Anda di halaman 1dari 28

Evaluasi Program JKN

Tahun 2021

Dinas Kesehatan Kab. Banjar


1. Petunjuk pelaksanaan pembayaran KBK pada 4. Pada saat PerBPJS ini berlaku, maka Peraturan
FKTP digunakan sebagai acuan bagi FKTP, Dinas Bersama Sekjen Kemenkes dan Direktur
Kesehatan, Asosiasi FKTP, Tim KMKB, BPJS Utama BPJS Kesehatan Nomor
Kesehatan dan pemangku kepentingan lain HK.01.08/III/980/2017 Tahun 2017 dan Nomor
terkait. 2 Tahun 2017, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
2. Penerapan pembayaran KBK ditujukan dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan 5. Peraturan Badan mulai berlaku 1 (satu) bulan
FKTP dalam penyelenggaraan JKN. sejak tanggal ditetapkan (per 1 Nov 2019)
3. Sistematika Petunjuk Pelaksanaan pembayaran 6. Ditetapkan di Jakarta, 30 September 2019 dan
KBK sebagai berikut: diundangkan pada tanggal 1 Oktober 2019,
a. Pendahuluan Berita Negara RI Tahun 2019 Nomor 1119
b. Pembayaran kapitasi berbasis kinerja pada
FKTP
c. Monitoring evaluasi
d. Penutup
6
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
Indikator Angka Kontak
Angka Kontak (AK) merupakan indikator untuk mengetahui tingkat aksesabilitas dan
pemanfaatan pelayanan primer di FKTP oleh Peserta berdasarkan jumlah peserta JKN (per
nomor identitas peserta) yang mendapatkan pelayanan kesehatan di FKTP per bulan baik di
dalam gedung maupun di luar gedung tanpa memperhitungkan frekuensi kedatangan
peserta dalam satu bulan.

Target >150 0/00

Bentuk Kontak yang menjadi catatan penilaian, dengan 1. Peserta yang melakukan kontak
kondisi:
Jumlah peserta JKN (per nomor
Tempat kontak: Jenis Pelayanan: identitas peserta) yang terdaftar di 1
1. FKTP 1. Kunjungan Sakit FKTP dan mendapatkan pelayanan di
2. Jaringan pelayanan 2. Kunjungan sehat
a. Imunisasi
FKTP per bulan baik di dalam maupun
Puskesmas
3. Jejaring fasilitas b. Edukasi luar gedung tanpa memperhitungkan
pelayanan kesehatan (perorangan/kelompok) frekuensi kedatangan peserta dalam 1
c. KIA, KB
4. Upaya Kesehatan
d. Home visit
(satu) bulan
Berbasis Masyarakat
e. Senam sehat
(UKBM), seperti
Posyandu, Posbindu,
3. Bentuk kontak lain yang dapat 2. Peserta terdaftar di FKTP
diukur dan telah disepakati jumlah peserta JKN yang terdaftar di
Poskesdes, Posyandu antara Dinas Kesehatan
Lansia, dll. Kabupaten/Kota dan BPJS suatu FKTP per bulan.
5. Tempat kontak lainnya Kesehatan (kunjungan sakit 7
yang disepakati maupun sehat)
Contoh Perhitungan Angka Kontak

• Peserta terdaftar di FKTP = 2000 peserta


• Target angka kontak >150 0/00 atau 1500/00 x 2000
peserta terdaftar = 300 peserta yang harus
melakukan kontak ke FKTP berupa kunjungan sehat
+ kunjungan sakit
• Angka kontak vs kunjungan berbeda
• Satu orang peserta berkunjung 4x dalam sebulan

Angka kontak dihitung 1
Kunjungan dihitung 4
Indikator Rasio Rujukan Non Spesialistik
Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik (RRNS) merupakan indikator
untuk mengetahui kualitas pelayanan di FKTP, sehingga sistem rujukan
terselenggara sesuai indikasi medis dan kompetensinya.

