Materi Evaluasi JKN 2021
Materi Evaluasi JKN 2021
Tahun 2021
Bentuk Kontak yang menjadi catatan penilaian, dengan 1. Peserta yang melakukan kontak
kondisi:
Jumlah peserta JKN (per nomor
Tempat kontak: Jenis Pelayanan: identitas peserta) yang terdaftar di 1
1. FKTP 1. Kunjungan Sakit FKTP dan mendapatkan pelayanan di
2. Jaringan pelayanan 2. Kunjungan sehat
a. Imunisasi
FKTP per bulan baik di dalam maupun
Puskesmas
3. Jejaring fasilitas b. Edukasi luar gedung tanpa memperhitungkan
pelayanan kesehatan (perorangan/kelompok) frekuensi kedatangan peserta dalam 1
c. KIA, KB
4. Upaya Kesehatan
d. Home visit
(satu) bulan
Berbasis Masyarakat
e. Senam sehat
(UKBM), seperti
Posyandu, Posbindu,
3. Bentuk kontak lain yang dapat 2. Peserta terdaftar di FKTP
diukur dan telah disepakati jumlah peserta JKN yang terdaftar di
Poskesdes, Posyandu antara Dinas Kesehatan
Lansia, dll. Kabupaten/Kota dan BPJS suatu FKTP per bulan.
5. Tempat kontak lainnya Kesehatan (kunjungan sakit 7
yang disepakati maupun sehat)
Contoh Perhitungan Angka Kontak
Target <2%
Target >5%
11
Note:
1. FKTP wajib mengisi hasil pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah pasien
Prolanis di aplikasi PCare
2. Kriteria terkendali mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh Organisasi
Profesi:
a. Nilai terkendali DM mengacu pada Konsensus Pengelolaan dan Penceahan
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2015 oleh PERKENI (Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia).
b. Nilai terkendali HT mengacu pada Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019
oleh PERHI (Perhimpunan Hipertensi Indonesia)
12
Contoh Perhitungan Rasio Peserta Prolanis Terkendali
• Peserta terdaftar di FKTP = 2000 peserta
• Target > 5%
• Peserta terdiagnosa DM = 200 peserta; (terdaftar Prolanis DM = 50 orang
terkendali 5);
RPPT DM = 5 : 200 orang x 100% = 2,5%
yang terdiagnosa DM tetapi bukan peserta prolanis DM (ada 150 orang, terkendali 10
orang);
Utk yg tdk terdaftar prolanis DM, persentase terkendali = 10 : 200 org x 100% = 5%
• Peserta terdiagnosa HT = 500 peserta; (terdaftar Prolanis HT = 50 orang terkendali
5);
RPPT HT = 5 : 500 orang x 100% = 1%
yang terdiagnosa HT tetapi bukan peserta prolanis HT (ada 450 orang, terkendali 100
orang)
Utk yg tdk terdaftar prolanis DM, persentase terkendali = 100 : 500 org x 100% =
20%
KESIMPULAN : SEMUA PESERTA TERDIAGNOSA DM / HT AGAR DI
DAFTARKAN SEBAGAI PESERTA PROLANIS
Nilai Terkendali Peserta Prolanis HT
Dalam hal pemenuhan target capaian kinerja menyebabkan besaran tarif kapitasi
lebih rendah dari standar tarif kapitasi minimal yang telah ditetapkan oleh menteri,
maka besaran kapitasi yang dibayarkan adalah sebesar tarif kapitasi minimal.
