Anda di halaman 1dari 57

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

PEDOMAN STATISTIK
PERTANIAN
HORTIKULTURA (SPH)
BADAN PUSAT STATISTIK
REPUBLIK INDONESIA
Periode tahun 1970 – 2007
01 Bergabung dengan Tanaman Pangan

SEJARAH PENGELOLAAN
DATA 02 Periode Tahun 2007 – 2020
HORTIKULTURA Formulir SPH tersendiri

03 Mulai tahun 2021


Revisi Pedoman SPH
PENDAHULUAN

Ketersediaan data Statistik Pertanian Upaya


Hortikultura

Pengelolaan Statistik
Pentingnya Pertanian Hortikultura Perlunya revisi
ketersediaan data (SPH) dilakukan oleh terhadap pedoman
dan informasi Kementerian Pertanian pengumpulan data
pertanaman (Direktorat Jenderal SPH
komoditas Hortikultura dan
Pusdatin) dan Badan Pusat
hortikultura. Statistik (BPS).
LANDASAN HUKUM
Pengelolaan Statistik Pertanian, termasuk statistik hortikultura yang dilaksanakan telah
didasari pada beberapa landasan hukum sebagai berikut:
01 02 03 04 05 06

Undang-undang Keputusan Nota


Nomor 16 Tahun
PP No. 51 Tahun Peraturan Menteri Kesepahaman
1999 tentang Menteri
1997 tentang Penyelenggaraan
Pertanian No. Antara Kementan
Statistik (Lembaran Peraturan Pertanian No. 104/Kpts/HK.1 dan BPS RI No.
Statistik 15/nuy/hk.220/m
Negara Tahun (Lembaran Negara Presiden No. 77 Tahun 2012 40/M/2/2020,
Tentang Sistem /12/2019,
1997 Nomor 39, Tahun 1999 39 Tahun 2019 tentang tentang
Tambahan Nomor 96, tentang Satu Informasi Komoditas Harmonisasi data
Lembaran Negara Tambahan Data Indonesia Hortikultura Binaan dan/atau Informasi
Nomor 3683). Lembaran Negara Kementerian Statistik Bidang
Nomor 3854). Pertanian. Pertanian.
• Data Poktan
Ka UPT PP • Register Kab.
• Data Dusun • Register Kec. • RKSP
• Data Desa • SP Kec.

PPL Bid. TPH


CAKUPAN KOMODITAS
Berdasarkan Kepmentan No. 104 tahun 2020 jumlah Komoditas binaan Direktorat Jenderal Hortikultura adalah 569
jenis.
Kelompok KomoditasCakupan komoditas yang dikumpulkan datanya sebanyak 87 komoditas.
Komoditas
Sayuran (26) Bawang Daun, Bawang Merah, Bawang Putih, Kembang Kol, Kentang, Kubis, Petsai/Sawi,
Wortel, Bayam, Buncis, Cabai Besar/ TW / Teropong, Cabai Keriting, Cabai Rawit,
Jamur Tiram, Jamur Merang, Jamur Lainnya, Kacang Panjang, Kangkung, Mentimun, Labu
Siam, Paprika, Terung, Tomat, Melinjo, Petai dan Jengkol

Buah (27) Alpukat, Anggur, Apel, Belimbing, Buah Naga, Duku/Langsat/Kokosan, Durian,
Jambu Air, Jambu Biji, Jeruk Lemon, Jeruk Pamelo, Jeruk Siam/Keprok, Lengkeng,
Mangga, Manggis, Nenas, Nangka/Cempedak, Pepaya, Pisang, Rambutan, Salak,
Sawo, Sirsak, Sukun, Melon, Semangka, dan Stroberi
Biofarmaka (15) Jahe, Jeruk Nipis, Kapulaga, Kencur, Kunyit, Laos/Lengkuas, Lempuyang, Lidah
Buaya, Mahkota Dewa, Mengkudu/Pace, Sambiloto, Serai, Temuireng, Temukunci
dan Temulawak
Tanaman Hias (19) Anggrek, Gerbera (Herbras), Krisan, Mawar, Sedap Malam, Aglaonema, Anthurium Bunga,
Bromelia, Bugenvil, Cordyline, Dracaena, Heliconia (Pisang-pisangan), Ixora (Soka), Pakis,
Palem, Phylodendron, Puring, Sansevieria (Lidah Mertua) dan Melati
Daftar Isian SPH-SBS
Statistik Pertanian
Hortikultura
Sayuran Buah
Semusim
PERIODE DAN JENIS DATA YANG
DIKUMPULKAN
No Nama Daftar Isian Frekuensi Pengumpulan Jenis Data yang Dikumpulkan (Variabel) Keterangan