Target <2%

Note: 1. Jumlah rujukan kasus non spesialistik


1. Tidak ada lagi peer review kasus non Jumlah rujukan dengan diagnosa
spesialistik sebagai dasar perhitungan yang termasuk dalam jenis penyakit
capaian KBK yang menjadi kompetensi dokter di
2. Kasus non spesialistik yang dijadikan dasar FKTP sesuai ketentuan peraturan
perhitungan capaian KBK mengacu perundang-undangan
ketentuan perundangan (SKDI 2012 dan
Kepmenkes 514 Tahun 2015) 2. Jumlah rujukan FKTP
3. Rujukan kasus non spesialistik dengan Total jumlah rujukan FKTP ke FKRTL.
kriteria Time, Age, Complication dan
Comorbidity (TACC) tidak diperhitungkan
dalam jumlah rujukan rawat jalan kasus
non spesialistik. 9
Contoh Perhitungan Rasio RNS

• Peserta terdaftar di FKTP = 2000 peserta


• Target rasio RNS = < 2%
• Kunjungan sakit = 400 kunjungan; dirujuk 50 kasus
( 45 kasus spesialistik; 5 kasus non spesialistik)
• Rasio rujukan = 50 kasus rujukan : 400 kunj = 12,5%
• Rasio Rujukan Non Spesialistik = 5 kasus NS : 50
kasus rujukan = 10%  melebihi target.
• Seharusnya jika 50 kasus yg dirujuk, utk mencapai
target rasio RNS, maka kasus RNS yg dirujuk paling
banyak 1 kasus (1:50 x 100% = 2% )
Indikator Rasio Peserta Prolanis Terkendali
Rasio Peserta Prolanis Terkendali (RPPT) merupakan indikator untuk mengetahui
optimalisasi penatalaksanaan Prolanis oleh FKTP dalam menjaga kadar gula darah puasa
bagi pasien Diabetes Mellitus tipe 2 (DM) atau tekanan darah bagi pasien Hipertensi
Essensial (HT).

Target >5%

11

021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id


Indikator Rasio Peserta Prolanis Terkendali
RPPT DM RPPT HT
1. Jumlah Peserta Prolanis terkendali DM 1. Jumlah Peserta Prolanis terkendali HT
Peserta dengan diagnosa penyakit DM Peserta dengan diagnosa penyakit HT
yang terdaftar sebagai peserta Prolanis yang terdaftar sebagai peserta Prolanis
dengan kadar gula darah puasa dengan tekanan darah terkendali.
terkendali. 2. Jumlah peserta terdaftar di FKTP dengan
2. Jumlah peserta terdaftar di FKTP dengan diagnosa HT
diagnosa DM Peserta terdaftar di FKTP yang telah
Peserta terdaftar di FKTP yang telah ditegakkan diagnosa penyakit DM
ditegakkan diagnosa penyakit DM

Note:
1. FKTP wajib mengisi hasil pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah pasien
Prolanis di aplikasi PCare
2. Kriteria terkendali mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh Organisasi
Profesi:
a. Nilai terkendali DM mengacu pada Konsensus Pengelolaan dan Penceahan
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2015 oleh PERKENI (Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia).
b. Nilai terkendali HT mengacu pada Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
oleh PERHI (Perhimpunan Hipertensi Indonesia)
12
Contoh Perhitungan Rasio Peserta Prolanis Terkendali
• Peserta terdaftar di FKTP = 2000 peserta
• Target > 5%
• Peserta terdiagnosa DM = 200 peserta; (terdaftar Prolanis DM = 50 orang 
terkendali 5);
RPPT DM = 5 : 200 orang x 100% = 2,5%
yang terdiagnosa DM tetapi bukan peserta prolanis DM (ada 150 orang, terkendali 10
orang);
Utk yg tdk terdaftar prolanis DM, persentase terkendali = 10 : 200 org x 100% = 5%
• Peserta terdiagnosa HT = 500 peserta; (terdaftar Prolanis HT = 50 orang  terkendali
5);
RPPT HT = 5 : 500 orang x 100% = 1%
yang terdiagnosa HT tetapi bukan peserta prolanis HT (ada 450 orang, terkendali 100
orang)
Utk yg tdk terdaftar prolanis DM, persentase terkendali = 100 : 500 org x 100% =
20%
KESIMPULAN : SEMUA PESERTA TERDIAGNOSA DM / HT AGAR DI
DAFTARKAN SEBAGAI PESERTA PROLANIS
Nilai Terkendali Peserta Prolanis HT