16
PENCAPAIAN KBK
https://bit.ly/3emwoca
https://bit.ly/3emwoca
Rekapitulasi Kunjungan Rawat
Jalan JKN di Puskesmas
0
Aluh Aluh
18757
Martapura 2
10660
Astambul
7981
Martapura 1
2972
Martapura Timur
Mataraman
Gambut
Sungai Pinang
Sungai Tabuk 1
Martapura Barat
Tatah Makmur
Simpang Empat 1
Sungai Tabuk 2
Karang Intan 2
Kertak Hanyar
Karang Intan 1
Pengaron
Aranio
Sambung Makmur
Beruntung Baru
Sungai Tabuk 3
Total Kunjungan JKN Sampai bulan Agustus 2021
Simpang Empat 2
Paramasan
154
Telaga Bauntung
42
Rujukan FKTP Sampai Bulan Agustus 2021
2000
1878
1800
1600
1400
1260
1200
1000
800
676
633
600
8
Sungai Tabuk 2
8
Martapura 1
8
Martapura 2
Mataraman
Martapura Barat
8
Sambung
Makmur
Paramasan
8
Astambul
7
Martapura Timur
6
Tatah Makmur
Karang Intan 1
Karang Intan 2
Simpang Empat 1
5
Simpang Empat 2
Sungai Tabuk 1
Sungai Tabuk 3
Aluh Aluh
Kertak Hanyar
Gambut
5
Rekap Kedisiplinan Pengiriman Data Perbulan
Pengaron
Beruntung Baru
Telaga Bauntung
Sungai Pinang
5
Aranio
3
10 Penyakit Terbanyak di FKTP Sampai Bulan Agustus 2021
4,000
Hypertension
3,683
3,500 Dispepsia
Diabetes Mellitus
3,000
Counselling, unspecified
2,500
2044 Acute upper respiratory
infection
2,000 1936
1787
1718 Headache
1,500 1,452
1292 Gastritis
1015 Paranoid schizophrenia
1,000 893
721
Supervision of Normal
500 Pregnancy
Acute Nasoparyngitis
0 (command cold)
Series1
DANA SILPA DAN KAPITASI DITERIMA
Dana Kapitasi Tahun 2021
No Puskesmas Dana SILPA Tahun 2020
yang diterima s.d triwulan I
1 KARANG INTAN 1 12.039.826 115.595.400
2 KARANG INTAN 2 18.138.542 84.152.400
3 SUNGAI PINANG 21.472 62.842.350
4 PARAMASAN 893.170 24.618.800
5 SIMPANG EMPAT 1 7.643.127 82.817.800
6 SIMPANG EMPAT 2 8.278.719 68.759.300
7 ALUH-ALUH 14.234.078 361.444.200
8 BERUNTUNG BARU 68.338 114.114.900
9 KERTAK HANYAR 99.432.720 199.116.300
10 TATAH MAKMUR 10.389.870 87.579.300
11 GAMBUT 34.180.227 238.700.700
12 SUNGAI TABUK 1 424.282 198.857.550
13 SUNGAI TABUK 2 51.879.824 81.615.300
14 SUNGAI TABUK 3 14.520 73.017.300
15 MARTAPURA BARAT 493.733 208.539.300
16 MARTAPURA TIMUR 40.608.051 213.188.700
17 MARTAPURA 1 262.229.847 337.334.700
18 MARTAPURA 2 19.234.876 198.786.900
19 PENGARON 87.114.749 89.890.200
20 SAMBUNG MAKMUR 18.029.341 75.594.300
21 ASTAMBUL 31.820.191 267.285.900
22 MATARAMAN 3.502.064 137.842.500
23 ARANIO 7.635.292 63.270.300
24 TELAGA BAUNTUNG 366.991 17.096.300
JUMLAH 728.673.850 3.402.060.700
DANA KAPITASI YANG DIBELANJAKAN SAMPAI TW II
Realisasi Belanja
Puskesmas
Jaspel Obat BHP alkes Operasional lainnnya
1 KARANG INTAN 1 93.480.540 2.961.001 - - 49.125.376
2 KARANG INTAN 2 66.768.900 - - 4.000.000 19.555.600
3 SUNGAI PINANG 62.227.920 - - - 40.380.769
4 PARAMASAN - - - - -
5 SIMPANG EMPAT 1 66.189.990 5.950.000 - 2.500.000 53.781.300
6 SIMPANG EMPAT 2
7 ALUH-ALUH 363.310.440 2.995.000 - 24.070.200 142.948.750
8 BERUNTUNG BARU
9 KERTAK HANYAR 251.461.200 1.110.000 1.160.000 - 138.086.641
10 TATAH MAKMUR 52.547.580 - - 3.500.000 68.006.950
11 GAMBUT 268.098.200 3.275.000 - 1.200.000 141.690.632
