Anda di halaman 1dari 18

Kumpulan Materi

Kuliah
hendroagungs.blogspot.co.id
Penyeleksian Kondisi

Pengantar Algoritma
Penyeleksian Kondisi
Penyeleksian kondisi memungkinkan suatu
pernyataan dieksekusi hanya jika kondisi
terpenuhi atau tidak terpenuhi
Bentuk Penyeleksian Kondisi
Satu kasus
Dua kasus
Tiga kasus atau lebih (kondisi tersarang)
Struktur CASE
Kondisi Satu Kasus
Perintah diberikan hanya jika memenuhi syarat
Struktur algoritma:
IF (Syarat) THEN (Perintah) ⇒ Untuk perintah singkat
IF (Syarat) THEN
(Perintah) ⇒ Untuk perintah kompleks
IF (Syarat) THEN
BEGIN
(Perintah) ⇒ Untuk perintah lebih dari satu
(Perintah)
END
Contoh
Program KondisiSatu
Variabel
Bil1, Bil2 : integer
Algoritma
1 INPUT Bil1
2 INPUT Bil2
3 IF (Bil1 mod Bil2 = 0) THEN
4 OUTPUT “Bil2 adalah faktor dari Bil1”
Contoh
Program KondisiDua
Variabel
Bil1, Bil2 : integer
Algoritma
1 INPUT Bil1
2 INPUT Bil2
3 IF (Bil1 mod Bil2 = 0) THEN
4 BEGIN
5 OUTPUT “Bil2 adalah faktor dari Bil1”
6 OUTPUT “Bil1 merupakan hasil kali Bil2”
7 END
Contoh
Program KondisiTiga
Variabel Tanya:
Alamat : string Program tersebut masih ada
JmlAnak : integer kekurangan, dimana?
Algoritma Jika kekurangan sudah diperbaiki:
1 INPUT Alamat Siapa yang mendapat tunjangan?
2 INPUT JmlAnak Siapa yang mendapat bonus?
3 IF (Alamat=”Kuningan” AND JmlAnak=3) THEN Apakah Joni yang tinggal di Kuningan
4 BEGIN dan belum menikah mendapat
5 Tunjangan ← 500000 tunjangan?
6 Bonus ← 250000 Apakah Joni yang tinggal di Kuningan
7 END dan baru menikah mendapat
8 OUTPUT Tunjangan tunjangan?
9 OUTPUT Bonus Apakah Joni yang tinggal di Karawang
dan belum menikah mendapat
tunjangan?
Kondisi Dua Kasus
Jika memenuhi syarat maka program akan menjalankan perintah pertama,
dan jika tidak memenuhi syarat maka program akan menjalankan perintah
alternatif. Istilah lainnya adalah kondisi percabangan dengan tambahan
➢ IF (Syarat) THEN
perintah jika tidak (ELSE). (Perintah) ➢ IF (Syarat) THEN
Struktur Algoritma: ELSE BEGIN
(Perintah) (Perintah)
(Perintah)
END
ELSE
BEGIN
(Perintah)
(Perintah)
END
Ilustrasi Kondisi Dua Kasus
Syarat mengikuti ujian:
Untuk mahasiswa angkatan 2013,
lunas cicilan spp 2
Untuk mahasiswa selain angkatan 2013,
lunas cicilan spp 2 dan praktikum
Ilustrasi Kondisi Dua Kasus
Syarat mengikuti ujian: INPUT angkatan
Untuk mahasiswa angkatan 2013, IF (angkatan=2013) THEN
lunas cicilan spp 2 output “membayar cicilan spp2”
Untuk mahasiswa selain angkatan 2013, ELSE
lunas cicilan spp 2 dan praktikum BEGIN
output “membayar cicilan spp2”
output “membayar praktikum”
END
Contoh
Program KondisiEmpat Tanya:
Variabel Apa yang dihasilkan program jika bilangan
Angka : integer yang diinputkan adalah:
Ket : string 10
Algoritma 5
1 INPUT Angka -3
2 IF (Angka>0) THEN 0
3 Ket ← “Bilangan Negatif”
4 ELSE
5 Ket ← “Bilangan Positif”
6 OUTPUT Ket
Contoh
Program KondisiLima Tanya:
Variabel Apa yang dihasilkan program jika bilangan
Angka : integer yang diinputkan adalah:
Ket : string 10
Algoritma 5
1 INPUT Angka -3
2 IF (Angka<0) THEN 0
3 Ket ← “Bilangan Negatif”
4 ELSE
5 Ket ← “Bilangan Positif”
6 OUTPUT Ket
Contoh
Program KondisiEnam
Variabel
Alamat : string
JmlAnak, Tunjangan, Bonus : integer Jika kekurangan sudah diperbaiki:
Algoritma Siapa yang mendapat tunjangan?
1 INPUT Alamat Siapa yang mendapat bonus?
2 INPUT JmlAnak Apakah Joni yang tinggal di Kuningan dan
3 IF (Alamat=”Kuningan” AND JmlAnak=3) THEN belum menikah mendapat tunjangan?
4 BEGIN berapa?
5 Tunjangan ← 500000 Apakah Joni yang tinggal di Kuningan dan
6 Bonus ← 250000 baru menikah mendapat tunjangan?
7 END berapa?
8 ELSE Apakah Joni yang tinggal di Karawang dan
9 Tunjangan ← 100000 belum menikah mendapat tunjangan?
10 OUTPUT Tunjangan berapa?
11 OUTPUT Bonus
Kondisi Tersarang
Ada kalanya setelah sebuah kondisi terpenuhi,
ada kondisi lain yang harus diperiksa
Contoh:
Jabatan Status Tunjangan

Supervisor Menikah 500000

Supervisor Lajang 250000

Manager Menikah 750000

Manager Lajang 300000


Contoh
Program KondisiTujuh 8 ELSE
Variabel 9 IF (Status=”Menikah”) THEN
Jabatan, Status : string 10 Tunjangan ← 750000
Tunjangan : integer 11 ELSE
Algoritma 12 Tunjangan ← 300000
1 INPUT Jabatan 13 OUTPUT Tunjangan
2 INPUT Status
3 IF (Jabatan=”Supervisor”) THEN
4 IF (Status=”Menikah”) THEN
5 Tunjangan ← 500000
6 ELSE
7 Tunjangan ← 250000
1 IF (jabatan=”manager”) then Berapa tunjangan Manager?
2 tunjangan ← 750000 Berapa tunjangan Supervisor?
3 ELSE Berapa tunjangan Staff?
4 IF (jabatan=”supervisor”) then Berapa tunjangan OfficeBoy?
5 tunjangan ← 500000
6 ELSE
7 IF (jabatan=”staff”) then
8 tunjangan ← 400000
9 ELSE
10 tunjangan ← 250000
11 OUTPUT tunjangan
1 IF (jabatan=”manager”) then Berapa tunjangan Manager?
2 tunjangan ← 750000 Berapa tunjangan Supervisor?
3 ELSE Berapa tunjangan Staff?
4 IF (jabatan=”supervisor”) then Berapa tunjangan OfficeBoy?
5 tunjangan ← 500000
6 ELSE
7 IF (jabatan=”staff”) then
8 tunjangan ← 400000
9 ELSE
10 tunjangan ← 250000
11 OUTPUT tunjangan
Diskusi:
Kenapa menggunakan variabel tunjangan,
padahal dapat menggunakan perintah
OUTPUT langsung?

Anda mungkin juga menyukai