Nilai terkendali untuk prolanis DM adalah


NILAI TERKENDALI PESERTA
nilai pemeriksaan Gula Darah Puasa
PROLANIS DM dengan nilai 80-130 mg/dl atau nilai
pemeriksaan HbA1c dengan nilai < 7%
Perhitungan Capaian Kinerja
Penilaian capaian kinerja berdasarkan perhitungan sistem
aplikasi BPJS Kesehatan dengan sumber data berasal dari hasil PCARE
pencatatan di aplikasi PCare oleh FKTP
FKTP input data
Kriteria Penilaian Nilai pelayanan peserta
Indikator Kinerja Bobot Target
No Rating Deskripsi Capaian
a b c d e f= b x d
0
1 Angka Kontak 40% ≥ 150 /00 0 4 ≥ 150 /00 1,6 Nilai capaian =
3 > 145 - < 150 /00
0
1,2 bobot x rating
0
2 > 140 - 145 /00 0,8
1
0
≤ 140 /00 0,4 Target indikator
2 Rasio Rujukan 50% ≤2% 4 ≤ 2% 2 dan penyesuaian
Non Spesialistik 3 > 2 - 2,5 % 1,5 besaran kapitasi
2 > 2,5 - 3% 1 akan dievaluasi
1 >3% 0,5 setiap tahun
3 Rasio Peserta 10% ≥5 % 4 ≥ 5% 0,4
Prolanis 3 < 5 - 4% 0,3
Terkendali 2 < 4 - 3% 0,2
15
1 <3% 0,1
Penyesuaian Kapitasi Atas
Nilai Capaian Kinerja
Total Nilai Capaian FKTP =
Nilai capaian AK + Nilai Capaian RRNS + Nilai Capaian RPPT

1. Penyesuaian kapitasi diberlakukan


kepada Puskesmas, Klinik Pratama dan
% Pembayaran Kapitasi RS Kelas D Pratama
Nilai Capaian Klinik Pratama/ 2. Hasil capaian kinerja dari Praktek
Puskesmas
RS D Pratama Mandiri Dokter menjadi pertimbangan
dalam proses rekredensialing dan/atau
4 100% 100% proses pelaksanaan kerjasama.
3-<4 95% 97% 3. Penyesuaian kapitasi FKTP atas
2-<3 90% 96% capaian kinerja FKTP dilakukan setiap
bulan berdasarkan Total Nilai Capaian
1-<2 85% 95% FKTP bulan sebelumnya.

Dalam hal pemenuhan target capaian kinerja menyebabkan besaran tarif kapitasi
lebih rendah dari standar tarif kapitasi minimal yang telah ditetapkan oleh menteri,
maka besaran kapitasi yang dibayarkan adalah sebesar tarif kapitasi minimal.
16
PENCAPAIAN KBK

https://bit.ly/3emwoca

https://bit.ly/3emwoca
Rekapitulasi Kunjungan Rawat
Jalan JKN di Puskesmas

Sampai bulan Agustus 2021


2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
20000

0
Aluh Aluh
18757
Martapura 2

10660
Astambul

7981
Martapura 1

2972
Martapura Timur

Mataraman
Gambut
Sungai Pinang

Sungai Tabuk 1

Martapura Barat

Tatah Makmur

Simpang Empat 1

Sungai Tabuk 2

Karang Intan 2

Kertak Hanyar

Karang Intan 1

Pengaron

Aranio

Sambung Makmur

Beruntung Baru

Sungai Tabuk 3
Total Kunjungan JKN Sampai bulan Agustus 2021

Simpang Empat 2

Paramasan
154

Telaga Bauntung
42
Rujukan FKTP Sampai Bulan Agustus 2021
2000
1878

1800

1600

1400
1260

1200

1000

800
676
633

600

414 399 387 370


400
284 267
238
185
200 141 132 131 115 110
74 65 51 51 34 19 14
0
l t r at ar
ra
1
ra
2
bu bu imu ar
1 2 an mur lu
h
ar
u 1 3 n
at
1 2
at
2 io g
an kmu
r ng an
u u m m T B buk a ny tan am k A B tan buk a ro p b uk p r an in n tu as
p p ta Ga a Ta H In ar a uh ng In Ta ng m Ta m A iP a am
ta ta As ur
a ur ng Mat ah M Al g E gai gE au
ar ar p ap g ai r tak a n tu ang gai Pe n n nga ngM aB Par
ta t r t ru r pa Sun pa
M M
ar ar Su
n Ke Ka Ta Be Ka Su
n Su bu lag
M M Sim Sim a m Te
S
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

8
Sungai Tabuk 2
8

Martapura 1
8

Martapura 2
Mataraman
Martapura Barat
8

Sambung
Makmur
Paramasan
8

Astambul
7

Martapura Timur
6

Tatah Makmur
Karang Intan 1
Karang Intan 2
Simpang Empat 1
5

Simpang Empat 2
Sungai Tabuk 1
Sungai Tabuk 3
Aluh Aluh
Kertak Hanyar
Gambut
5
Rekap Kedisiplinan Pengiriman Data Perbulan

Pengaron
Beruntung Baru
Telaga Bauntung
Sungai Pinang
5

Aranio
3
10 Penyakit Terbanyak di FKTP Sampai Bulan Agustus 2021
4,000
Hypertension
3,683
3,500 Dispepsia

Diabetes Mellitus
3,000
Counselling, unspecified
2,500
2044 Acute upper respiratory
infection
2,000 1936
1787
1718 Headache
1,500 1,452
1292 Gastritis
1015 Paranoid schizophrenia
1,000 893
721
Supervision of Normal
500 Pregnancy

Acute Nasoparyngitis
0 (command cold)
Series1
DANA SILPA DAN KAPITASI DITERIMA
Dana Kapitasi Tahun 2021
No Puskesmas Dana SILPA Tahun 2020
yang diterima s.d triwulan I
1 KARANG INTAN 1 12.039.826 115.595.400
2 KARANG INTAN 2 18.138.542 84.152.400
3 SUNGAI PINANG 21.472 62.842.350
4 PARAMASAN 893.170 24.618.800
5 SIMPANG EMPAT 1 7.643.127 82.817.800
6 SIMPANG EMPAT 2 8.278.719 68.759.300
7 ALUH-ALUH 14.234.078 361.444.200
8 BERUNTUNG BARU 68.338 114.114.900
9 KERTAK HANYAR 99.432.720 199.116.300
10 TATAH MAKMUR 10.389.870 87.579.300
11 GAMBUT 34.180.227 238.700.700
12 SUNGAI TABUK 1 424.282 198.857.550
13 SUNGAI TABUK 2 51.879.824 81.615.300
14 SUNGAI TABUK 3 14.520 73.017.300
15 MARTAPURA BARAT 493.733 208.539.300
16 MARTAPURA TIMUR 40.608.051 213.188.700
17 MARTAPURA 1 262.229.847 337.334.700
18 MARTAPURA 2 19.234.876 198.786.900
19 PENGARON 87.114.749 89.890.200
20 SAMBUNG MAKMUR 18.029.341 75.594.300
21 ASTAMBUL 31.820.191 267.285.900
22 MATARAMAN 3.502.064 137.842.500
23 ARANIO 7.635.292 63.270.300
24 TELAGA BAUNTUNG 366.991 17.096.300
JUMLAH 728.673.850 3.402.060.700
DANA KAPITASI YANG DIBELANJAKAN SAMPAI TW II
Realisasi Belanja
Puskesmas
Jaspel Obat BHP alkes Operasional lainnnya
1 KARANG INTAN 1 93.480.540 2.961.001 - - 49.125.376
2 KARANG INTAN 2 66.768.900 - - 4.000.000 19.555.600
3 SUNGAI PINANG 62.227.920 - - - 40.380.769
4 PARAMASAN - - - - -
5 SIMPANG EMPAT 1 66.189.990 5.950.000 - 2.500.000 53.781.300
6 SIMPANG EMPAT 2
7 ALUH-ALUH 363.310.440 2.995.000 - 24.070.200 142.948.750
8 BERUNTUNG BARU
9 KERTAK HANYAR 251.461.200 1.110.000 1.160.000 - 138.086.641
10 TATAH MAKMUR 52.547.580 - - 3.500.000 68.006.950
11 GAMBUT 268.098.200 3.275.000 - 1.200.000 141.690.632
12 SUNGAI TABUK 1 159.487.980 5.049.015 - - 32.393.938
13 SUNGAI TABUK 2 98.323.560 - - - 22.833.800
14 SUNGAI TABUK 3 58.575.841 - - 3.500.000 39.696.140
15 MARTAPURA BARAT 205.708.890 12.897.006 - - 73.884.100
16 MARTAPURA TIMUR 216.300.180 8.627.900 - - 55.356.418
17 MARTAPURA 1
18 MARTAPURA 2 159.718.560 - - - 58.871.100