12 SUNGAI TABUK 1 159.487.980 5.049.015 - - 32.393.938
13 SUNGAI TABUK 2 98.323.560 - - - 22.833.800
14 SUNGAI TABUK 3 58.575.841 - - 3.500.000 39.696.140
15 MARTAPURA BARAT 205.708.890 12.897.006 - - 73.884.100
16 MARTAPURA TIMUR 216.300.180 8.627.900 - - 55.356.418
17 MARTAPURA 1
18 MARTAPURA 2 159.718.560 - - - 58.871.100
19 PENGARON 53.934.120 3.521.850 - - 7.326.877
20 SAMBUNG MAKMUR 60.990.240 - - - 49.087.800
21 ASTAMBUL 214.403.280 - - - 23.737.060
22 MATARAMAN 82.705.497 8.489.905 - - 43.109.300
23 ARANIO 81.546.960 - - - 46.321.200
24 TELAGA BAUNTUNG
JUMLAH 2.615.779.878 54.876.677 1.160.000 38.770.200 1.106.193.751
Kendala program JKN di Puskesmas :
– Banyaknya peserta JKN tidak terdaftar dalam faskes Puskesmas
atau luar wilayah.
– Banyaknya peserta faskes yg pertama kali datang ke Puskes
langsung minta rujukan.
– Penggunaan program antrean online yg masih bisa blum bisa d
gunakan oleh pserta langsung
– Aplikasi PCare masih belum maksimal,
– Kesalahan penginputan pada Anggaran Kas di Simda Keuangan,
hal ini berdampak pada pencairan JP dan Biaya Operasional JKN.
– Masalah DM dan HT yg terkendali, belum bisa dikendalikan,
karna kebanyakan pasien yang datang berobat ke puskesmas
tidak rutin, berobat kalau ada keluhan dan setelah di tensi,
periksa GDS tinggi.
– Angka kontak masih blm tercapai apalagi pada musim pandemi
ini.
Pemecahan masalah JKN di Puskesmas
• Pasien dengan domisili luar wilayah yang datang berobat ke
puskesmas diberi penjelasan dan info tentang perpindahan
faskes bila ybs memilih utk trdaftar di puskesmas setempat
• Peserta JKN kami saran kan pindah faskes dan di berikan
informasi batasan 3 kali pelayanan saja
• Menjelaskan alur sistem rujukan kpd pasien yg baru pertama
kali berobat oleh petugas pcare dan bkoordinasi dgn dokter.
• Memberikan penjelasan untuk pendaftaran secara online
oleh petugas pendaftaran yg ada d puskesmas.
• Segera melakukan perbaikan pada Anggaran pergesaran atau
Perubahan pada Simda Keuangan
• Edukasi ke px agar datang rutin untuk memeriksakan tensi
dan gula nya, sehingga DM dan HT terkendali.
• PPK tingkat dasar merupakan fasilitas milik pemerintah khususnya
Pemerintah daerah maka sistem pengelolaan keuangannya
mengikuti mekanisme keuangan daerah, sehingga dana yang telah
dibayarkan oleh BPJS harus dimasukan ke kas daerah dan
dikeluarkan kembali melalaui DPA SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Banjar.
• Penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai syarat
pendaftaran peserta JKN/KIS, Banyak masyarakat kita yang belum
mempunyai NIK, dan terkadang ditemukan NIK yang belum online.
• Adanya keterlambatan pembayaran iuran BPJS bagi peserta
Mandiri, sehingga tidak bisa mendapatkan pelayan kesehatan
dengan menggunakan BPJS.
• Dari kepesertaan, salah satu kendalanya adalah ketiadaan Kartu
Tanda Penduduk (KTP) setempat bagi penduduk yang berpindah
pindah kurang mampu. Pada akhirnya, tidak adanya KTP
menyebabkan tidak bisa menjadi peserta program JKN skema
penerima bantuan iuran (PBI).
TERIMA KASIH