Anda di halaman 1dari 21

MENGEMBAN DAKWAH: BE-

LAJAR DARI PARA ULAMA


INDONESIA

TIM GPAI
SMK NEGERI 24 JAKARTA
KOMPETENSI DASAR

1.8 Meyakini kebenaran ketentuan dakwah berdasarkan syari’ah Islam dalam


memajukan perkembangan Islam di Indonesia.

2.8 Bersikap moderat dan santun dalam berdakwah dan mengembangkan ajaran
Islam.

3.8 Menganalisis dan mengevaluasi strategi dakwah dan perkembangan Islam di


Indonesia.
4.8 Menyajikan prinsip-prinsip strategi dakwah dan perkembangan Islam di Indonesia.
TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta didik dapat meyakini kebenaran ketentuan dakwah berdasarkan syari’ah Islam
dalam memajukan perkembangan Islam di Indonesia.
 Peserta didik dapat bersikap moderat dan santun dalam berdakwah dan
mengembangkan ajaran Islam.
 Peserta didik dapat menganalisis dan mengevaluasi strategi dakwah dan perkembangan
Islam di Indonesia.
 Peserta didik dapat menyajikan prinsip-prinsip strategi dakwah dan perkembangan
Islam di Indonesia.
ISLAM DI INDONESIA

Keberadaan Islam di Indonesia tidak terlepas dari sejarah masa lalu. Makna sejarah
adalah dialog pemikiran antara seseorang dengan fakta hasil rekaman masa lampau.
Semestinya, fakta itu disusun sejujur mungkin sehingga tidak terjadi kebenaran semu atau
pemutarbalikan sebuah peristiwa.
Kita menyadari banyak ahli sejarah asing ketika berbicara tentang Islam menghasilkan
pendapat yang tidak jujur dan subjektif. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, seperti:
1. Berusaha menyelewengkan atau mendangkalkan sisi sejarah Islam.
2. Metodologi penulisan sejarah yang sangat subjektif.
3. Pemahaman mereka tentang Islam hanya sepotong-potong dan tidak utuh
MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

1. TEORI GUJARAT

Dinamakan teori Gujarat karena asal pembawa Islam ke Nusantara adalah dari
Gujarat (India). Pendukung teori ini umumnya adalah sejarawan Barat yang berpendapat
bahwa Islam datang dari wilayah Gujarat-India melalui peran pedagang India muslim pada
sekitar abad ke-13 M.
LANJUTAN . . .

2. TEORI MAKKAH

Menurut teori Makkah, Islam masuk ke Indonesia langsung dari Timur Tengah
melalui para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M.
LANJUTAN . . .

3. TEORI PERSIA

Menurut teori Persia, Islam baru masuk Indonesia sekitar abad ke-13 M, melalui
peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke
Indonesia.
PRINSIP-PRINSIP STRATEGI DAKWAH ISLAM DI
INDONESIA

1. Damai, bijaksana dan dilandasi keramahan (Q.S. An-Nahl/16: 125, Q.S. Al-Anbiya’/21:
107).

2. Akulturasi budaya. Penyebaran Islam sangat cepat, disebabkan ajarannya sangat


lentur memasuki tradisi lokal, dan mempertimbangkan kondisi masyarakat sehingga
menjadikan tradisi yang tidak bertentangan sebagai salah satu pertimbangan hukum.

3. Dilakukan secara bertahap, tidak ada ajaran yang diberlakukan secara mendadak dan
sekaligus, semua melalui proses penyesuaian.
LANJUTAN . . .

4. Tidak menyakiti, para da’i membawa Islam tidak dengan cara mengusik tradisi,
bahkan tidak mengusik agama dan kepercayaan sebelumnya, tetapi memperkuat
dengan cara yang Islami.

5. Membangun basis kader yang bersifat personal.

6. Membangun basis teritorial.

7. Membangun dakwah persuasif kepada masyarakat.


STRATEGI DAKWAH ISLAM DI INDONESIA

1. Melalui Jalur Perdagangan


2. Melalui Jalur Pernikahan
3. Melalui Jalur Pendidikan
4. Melalui Jalur Kesenian
5. Melalui Jalur Politik
6. Melalui Jalur Tasawuf
PERKEMBANGAN DAKWAH ISLAM DI INDONESIA

1. PERKEMBANGAN DAKWAH ISLAM DI SUMATRA

Perkembangan dakwah Islam di Nusantara dimulai dari pulau Sumatra, yaitu Pantai
Barat Sumatra menjadi pintu gerbang awal masuknya Islam. Melalui daerah tersebut,
Islam berkembang ke seluruh penjuru Nusantara. Umumnya, pembahasan tentang
perkembangan agama Islam bermula di Pasai, Aceh Utara. Da’i yang pertama kali
menyebarkan Islam di daerah ini adalah Abdullah Arif, seorang mubalig dari Arab yang
berdakwah melalui jalur perdagangan.
LANJUTAN . . .

2. PERKEMBANGAN DAKWAH ISLAM DI PULAU JAWA

Menurut sebagian ahli sejarah, Islam sudah masuk ke Pulau Jawa sejak abad ke-11 M
dibawa oleh para pedagang Arab dan para mubalig dari Pasai. Hal ini menjadi salah satu
bukti bahwa Islam sudah masuk di Sumatra sebelum abad ke-11. daerah pesisir utara Jawa
Timur menjadi prioritas kunjungan para mubalig.
LANJUTAN . . .

3. PERKEMBANGAN DAKWAH ISLAM DI KALIMANTAN

Mula-mula Islam masuk di Kalimantan Selatan. Dibawa oleh para pedagang bangsa
Arab dan para mubalig dari Pulau Jawa. Perkembangan Islam di Kalimantan Selatan sangat
pesat, dan mencapai puncaknya setelah Majapahit mengalami kemunduran pada
pertengahan abad ke-15.
LANJUTAN . . .

4. PERKEMBANGAN DAKWAH ISLAM KE MALUKU

Para pedagang muslim dan para mubalig banyak yang dating ke Maluku sambil
menyiarkan agama Islam. Daerah-daerah yang mula-mula dimasuki Islam di Maluku adalah
Ternate, Tidore, Bacau, dan Jailolo. Islam sudah masuk di Maluku sejak abad ke-15.
LANJUTAN . . .

5. PERKEMBANGAN DAKWAH ISLAM DI SULAWESI

Islam masuk di Sulawesi pada abad ke-16, dibawa oleh Datuk RI Bandang dari
Sumatra Barat. Da’i yang juga menyebarkan Islam di Kutai, Kalimantan Timur. Kerajaan
Gowa di Sulawesi Selatan merupakan daerah yang menjadi prioritas dakwah Islam.
LANJUTAN . . .

6. PERKEMBANGAN DAKWAH ISLAM DI NUSA TENGGARA

Pada abad ke-16, Islam masuk di Nusa Tenggara, dibawa oleh para mubalig dari
Bugis (Sulawesi Selatan) dan dari Jawa. Mula-mula agama Islam berkembang di daerah
Lombok (Suku Sasak). Dari daerah Lombok, secara pelan-pelan Islam tersebar pula ke
daerah-daerah lain di Nusa Tenggara.
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN
KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA
1. Pondok Pesantren
2. Seni Bangunan
3. Tulisan atau Aksara
4. Seni Ukir
5. Seni Sastra
6. Sistem Kalender
7. Seni Pertunjukan Dan Perayaan
PERKEMBANGAN ORGANISASI-ORGANISASI ISLAM
SEBELUM KEMERDEKAAN
1. Sarekat Dagang Islam (SDI), didirikan oleh H. Samanhudi di Solo pada 16 Oktober
1905.
2. Serikat Islam (SI), didirikan oleh HOS Cokroaminoto di Surabaya pada 10 September
1912. Organisasi ini merupakan kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam.
3. Muhammadiyah, didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November
1912. Organisasi ini bergerak di berbagai kehidupan umat, dan juga banyak
memberikan sumbangan tentang pembaruan pemikiran Islam.
4. Al-Irsyad, didirikan diantaranya oleh Syekh Ahmad Surkati di Jakarta, tahun 1914.
Organisasi ini bergerak di bidang pendidikan dan sosial keagamaan.
LANJUTAN . . .

5. Persatuan Islam (Persis), didirikan oleh K.H. Zamzam di Bandung, tanggal 17


September 1923. Organisasi ini memiliki tujuan utama, yaitu memberlakukan hukum
Islam berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits.
6. Nahdatul Ulama (NU), didirikan oleh K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Abdul Wahab
Hasbullah di Surabaya tanggal 31 Januari 1926. Organisasi ini memiliki tujuan
memberlakukan ajaran Islam yang berhaluan Ahlus sunnah wal jama’ah dan
menganut 4 mazhab, yaitu Imam Syafi’i, Imam Maliki, Imam Abu Hanifah, dan Imam
Ahmad bin Hanbal.
7. Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), didirikan di Bukit Tinggi tanggal 20 Mei 1930.
MANFAAT MEMPELAJARI SEJARAH PERKEMBANGAN
ISLAM DI INDONESIA
1. Pentingnya tarikh atau sejarah Islam dapat diperhatikan dari kenyataan bahwa sebagian dari isi
kandungan Al-Quran adalah tentang sejarah.
2. Pelajaran lain yang dapat diambil dari sejarah adalah mengungkapkan kebenaran hakiki sehingga
manusia dapat mengambil ibrah dalam kehidupannya.
3. Melalui tarikh atau sejarah perkembangan umat Islam di Indonesia, kita pandai membaca
perubahan zaman dan cermat menganalogikan perkembangan tarikh dengan realitas yang dihadapi.
4. Melalui tarikh atau sejarah kita mampu mempelajari dan mencontoh para pendahulu yang
memberi teladan baik sehingga dapat mengambil peran sebagai mujahid dakwah atau cendekiawan
muslim yang mampu menyinari zamannya.
“Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”

Anda mungkin juga menyukai