19 PENGARON 53.934.120 3.521.850 - - 7.326.877
20 SAMBUNG MAKMUR 60.990.240 - - - 49.087.800
21 ASTAMBUL 214.403.280 - - - 23.737.060
22 MATARAMAN 82.705.497 8.489.905 - - 43.109.300
23 ARANIO 81.546.960 - - - 46.321.200
24 TELAGA BAUNTUNG
JUMLAH 2.615.779.878 54.876.677 1.160.000 38.770.200 1.106.193.751
Kendala program JKN di Puskesmas :
– Banyaknya peserta JKN tidak terdaftar dalam faskes Puskesmas
atau luar wilayah.
– Banyaknya peserta faskes yg pertama kali datang ke Puskes
langsung minta rujukan.
– Penggunaan program antrean online yg masih bisa blum bisa d
gunakan oleh pserta langsung
– Aplikasi PCare masih belum maksimal,
– Kesalahan penginputan pada Anggaran Kas di Simda Keuangan,
hal ini berdampak pada pencairan JP dan Biaya Operasional JKN.
– Masalah DM dan HT yg terkendali, belum bisa dikendalikan,
karna kebanyakan pasien yang datang berobat ke puskesmas
tidak rutin, berobat kalau ada keluhan dan setelah di tensi,
periksa GDS tinggi.
– Angka kontak masih blm tercapai apalagi pada musim pandemi
ini.
Pemecahan masalah JKN di Puskesmas
• Pasien dengan domisili luar wilayah yang datang berobat ke
puskesmas diberi penjelasan dan info tentang perpindahan
faskes bila ybs memilih utk trdaftar di puskesmas setempat
• Peserta JKN kami saran kan pindah faskes dan di berikan
informasi batasan 3 kali pelayanan saja
• Menjelaskan alur sistem rujukan kpd pasien yg baru pertama
kali berobat oleh petugas pcare dan bkoordinasi dgn dokter.
• Memberikan penjelasan untuk pendaftaran secara online
oleh petugas pendaftaran yg ada d puskesmas.
• Segera melakukan perbaikan pada Anggaran pergesaran atau
Perubahan pada Simda Keuangan
• Edukasi ke px agar datang rutin untuk memeriksakan tensi
dan gula nya, sehingga DM dan HT terkendali.
• PPK tingkat dasar merupakan fasilitas milik pemerintah khususnya
Pemerintah daerah maka sistem pengelolaan keuangannya
mengikuti mekanisme keuangan daerah, sehingga dana yang telah
dibayarkan oleh BPJS harus dimasukan ke kas daerah dan
dikeluarkan kembali melalaui DPA SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Banjar.
• Penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai syarat
pendaftaran peserta JKN/KIS, Banyak masyarakat kita yang belum
mempunyai NIK, dan terkadang ditemukan NIK yang belum online.
• Adanya keterlambatan pembayaran iuran BPJS bagi peserta
Mandiri, sehingga tidak bisa mendapatkan pelayan kesehatan
dengan menggunakan BPJS.
• Dari kepesertaan, salah satu kendalanya adalah ketiadaan Kartu
Tanda Penduduk (KTP) setempat bagi penduduk yang berpindah
pindah kurang mampu. Pada akhirnya, tidak adanya KTP
menyebabkan tidak bisa menjadi peserta program JKN skema
penerima bantuan iuran (PBI).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai