Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN USAHA KERJINAN DENGAN

INSPIRASI BUDAYA NONBENDA

NAMA KELEMPOK : STAINLY


ADIT
ANO
DEVIN
A. BUDAYA TRADISIONAL SEBAGAI
SUMBER INSPIRASI
Indonesia sangat kaya dengan budaya tradisional yang
merupakan adat istiadat yang berlaku, terdapat lebih
dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di indonesia
atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus badan
pusat statistik tahun 2.010. Indonesia memilikin jumlah
suku bangsa terbayak di asia tenggara. Artinya , I
ndonesia memiliki keragaman budaya tradisional yang
merupakan potensi luar biasa untuk menjadi sumber
inspirasi.
Budaya tradisi dapat di kelompokan menjadi budaya
Nonbenda dan Artefak / Objek budaya. Budaya nonbenda
di antaranya pantu, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat.
Sedangkan Artefak/ Objek budaya di antaranya pakaian
daerah, wadah tradisional, senjata, dan rumah adat.

Setiap jenis budaya tradisi baik Nonbenda maupun


Artefak/ Objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi
untuk di kembangkan menjadi produk kerajina. Hingga
saat ini, tercatat 4.156 warisan budaya Nonbenda yang
terdapat di seluruh indonesia.
B. SUMBERDAYA, MATERIAL, TEKNIK,DAN IDE
KERAJINAN DENGAN INSPIRASI
BUDAYA NONBENDA

Kegiatan Wirausaha didukung oleh ketersedian


sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja,
pasar, dan pendanaan. Sumberdaya yang di kelola
dalam sebua Wirausaha di kenal dengan sevutan 6 M,
yakni man (manusia), money (uang), material (bahan),
machine (peralatan), method (cara kerja), dan market
(pasar).
PERENCANAAN DAN PRODUKSI KERAJINAN
DENGAN INSPIRASI BUDAYA NONBENDA
Proses perencanaan kerajinan diawali dengan pemiliharaan
sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan
sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan
pembuatan petunjuk produksi.
Perancangan kerajinan dengan inspirasi budaya Nonbenda akan
menerjemahkan sesuatu yang abstrak menjadi benda. Misalnya,
inspirasi diambil dari sebuah cerita rakyat menjadi sebuah
diorama mini yang menggambarkan salah satu adegan dalam
cerita rakyat tersebut. Tahapan penerjemahan meliputi:
pemahaman terhadap makna simbol; mencari kata kunci yang
dapat menjadi dasar dari pengembangan ide produk; mencari ide
ide fungsi dan bentuk kerajinan.
1. Pencarian ide produk
Kita telah mengenali berbagai kekayaan budaya
Nonbenda di daerah setempat, tokoh-tokoh cerita rakyat,
filosafi dari pantun, simbol-simbol cerita rakyat dan tarian
tradisional. Ide bisa muncul secara tidak lengkap, tetapi
dapat juga muncul secara utuh.
Ide bentuk tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan
teknik apa yang tepat digunakan dan produk-produk apa
yang tepat untuk bentuk tersebut. Untuk memudahkan
pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan
dengan inspirasi budaya Nonbenda, mulalailah dengan
memikirkan hal-hal di bawa ini:
Budaya Nonbenda apa yang akan menjadi inspirasi?
Produk kerajinan apa yang akan di buat?
Mengapa produk kerajinan tersebut di buat?
Siapa yang akan mengguakan produk kerajinan tersebut?
Bahan/Material apa saja yang akan di pakai?
Warna dan/motif ap yang akan di gunakan?
Adakah tekniik warna tertentu yang akan gunakan?
Bagaimana proses pembuatan produk tersebut?
Alat ap yg di butuhkan?

pertanyaan-pertanyaan tersebut diungkapkan dan didiskusikan


dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat (brainstorming).
2. Membuat Gambar/Sketsa

Ide-ide rencana atau rancangan dan produk kerajinan


digambarkan atau dibuat sketsanya agar ide yang di
buat menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat di
gambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas,
dengan menggunakan pinsil, spidol atau bolpoin dan
sebaiknya hindari pengguna penghapus.

3. Pilih Ide Terbaik


Setelah kamu menghasilkan bayak ide dan
menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan
ide mana yng paling baik, menyenangkan dan
memungkinkan untuk di buat.
4. Prototyping atau Membuat Studi Model
Sketsa ide yang di buat pada tahap-tahap sebelumnya adalah
format dua dimensi. Artiny hanya digambarkan pada bidang datar.
Kerajinan yang akan di buat berbentuk tiga dimensi. Maka studi
bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu
dengan model.

5. Perancanaan Produksi
Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses
produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan
langkah-langkah kerja di tuliskan secara jelas dan detail agar
pelaksanaan produksi dapat di lakukan dengan mudah dan
terencana
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai