BAB I
PENDAHULUAN
proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh
bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan
bangsa dan negara yang maju memang harapan semua masyarakat, dan kini
hampir semua negara sudah mengalami kemajuan tersebut. Mulai dari kemajuan
pelosok tanah air. Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan,
Indonesia.
1
2
juga mempunyai fungsi simbolis, ini semua disebabkan karena manusia selalu
memberi arti atau mengartikan sesuatu yang diamatinya. Salah satu warisan
bagian dari budaya dan menjadi sarana yang digunakan untuk mengekspresikan
Seni merupakan hasil karya cipta manusia yang memiliki estetika dan
Sepanjang sejarah, manusia tidak lepas dari seni. karena seni adalah salahsatu
menyukai keindahan. Seni bukan saja dilihat dari penglihatan semata tetapi dilihat
namun dalam seni juga membutuhkan pemahaman makna yang terdapat dalam
keberagaman suku dan adat istiadat dari setiap daerah di Indonesia. Keberagaman
budaya asing yang saat ini banyak memberikan dampak terhadap kebudayaan
3
bangsa ini. Akibat dari pengaruh globalisasi tersebut banyak dampak positif
sudah bisa kita rasakan sendiri, yaitu teknologi yang semakin canggih, kemajuan
transportasi dan ilmu pengetahuan lebih luas. Tetapi dalam sisi negatifnya, karena
pengaruh dari globalisasi ini, banyak budaya barat yang juga ikut masuk di negara
kita. Akibat pengaruh budaya tersebut, banyak generasi muda yang lebih memilih
budaya barat dari pada budaya tradisionalnya. Itu dikarenakan pola pikir mereka
yang menganggap jika budaya barat itu lebih modern dan lebih populer, sehingga
merosotnya kreatiftas dalam berkarya, hal ini tentu bertentangan dengan program
sebagai negara eksportir kerajinan yang dibuat dengan proses yang lebih
Produk kerajinan lokal yang menjadi bagian dari ekonomi kreatif saat ini
telah menjadi perhatian pemerintah dengan menjadikannya salah satu dari bagian
kekayaan seni dan budaya bangsa ini untuk meningkatkan devisa negara.
4
dengan kegiatan festival, pagelaran seni, dan pemeran produk kerajianan lokal
yang mencadi ciri khas daerah masing-masing. Namun hal yang paling penting
adalah perlunya mendorong ekonomi kreatif ini sebagai suatu industri yang mana
hanya dari sumber daya alam, tapi juga sumber daya manusia, salah satunya dari
ekonomi kreatif.
dari Industri kreatif berhubungan dengan kesenian. Saat ini pemerintah telah
ini bisa berupa rumah, gedung, taman, ataupun tata kota. (2) Pasar Barang Seni,
meski agak mirip dengan seni rupa, namun kegiatan ini bisa tak hanya berupa
barang seni rupa, namun juga bisa barang-barang seni lainnya seperti instrumen
musik dan barang seni bersejarah. (3) Kerajinan (craft), Indonesia merupakan
negara dengan kerajinan yang beraneka ragam karena banyaknya sumber daya
alam yang bisa dijadikan bahan. Bisa dari kayu, rotan, ijuk, ataupun batu.
Pekerjaan ini sangat membutuhkan jiwa artistik yang tinggi untuk menghasilkan
beberapa atau banyak benda untuk setia ciptaan yang pertama tersebut. Selebihnya
Kerajinan merupakan salahsatu dari seni pakai yang paling diandalkan untuk
keperluan ekspor. Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau
beraneka ragam mulai dari bahan alami mapun buatan. Bahan dari alam misalnya
mendong, rotan, kayu, janur, tanah liat, bambu, tempurung, sabuk kelapa, lidi,
kardus bekas dsb. Sedangkan bahan buatan seperti kaca, plastik, besi, logam,
kuningan, dsb.
kebudayaan lokal. Produk kerajinan adalah benda kerajinan yang dibuat oleh
keahlian atau kemahiran tangan dalam mengolah bahan dalam penyusunan teknik
dalam proses pembuatan benda kerajinan yang bahan utamanya berasal dari bahan
dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi karya kerajinan sebagai benda pakai
dan fungsi karya kerajinan sebagai benda hias. Karya kerajinan sebagai benda
pakai meliputi segala bentuk kerajinan yang digunakan sebagai alat, wadah, atau
kerajinan sebagai benda hias meliputi segala bentuk kerajinan yang dibuat
dengan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan atau elemen
estetis.
6
Daerah ini bukan tidak memiliki produk kerajinan namun terbatas pada
produk tertentu saja, misalnya kerajinan Nentu yang berbentuk topi, tas, tudung
saji dan tempat buah serta kerajinan tekstil berupa tenun tradisional yang bentuk
atau motifnya mengacu pada bentuk ornamne khas kabupaten Kolaka. Bentuk
tersebut seperti bentuk pakis, burung kongga, parang, trisula dan rumah adat
Mekongga. Bentuk tersebut dijadikan motif pada kain tenun sehingga menjadi ciri
kerajinan lokal yang bercirikan khas daerah perlu dikembangkan lagi dengan
diantarnya lidi daun kelapa sebagai bahan utama dalam pembuatan kerajinan yang
selama ini hanya dimanfaatkan sebagai sapu. Bahan lidi sangat melimpah
berbagai hasil yang mampu memberi inspirasi bagi pengrajin lokal sekaligus
kerajinan yang memiliki bentuk berbeda namun tetap mengacu pada simbol-
simbol lokal. Salah satunya adalah bentuk rumah adat Mekongga sebagai ide
kreatif dalam membuat produk kerajinan. Alasan memilih rumah adat mekongga
keberadaan rumah adat mekongga yang selama ini terlupakan ternyata bisa
adat Mekongga.
7
yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana menerapkan bentuk
adalah :
Bentuk rumah adat Mekongga pada produk kerajinan hiasan dinding . Sedangkan
1. Secara Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber ilmu pengetahuan
2. Secara Praktis
potensi yang mengacu pada ciri khas budaya lokal kabupaten kolaka sebagai
BAB II
dekorasi rumah. Hiasan dinding memiliki jenis yang beragam, salah satunya
Dibandingkan dengan furnitur, hiasan dinding memiliki harga yang relatif lebih
murah tergantung dari kualitas hiasan dinding tersebut. Hiasan dinding dibuat
karena memiliki manfaat. Berikut ini adalah beberapa manfaat memasang hiasan
ruangan. Dengan adanya hiasan dinding akan menambah rumah kita menjadi
lebih indah. Salah satu contoh hiasan dinding adalah kerajinan lidi dengan teknik
kolase yang berbentuk rumah adat Mekongga. kerajinan dengan tema budaya akan
membuat kita rindu kampung halaman. Selain itu juga dapat menenangkan hati si
pemilik rumah.
9
10
ada ruang kosong yang belum didekorasi. Hiasan dinding bisa digunakan untuk
mengisi ruang kosong tersebut. Lebih dari itu, hiasan dinding juga dapat
digunakan untuk menutupi cat tembok yang telah mengelupas. Jadi, bagi Anda
yang memiliki tembok mengelupas dan belum sempat untuk mengecat ulang,
Hiasan dinding dapat menambah suasana damai di dalam rumah. Hal ini
juga tergantung dari jenis hiasan dinding yang di pasang dalam ruangan. Jika
hiasan dinding yang dipasang adalah hiasan yang seram tentu saja tidak
Oleh karena itu pasanglah hiasan dinding yang dapat memberikan kedamaian jika
dipandang. Contohnya dengan tema budaya dalam hal ini rumah adat Mekongga,
hiasan dinding, dituntut untuk memasangnya dengan posisi yang tepat. Jika hiasan
dinding dipasang secara sembarangan, tentu saja hasilnya tidak akan maksimal.
secara maksimal.
11
1982:59).
a. Kesatuan (Unity)
adanya bagain-bagian itu. Dalam karya desain yang baik unsur-unsur yang
kesatuan dimana setiap unsur akan mendukung penampilan unsur yang lain dan
b. Keseimbangan (Balance)
c. Irama (Rhytm)
berkelanjutan sehingga bentuk yang tercipta memiliki kesatuan arah dan gerak
Pusat perhatian adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan
unsur-unsur yang ada di sekitarnya. Untuk menciptakan pusat perhatian kita dapat
menepatkan unsur yang paling dominan, milsalnya bentuk, warna dan bahan
yang menarik.
e. Kesatuan (Harmony)
komposisi. Kesatuan dalam arti ini merupakan efek yang dicapai dalam suatu
f. Proporsi
seni rupa yang disebut dengan unsur-unsur desain yang terdiri dari titik, garis,
bidang, bentuk, warna dan tekstur. Unsur-unsur seni rupa yang digunakan untuk
a. Titik
Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat
dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam
membuat desain (Nursantara, 2004:34). Dari titik inilah terbentuk garis dan
b. Garis
arah tertentu dengan kedua ujung terpisah. Garis digunakan untuk menghasilkan
arah gerak suatu objek dan kesan panjang maupun tinggi tentang objek tertentu
(Handoyo, 1986:31). Garis ada yang lurus, lengkung dan patah, namun penerapan
garis pada rancangan desain yang akan dibuat lebih banyak menggunakan garis
lurus untuk memperoleh kesan kokoh dan kuat seperti filosofi dari Rumah Adat
Mekongga.
c. Bidang
suatu bentuk. Suatu garis yang dipertemukan ujung pangkalnya akan membentuk
bidang, baik bidang geometrik (segitiga, persegi, dan persegi panjang) maupun
bidang organik (lengkung bebas). Misalnya bidang segi empat yang dihasilkan
dari empat garis yang disambung menjadi satu. Handoyo (1986:34) mengatakan
bahwa bidang mempunyai bentuk dasar seperti persegi panjang, bujur sangkar,
segi tiga, lingkaran, elips dan amorf (Tak Berbentuk). Bidang-bidang ini
kerajinan yang proporsional. Bentuk yang dieksplorasi pada desain ini adalah segi
14
tiga, segi empat, dan persegi panjang. Bidang juga mempunyai sifat yang beragam
sesuai bentuknya.
d. Bentuk
Unsur bentuk ada dua macam yaitu bentuk dua dimensi dan bentuk tiga
dimensi. Bentuk dua dimensi adalah bidang datar yang dibatasi oleh garis
sedangkan bentuk tiga dimensi adalah ruang yang bervolume yang dibatasi oleh
permukaan.
Bentuk dalam seni rupa dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu bentuk
figuratif merupakan bentuk yang meniru wujud yang berasal dari alam, bentuk
(stilasi), dan bentuk abstrak adalah bentuk yang menyimpang dari wujud benda-
benda atau makhluk yang ada di alam (Nursantara, 2004:35). Pendapat lain dari
Hermawati, dkk (2008:297) mengatakan bentuk atau bangun terdiri bentuk dua
dimensi dan bentuk tiga dimensi. Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang datar
dengan batas garis yang disebut kontur. Sedang bentuk tiga dimensi dibatasi oleh
sebuah desain. Beberapa bentuk yang berasal dari tiruan alam berupa dekorasi
tumbu-tumbuhan dan hewan yang telah di stilasi bentuknya sehingga tidak seperti
bentuk.
15
e. Warna
gambaran visual yang baik. Jenis warna yang digunakan disesuiakan dengan
desain agar keselarasan warna terwujud. Warna yang terapkan sesuai dengan
warna bahan aslinya yang bertujuan untuk memberi kesan natural. Warna natural
f. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan, bisa halus, kasar, licin
dsb (Nursantara, 2004:38). Tekstur atau barik merupakan nilai atau sifat
permukaan suatu benda, sifat permukaan benda itu bisa halus, kasap, polos,
Menurut Sanyoto (2009:120) tekstur adalah nilai atau ciri khas suatu
permukaan atau raut. Jadi Tekstur adalah nilai atau ciri khas suatu permukaan
yaitu tekstur nyata bila diraba maupun dilihat sacara fisik terasa kasar-halusnya
sedangkan tekstur semua tidak memiliki kesan yang sama antara penglihatan dan
perabaan. Kesan tekstur pada kerajinan ini ditimbulkan oleh corak bahan yang
Rumah Adat adalah bangunan yang memiliki ciri khas, digunakan untuk
tempat hunian oleh suatu suku bangsa tertentu. Rumah adat merupakan salah satu
mempunyai arti yang penting dalam perspektif sejarah, warisan, dan kemajuan
masing daerah sesuai dengan budaya adat lokal. Rumah adat pada umumnya
dihiasi ukiran-ukiran indah, pada jaman dulu, rumah adat yang tampak paling
indah biasa dimiliki para keluarga kerajaan atau ketua adat setempat
melibatkan tenaga ahli dibidangnya, Banyak rumah-rumah adat yang saat ini
masih berdiri kokoh dan sengaja dipertahankan dan dilestarikan sebagai simbol
budaya Indonesia
adat juga merupakan akar dari arsitektur nusantara. Kita kenal bahwa rumah adat
bangsanya. Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu wujud arsitektur tradisional dari
suku bangsa tertentu pasti akan menimbulkan rasa bangga bagi masyarakat suku
menyalurkan bakat seni masyarakat setempat. Rumah adat sebagai jiwa arsitektur
bangunan setiap daerah harus dipertahankan dengan kita menjiplak atau meniru
budaya masyarakat yang terus berkembang saat ini. Pada intinya rumah adat
wadah, dengan manusia sebagai isi yang menjiwai wadah itu sendiri. Dengan kata
lain dalam rumah adat terdapat perwujudan ruang (meliputi fungsi, tata-susunan,
dimensi, bahan, dan tampilan bentuk) yang sangat ditentukan oleh keselarasan
kehidupan daya dan potensi dari manusia di seluruh aspek hidup dan
kebudayaannya).
Kata kolase yang dalam bahasa Inggris disebut collage berasal dari
kata coller dalam bahasa Perancis yang berarti merekat. Selanjutnya kolase
dipahami sebagai suatu teknik seni menempel berbagai macam materi selain cat,
seperti kertas, kain, kaca, logam dan lain sebagainya kemudian dikombinasi
dengan penggunaan cat (minyak) atau teknik lainnya (Susanto, M., 2002:63).
Berbagai material kolase dapat direkatkan pada beragam jenis permukaan, seperti
18
kayu, plastik, kertas, kaca dan sebagainya untuk dimanfaatkan atau difungsikan
sebagai benda fungsional atau karya seni.Pemanfaatan bahan baku kolase yang
beragam akan menghasilkan karakter bentuk kolase yang unik dan menarik yang
dapat dibedakan menjadi : kolase dua dimensi dan kolase tiga dimensi untuk
keragaman karya seni rupa seperti lukisan dinding (Fresco), karya seni
Teknik kolase merupakan pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang
dengan cara dipotong- potong atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun
dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kolase adalah
komposisi artistik yang dibuat dari bermacam-macam bahan, seperti kertas, kain,
kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar.
Kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bermacam-macam
macam paduan bahan. Selama bahan itu dapat dipadukan dengan bahan dasar,
akan menjadi karya seni kolase yang dapat mewakili persaan estetis orang yang
membuatnya.
Seni kolase berlawanan sifatnya dengan seni lukis, pahat atau cetak
dimana karya yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material
19
yang dipakai. Pada seni lukis, misalnya, dari kanvas putih menjadi lukisan yang
berwarna-warni. Dalam seni kolase bentuk asli dari material yang digunakan
potongan foto, material itu wajib masih dapat dikenali bentuk aslinya meskipun
Kolase menjadi media yang digemari kalangan seniman karna unik dan
menuntut kreativitas tinggi. Pelukis Pablo Picasso misalnya terkenal dengan karya
lukis memakai teknik kolase kertas, kain dan bermacam-macam objek lainnya.
karakter bentuk kolase yang unik dan menarik yang dapat dibedakan menjadi :
kolase dua dimensi dan kolase tiga dimensi untuk fungsi yang berbeda.
a. Lidi daun kelapa. Lidi selama ini banyak dibuat menjadi sapu, anyaman
taplak meja, dan anyaman alas piring. Namun ditangan orang kreatif lidi
b. Kertas bekas Untuk bahan kolase sebainya dipilih kertas yang berwarna.
Semua kertas berwarna pada dasarnya dapat dijadikan bahan kolase. Kertas-
Menurut Ahmadi (2013:10) setiap Istana atau rumah adat kaya akan
makna simbolik. Setiap bagian terdapat simbol simbol yang menjadik ciri khas
yang membedakan dengan istana raja yang ada di daerah lain. Simbol pada
rumah adat memiliki arti penting dalam hubungannya dengan seni dekorasi, untuk
itu perlu dikaji dan dipahami tentang makna filosofi serta nilai seninya. Hal ini
hiasan tetapi juga memiliki latar belakang yang mengandung makna serta nilai-
Seorang kolektor atau penikmat seni dalam sebuah pameran tentunya akan
Karena setiap karya yang di buat oleh seorang seniman terdapat makna yang
dijadikan sebagai dasar pembuatan sebuah karya seni. Makna tersebut merupakan
bagian dari komunikasi antara penikmat dan karya seni sehingga akan muncul
pemahaman dalam diri penikmat seni tersebut. Begitujuga pada rumah adat
Mekongga terdapat pada hampir di semua sudut bangunan, mulai dari anjungan
atap (mahkota), anjungan samping, bentuk kap, bentuk pagar, tiang rumah,
tangga, dan ornamen yang terdapat pada rumah adat Mekongga memiliki makna
.
21
Istilah estetika muncul tahun 1750 oleh seorang filsuf minor bernama
(Sumardjo, 2000:25). Menurut The Liang Gie (1976: 15), istilah stetika
berasal dari kata Yunani Aesthetica yang berarti hal-hal yang dapat diserap
sebagai cabang filsafat yang menempatkan keindahan dan seni sebagai objek.
Oleh karena itu, tujuan dari segenap indrawi adalah keindahan. Hal ini
dikemukakan Katts dalam The Liang Gie (1976: 17), bahwa cabang filsafat yang
estetika.
salah satu cabang filsafat yang berkaitan dengan proses penciptaan karya estetis.
setelah beliau melihat nilai keindahan tidak lagi mutlak dalam persoalan estetika.
Persoalan keindahan ternyata bermakna ganda meliputi alam indah dan karya seni
22
(Sembiring, 2009:6). Contohnya, suatu karya seni yang dari segi ukuran, bahan
unsur-unsur desain yang meliputi titik, garis, bidang, bentuk, warna dan tekstur.
Estetika rumah adat Mekongga terletak pada bentuk bangunannya yang indah
mulai dari bentuk anjungan yang berbentuk mata tombak, perisai, dan tempat
jimat atap sampai pada konstruksi kaki, tangga serta dekorasi hiasan daun pakis
baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa
yang telah ada (Rahmawati dan Kurniati, 2010:13). Sedangkan menurut Sumanto
termasuk dalam bidang seni rupa. Hal senada juga dikatakan oleh Suratno
kecerdasan dari pikiran yang berdaya untuk menghasilkan suatu produk atau
suatu karya seniman dituntut memiliki kreatifitas agar karya yang dilahirkan
berkualitas. Berkualitas adalah karya seni yang kreatif, inovatif dan tidak pernah
23
kebiasaan manusia sebagai individu. Manusia yang kreatif adalah manusaia yang
menghayati dan menjalankan kebebasan dirinya secara mutlak. Orang yang kreatif
penemuan sesuatu yang seni nya belum pernah terwujud sebelumnya. Apa yang
dimaksud dengan seni tidak mudah di tangkap karena ini menyangkut sesuatu
yang prinsipil dan konseptual. Yang dimaksudkan bukanlah hanya wujud yang
penemuan konsep yang baru sama sekali. Kreatifitas bertolak dari yang sudah
yang sudah tersedia, sudah ada sebelum individu kreatifitas. Kebudayaan sifatnya
statis, tertutup, aman, dimana manusia dapat hidup dan aman di dalamnya.
dilahirkan dan hidup. Sementara itu kreatifitas bersifat dinamis, terbuka, bebas,
tidak biasa, penuh resiko (tidak aman dan nyaman) serta transeden (Sumardjo,
2000: 80).
melahirkan karya yang lebih tinggi nilainya. Karena karya tersebut akan
Proses kreatif dimulai dari dalam diri manusia berupa pikiran, perasaan
melahirkan karya seni tidak selamanya harus melahirkan sesuatu yang belum ada.
Aka tetapi kreatifitas menuntut seniman menciptkan sesuatu yang berbeda dari
sebelumnya. Pada dasarnya karya seni berangkat dari realitas sosial. Begitu juga
realita, lingkungan, budaya yang telah dialami akan tetapi dalam kreasi yang baru.
Kreasi yang baru merupakan proses kreatif seniman dalam mencari ide dan
Proses kreatif pada kerajinan ini adalah pemanfaatan lidi daun kelapa
sebagai bahan kerajinan hiasan dinding bentuk rumah adat Mekongga dengan
kesatuan dan harmonisasi dalam wujud produk kerajinan yang mengacu pada
Kata Semion berasal dari kata Yunani yang berarti tanda. Tanda adalah
sesuatu yang terdiri pada sesuatu yang lain atau menambah dimensi yang berbeda
pada sesuatu, dengan memakai apapun yang dapat dipakai untuk mengartikan
25
sesuatu hal lainnya (Bergerf, 2010:1). Kata inilah menjadi awal mula untuk istilah
semiotik yang mempunyai arti sebagai ilmu tanda. Istilah semiotik dikemukakan
Pierce, menurut pierce segala sesuatu adalah tanda. Dengan perantaraan tanda kita
bahwa semua pemikiran adalah tanda. Jadi tanda tidak hanya berbentuk khusus
seperti signal, paraf, dan lain-lain, namun apapun dapat menjadi tanda yang
: (1) Ikon adalah bentuk yang paling sederhana, karena ia hanya pola yang
sederhana ikon yang biasa kita temui gambar wajah anda, adalah ikon dari diri
feature (sesuatu yang dapat dilihat, didengar, atau mudah tercium baunya) yang
bersama.
merupakan suatu hal yang mengandung arti tertentu dan tersembunyi seperti
cincin sebagai tanda kesetiaan, lampu merah sebagai tanda berhenti (Zain,
suatu hal atau keadaan yang merupakan pengantara pemahaman terhadap obyek.
Pemahaman dalam simbol yang mengandung makna dan nilai-nilai yang luhur
pada rumah adat mekongga sangat penting untuk diketahui sehingga masyarakat
anjungan rumah adat Mekongga yang berbentuk mata tombak, perisai dan tempat
Motif Emun berangkat dalam penciptaan seni kriya nilai tradisi dan
ekspresi, Hasil penelitian Anshar Salihin pada tahun 2014. Pada penelitian ini
penciptaan sebuah karya dari Motif Emun kedalam karya seni kriya. Sehingga
menghasilkan karya baru yang berbeda dengan bentuk aslinya. Namun masih
memiliki makna yang serupa secara umum. Karya yang telah diciptakan
maka lahirlah karya seperti seni kaligrafi atau hiasan dinding wujud dan jam
dalam bentuk istana malige buton di SMKN 4 Kendari. Pada penelitian ini penulis
memaparkan proses kreatif mulai dari tahap desain sampai pada tahap pembuatan
penelitiannya juga penulis mengembangkan karya seni khas lokal daerah dengan
harapan dapat memperkenalkan kepada masyarakat tentang potensi apa saja yang
rumah adat mekongga yang akan dijadikan sebagai acuan pembuatan hiasan
Hiasan Dinding
Bentuk Rumah Adat Mekongga
Kebudayaan Mekongga
Metode Penelitian
Teori Kreativitas
Teori Estetika
Teori Semiotik
Temuan Penelitian
(Hasil Karya)
29
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
rumah adat mekongga dengan teknik kolase menjadi sebuah produk kerajinan
serta makna dan nilai-nilai yang terkandung serta peningkatan ekonomi kreatif.
struktur bangunan rumah adat mekongga selain itu Kabupaten Kolaka juga
memiliki banyak pohon kelapa menghasilkan lidi yang dijadikan sebagai bahan
utama pembuatan produk kerajinan hiasan dinding bentuk rumah adat Mekongga
dengan teknik kolase. Waktu penelitian yaitu selama 3 bulan, yaitu bulan Maret
sampai dengan Mei 2016. Untuk lebih jelasnya jadwal penelitian dipaparkan
sebagai berikut :
1. Proses pengamatan rumah adat dilaksanakan pada bulan februari, yaitu dari
2016.
29
30
Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah dibagi menjadi dua
yaitu tulisan berupa dokumen buku tentang sejarah dan kebudayaan Mekongga,
majalah rumah adat mekongga, buku kerajinan tentang teknik kolase sedangkan
data secara lisan diperoleh dari wawancara dari informan yang paham tentang
Drs. H. Tite, S.Pd. beliau lahir di Kolaka pada tanggal 23 Oktober 1957. Status
Sangia Nibandera, dan sekarang menjabat Wakil Raja Mekongga. Beliau lahir di
berikut :
1. Mengumpulkan Data
2. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari proses pengamatan dan wawancara diolah dengan
dari gabungan bentuk yang akan dijadikan sebagai unsur pendukung dari
Mekongga.
32
membahas hasil penelitian ini adalah merupakan narasi atau uraian hasil
pengolahan data dengan menyajikan informasi dalam bentuk teks tertulis atau
bentuk-bentuk gambar, foto dan video. Teks tertulis berupa buku-buku karangan
budayawan Mekongga salah satunya adalah Drs. Munaser Arifin, selain buku Drs.
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
1. Wawancara
yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
(Sugiyono,2011:137).
33
umum digunakan untuk mendapatkan data berupa keterangan lisan dari suatu
narasumber atau responden tertentu. Data yang dihasilkan dari wawancara dapat
pertama. Teknik wawancara dilakukan melalui proses tanya jawab dengan tujuan
untuk mendapatkan data secara lisan, baik berupa keterangan mengenai rumah
adat Mekongga dan seni kerajinan dari informan (tokoh adat/budayawan). Hal
ini sangat berguna untuk mendukung data yang diperoleh dari pegamatan
dilapangan yang berkaitan dengan rumah adat Mekongga dalam penciptaan seni
dengan tujuan untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid meliputi semua
2. Observasi (Pengamatan)
spesifik bila dibandingkan teknik yang lain, yaitu wawancara dan angket. Kalau
wawancara dan angket selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak
terbatas pada orang tetapi juga obyek-obyek alam yang lain (Sugiyono,
2011:145).
responden. (2) Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa
menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus
observasi partisipatif yaitu peneliti hadir sendiri dalam proses pengamatan agar
memperoleh data secara lengkap dan jelas tentang masalah peneliti. Sehubungan
jenis-jenis kerajinan lokal serta mengunjungi rumah adat Mekongga yang berada
di kabupaten Kolaka. Hal ini bertujuan untuk dapat mengamati secara langsung
bentuk rumah adat Mekongga. Aspek yang diamati adalah bentuk secara
keseluruhan arsitektur rumah adat Mekongga dan simbol simbol dekorasi dan
3. Dokumentasi
sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental
foto rumah adat mekongga, gambar hasil dari keteknikan kolase, sketsa dan dan
35
Unsur-unsur seni lainnya. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni
Dokumentasi sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas
penjelasan dari peristiwa dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau
a. Bahan dokumenter itu telah ada, telah tersedia, dan siap pakai.
b. Penggunaan bahan ini tidak meminta biaya, hanya memerlukan waktu untuk
mempelajarinya.
c. Banyak yang dapat ditimba pengetahuan dari bahan itu bila dianalisis dengan
d. Dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian.
berupa struktur bangunan Istana, maupun foto tentang dekorasi dan hiasan yang
terdapat pada setiap bagian rumah adat Mekongga dan desain kerajinan yang
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, dengan cara
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2009: 335). Miles and Huberman
meliputi tiga analisis data, yaitu data reduction (reduksi data), data display
verifikasi).
penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
Sugiyono (2009: 341), menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif. Sebelum proses penyusunan data dan memperoleh suatu sajian data yang
disusun berdasarkan urutan dalam kerangka tulisan. Sajian data berisi tentang
latar belakang yang mempengaruhi terciptanya kerajinan dari bahan lidi, tentang
teknik kolase dan proses produksi serta hasil produk kerajinan hiasan dinding dari
bahan lidi baik dilihat dari bentuknya. Berdasarkan sajian data maka dapat
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi
atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga
setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan interaktif, hipotesis atau
dinding bentuk rumah adat Mekongga secara bertahap. Mulai dari proses
kerajinan. Simpulan akhir dalam proses analisis kualitatif akan ditarik setelah
proses pengumpulan data berakhir. Ketiga aktivitas dalam analisis data tersebut
data dikumpulkan dalam bentuk laporan, uraian dan proses untuk mencari hasil