1. SPH-SBS Bulanan 1. Luas Tanaman Akhir Bulan yang Lalu (Hektar); Laporan Statistik
Tanaman Sayuran dan
2. Luas Panen Habis/Dibongkar (Hektar); Buah-buahan Semusim
3. Luas Panen Belum Habis (Hektar);
4. Luas Rusak/Tidak Berhasil/Puso (Hektar);
5. Luas Penanaman Baru/Tambah Tanam (Hektar);
6. Luas Tanaman Akhir Bulan Laporan (Hektar);
7. Produksi Dipanen Habis/ Dibongkar (Kuintal);
8. Produksi Belum Habis (Kuintal); dan
9. Rata rata Harga Jual Petani per Kilogram
(Rupiah).
FORMULIR SPH SBS
SEMULA MENJADI

PERUBAHAN :
1. PERUBAHAN CAKUPAN KOMODITAS
2. LOBAK, KACANG MERAH DAN BLEWAH DIKELUARKAN
3. KLASIFIKASI CABAI BESAR (1) CABAI KERITING; (2) CABAI BESAR/TW/TEROPONG/CMB
4. KLASIFIKASI JAMUR (1) JAMUR TIRAM (2) JAMUR MERANG (3) JAMUR LAINNYA
meter2 Kuintal
meter2 Kuintal
meter2 Kuintal
Daftar Isian SPH-BST
Statistik Pertanian Hortikultura
Buah-buahan dan Sayuran
Tahunan
PERIODE DAN JENIS DATA YANG
DIKUMPULKAN
No Nama Daftar Frekuensi Jenis Data yang Dikumpulkan (Variabel) Keterangan
Isian Pengumpulan
2. SPH-BST Triwulanan 1. Jumlah Tanaman Akhir Triwulan yang Lalu Laporan
(Pohon/Rumpun);
Statistik
2. Tanaman yang Dibongkar /Ditebang selama triwulan Tanaman Buah
laporan(Pohon/Rumpun);
dan Sayuran
3. Tanaman baru/Penanaman baru selama triwulan laporan Tahunan
(Pohon/Rumpun);
4. Jumlah Tanaman Akhir Triwulan Laporan
(Pohon/Rumpun);
5. Tanaman Belum Menghasilkan di akhir
triwulan(Pohon/Rumpun);
6. Tanaman Produktif yang sedang Menghasilkan di akhir
triwulan (Pohon/Rumpun);
7. Tanaman Tua / Rusak di akhir triwulan
(Pohon/Rumpun);
8. Produksi (Kuintal); dan
9. Rata-rata Harga Jual di Petani per Kilogram (Rupiah).
FORMULIR SPH BST
SEMULA MENJADI

PERUBAHAN :
1. Menghapus Markisa
2. Menambahkan komoditas Klengkeng dan Buah Naga
3. Satuan Tanaman untuk Buah Naga (Rumpun), Klengkeng (Pohon)
4. Menghilangkan kolom 8 (tanaman produktif yang sedang tidak menghasilkan), sehingga validasi formulir hanya satu sisi untuk menghindari error
formulir yg sering terjadi di BST
Dipanen muda
Dipanen muda
Daftar Isian SPH-TBF
Statistik Pertanian
Hortikultura
Tanaman
Biofarmaka
PERIODE DAN JENIS DATA YANG
DIKUMPULKAN
No Nama Daftar Isian Frekuensi
Pengumpulan
Jenis Data yang Dikumpulkan (Variabel) Keterangan

3. SPH-TBF Triwulanan 1. Luas Tanaman Akhir Triwulan yang Lalu (m2 atau Laporan
Pohon); Statistik
2. Luas Panen Habis/Dibongkar (m2 atau Pohon); Tanaman
Biofarmaka
3. Luas Panen Belum Habis (m2 atau Pohon);
4. Luas Rusak/Tidak Berhasil/Puso (m2 atau Pohon);
5. Luas Penanaman Baru /Tambah Tanam (m2
atau Pohon);
6. Luas Tanaman Akhir Triwulan Laporan (m2
atau Pohon);
7. Produksi Dipanen Habis atau Dibongkar
(Kilogram);
8. Produksi Belum Habis (Kilogram); dan
9. Rata rata Harga Jual di Petani per Kilogram
(Rupiah)
FORMULIR SPH TBF
SEMULA MENJADI

Perubahan :
1. Komoditas dikeluarkan : Dlingo/Dringo dan Kejibeling
2. Komoditas dimasukkan : Sereh dan Jeruk Nipis
Pohon
Daftar Isian SPH-TH
Statistik Pertanian
Hortikultura
Tanaman Hias
PERIODE DAN JENIS DATA YANG
DIKUMPULKAN
No Nama Daftar Isian Frekuensi Jenis Data yang Dikumpulkan (Variabel) Keterangan
Pengumpulan
4. SPH-TH Triwulanan 1. Luas Tanaman Akhir Triwulan yang Lalu (m2); Laporan
2. Luas Panen Habis/Dibongkar (m2); Statistik
Tanaman Hias
3. Luas Panen Belum Habis (m2);
4. Luas Rusak/Tidak Berhasil/ Puso (m2);
5. Luas Penanaman Baru/ Tambah Tanam (m2);
6. Luas Tanaman Akhir Triwulan Laporan (m2);
7. Produksi Dipanen Habis/ Dibongkar (Tangkai,
Pohon, dan Kilogram);
8. Produksi Belum Habis (Tangkai, Pohon dan
Kilogram); dan
9. Rata-rata Harga Jual di Petani per Satuan
Produksi (Rupiah).
FORMULIR SPH TH
SEMULA MENJADI

Perubahan :
1. Anggrek diklasifikasikan menjadi (1) Anggrek Pot (Satuan produksi pohon) dan (2) Anggrek Tanah (Satuan produksi Tangkai)
2. Satuan Luas Komoditas Palem (pohon menjadi m2)
3. Satuan Produksi Heliconia (tangkai menjadi pohon)
4. Dikeluarkan : Anyelir, Gladiol, Adenium, Euphorbia, Monstera, Diffenbahia, Anthurium Daun Dan Caladium
5. Dimasukkan : Bromelia, Bugenvil dan Puring
meter
JADWAL PENYAMPAIAN LAPORAN

Nama
Frekuensi Ke Dinas Pertanian Ke BPS Kabupaten/Kota
Pengumpulan Daftar Kabupaten/Kota
Isian
Tanggal 5 setelah bulan Tanggal 10 setelah bulan
Bulanan SPH-SBS yang bersangkutan yang bersangkutan
berakhir berakhir
SPH-BST Tanggal 5 setelah Tanggal 10 setelah
Triwulanan SPH- triwulan bersangkutan Triwulan yang
TBF berakhir bersangkutan berakhir
SPH-TH
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
DAN ALUR PELAPORAN
ORGANISASI LAPANG
Struktur organisasi pengelolaan data hortikultura di tingkat
kecamatan adalah Petugas pengumpul data.

Di tingkat Kabupaten terdiri atas


Dinas Pertanian dan BPS Kabupaten/Kota.

Di tingkat Provinsi terdiri atas


Dinas Pertanian Provinsi dan BPS Provinsi.

Sedangkan di tingkat Pusat terdiri dari Direktorat


Jenderal Hortikultura, Pusdatin Kementerian Pertanian dan BPS RI.
BADAN PUSAT STATISTIK KEMENTERIAN PERTANIAN,
Direktorat Jenderal Hortikultura dan
Pusdatin Kementerian Pertanian

BPS PROVINSI DISTAN PROVINSI


STRUKTUR
ORGANISASI
PENGELOLAAN BPS KABUPATEN/ KOTA DISTAN
DATA KABUPATEN
/ KOTA

HORTIKULTURA Keterangan :
: Koordinasi dan Kerjasama
: Garis Komando
PETUGAS PENGUMPUL
DATA KECAMATAN
TANAMAN BUAH-BUAHAN
SEMUSIM
Adalah tanaman sumber vitamin, mineral dan
lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman
berupa buah, berumur kurang dari satu tahun,
dapat berbentuk rumpun, menjalar dan
berbatang lunak. Tanaman buah-buahan
semusim terdiri dari melon, semangka dan
stroberi.
Nama Tanaman dan Bentuk Hasil Tanaman Biofarmaka

No. Nama Tanaman Bentuk No. Nama Tanaman Bentuk Hasil


Hasil
9 Kapulaga Biji
1 Jahe Rimpang
10 Jeruk Nipis Buah segar
2 Laos/Lengkuas Rimpang
3 Kencur Rimpang 11 Mengkudu/Pace Buah
4 Kunyit Rimpang 12 Mahkota Dewa Buah
5 Lempuyang Rimpang 13 Sambiloto Daun
6 Temulawak Rimpang 14 Lidah Buaya Daun
7 Temuireng Rimpang 15 Serai Batang
8 Temukunci Rimpang
TANAMAN HIAS

Tanaman yang mempunyai nilai keindahan dan estetika


baik karena; bentuk tanaman, warna dan bentuk daun,
tajuk maupun bentuk pohon/batang, warna dan
keharuman bunganya, sering digunakan sebagai penghias
pekarangan, taman atau ruangan di rumah-rumah,
gedung perkantoran, hotel, restoran maupun untuk
kelengkapan upacara adat dan keagamaan.
Nama Tanaman dan Bentuk Hasil Tanaman HIAS
No Nama Tanaman Bentuk Hasil Satuan Konversi No Nama Tanaman Bentuk Hasil Satuan Konversi

1 Anggrek Potong Bunga Potong Tangkai Pohon/daun


11 Cordyline Pohon 10 tangkai = 1 pohon
potong
Gerbera
2 (Herbras) Bunga Potong Tangkai Pohon/daun
12 Dracaena Pohon 10 tangkai = 1 pohon
potong
Bunga
3 Krisan Tangkai 1 pohon = 5 Heliconia Pohon/bunga
Potong/pohon tangkai 13 Pohon 2 tangkai = 1 pohon
(Pisang- potong
Bunga pisangan)
4 Mawar Potong/pohon Tangkai 1 pohon = 2 14 Ixora (Soka) Pohon Pohon
tangkai
Pohon/daun
5 Sedap Malam Bunga Potong Tangkai 15 Pakis potong Pohon 10 tangkai = 1 pohon
6 Aglaonema Pohon Pohon 16 Palem Pohon Pohon
7 Anggrek Pot Pohon Pohon Pohon/daun
17 Phylodendron Pohon 10 tangkai = 1 pohon
potong
Pohon/bunga
8 Anthurium Bunga Pohon 5 tangkai = 1 18 Puring Pohon Pohon
potong
pohon
Sansevieria
9 Bromelia Pohon Pohon 19 Pohon Pohon
(Lidah Mertua)
10 Bugenvil Pohon Pohon 20 Melati Bunga Kilogram

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura Ditjen Hortikultura


CARA PENGISIAN
DAFTAR
ATURAN UMUM PENGISIAN DAFTAR ISIAN
SPH
01 02 03 04
Penulisan daftar Penulisan Penulisan Penulisan angka
isian harus jelas menggunakan pengenalan tempat harus jelas dapat
sampai dengan pensil hitam atau menggunakan membedakan angka
rangkap terakhir; ballpoint; huruf balok; 1 dengan 7, angka
0
dengan 6 / 8 / 9 dan
angka 5 dengan 6.
CARA PENGISIAN DAFTAR SPH-
SBS
01 02 04
03

Daftar isian SPH-


Satuan luas adalah Rata-rata harga SBS dalam bilangan
hektar (ha), kecuali Satuan produksi jual di petani desimal dengan dua
jamur (jamur tiram, dalam kuintal per kilogram angka dibelakang
jamur merang dan koma kecuali rata-
jamur lainnya) dalam dalam satuan
rupiah (Rp/Kg). rata harga jual di
satuan meter persegi petani.
(m2).
JAWA BARAT 3 2 JANUA R I 0 1
CIANJUR 0 3
CIPANAS 2 2 1 2021 2 1

199 97,50 10 18,25 109,75 14550 5000

3 2,1 5,1
9 2,5 14,25 20,75 130,55 8000

58 4,5 20,25 73,75 1800 3000


25 20,5 10 14,5 1200 2000
424 196 167 395 39200 4000

8 5,01 2,5 2,99 660,5 280,55 3000


11 9 2,2 13,2 450,2 15000

10 7 3,5 13,5 315,4 18000

5 5 5 550 1000

11 6,5 4 4 8,5 840,5 560 4000

1 F e b ru ari 21
W i d h i y a n t i Sulastri
Petugas d a t a
CARA PENGISIAN DAFTAR SPH-
BST
01 02 03

Jumlah tanaman Isian SPH-BST


ditulis dalam
dalam satuan pohon, Produksi dalam satuan bilangan bulat
kecuali untuk buah kuintal, dan harga per kecuali data
naga, nenas, pisang kilogram dalam produksi dalam
dan salak dalam satuan rupiah bilangan desimal
satuan rumpun (Rp/Kg). dengan dua angka
di belakang koma.
JAWA T IM UR 3 5
0 1 I 0 1
PACITAN
KEBONAGUNG 0 5 0 2021 2 1

2394 239 2633 1792 326 80,5 8500

289 289 192 25,75 5000

161 161 84 12,2 11000


5776 107 5883 332 2427 364 20000
286 286 136 16 4500
309 309 102 27 5000

151 12 163 12 109 33 4000


10396 10396 1203 308 5000

3201 43 3244 43 1127 335 3000


252 252 134 16 9000
972 972 627 31 2000
1858 550 2408 550 429 64 1500
935 700 1635 700 584 46 2500
55739 2127 1200 54812 1200 9271 741 15000
1970 1970 302 36 3000
242 242 76 6 6000
382 382 137 41 5000
6233 6233 3210 815 4000
1870 1870 471 70 2500

49475 3726 45749 4724 877 1500

1 April 21 Agus Satria


Koordinator
Penyuluh
4) Tanaman Belum Menghasilkan Tanaman Belum Menghasilkan adalah
tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang selama triwulan laporan
belum dapat memberikan hasil karena masih muda (termasuk tanaman
baru/penanaman baru).

5) Tanaman Produktif adalah tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan


yang sudah pernah/memberikan hasil pada triwulan laporan, walaupun
pada periode laporan sedang tidak menghasilkan, akan tetapi masih dapat
diharapkan hasilnya pada periode berikutnya.
6.Tanaman Produktif yang Menghasilkan adalah tanaman buah-buahan
dan sayuran tahunan yang pada triwulan bersangkutan dipetik hasilnya
(dipanen). Dengan demikian tanaman produktif yang menghasilkan tidak
termasuk tanaman yang belum dipetik hasilnya karena masih muda atau
sedang berbunga.

7) Rusak Tanaman Tua / Rusak adalah tanaman buah-buahan dan sayuran


tahunan yang sudah tua, rusak, mandul, dan tidak memberikan hasil yang
memadai lagi, walaupun ada hasilnya tetapi secara ekonomis sudah tidak
produktif lagi.
CARA PENGISIAN DAFTAR SPH-
TBF
Satuan luas
dalam meter
persegi (m2),
Tanaman yang kecuali untuk Satuan Rata-rata harga
dicatat adalah luas panen produksi jual di tingkat
Isian daftar
tanaman yang jeruk nipis, dalam petani per
isian SPH-
dikomersilkan mengkudu dan kilogram kilogram dalam
TBF dalam
mahkota dewa satuan rupiah
bilangan
dalam satuan (Rp/Kg).
bulat.
pohon,

01 02 03 04 05
JAWA TENGAH 3 3
I 0 1
WONOGIRI 1 2 2021 2 1
PRACIMANTORO 0 1 0

8828 4000 8828 4880 22000

42263 22000 42263 24200 26000


4830 2800 4830 4200 2500
662 662
30 30

665 665

366 366

1 April 21

Hadi Wirajaya
Koordinator
penyuluh
CARA PENGISIAN DAFTAR SPH-
TH
Tanaman yang dicatat
adalah tanaman yang
01 dikomersilkan
sebagian
(jika
atau seluruh
hasilnya untuk dijual)
Satuan luas dalam
Satuan produksi dari
meter persegi (m2), 02
masing-masing
03 tanaman terdapat
pada kolom (11), Rata-rata harga jual di
petani per tingkat dalam

Isian daftar isian


satuan kilogram rupiah 04
SPH-TH dalam
05 bilangan bulat
JAWA TENGAH 3 3
KARANGANYAR 1 3 I 0 1
TAWANGMANGU 0 6 0 2021 2 1

2650 1500 2000 3150 37500 20000

1275 500 800 1575 32000 7000


600 150 300 750 5850 5000
1100 250 500 1350 6000 5000

13550 1500 1700 13750 3450 10000

9650 400 500 9750 9200 5000


1575 475 500 1600 23275 10000
815 165 400 1050 8250 15000

1000 250 500 1250 6250 15000

1450 250 300 1500 8000 7500

1 April 21
Nursa’i Bardosono
Petugas data
CARA PENAKSIRAN
CARA PENAKSIRAN LUAS

01 02 03 04 05
Cara menghitung
Penaksiran luas Pengukuran
Cara menghitung luas untuk tanaman Eye Estimate
dengan dengan aplikasi
luas tanaman yang ditanam pada
GIS (Geographic
(Perkiraan
banyaknya benih
campuran polibag/pot, kubung Information Pengamatan
yang digunakan
dan hidroponik. System) : Lapang)
CARA PENAKSIRAN LUAS
Contoh A
CAMPURAN Contoh B
Sebidang tanah seluas 1 Ha ditanami tiga jenis Sebidang tanah yang luasnya 1 Ha ditanami dua jenis
tanaman, bawang daun wortel, dan tomat. Bawang tanaman, bawang daun dan tomat. Kedua tanaman
daun ditanam dengan jarak tanam tersebut ditanam dengan jarak tanam normal, maka
normal, sedangkan tomat dan wortel ditanam melebihi yang dilaporkan adalah luas tanaman bawang daun
3 kali jarak tanam normal, maka yang dilaporkan dan tomat masing-masing seluas 1Ha (lihat
adalah luas tanaman bawang daun seluas 1 Ha dan Gambar)
luas tanaman tomat dan tidak dilaporkan (lihat
Gambar).
Bawang daun
Bawang daun
Toma A B +Tomat
tWorte
l
CARA PENAKSIRAN LUAS TANAMAN YANG DITANAM
PADA POLIBAG/POT, KUBUNG DAN HIDROPONIK.

- Misalnya luas kubung untuk budidaya jamur merang


Letak polibag/pot teratur : luas dihitung berdasarkan luas
adalah 4 m × 7 m = 28 m2, jika kubung tersebut tersusun
area yang ditempati polibag/pot.
dari 5 rak maka luas pertanaman jamur merang untuk
- Letak polibag/pot tidak teratur : luas dihitung berdasarkan
setiap kubung adalah 5 rak x 28 m2 = 140 m2. Jadi luasan
konversi tanaman per meter persegi.
yang dihitung adalah luas semua rak yang menyusun
- Budidaya dalam kubung dan tersusun dalam beberapa rak : kubung. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 3
luas yang dihitung adalah luas seluruh rak yang ditanami berikut.
(baik disusun secara horisontal maupun vertikal).

- Budidaya yang dilakukan secara hidroponik : luas yang


dihitung adalah luas areal/bidang yang dipakai untuk
penanaman.
CARA PENAKSIRAN LUAS DENGAN BANYAKNYA BENIH YANG
DIGUNAKAN
Contoh :
a) Apabila yang diketahui adalah jumlah benih cabai merah c) Apabila benih bawang merah biji yang digunakan
sebanyak 250 kg sedangkan kebutuhan benih bawang merah
yang digunakan misalnya sebanyak 2,5 kg, maka luas tanam
biji untuk 1 hektar adalah 5 kg, maka perkiraan luas tanam
cabai dapat diperkirakan dengan cara menghitung bawang merah adalah sebesar 50 Ha.
pemakaian benih yang biasanya digunakan dalam satu
hektar. Misalkan 1 hektar membutuhkan 250 gram benih,
maka luas nya adalah:

d) Apabila pada suatu wilayah menggunakan benih Sansevieria


sebanyak 5.400 benih sedangkan penanaman Sansevieria

b) Apabila benih bawang merah umbi yang digunakan sebanyak per meter persegi dibutuhkan 9 benih tanaman (jarak tanam
30 × 30 cm). maka perkiraan luas tanam Sansevieria pada
25 ton sedangkan kebutuhan benih bawang merah umbi
untuk 1 hektar adalah 1 ton, maka perkiraan luas tanam wilayah tersebut adalah

bawang merah adalah sebesar 25 Ha.


CARA PENAKSIRAN JUMLAH
TANAMAN

01 02 03

Banyaknya tiang Eye Estimate


Banyaknya Benih
penyangga yang (Perkiraan
yang Digunakan
digunakan (pada Pengamatan
buah naga) Lapang)
CARA PENAKSIRAN JUMLAH TANAMAN DENGAN
BANYAKNYA BENIH YANG
DIGUNAKAN Contoh :
Contoh :
Tanaman lengkeng, biasanya memerlukan
Apabila luas lahan yang ditanami tanaman
benih 200 pohon dalam luasan 1 (satu) hektar.
jeruk pada suatu wilayah seluas 5 Ha.
Jarak tanam normal menurut kebiasaan di Jarak tanam normal umumnya 7 m x 7 m atau
daerah tersebut umumnya dalam 1 hektar tergantung pada kebiasaan daerah masing-
masing.
memerlukan benih sebanyak 400 pohon.
Apabila luas lahan yang ditanami pada desa
Maka perkiraan jumlah pohon yang tersebut seluas 7 Ha, maka perkiraan jumlah
ditanam di wilayah tersebut adalah: pohon yang ditanam di desa tersebut adalah:
CARA PENAKSIRAN JUMLAH TANAMAN DENGAN
BANYAKNYA TIANG PENYANGGA YANG
DIGUNAKAN
Contoh :
Apabila luas lahan yang ditanami tanaman
buah naga pada suatu wilayah seluas 7 Ha
dan diasumsikan 1 hektar terdiri dari
1.000 tiang maka jumlah rumpun buah naga
untuk 7 Ha adalah :

7 x 1.000 = 7.000 rumpun


CARA PENAKSIRAN PRODUKSI

01 02 03

Pengukuran Eye Estimate


Luas Panen dan
langsung di (Perkiraan
Informasi Rata-
lapangan Pengamatan
rata Produksi
(Ubinan) Lapang)
CARA PENAKSIRAN PRODUKSI BERDASARKAN LUAS PANEN DAN INFORMASI
RATA-RATA PRODUKSI

Contoh :
1. Apabila luas panen pada wilayah tersebut adalah 10 Ha dengan rata-rata
produksi cabai merah untuk setiap hektarnya pada wilayah tersebut adalah 85
Kuintal, maka perkiraan produksi pada desa tersebut adalah:

2. Green/Screen House Penanaman Anggrek seluas 1.000 m2. Luas panen anggrek
pada Green House tersebut adalah 650 m2. Sedangkan rata-rata jumlah tanaman
per meter persegi adalah 25 tanaman sehingga untuk luas 650 m2 adalah
650 × 25 = 16.250 tanaman. Apabila konversi per pohon atau per tanaman rata-
rata terdiri dari dua tangkai, maka produksinya adalah
16.250 × 2 tangkai = 32.500 tangkai
CARA PENAKSIRAN HARGA JUAL PETANI

Mencari harga tertinggi dan terendah, kemudian dirata-ratakan

Harga rata-rata terbanyak

Berdasarkan harga jenis yang dominan dari satu komoditas


KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

TERIMA KASIH

BADAN PUSAT STATISTIK


REPUBLIK INDONESIA
Tim Penyusun
Buku Pedoman Statistik Pertanian Hortikultura (SPH) Tahun 2020

Pengarah:
Dr. Ir. Retno Sri Hartati Mulyandari, M.Si
Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian
Dr. Kadarmanto, MA
Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, BPS
Dr. Akhmad Musyafak, SP, MP
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian

Tim Badan Pusat Statistik RI: Tim Direktorat Jenderal Hortikultura: Tim Pusat Data dan Informasi Pertanian:
Ir. Rita Setiawati, MM Ir. Purnomo Nugroho Dr. Ir. Anna Astrid Susanti, MSi
Sulistina, SE, MSE Widhiyanti Nugraheni, S.Si, M.S.E M. Ade Supriyatna, SP, MM
Tarida Herdina Marpaung, S.St, Sulastri, S.Si, M.SE Titin Agustina, S.Si
ME Nur Saí, S.Si, ME Bramantyo Indra K. E. P., SP
Sutarsono, S.St, MSE A. Bardosono, S.Kom
Satria Putra, S.Kom
Tim kreatif
Konten: Widhi, Lastri, Nursa’i
Peralatan: Agus
Suara : Widhi
Grafis : Satria
Efek: Bardos
Logistik: Wira

Anda mungkin juga menyukai