Anda di halaman 1dari 21

Materi Ajar

 Budaya lokal suatu daerah


 Budaya non benda dan obyek budaya/artefak
 Kelompok Etnik
 Jenis budaya tradisi (cerita rakyat, tarian, pantun,bahasa,upacara adat, pakaian, rumah adat,
makanan khas, wadah tradisional dan senjata)

Kelompok etnik/etnis /suku bangsa : suatu golongan manusia yang anggotanya mengiden-
tifikasikan dirinya dengan sesama, biasanya berdasarkan garis keturunan.
Contoh : budaya, bahasa, agama, ras.

Kebiasaan pada masa kesultanan Bima yang selalu mengadakan rangkaian upacara adat, untuk
menyambut kedatangan tamu yang dilakukan dengan serangkaian acara, salah satunya adalah
dengan menaburkan Bongi Monca sebagai ucapan selamat datang kepada tamu. Wura Bongi Monca
pada awalnya merupakan upacara penyambutan tamu pada jaman kesultanan, di mana sekelompok
gadis yang merupakan kerabat dari Sultan berdiri berjajar untuk menyambut tamu yang berkunjung
ke Istana dengan Wura Bongi Monca. Kebiasaan Wura Bongi Monca juga

terlihat dalam kehidupan masyarakat Bima pada setiap kegiatan atau upacara Rawi Mori, seperti
upacara suna ro ndoso, upacara kiri loko, upacara peta kapanca dan upacara pernikahan diciptakan
pada tahun 1968, tarian ini diciptakan berdasarkan gerak dasar tari
istana putri yaitu tari Lenggo Siwe yang dikreasi dengan gerak-gerak lain tetapi masih mengacu pada
gerakan tradisi. Dari segi kostum dan aksesoris tari Wura Bongi Monca memakai kostum dan
aksesoris adat Bima. Atasan memakai baju bodo dan bawahan memakai tembe salungka, dalam
tarian ini ada satu properti yaitu wadah untuk menyimpan Bongi Monca. Rias yang digunakan yaitu
riasan dengan warna-warna lembut yang mencerminkan wanita Bima yang lembut dan anggun.

Tari Wura Bongi Monca sebagai bentuk seni pertunjukan yang tumbuh dan berkembang di daerah
Bima, Keberadaanya tidak dapat dipisahkan dari bagian kehidupan sosial masyarakat Mbojo. Dou
Mbojo merupakan sebagian kecil dari kelompok masyarakat di Indonesia yang gigih
mempertahankan dan menjaga budaya yang berkaitan dengan kepercayaan atau adat lokal yang
sudah menjadi kebiasaan turun temurun.
Selain itu juga tarian ini ditarikan karena tari Wura Bongi Monca saat ini menjadi simbol budaya
masyarakat Bima yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan masyarakat untuk memenuhi hasrat
manusiawi termasuk untuk mencapai kepuasan dan kesenangan.
Meskipun zaman terus berkembang dengan pesat, pola kehidupan masyarakat serba modern akan
tetapi masyarakat Bima masih menganggap bahwa tari Wura Bongi Monca merupakan salah satu
bentuk kesenian yang mampu mengangkat derajat dan kelas masyarakat Bima.
JENIS – JENIS TARIAN
1. WURA BONGI MONCA 6. KARAENTA
2. LENGGO 7. KATUMBU
3. SERE 8. TOJA
4. HADRAH 9. LENGSARA
5. KANJA 10. MPA’A

Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda


Budaya Tradisional sebagai Sumber Inspirasi
KD 1
4 X Pertemuan
Indonesia sangat kaya dengan budaya tradisional yang merupakan adat istiadat yang
berlaku pada setiap kelompok etnik atau suku bangsa. Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik
atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus Badan Pusat
Statistik tahun 2010.
Indonesia memiliki jumlah suku bangsa terbanyak di Asia Tenggara. Artinya, Indonesia memiliki
keragaman budaya tradisional yang merupakan potensi luar biasa untuk menjadi sumber
inspirasi.
Sumber: Museum Nasional Indonesia, Jakarta (digambar ulang oleh: Gunawan Kartapranata)
Gambar 1.1 Peta Suku Bangsa di Indonesia

Budaya tradisi dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan artefak/objek budaya.
Budaya nonbenda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian dan upacara adat. Sedangkan
artefak/objek budaya diantaranya pakaian daerah, wadah tradisional, senjata dan rumah adat.
Pada kehidupan seharihari, produk budaya tradisional nonbenda maupun artefak tidak
dipisahpisahkan melainkan menjadi satu kesatuan dan saling melengkapi.
Sebuah tarian tradisional bisa saja membawakan cerita tradisional, dengan menggunakan
pakaian tradisional dan ditarikan pada sebuah upacara yang merupakan ritual tradisional.
Contohnya tarian Wura Mongi Monca.
Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari
pembuatan kerajinan. Tarian, simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda,
sedangkan pakaian, perlengkapan tari dan alat musik merupakan artifak/objek budaya. Setiap
jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber
inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan.
Hingga saat ini, tercatat 4.156 warisan budaya nonbenda yang terdapat di seluruh Indonesia.
Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari
budaya tradisi daerahnya masingmasing.
Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan lokal (local genius) yang dapat menjadi
sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.
Budaya Tradisional Non Benda Obyek Budaya
1. Cerita Rakyat 1. Pakian
2. Tarian 2. Senjata
3. Upacara Adat 3. Rumah adat
4. Bahasa 4. Makanan khas
5. Pantun 5. Wadah tradisional
Sumber Daya, Material, Teknik dan Ide Kerajinan dengan Inspirasi Budaya
Nonbenda
KD 2
5 x Pertemuan
Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material,
peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah
wirausaha dikenal dengan sebutan 6 M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan),
Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar). Wirausaha kerajinan dengan
inspirasi budaya non benda dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku (Material),
keterampilan produksi (Man & Machine) dan budaya lokal yang ada di daerah setempat.
Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya akan menawarkan karya-karya kerajinan inovatif
kepada pasaran. Pasar sasaran (Market) dari produk kerajinan ini adalah orang-orang yang
menghargai dan mencintai kebudayaan tradisional. Kemampuan mengatur keuangan (Money)
dalam kegiatan usaha akan menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha

Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda


Budaya tradisional daerah dan material serta teknik khas daerah merupakan potensi
yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah.
Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya tradisional yang berbeda-beda. Pengembangan
dari setiap budaya tradisional tersebut akan menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang
akan memberikan warna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan
pengembangan budaya tradisi adalah melalui pengembangan kerajinan.
Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide
produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan
dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi budaya lokal akan
dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan
demikian produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.
Perancangan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda akan menerjemahkan sesuatu yang
abstrak (tak berbenda) menjadi benda (berwujud). Misalnya, inspirasi diambil dari sebuah
cerita rakyat (tak berbenda) menjadi sebuah diorama mini yang menggambarkan salah satu
adegan dalam cerita rakyat tersebut. Contoh lain adalah mengambil inspirasi dari kepercayaan
simbolis (tak berbenda), burung enggang untuk dibuat menjadi ide untuk tekstil atau busana
(benda). Tahapan penerjemahan meliputi:
pemahaman terhadap makna simbol; mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari
pengembangan ide produk; mencari ide-ide fungsi dan bentuk kerajinan.
Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian
ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan
dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi budaya lokal akan
dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan
demikian produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.
Perancangan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda akan menerjemahkan sesuatu yang
abstrak (tak berbenda) menjadi benda (berwujud). Misalnya, inspirasi diambil dari sebuah
cerita rakyat (tak berbenda) menjadi sebuah diorama mini yang menggambarkan salah satu
adegan dalam cerita rakyat tersebut. Contoh lain adalah mengambil inspirasi dari kepercayaan
simbolis (tak berbenda), burung enggang untuk dibuat menjadi ide untuk tekstil atau busana
(benda). Tahapan penerjemahan meliputi:
pemahaman terhadap makna simbol; mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan
ide produk; mencari ide-ide fungsi dan bentuk kerajinan.

Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda


Proses produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda berdasarkan daya
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
• Bahan Baku
• Teknik Produksi
• Sumber Daya Manusia
Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi dapat berupa
pembuatan gambar teknik (gambar kerja) atau gambar pola. Gambar kerja atau pola akan
menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian dan persiapan bahan. Tahap selanjutnya adalah
pengerjaan. Kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang sudah dibuat
sebelumnya. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan,
perakitan, dan finishing.
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk. Tahapan proses
pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada
jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk
dengan cara dilipat. Kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat.
Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga
biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilahbilah papan atau
dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan
teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat
dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap
terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan
dan/atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu
dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga
berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.

Salah satu peralatan dan perlengkapan hidup yang sangat diperhatikan oleh masyrakat Bima
adalah “kani ro lombo” (pakaian). Pengadaan pakaian harus berpedoman pada adat
shahih
(adat yang baik). Cara berpakaian, warna, bentuk serta jenisnya tidak boleh bertentangan
dengan nilai dan normat adat Bagi Masyarakat Bima pakaian merupakan salah satu
kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat. Fungsi utamanya adalah untuk menutup
aurat, memilihara kesehatan, sebagai symbol status sosial dan untuk menambah
kewibawaan bagi si pemakai.
Tata cara berpakaian, bentuk serta warna dan seni aksesorisnya harus sesuai dengan etika
dan estetika masyarakat . Pakaian harus harus diperoleh dengan cara halal,  bukan dengan
cara yang dilarang oleh agama atau yang haram. Pakaian yang memenuhi persyaratan
seperti itulah yang dinilai “kani ro lombo ma ntika raso” (pakaian yang indah dan bersih)
oleh masyarakat.
Bentuk dan warna pakaian beserta kelengkapannya mengundang nilai luhur lagi mulia,

harus mampu disosialisasikan oleh si pemakaianya. Karena menurut


norma adat antara pakaian dan si pemakai harus sesuai dengan bunyi ungkapan “raso ro
ntika si kani ro lombomu, karaso ro ntikapu ade ro itikamu”, secara singkat makna dari
ungkapan itu adalah “kalau anda memakai pakaian yang indah dan bersih, maka anda
harus pula membersihkan nurani dan itikadmu”.

Seperti pada masyarakat suku – suku lain, masyarakat Bima mengenal bermacam –
macam jenis pakaian adat, yaitu sebagai berikut :
1). Pakain adat harian, dipakai ketika menghadiri upacara adat dan upacara peringatan
hari – hari besar kesultanan dan hari – hari besar agama.
2). Pakaian adat untuk upacara daur hidup mulai dari upacara salama loko sampai dengan
upacara pernikahan dan kematian.
3). Pakaian adat utuk penari Pakai digunakan untuk penari dalam acara-acara istana dan
penyambutan tamu
4). Pakaian untuk pejabat majelis hadat di gunakan untuk kegiatan keagamaan di istana
5. Rimpu

Disamping mengenakan rimpu, wanita Bima juga mengenal beberapa jenis pakaian,
perhiasan dan cara berbusana harian yang telah lama dikenakan turun temurun sejak
berabad-abad lamanya. Cara berpakaian tersebut juga berkaitan dengan Tata rambut dan
penggunaan Aksesoriesnya.

Berikut adalah pakaian adat harian perempuan Bima pada masa lalu yaitu :
I.  Pakaian Baju Bodo atau Baju Poro,baju berlengan pendek terdiri dari :
 Baju poro, bewarna merah(kala) untuk para gadis,
 bewarna hitam (me’e) ungu (keta) bagi para kaum ibu,
 warna kuning (monca) dan hijau ( jao) hanya untuk para keluarga sultan.
Di ujung lengan baju di pasang “satampa baju”, berfungsi sebagai penutup lengan
dan juga sebagai asesoris.

1. Tembe goli/su’i atau tembe songke (sarung songket), warna dasar merah, coklat dan
hitam. Dengan motif garis – garis kecil, (kakando dan pado waji) dihiasi dengan sulaman
benang emas dan perak. Boleh juga memakai “tembe bali mpida” (sarung bermotif
nggusu upa segi empat dengan ukuran kecil).
2. Giwa Mpida dan Karabu To’i
Giwa (giwang) ukuran kecil, dan boleh juga memakai karabu to’I atau karabu ukuran kecil
(karabu jenis giwang berbentuk bunga samobo).
Menurut adat kaum ibu termasuk gadis,  tidak dibenarkan memakai perhiasan dari
emas atau perak yang berlebih – lebihan, walau permaisuri dan putri sultan sekalipun.
Sebagai seorang  ibu harus berpenampilan sederhana, tidak boleh memamerkan
kekayaan dan dilarang untuk memakai gelang kalung dari emas atau perak.
 Samu’u Cangga (Sanggul Khas Bima), pada sanggul dipasang tiga tangkai bunga 
jampaka (cempaka) berwarna kuning symbol kejayaan kaum ibu. (Dari Ragam Pakaian
Adat Masyarakat Bima-Dompu )
Bentuk baju bodo
Baju bodo adalah baju yang berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek yaitu
setengah atas bagian siku lengan.

