yang berlawanan. Tetapi metode
RAA mengharuskan pengguna memahami dengan baik tentang tabel kebenaran
dan aturan-aturan yang berhubungan dengan proposisi majemuk yang di
bentuknya.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pembuktian validitas argumen merupakan pokok bahasan utama di dalam


logika matematika. Para ahli logika matematika selalu berusaha
mengembangkan teknik atau metode yang baru dan yang lebih baik dari metode
yang sebelumnya yang digunakan untuk pembuktian validitas argumen. Teknik
atau metode tersebut umumnya dikembangkan berdasarkan tabel kebenaran
dengan aturan-aturannya yang sudah disepakati. Para ahli yang mendalami
logika matematika berusaha mencari teknik atau metode yang lebih sederhana
dari tabel ke benaran sehingga mempermudah pembuktian dan menjadikan
masalah pembuktian menjadi cepat dan efisien,tetapi tetap dapat dipercaya
sebagai alat pembuktian. Salah satu metode tersebut adalah Metode Reductio
Ad Absurdum (RAA) yang dapat disebut model lain dari tabel kebenaran.

Argumen disusun dari statemen-statemen yang disebutpremispremis


(premises) dan hanya satu statemen yang berfungsi sebagai kesimpulan
(conclusion). Premis-premis diletakkan didepan, diletakkan paling akhir dengan
diberi ciri di depannya kata “Dengan demikian (Therefore)”. Statemen-statemen
sebenarnya disusun dari proposisi proposisi yang kemudian dirangkai dengan
perangkai (connective, connector) atau operator tertentu, tetapi juga dapat hanya
satu proposisi saja. Bahan dasar logika yang berupa proposisi-proposisi ini
kemudian merujuk pada istilah logika proposisional atau kalkulus proposisional.
B.Saran

1. Diharapkan siswa dapatmemahamimata pelajaran logika

matematikadanmengaplikasikannyadalamkehidupannyata.

2. Penulisdalam menulismakalahinimenyadarimasihbanyak

kekurangan,olehkarenaitupembacadiharapkanmemberikankritik

dansaranjikamenemukankesalahandalampenulisanmakalahini
DAFTARPUSTAKA

Jusmawati,S.Pd.,M.Pd.Matematikadasar.Makassar:2014

https://media.neliti.com/media/publications/78746-ID-none.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/78746-ID-none.pdf

file:///C:/Users/USER/Downloads/Documents/ARGUMEN.pdf

Anda mungkin juga menyukai