Anda di halaman 1dari 38

REPRESENTASI

PENGETAHUAN
Aji Seto Arifianto, S.ST, M.T
REPRESENTASI PENGETAHUAN
• Representasi pengetahuan adalah sebuah subarea AI yang
berkaitan dengan pemahaman, merancang, dan
mengimplementasikan cara merepresentasikan informasi di
komputer sehingga informasi tersebut dapat diakses oleh
Agent.
• Lalu, Bagaimana merepresentasi pengetahuan??? Sementara
bahasa manusia dan mesin (komputer) berbeda, pola penyimpanan
dalam otak manusia dan memori komputer berbeda
ENTITI REPRESENTASI PENGETAHUAN
• Fakta
• adalah kejadian sebenarnya. Fakta inilah yang akan
direpresentasikan

• Representasi dari Fakta


• Bagaimana cara untuk memodelkan fakta??
• Mendefinisikan fakta-fakta dalam symbol/notasi yang dapat
dieksekusi oleh program
REPRESENTASI YANG BAIK
• Mengemukakan hal secara eksplesit
• Membuat masalah menjadi transparan
• Komplit dan efisien
• Menampilkan batasan-batasan alami yang ada
• Menekan/menghilangkan detail-detail yang diperlukan
• Dapat dilakukan komputasi
TEKNIK REPRESENTASI PENGETAHUAN
• Logika
• Logika Proposisi
• Logika Predikat
• Graph
• Tree
• Jaringan Semantik
• Frame
• Script
• Aturan Produksi
1. REPRESENTASI LOGIKA
• Logika didefinisikan sebagai ilmu untuk berfikir dan menalar dengan benar
sehingga didapatkan kesimpulan yang absah.
• Penalaran adalah merupakan proses, kegiatan, atau aktifitas berfkir untuk
menarik kesimpulan atau membuat sebuah pertanyaan baru berdasarkan pada
beberapa pernyatan yang diketahui benar atau yang dianggap benar yang
disebut premis.
• Representasi Logika dibagi menjadi dua, yaitu Logika Proposisi (Proposional
Logic) dan Logika Predikat (Predicate Logic).
DUA PENALARAN UNTUK
MENDAPATKAN KONKLUSI
• Penalaran Deduktif. Pelanaran dimulai dari prinsip umum untuk mendapatkan konklusi yang lebih
khusus.
Contoh :
• Premis mayor : Jika hujan turun saya tidak akan berangkat kuliah.
• Premis minor : Hari ini hujan turun.
• Konklusi : Hari ini saya tidak akan berangkat kuliah.
• Penalaran Induktif. Penalaran dimulai dari fakta-fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan umum.
Contoh :
• Premis-1 : Aljabar adalah pelajaran yang sulit.
• Premis-2 : Geometri adalah pelajaran yang sulit.
• Premis-3 : Kalkulus adalah pelajaran yang sulit.
• Konklusi : Matematika adalah pelajaran yang sulit.
LOGIKA PROPOSISI
• Proposisi merupakan suatu kalimat deklaratif yang bernilai benar saja atau salah saja tetapi
tidak bernilai benar dan salah.
• Proposisi yang dilambangkan dengan menggunakan huruf p, q, r , ... disebut sebagai
proposisi atomik.
• Dua buah atau lebih proposisi dapat digabungkan menggunakan lima buah operator logika
diantaranya :
• konjungsi :  (and)
• disjungsi :  (or)
• negasi :  atau ~ (not)
• Implikasi : (if-then)
• ekuivalensi : 
9

LOGIKA PROPORSIONAL

p q ~p ~q pq pq p➔q pq


T T F F T T T T
T F F T F T F F
F T T F F T T F
F F T T F F T T
INFERENSI LOGIKA PROPOSISI
Inferensi logika proposisi adalah cara penarikan kesimpulan berdasarkan premis-premis atau argumen-
argumen yang bernilai valid. Mewakili fakta sederhana dalam logika menggunakan logika proposisi :

• Modus Ponens (MP) • Addition (Add)


p, p  q |= q p |= p  q
• Modus Tollens (MT) • Disjunctive Syllogism (DS)
p  q,  q |=  p p  q,  p |= q
• Conjunction (Conj) • Hypothetical Syllogism (HS)
p, q |= p  q p  q, q  r |= p  r
• Simplification (Simp)
p  q |= p, q
MODUS PONENS
• Modus Ponens (MP)
p, p  q |= q
• Hypothetical Syllogism (HS)
p  q, q  r |= p  r
RESOLUSI
• Resolusi digunakan untuk melakukan inferensi pada logika
proposisi

• Resolusi adalah suatu aturan untuk melakukan inferensi yang


dapat berjalan secara efisien dalam suatu bentuk khusus yaitu
conjunctive normal form (CNF)
CNF
• Langkah-langkah untuk mengubah suatu kalimat ke bentuk CNF :
• Hilangkan implikasi dan ekuivalensi
• x  y menjadi ¬ x  y
• x  y menjadi (¬ x  y)  (¬ y  x)
• Kurangi lingkup semua negasi menjadi satu negasi saja
• ¬ (¬ x) menjadi x
• ¬ (x  y) menjadi (¬ x  ¬ y)
• ¬ (x  y) menjadi (¬ x  ¬ y)
• Gunakan aturan assosiatif dan distributif untuk mengkonversi menjadi conjuction of disjunction
• Assosiatif : (A  B)  C menjadi A  (B  C)
• Distributif : (A  B)  C menjadi (A  C)  (B  C)
• Buat satu kalimat terpisah untuk tiap-tiap konjungsi
CONTOH
Pada suatu hari Herman hendak pergi ke kampus. Herman baru sadar bahwa dia tidak membawa
kartu ujian. Agar Herman diperbolehkan mengikuti ujian Herman harus menunjukkan KTM (Kartu
Mahasiswa). Namun Herman lupa dimana dia menaruh KTMnya. Setelah mengingat-ingat, ada
beberapa fakta yang Herman pastikan kebenarannya.
• KTM tidak ada di dompet
• Jika Herman membuka tas maka Herman bisa memastikan KTM tersebut di dalam tas atau tidak.
• Jika KTM di meja dapur, maka Herman pasti sudah melihatnya ketika dia pergi mandi.
• Jika KTM tidak ada dalam tas maka Herman akan membuka tas tersebut.
• Jika Herman melihat KTM saat pergi mandi maka pastilah KTM ia letakkan di dompet.
• Herman tidak bisa memastikan bahwa KTM tersebut ada atau tidak di dalam tas

Soal: Berdasarkan fakta tersebut, tentukan dimana letak KTM tersebut!


SOLUSI
Untuk mempermudah pemahaman dan penggunaan metode-metode inferensi, maka
kalimat diatas dituliskan dalam simbol-simbol sebagai berikut:
• p : KTM ada dalam dompet
• q : Herman membuka tas
• r : Herman bisa memastikan KTM tersebut di dalam tas atau tidak
• s : KTM di meja dapur
• t : Herman melihatnya ketika pergi mandi
• u : KTM di dalam tas
19

LOGIKA PREDIKAT

• Disebut juga kalkulus predikat, yang memberi tambahan


kemampuan untuk merepresentasikan pengetahuan dengan
sangat cermat dan rinci
• Memungkinkan memecah statemen ke dalam bagian
komponen yang disebut obyek, karakteristik obyek atau
beberapa keterangan obyek.
LOGIKA PREDIKAT
• Di dalam logika predikat proposisi dibedakan menjadi argumen (obyek)
dan predikat (keterangan). Secara umum penulisan proposisi dalam
logika predikat sebagai berikut :

Predikat (argumen1, argumen2, ..., argumen-n).


21

LOGIKA PREDIKAT
• Dalam suatu kalimat, predikat dapat berupa kata kerja atau bagian kata kerja
• PREDIKAT (individu[obyek]1, individu[obyek]2)
• Misalnya proposisi:
• Mobil berada dalam garasi
• Dinyatakan menjadi
• Di dalam (mobil, garasi)
• Di dalam = produk (keterangan)
• Mobil = Argumen (obyek)
• Garasi = Argumen (obyek)
22

LOGIKA PREDIKAT
• Contoh lain
• Proposisi : Rojali suka Juleha
• Kalkulus Predikat : SUKA (Rojali, Juleha)

• Proposisi : Pintu Terbuka


• Kalkulus Predikat : BUKA (pintu)

• Proposisi : Sensor cahaya aktif


• Kalkulus Predikat : AKTIF (sensor cahaya)
23

LOGIKA PREDIKAT
• Pengetahuan diekspresikan dalam kalkulus predikat yang dapat
dimanipulasi agar dapat diinferensi/dinalar
misalnya
• x = Rojali
• y = Juleha
• Maka proposisinya menjadi Suka(x,y)
OPERATOR LOGIKA PREDIKAT
•  (and),
•  (or),
•  (not),
•  (implikasi),
•  (semua atau setiap),
•  (terdapat)
25

PENGUKURAN KUANTITAS
• Adalah simbol yang mengijinkan untuk menyatakan suatu rangkaian atau cakrawala variabel dalam
suatu ekspresi logika
• Dua pengukuran kuantitas, yaitu:
• Kuantitas universal ()
• Untuk semua
• Kuantitas eksistensial ()
• Ada / terdapat
• Contoh:
• Semua sapi berkaki empat
• (x)[Sapi(x), berkaki empat(x)]
• Beberapa sapi berwarna putih
• (x)[Sapi(x), berwarna putih(x)]
26

CONTOH
1. Andi adalah seorang mahasiswa
2. Andi masuk jurusan elektro
3. Setiap mahasiswa elektro pasti mahasiswa teknik
4. Kalkulus adalah matakuliah yang sulit
5. Setiap mahasiswa teknik pasti akan suka kalkulus atau akan membencinya
6. Setiap mahasiswa pasti akan suka terhadap suatu matakuliah
7. Mahasiswa yang tidak pernah hadir pada kuliah matakuliah sulit, maka mereka pasti tidak suka
terhadap matakuliah tersebut
8. Andi tidak pernah hadir kuliah matakuliah kalkulus
27

CONTOH
1. mahasiswa(Andi)
2. elektro(Andi)
3. x : elektro(x) → teknik(x)
4. sulit(Kalkulus)
5. x : teknik(x) → suka(x,kalkulus)  benci(x,kalkulus)
6. x : y : suka(x,y)
7. x : y : mahasiswa(x)  sulit(y)  ¬hadir(x,y) → ¬suka(x,y)
8. ¬hadir(andi,kalkulus)
28

CONTOH
Pertanyaan
“Apakah andi suka matakuliah kalkulus ?”
• Gunakan penalaran backward :
Sehingga dapat dibandingkan penggunaan logika proposisi dan logika predikat sebagai
berikut:
• Menggunakan logika proposisi
• Teorema pembuktian dapat diputuskan.
• Tidak dapat merepresentasikan obyek dan kuantisasi

• Menggunakan logika predikat


• Teorema pembuktian semi diputuskan
• Dapat merepresentasikan obyek dan kuantisasi
2. GRAPH
• Graph terdiri dari node-node yang
menunjukkan keadaan yaitu keadaan awal
dan keadaan baru yang akan dicapai dengan
menggunakan operator.
• Node-node dalam graph keadaan
dihubungkan dengan menggunakan arc
(busur) yang diberi panah untuk
menunjukkan arah dari suatu keadaan ke
keadaan berikutnya.

Ket Gambar : Node M menunjukkan keadaan awal, node T adalah tujuan. Ada 4
litasan dari M ke T :
1. M-A-B-C-E-T 3. M-D-C-E-T
2. M-A-B-C-E-H-T 4. M-D-C-E-H-T

Gambar Graph
POHON PELACAKAN / PENCARIAN
• Struktur pohon digunakan untuk
menggambarkan keadaan secara hirarkis.
• Node yg terletak pada level-0 disebut ’akar’.
• Node akar: menunjukkan keadaan awal &
memiliki beberapa percabangan yang terdiri
atas beberapa node yg disebut ’anak’ .
• Node-node yg tidak memiliki anak disebut
’daun’ menunjukkan akhir dari suatu
pencarian, dapat berupa tujuan yang
diharapkan (goal) atau jalan buntu (dead
end).
• Gambar berikut menunjukkan pohon
pencarian untuk graph keadaan dengan 6
level.
POHON AND/OR
Masalah M dicari solusinya Masalah M hanya dapat
dengan beberapa kemungkinan diselesaikan dengan
yaitu
A AND B AND C AND D
A OR B OR C OR D.
POHON AND/OR LANJ…1
Contoh :
• Dengan menggunakan
pohon AND/OR tujuan
yang dicapai pada pohon
di Gambar sebelumnya
bisa dipersingkat hanya
sampai level-2 saja,
sebagaimana di
ilustrasikan pada
gambar berikut ini
JARINGAN SEMANTIK
CONTOH
OPERASI PADA JARINGAN
SEMANTIK

Anda mungkin juga menyukai