Ciri khas baju bodo :


1. Berbentuk segi empat
2. Tidak berlengan
3. Sisi samping blus di jahit dan diberi hiasan
4. Bentuk bagian badan blus menggelembung
5. Bagian atas dilubangi untuk memasukan kepala yang sekaligus merupakan garis
untuk lubang leher
6. Tidak memiliki sambungan jahit pada bagian bahu
7. Memakai hiasan berupa kepingan logam bermacam bentuk berwarna emas di
permukaan blus
Pemakai warna baju bodo :
1. Wanita yang sudah bersuami merah tua (Baju bodo panjang)
2. Wanita putri keraton merah jambu (Baju bodo pendek)
3. Gadis dilingkungan keraton hijau muda (Baju bodo pendek)
4. Gadis dari kalangan biasa kuning (Baju bodo pendek)
5. Ibu mempelai wanita Hitam (Baju bodo panjang)
6. Pengantin wanita merah darah (Baju bodo pendek)
7. Ibu pengasuh putrid keraton putih (Baju bodo pendek)

Adapun pembagian warna pada pemakaian baju bodo karena pada mulanya penduduk
merupakan campuran dari berbagai ras maka dalam perkembangannya kemudian terdapat
jumlah kesatuan social.
Kain yang dipergunakan untuk kain bodo merupakan kain sutra yang tipis atau dari serat nanas
namun tidak tembus pandang.
Warna
Setiap warna baju bodo yang dipakai oleh perempuan menunjukkan usia ataupun martabat
pemakainya.
Warna Arti
Jingga dipakai oleh anak perempuan berumur 10 tahun.
Jingga dan merah dipakai oleh gadis berumur 10-14 tahun.
Merah dipakai oleh perempuan berumur 17-25 tahun.
Putih dipakai oleh para pembantu dan dukun.
Hijau dipakai oleh perempuan bangsawan.
Ungu dipakai oleh para janda.
Penggunaan
Pakaian ini kerap dipakai untuk acara adat seperti upacara pernikahan. Tetapi kini, baju bodo
mulai direvitalisasi melalui acara lainnya seperti lomba menari atau menyambut tamu agung.
Berikut adalah pakaian adat harian Laki-laki Bima pada masa lalu yaitu :
1. Pria Mbojo memiliki ragam tata busana baik busana harian, upacara adat, seperti khitanan,
khataman alqur’an maupun tata busana pria sebagai pejabat di kesultanan bima
Pakian adat harian untuk pria mbojo yaitu : menggunakan jas tutup putih, kancingnya
terbuat dari perunggu atau perak, bagi para bangsawan tinggi menggunakan warna emas.
Destar songket atau sambolo songket dengan warna dasar hitam dan merah tua,
bawahannya kadang dengan mengunakan celana hitam maupun dengan sarung.
2. Destar atau sambolo motif
Cara pemakian destar atau sambolo berdasarkan status social pemakiannya. Cara
memakai sambolo ada dua bentuk :
1. Toho leme (memasang dalam bentuk kerucut) di bagian depannya dipasang seperti
kerucut dengan posisi miring kanan, untuk para bangsawan.
1. Toho biasa (memasang dalam bentuk biasa) bagian depan tidak dipasang dalam bentuk
kerucut tetapi dipasang dalam keadaan biasa saja dengan posisi miring kiri, untuk
rakyat biasa
2. Weri (ikat pinggang tradisional Bima) Kain tenun dengan warna dasar merah tua dan
kuning emas, bermotif ragam hias kakando dan pado waji diberi hiasa benang emas dan
perak dikedua ujungnya dalam bentuk umbaian dalam bahasa bima disebut jambo ukuran
weri panjangnya sadupa waru (sedelapan ditambah satu telapak tangan dan tiga jari) Kalau
pemakianya berstatus suami maka jambo weri harus turun di kiri kanan kedua paha si
pemakai , kalau masih berstatus jejaka jambo (umbai) hanya satu yang boleh turun ke
paha.
3. Pelengkap atau akseseoris yang menonjol : pisau yang dikenal dengan piso mone, piso
mone adalah senjata pusaka yang bentuknya mirip golok dibuat dari besi bertuah hulunya
terbuat dari gading atau kayu kuning dengan ragam hias bungan samobo atau setangkai
bagian atasnya dilapisi dengan lapisan perak begitu pula dengan sarung pisaunya. Piso
mone merupakan senjata pusaka sebagai symbol keperkasaan si pemakai dan di pasang
pada bagian rusuk kiri.
4. Untuk khataman alqu’an atau khata qaro’a pria mbojo memakai pakian : kale nae yaitu
pakian model timur tengah yang biasa dipakai oleh orang dewasa yang sudah melakukan
ibadah haji. Pakian kale nae terdiri dari Songko kale, baju kuru dan jumba (jubah) putih,
hijau, merah tua dan coklat.
BAHAN
Kerajinan adalah Sebuah karya yang dibuat dari bahan (limbah). Untuk
membuat kerajinan ini yaitu mendesain dan merancang produk tersebut.
Bahan : diklasisifikasikan menjadi dua bagian yaitu bahan utama dan bahan pelengkap.
Secara umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk
kerajinan tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester
baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-
bahan tekstil yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah
kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor, kain flanel, dan pita.
Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah
atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahanpelengkap pun
sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis bendayang dibuat,fungsi
benda, serta teknik pembuatan yang digunakan.
Bahan pelengkap adalah bahan sebagai pelengkap dari bahan utama di dalam
pembuatan kerjainan tekstil seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain
furing, renda, pita dan retsluiting.
Alat :
Alat tenun bukan mesin yaitu alat ini masih tradisional terbuat dari kayu dan bambu, Alat
utamanya
1. Tandi, alat ini sebuah konstruksi kayu berukuran 2x15 meter tempat merentangkan
benang yang akan ditenun
2. Tampe : dari kayu jati memiliki ukuran panjang 1,2, meter dan lebar 20 cm Fungsi untuk
menggulung benang yang sudah di tentangkan dan diatur posisi.
3. Pusu dan saraja pusu fungsi sebagai tempat benang yang akan dipalet. Saraja pusu :
merupakan tempat benang yang siap hani (merentangkan dan mengatur posisi benang)
4. Ngane : kegiatan menghani benang
5. Sadike : Mengencangkan kain agar jarak kain dan posisi sama
6. Cau dan sisi : untuk memasukkan benang , sisi : memasang benang pada cau (sisi)> cau
panjang 2,6 cm dan lebar 9 cm
7. Dapo : alat untuk menggulung kain sarung atau kain yang sudah ditenun
8. Lira : nama tera mange untuk merapatkan benang panjangnya sekitar 1,41 cm
9. Sadanta lira : merupakan sandaran lira dr kayu papan P 55 cm T 22 cm
10. Janta : memalet benang (pusu kain kafa)
11. Taropo wila : memasukan benang pakan ke tenunan
12. Taliri : menempatkan pusu agar sama panjang dengan teropo

BREAK EVENT POINT (BEP)


Kd 3
1 x Pertemuan
Apa itu Break Event Point
Break Event Point (BEP) merupakan suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak
mendapatkan untung, namun juga tidak mengalami kerugian. Bisa dikatakan pada saat itu
kondisinya adalah penghasilan sama besarnya dengan biaya-biaya tetap.

Kegunaan Break Event Point


Terdapat beberapa manfaat perhitungan BEP, antara lain:
1. Sebagai alat perencanaan mendapatkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan
kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
4. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan di mengerti

Biaya Tetap dan Biaya Variabel


Komponen-komponen yang diperlukan dalam perhitungan BEP adalah biaya tetap dan biaya
variabel. Didalam sebuah usaha, yang dimaksud biaya tetap adalah total biaya pengeluaran yang
tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara
total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Sedangkan biaya variabel adalah total
biaya pengeluaran yang berubah-ubah bergantung kepada perubahan volume produksi/penjualan.
Perhitungan Break Event Point
Berdasarkan unit:

FC
BEP unit=
P−VC
Berdasarkan penjualan dalam Rupiah:

FC
BEP rupia h=
VC
1−
P
Keterangan:
FC : Biaya tetap (fixed cost)
VC : Biaya variabel per unit (variable cost)
P : Harga jual per unit

Contoh:
Dalam usaha aneka jus buah, biaya tetap yang harus dikeluarkan adalah Rp. 250.000,- dan biaya
variabelnya sebesar Rp. 3.000,- per unit. Direncanakan produk dijual dengan harga Rp. 5.000,- per
gelas. Maka titik-impas atau BEP usaha tersebut adalah:

FC 250.000 250.000
BEP unit= = = =125unit
P−VC 5.000−3.000 2.000
Atau:

FC 250.000 250.000 250.000


BEP rupia h= = = = =Rp . 625.000
VC 3.000 1−0,6 0,4 ,-
1− 1−
P 5.000
Jadi, harus bisa menjual 125 gelas atau menjual jus buah sebesar Rp. 625.000,- supaya usaha
aneka jus buah tersebut mencapai titik-impas (BEP). Maksudnya adalah laku 125 gelas atau
hasil Rp. 635.000,- tersebut sudah dapat digunakan untuk menutup semua pengeluaran tanpa
harus merugi. Ketika mampu menjual 126 gelas, maka 1 gelas itu merupakan keuntungan yang
diperoleh.
PEMASARAN
KD 4
2 x Pertemuan
Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses
menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi
pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.
Strategis pemasaran adalah adalah suatu pola fundamental, dimana terdapat perencanaan
pemasaran, pengarahan sumber daya, serta interaksi dengan pasar, pesaing, konsumen dan
sebagainya.
Strategis pemasaran adalah kunci keberhasilan penjualan sebuah produk, tanpa
mengesampingkan kualitas produk yang juga dibutuhkan untuk kepuasan konsumen yang
menjadi nilai tersendiri

Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda


Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada
konsumen tanpa melalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung
yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli. Pemasaran dapat dilakukan dengan promosi
dan demo penggunaan produk kepada calon konsumen. Sistem penjualan langsung dapat
berupa penjualan satu tingkat (single-level marketing) atau multitingkat (multi-level
marketing). Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual
produk secara langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada
konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk kerajinan dapat
dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat langsung produk ataupun
melalui gambar dari produk kerajinan, dan kemudian memesannya. Produsen kerajinan
selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan
memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen. Kelompok
penjual dapat terdiri atas beberapa tingkatan. Sistem dengan beberapa tingkat kelompok
penjual disebut multi-level marketing Produk perusahaan memiliki usaha di bidang
penjualan langsung (direct selling) baik yang menggunakan single level maupun multi-level
marketing wajib memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang dikeluarkan oleh BKPM
sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.
Ada lima strategis pemasaran dalam berbisnis :
1. Mengenali Pelanggan
Jika usaha anda bergerak dalam pemasaran sepatu wedges, anda bisa membidik para
wanita dengan rentang umur 20-35 tahun. Identifikasi yang tepat dapat mempermudah
anda dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif dan menghindarkan anda dari
pembuangan biaya dan waktu yang sia-sia.
2. Melakukan Promosi
Lakukan pengenalan produk/promosi kepada konsumen dengan cara yang kreatif.
Sebisa mungkin, anda harus melakukan promosi yang konsisten dan terus-menerus.
Misalnya setiap kali anda bepergian, anda bisa membawa brosur dan pamflet berisi
produk usaha anda untuk dibagikan kepada orang yang dituju, keluarga, rekan kerja,
ataupun disebarkan di tempat-tempat umum. Bisa juga dengan membuat status
mengenai produk usaha anda di sosial media.
Selain itu, amatilah bagaimana promosi yang diterapkan oleh para kompetitor. Jika
promosi anda lebih menarik, silahkan melanjutkan. Namun jika promosi kompetitor
jauh lebih menarik, segera siapkan promosi yang lebih unik, kreatif, dan menarik.
3. Memilih Lokasi yang Strategis
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan ialah pemilihan lokasi usaha. Anda bisa
melihat contohnya lewat berbagai Bakery yang berdiri di sepanjang jalan yang sibuk dan
dilalui oleh banyak orang.
Pemilihan lokasi tersebut merupakan salah satu strategi mereka untuk menjaring
pelanggan. Karena itu, pilihlah lokasi usaha yang strategis dan tepat agar usaha anda
dapat dijangkau oleh pelanggan.
4. Menggunakan Internet Marketing
Salah satu strategi pemasaran yang sedang gencar dilakukan ialah internet marketing.
Dengan menampilkan produk usaha anda pada situs jejaring sosial, maka anda dapat
mengetahui bagaimana selera konsumen dan apa yang mereka butuhkan. Semakin hari
aktivitas jual beli melalui online shop semakin marak dilakukan.
5. Menjalin Hubungan yang Baik dengan Konsumen
Konsumen ialah raja. Slogan satu ini patut dipertahankan guna menjaga kelangsungan
suatu usaha. Jalinlah hubungan yang baik dengan konsumen. Hubungi mereka untuk
sekadar menanyakan mengenai produk usaha anda ataupun  menginfomasikan produk
yang baru anda keluarkan, dan promo yang sedang berjalan.

RENCANA PEMASARAN
Secara garis besar ada 9 komponen rencana pemasaran:
1. Ringkasan eksekutif (executive summary) isinya meliputi: memperkenalkan perusahaan,
produk, pernyataan visi misi dan tujuan perusahaan, ringkasan dari tujuan dan strategi
pemasaran.
2. Gambaran situasi saat ini (curret situation) menyajikan informasi tentang situasi pasar,
situasi produk, situasi pesaing, situasi distribusi, situasi lingkungan makro dan lainnya.
3. Analisis pesaing dan isu-isu (competitor an isues analysis) analisis persaingan
menginformasikan mengenai perusahaan lain. yang menawarkan produk sama.
4. Tujuan pemasaran disajikan untuk meningkatkan kesadaran akan keberadaan produk
barang/jasa yang ditawarkan perusahaan pada pasar.
5. Strategi pemasaran (marketing strategy) secara populer dikenal sebagai 4P . product,
price, place, promotion.
6. Program
7. Anggaran
8. Pengukuran/ evaluasi
9. Dokumen pendukung (supporting documents)

MEDIA PEMASARAN
Berbagai media bisa kita gunakan untuk mengenalkan merek kita, diantaranya
1. Media cetak,
2. Audio visual, dan
3. Yang sedang trend saat ini adalah media sosial semacam facebook, twitter, dan linkedin.
Media-Media Promosi
Promosi adalah salah satu cara untuk memperkenalkan produk usaha kita. Dengan promosi
maka produk akan lebih mudah dikenal masyarakat dan mudah mencapai ke target
konsumen. Oleh karena itu promosi sangatlah penting bagi perkembangan sebuah usaha.
Tidak ada bisnis yang sukses tanpa melakukan promosi.
1. Promosi Media Cetak
Promosi melalui media cetak adalah cara promosi yang paling banyak digunakan.
Promosi ini biasanya dilakukan dengan membuat spanduk, banner, iklan di koran,
majalah, buku, sticker, pamflet, flyer, dan lain sebagai. Promosi jenis ini sangat mudah
dijangkau oleh masyarakat kalangan atas hingga bawah. Biaya untuk promosi
menggunakan media cetak ini cukup terjangkau dan dapat menghemat biaya.
2. Promosi Media Elektronik
Media elektronik juga menjadi salah cara ampuh untuk melancar pemasaran produk.
Dengan menggunakan televisi misalnya, atau melalui radio. Promosi menggunakan
media elektronik ini membutuhkan budget yang tidak sedikit.
3. Promosi Media Internet
Ini adalah kemajuan dari promosi melalui media elektronik. Promosi menggunakan
media internet ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya pengguna internet di jaman
sekarang ini. Perkembangan teknologi telah merubah segalanya termasuk dalam bidang
bisnis. Namun ini sangat menjadi kemudahan untuk melancarkan proses jual beli.
Beriklan melalui media internet ini biasanya melalui media banner website dan juga
program iklan berbayar lainnya seperti Google AdWordsd dan facebook ads.
4. Promosi Media Produk
Maksud adalah promosi yang dilakukan melalui sebuah produk seperti tas, kaos, topi,
dll. Nah, biasanya ketika Anda mengikuti seminar, Anda akan mendapatkan sebuah tas
dengan logo sebuah perusahaan. Itu selain sebagai souvenir juga dapat dimanfaatkan
sebagai media promosi. Biasanya tas-tas semacam ini bisa dipesan di pabrik tas,
sehingga dapat memesan sesuai selera.

EVALUASI HASIL USAHA


KD 5
2 X Pertemuan
Evaluasi hasil usaha atau bisnis merupakan tahap yang sangat penting di dalam manajemen uasaha
atau bisnis untuk memberikan feedback atas pelaksanaannya berada pada jalur yang benar. Evaluasi
usaha yang baik adalah evaluasi yang memberikan dampak positif pada perkembangan suatu
program-program kinerja uasahanya.

