PEDOMAN STATISTIK
PERTANIAN
HORTIKULTURA (SPH)
BADAN PUSAT STATISTIK
REPUBLIK INDONESIA
Periode tahun 1970 – 2007
01 Bergabung dengan Tanaman Pangan
SEJARAH PENGELOLAAN
DATA 02 Periode Tahun 2007 – 2020
HORTIKULTURA Formulir SPH tersendiri
Pengelolaan Statistik
Pentingnya Pertanian Hortikultura Perlunya revisi
ketersediaan data (SPH) dilakukan oleh terhadap pedoman
dan informasi Kementerian Pertanian pengumpulan data
pertanaman (Direktorat Jenderal SPH
komoditas Hortikultura dan
Pusdatin) dan Badan Pusat
hortikultura. Statistik (BPS).
LANDASAN HUKUM
Pengelolaan Statistik Pertanian, termasuk statistik hortikultura yang dilaksanakan telah
didasari pada beberapa landasan hukum sebagai berikut:
01 02 03 04 05 06
Buah (27) Alpukat, Anggur, Apel, Belimbing, Buah Naga, Duku/Langsat/Kokosan, Durian,
Jambu Air, Jambu Biji, Jeruk Lemon, Jeruk Pamelo, Jeruk Siam/Keprok, Lengkeng,
Mangga, Manggis, Nenas, Nangka/Cempedak, Pepaya, Pisang, Rambutan, Salak,
Sawo, Sirsak, Sukun, Melon, Semangka, dan Stroberi
Biofarmaka (15) Jahe, Jeruk Nipis, Kapulaga, Kencur, Kunyit, Laos/Lengkuas, Lempuyang, Lidah
Buaya, Mahkota Dewa, Mengkudu/Pace, Sambiloto, Serai, Temuireng, Temukunci
dan Temulawak
Tanaman Hias (19) Anggrek, Gerbera (Herbras), Krisan, Mawar, Sedap Malam, Aglaonema, Anthurium Bunga,
Bromelia, Bugenvil, Cordyline, Dracaena, Heliconia (Pisang-pisangan), Ixora (Soka), Pakis,
Palem, Phylodendron, Puring, Sansevieria (Lidah Mertua) dan Melati
Daftar Isian SPH-SBS
Statistik Pertanian
Hortikultura
Sayuran Buah
Semusim
PERIODE DAN JENIS DATA YANG
DIKUMPULKAN
No Nama Daftar Isian Frekuensi Pengumpulan Jenis Data yang Dikumpulkan (Variabel) Keterangan
1. SPH-SBS Bulanan 1. Luas Tanaman Akhir Bulan yang Lalu (Hektar); Laporan Statistik
Tanaman Sayuran dan
2. Luas Panen Habis/Dibongkar (Hektar); Buah-buahan Semusim
3. Luas Panen Belum Habis (Hektar);
4. Luas Rusak/Tidak Berhasil/Puso (Hektar);
5. Luas Penanaman Baru/Tambah Tanam (Hektar);
6. Luas Tanaman Akhir Bulan Laporan (Hektar);
7. Produksi Dipanen Habis/ Dibongkar (Kuintal);
8. Produksi Belum Habis (Kuintal); dan
9. Rata rata Harga Jual Petani per Kilogram
(Rupiah).
FORMULIR SPH SBS
SEMULA MENJADI
PERUBAHAN :
1. PERUBAHAN CAKUPAN KOMODITAS
2. LOBAK, KACANG MERAH DAN BLEWAH DIKELUARKAN
3. KLASIFIKASI CABAI BESAR (1) CABAI KERITING; (2) CABAI BESAR/TW/TEROPONG/CMB
4. KLASIFIKASI JAMUR (1) JAMUR TIRAM (2) JAMUR MERANG (3) JAMUR LAINNYA
meter2 Kuintal
meter2 Kuintal
meter2 Kuintal
Daftar Isian SPH-BST
Statistik Pertanian Hortikultura
Buah-buahan dan Sayuran
Tahunan
PERIODE DAN JENIS DATA YANG
DIKUMPULKAN
No Nama Daftar Frekuensi Jenis Data yang Dikumpulkan (Variabel) Keterangan
Isian Pengumpulan
2. SPH-BST Triwulanan 1. Jumlah Tanaman Akhir Triwulan yang Lalu Laporan
(Pohon/Rumpun);
Statistik
2. Tanaman yang Dibongkar /Ditebang selama triwulan Tanaman Buah
laporan(Pohon/Rumpun);
dan Sayuran
3. Tanaman baru/Penanaman baru selama triwulan laporan Tahunan
(Pohon/Rumpun);
4. Jumlah Tanaman Akhir Triwulan Laporan
(Pohon/Rumpun);
5. Tanaman Belum Menghasilkan di akhir
triwulan(Pohon/Rumpun);
6. Tanaman Produktif yang sedang Menghasilkan di akhir
triwulan (Pohon/Rumpun);
7. Tanaman Tua / Rusak di akhir triwulan
(Pohon/Rumpun);
8. Produksi (Kuintal); dan
9. Rata-rata Harga Jual di Petani per Kilogram (Rupiah).
FORMULIR SPH BST
SEMULA MENJADI
PERUBAHAN :
1. Menghapus Markisa
2. Menambahkan komoditas Klengkeng dan Buah Naga
3. Satuan Tanaman untuk Buah Naga (Rumpun), Klengkeng (Pohon)
4. Menghilangkan kolom 8 (tanaman produktif yang sedang tidak menghasilkan), sehingga validasi formulir hanya satu sisi untuk menghindari error
formulir yg sering terjadi di BST
Dipanen muda
Dipanen muda
Daftar Isian SPH-TBF
Statistik Pertanian
Hortikultura
Tanaman
Biofarmaka
PERIODE DAN JENIS DATA YANG
DIKUMPULKAN
No Nama Daftar Isian Frekuensi
Pengumpulan
Jenis Data yang Dikumpulkan (Variabel) Keterangan
3. SPH-TBF Triwulanan 1. Luas Tanaman Akhir Triwulan yang Lalu (m2 atau Laporan
Pohon); Statistik
2. Luas Panen Habis/Dibongkar (m2 atau Pohon); Tanaman
Biofarmaka
3. Luas Panen Belum Habis (m2 atau Pohon);
4. Luas Rusak/Tidak Berhasil/Puso (m2 atau Pohon);
5. Luas Penanaman Baru /Tambah Tanam (m2
atau Pohon);
6. Luas Tanaman Akhir Triwulan Laporan (m2
atau Pohon);
7. Produksi Dipanen Habis atau Dibongkar
(Kilogram);
8. Produksi Belum Habis (Kilogram); dan
9. Rata rata Harga Jual di Petani per Kilogram
(Rupiah)
FORMULIR SPH TBF
SEMULA MENJADI
Perubahan :
1. Komoditas dikeluarkan : Dlingo/Dringo dan Kejibeling
2. Komoditas dimasukkan : Sereh dan Jeruk Nipis
Pohon
Daftar Isian SPH-TH
Statistik Pertanian
Hortikultura
Tanaman Hias
PERIODE DAN JENIS DATA YANG
DIKUMPULKAN
No Nama Daftar Isian Frekuensi Jenis Data yang Dikumpulkan (Variabel) Keterangan
Pengumpulan
4. SPH-TH Triwulanan 1. Luas Tanaman Akhir Triwulan yang Lalu (m2); Laporan
2. Luas Panen Habis/Dibongkar (m2); Statistik
Tanaman Hias
3. Luas Panen Belum Habis (m2);
4. Luas Rusak/Tidak Berhasil/ Puso (m2);
5. Luas Penanaman Baru/ Tambah Tanam (m2);
6. Luas Tanaman Akhir Triwulan Laporan (m2);
7. Produksi Dipanen Habis/ Dibongkar (Tangkai,
Pohon, dan Kilogram);
8. Produksi Belum Habis (Tangkai, Pohon dan
Kilogram); dan
9. Rata-rata Harga Jual di Petani per Satuan
Produksi (Rupiah).
FORMULIR SPH TH
SEMULA MENJADI
Perubahan :
1. Anggrek diklasifikasikan menjadi (1) Anggrek Pot (Satuan produksi pohon) dan (2) Anggrek Tanah (Satuan produksi Tangkai)
2. Satuan Luas Komoditas Palem (pohon menjadi m2)
3. Satuan Produksi Heliconia (tangkai menjadi pohon)
4. Dikeluarkan : Anyelir, Gladiol, Adenium, Euphorbia, Monstera, Diffenbahia, Anthurium Daun Dan Caladium
5. Dimasukkan : Bromelia, Bugenvil dan Puring
meter
JADWAL PENYAMPAIAN LAPORAN
Nama
Frekuensi Ke Dinas Pertanian Ke BPS Kabupaten/Kota
Pengumpulan Daftar Kabupaten/Kota
Isian
Tanggal 5 setelah bulan Tanggal 10 setelah bulan
Bulanan SPH-SBS yang bersangkutan yang bersangkutan
berakhir berakhir
SPH-BST Tanggal 5 setelah Tanggal 10 setelah
Triwulanan SPH- triwulan bersangkutan Triwulan yang
TBF berakhir bersangkutan berakhir
SPH-TH
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
DAN ALUR PELAPORAN
ORGANISASI LAPANG
Struktur organisasi pengelolaan data hortikultura di tingkat
kecamatan adalah Petugas pengumpul data.
HORTIKULTURA Keterangan :
: Koordinasi dan Kerjasama
: Garis Komando
PETUGAS PENGUMPUL
DATA KECAMATAN
TANAMAN BUAH-BUAHAN
SEMUSIM
Adalah tanaman sumber vitamin, mineral dan
lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman
berupa buah, berumur kurang dari satu tahun,
dapat berbentuk rumpun, menjalar dan
berbatang lunak. Tanaman buah-buahan
semusim terdiri dari melon, semangka dan
stroberi.
Nama Tanaman dan Bentuk Hasil Tanaman Biofarmaka
3 2,1 5,1
9 2,5 14,25 20,75 130,55 8000
5 5 5 550 1000
1 F e b ru ari 21
W i d h i y a n t i Sulastri
Petugas d a t a
CARA PENGISIAN DAFTAR SPH-
BST
01 02 03
01 02 03 04 05
JAWA TENGAH 3 3
I 0 1
WONOGIRI 1 2 2021 2 1
PRACIMANTORO 0 1 0
665 665
366 366
1 April 21
Hadi Wirajaya
Koordinator
penyuluh
CARA PENGISIAN DAFTAR SPH-
TH
Tanaman yang dicatat
adalah tanaman yang
01 dikomersilkan
sebagian
(jika
atau seluruh
hasilnya untuk dijual)
Satuan luas dalam
Satuan produksi dari
meter persegi (m2), 02
masing-masing
03 tanaman terdapat
pada kolom (11), Rata-rata harga jual di
petani per tingkat dalam
1 April 21
Nursa’i Bardosono
Petugas data
CARA PENAKSIRAN
CARA PENAKSIRAN LUAS
01 02 03 04 05
Cara menghitung
Penaksiran luas Pengukuran
Cara menghitung luas untuk tanaman Eye Estimate
dengan dengan aplikasi
luas tanaman yang ditanam pada
GIS (Geographic
(Perkiraan
banyaknya benih
campuran polibag/pot, kubung Information Pengamatan
yang digunakan
dan hidroponik. System) : Lapang)
CARA PENAKSIRAN LUAS
Contoh A
CAMPURAN Contoh B
Sebidang tanah seluas 1 Ha ditanami tiga jenis Sebidang tanah yang luasnya 1 Ha ditanami dua jenis
tanaman, bawang daun wortel, dan tomat. Bawang tanaman, bawang daun dan tomat. Kedua tanaman
daun ditanam dengan jarak tanam tersebut ditanam dengan jarak tanam normal, maka
normal, sedangkan tomat dan wortel ditanam melebihi yang dilaporkan adalah luas tanaman bawang daun
3 kali jarak tanam normal, maka yang dilaporkan dan tomat masing-masing seluas 1Ha (lihat
adalah luas tanaman bawang daun seluas 1 Ha dan Gambar)
luas tanaman tomat dan tidak dilaporkan (lihat
Gambar).
Bawang daun
Bawang daun
Toma A B +Tomat
tWorte
l
CARA PENAKSIRAN LUAS TANAMAN YANG DITANAM
PADA POLIBAG/POT, KUBUNG DAN HIDROPONIK.
b) Apabila benih bawang merah umbi yang digunakan sebanyak per meter persegi dibutuhkan 9 benih tanaman (jarak tanam
30 × 30 cm). maka perkiraan luas tanam Sansevieria pada
25 ton sedangkan kebutuhan benih bawang merah umbi
untuk 1 hektar adalah 1 ton, maka perkiraan luas tanam wilayah tersebut adalah
01 02 03
01 02 03
Contoh :
1. Apabila luas panen pada wilayah tersebut adalah 10 Ha dengan rata-rata
produksi cabai merah untuk setiap hektarnya pada wilayah tersebut adalah 85
Kuintal, maka perkiraan produksi pada desa tersebut adalah:
2. Green/Screen House Penanaman Anggrek seluas 1.000 m2. Luas panen anggrek
pada Green House tersebut adalah 650 m2. Sedangkan rata-rata jumlah tanaman
per meter persegi adalah 25 tanaman sehingga untuk luas 650 m2 adalah
650 × 25 = 16.250 tanaman. Apabila konversi per pohon atau per tanaman rata-
rata terdiri dari dua tangkai, maka produksinya adalah
16.250 × 2 tangkai = 32.500 tangkai
CARA PENAKSIRAN HARGA JUAL PETANI
TERIMA KASIH
Pengarah:
Dr. Ir. Retno Sri Hartati Mulyandari, M.Si
Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian
Dr. Kadarmanto, MA
Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, BPS
Dr. Akhmad Musyafak, SP, MP
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian
Tim Badan Pusat Statistik RI: Tim Direktorat Jenderal Hortikultura: Tim Pusat Data dan Informasi Pertanian:
Ir. Rita Setiawati, MM Ir. Purnomo Nugroho Dr. Ir. Anna Astrid Susanti, MSi
Sulistina, SE, MSE Widhiyanti Nugraheni, S.Si, M.S.E M. Ade Supriyatna, SP, MM
Tarida Herdina Marpaung, S.St, Sulastri, S.Si, M.SE Titin Agustina, S.Si
ME Nur Saí, S.Si, ME Bramantyo Indra K. E. P., SP
Sutarsono, S.St, MSE A. Bardosono, S.Kom
Satria Putra, S.Kom
Tim kreatif
Konten: Widhi, Lastri, Nursa’i
Peralatan: Agus
Suara : Widhi
Grafis : Satria
Efek: Bardos
Logistik: Wira