MENGEVALUASI HASIL USAHA


Penyusunan Laporan Keuangan
1. Laporan Manajemen
a. Laporan harian/mingguan
Laporan harian yang dibutuhkan adalah tentang hal-hal yang bersifat operasional. Laporan
harian meliputi: posisi kas harian, ringkasan-ringkasan penjualan (baik tunai & kredit),
pembayaran kontan, uang yang diterima dari tagihan hutang, saldo kas dalam bank, dan saldo
akhir kas.
b. Laporan bulanan
Untuk perusahaan yang baik, perusahaan membutuhkan adanya laporan bulanan yang terdiri
dari:
o Laporan laba rugi yang terperinci..
d. Laporan tahunan
Laporan tahunan utama adalah neraca, laporan laba rugi, dan keterangan arus kas, yang
bersama-sama dengan laporan triwulan akan merupakan dasar bagi perencanaan strategis.
2. Laporan Keuangan
Hubungan yang terdapat dalam persamaan akuntansi dapat digunakan untuk membuat tiga
laporan keuangan, yaitu:
a. Neraca
Memuat tentang gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.
Komponen neraca:
1) Aktiva (assets)
2) Kewajiban (liabilities)
3) Ekuitas (equity)
b. Laporan laba-rugi
Pendapatan ada dua, yaitu
Pendapatan operasional adalah pendapatan dari kegiatan utama perusahaan 
Pendapatan non-operasional adalah pendapatan yang diperoleh dari luar usaha Perencanaan
pengembangan usaha adalah:
1. Mengatur proses kegiatan usaha, produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha,
pembelian, tenaga kerja, dan pengadaan peralatan usaha untuk mencapai tujuan
2. Keseluruhan proses hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang dalam
rangka mencapai tujuan yang sudah ditentukan
3. Sebuah document tertulis yang disiapkan dan mengungkapkan daya tarik, serta
harapan sebuah usaha atau bisnis kepada penyandang dana potensial.
4. Perkembangan sistematis dari program tindakan dan ditujukan pada pencapaian tujuan
usaha yang telah disepakati dengan proses analisis, dan seleksi di antara kesempatan-
kesempatan pengembangan usaha yang ada
Prinsip-prinsip pengembangan usaha:
1. Harus dapat diterima oleh semua pihak dan dapat dilaksanakan
2. Harus dibuat secara fleksibel dan realistis
3. Harus mencakup semua aspek kegiatan usahanya
4. Harus merumuskan cara-cara kerja efektif dan efisien
Manfaat perencanaan pengembangan usaha:
1. Sebagai alat untuk membimbing jalannya pelaksanaan pengembangan usaha
2. Mengamankan kelangsungan hidup pengembangan usaha
3. Meningkatkan kemampuan manajerial
4. Sebagai pedoman wirausaha
5. Sebagai alat berkomunikasi
6. Sebagai alat untuk memperkecil risiko
7. Memperbesar peluang usaha
8. Sebagai alat pengendalian pengembangan usaha
9. Sebagai alat memudahkan bantuan kredit modal
Faktor pendukung keberhasilan pengembangan usaha:
1. Adanya perencanaan yang tepat, mantap, dan dapat dilaksanakan
2. Visi dan misi serta dedikasi yang tinggi
3. Sumber daya manusia yang tinggi
4. Manajemen usaha yang handal, terampil, dan teknologi yang tinggi
5. Komitmen yang tinggi
6. Dana atau modal yang cukup
7. Sarana atau prasarana yang lengkap
8. Keterampilan dan pengalaman
9. Kecocokan minat atau interest terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen
10. Kepuasan konsumen
11. Faktor internal dan eksternal berupa peningkatan akan barang dan jasa yang dipasarkan

Permasalahan usaha dan solusinya


1. Minat Pasar
Minat pasar adalah salah satu factor penting, Kurang matang dalam menentukan pasar yang akan anda
bidik, akan membuat usaha anda sulit untuk berkembang. Solusinya, harus menentukan konsumen untuk
produk anda. Apakah anak-anak, kalangan ibu-ibu, atau bahkan anak muda
Dan yang tidak kalah pentingnya, anda juga harus selalu mengikuti perkembangan pasar
2. Siklus Penjualan
Beberapa produk terkadang memiliki siklus penjualan yang cukup lambat, terutama jika usaha anda
berjalan pada bidang yang non-konsumtif. Artinya, produk yang anda jual tidak termasuk produk yang di
butuhkan sehari-hari. Seperti furniture, barang pecah belah, dan lain sebagainya. tergantung musim dan
minat pasar. Solusi harus memikirkan dengan matang siklus penjualan produk anda. Apakah produk yang
anda jual dapat bertahan cukup lama di pasar atau malah cepat tenggelam karena tren-tren baru yang
mungkin terjadi.
3. Perencanaan Modal
Bahkan ada sebagian yang berani menjalankan usahanya dengan modal terbatas serta modal nekat.
Sebenarnya tak masalah, itu menjadi “keberanian” yang patut di hargai. Tapi semua akan berbeda jika ada
masalah timbul di belakang hari. Persaingan yang cukup sengit, tren yang tiba-tiba berubah, serta
beberapa factor yang menyebabkan anda harus memiliki modal lebih untuk bisa bertahan dan bangkit.
Maka modal yang kuat serta perencanaan modal yang cukup matang akan sangat penting manfa’atnya
untuk mengatasi masalah tersebut. Terutama agar usaha anda terus berputar dan tak berhenti di tengah
jalan.
4. Tepat Jadwal
Ketepatan jadwal adalah salah satu kunci utama. Sebuah produk harus memiliki jadwal pasti kapan
produk itu mulai di pasarkan, dan kapan produk berikutnya menyusul agar terjadi siklus perputaran
yang konsisten dalam pasar.

Anda mungkin juga menyukai