Anda di halaman 1dari 21

PELAYANAN KESEHATAN

JAMKESDA DAN PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI)


APBD – INTEGRASI JAMKESDA

Martapura, Pebruari 2017

Muhammad Habibi, S. Kep, MPH


Bidang Pelayanan Kesehatan
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANJAR
*Integrasi Jamkesda
Penerima Bantuan Iuran
(PBI) APBD Kab. banjar
Jamkesosda / Jamkesda
*Jampersal

Jaminan Kesehatan Nasional


(JKN/BPJS)

Asuransi Swasta dan Biaya


Pribadi

* Jenis Perlindungan/ Jaminan


Kesehatan di Kabupaten Banjar
Jaminan Kesehatan Nasional

Peserta PBI
Peserta
APBN dan
Non PBI
PBI APBD
* JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
di Kabupaten Banjar

*PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) YANG DIBIAYAI


PEMERINTAH PUSAT (APBN) SEBANYAK 96.560
JIWA (data desember 2016)
*Penerima Bantuan Iuran (PBI) tahun 2017
sebanyak 100.092 jiwa (SK Kemensos)
*JAMKESDA YANG SUDAH DI MASUKKAN KE BPJS
(INTEGRASI )SEBANYAK 1112 JIWA (2017)
*UU No. 40 tahun 2004 dan UU No. 24 tahun
2011 : Kepesertaan Bersifat wajib
*PERPRES 74 : Bahwa Jamkesda  berintegrasi
ke JKN
*PERPRES 111 : Pendaftaran penduduk yang
belum memiliki Jaminan Kesehatan 
Pemerintah Daerah (kelas III)
*PERPRES 19 2016 : Iuran PBI APBD sebesar 23
rb/jiwa/bulan berlaku Januari 2016

*LANDASAN INTEGRASI
*Pemerintah Kabupaten Banjar 
*sebagaimana diamanatkan Undang –
Undang No.40 tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional
*bermaksud untuk melaksanakan
kewajiban menyediakan kepastian
jaminan kesehatan sebagai salah satu
kebutuhan dasar hidup yang layak bagi
setiap penduduk di wilayahnya

*MAKSUD TUJUAN
Bagi yang tidak mampu, iuran dibayar
Pemerintah Daerah sebagai Penerima
Bantuan Iuran (PBI).
Peserta PBI APBD ditetapkan oleh
Pemerintah, bukan mendaftarkan
dirinya menjadi peserta PBI.
Pemerintah yang dimaksud disini
adalah Pemkab Banjar

*BAGAIMANA MENJADI
PESERTA
Pemkab Banjar melalui Dinas
terkait, menerbitkan daftar warga
miskin yang akan di integrasikan ke
JKN

Pemkab Banjar melalui Dinas


Kesehatan menganggarkan
pembayaran premi BPJS bagi warga
yang didaftarkan
*BAGAIMANA MENJADI
PESERTA
(1) Setelah terdaftar dan mendapat Kartu KIS
PBI APBD warga dapat berobat ke Puskesmas
terdaftar yang tertulis di kartu
dan di Rumah Sakit (dengan rujukan) kecuali
kasus gawat darurat bisa langsung ke RS

(2) Apabila hendak pindah Puskesmas sesuai


yang diinginkan, boleh dalam jangka waktu
paling sedikit 3 (tiga) bulan, dengan cara
melapor ke kantor BPJS
* Prosedur Pelayanan
Kesehatan Peserta PBI
(3) Pelayanan kesehatan seperti pelayanan
pada peserta BPJS lainnya, berjenjang dari
Fasilitas Kesehatan Pertama (Puskesmas)

(4) Jika peserta memerlukan layanan


rujukan, maka Puskesmas merujuk ke Fasilitas
kesehatan Rujukan tingkat lanjut yg terdekat
(Rumah Sakit), sesuai sistem rujukan yang
diatur dalam ketentuan peraturan yg berlaku.

* Prosedur Pelayanan
Kesehatan Peserta PBI
(5) Kelas Perawatan Rawat Inap di Rumah
Sakit Harus Kelas III,tidak boleh
meminta naik kelas
(6) Apabila ybs merasa tidak mau menjadi
peserta PBI dan ingin mendaftarkan diri
ke Kelas yang lebih tinggi, segera
melaporkan diri ke Dinas Sosial

*Prosedur Pelayanan
Kesehatan Peserta PBI
(7) Peserta harus mengikuti prosedur pelayanan
kesehatan yang diatur, seperti melengkapi
persyaratan administrasi di Rumah Sakit
selama 3 x 24 jam
(8) Peserta mendapatkan hak pelayanan
kesehatan yang sama dengan peserta BPJS
lain (kecuali kelas kamar)
(9) Apabila ada peserta yang sedang Hamil,
segera melaporkan ke Dinkes/Dinsos dan atau
BPJS

*Prosedur Pelayanan
Kesehatan Peserta PBI
*jamkesda
Bentuk perlindungan sosial
kesehatan dari pemkab Banjar

Untuk memberikan kemudahan


mendapatkan pelayanan
kesehatan secara optimal
Sehingga tercipta masyarakat
yang sejahtera dari berbagai
aspek kehidupan

*Apa dan Bagaimana


JAMKESDA ?
KETENTUAN JAMKESDA

Di Puskesmas :

PELAYANAN DASAR

Syarat :

WARGA Kab. Banjar (KTP)


Pelayanan apa yang diberikan :
Pelayanan kesehatan dasar
SESUAI KETENTUAN MEDIS
DAN PERATURAN YANG BERLAKU
KETENTUAN JAMKESDA
PELAYANAN RUJUKAN
(BEROBAT ATAU OPNAME DI RUMAH SAKIT)

WARGA (KTP DAN KARTU


KELUARGA)
SURAT PERNYATAAN MISKIN BERMATERAI OLEH
YANG BERSANGKUTAN/KELUARGANYA
SURAT KETERANGAN MISKIN OLEH KELURAHAN
DIKETAHUI KECAMATAN + LEGALISASI
KEPOLISIAN SETEMPAT (PERBUP 47 Tahun
2017)
SURAT REKOMENDASI WARGA MISKIN DARI
DINAS SOSIAL (SLRT)
RUJUKAN DARI PUSKESMAS (UNTUK YANG
OPNAME/RAWAT INAP)
*Warga Kab. Banjar (KTP dan Kartu Keluarga)
*Rujukan dari Puskesmas
- Bisa menyusul apabila kasus gawat darurat
- Untuk kasus rawat jalan, wajib ada rujukan
*SKTM dari Desa/Kelurahan diketahui/disahkan oleh
pihak Kecamatan serta di Legalisasi/diketahui oleh
Polsek (dilampiri bukti foto rumah tampak depan dan
tampak samping)
*Rekomendasi dari Dinas Sosial (Tim SLRT)
*Surat Jaminan dari Dinas Kesehatan
*Khusus kasus Laka : Surat Ket Kepolisian

*Persyaratan Jamkesda
*PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS
SEMUA WARGA KAB. BANJAR
*PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (DI RUMAH SAKIT)
 WARGA DENGAN SKTM :
Dengan syarat :
*SEJAK AWAL PENDAFTARAN DI RS (OPNAME)
MENANDATANGANI pernyataan SEBAGAI peserta
JAMKESDA,
*Dan MAKSIMAL 3 hari berkas HARUS SELESAI

*SIAPA SAJA YANG


BERHAK ??
*SESUAI DENGAN PROGRAM BUPATI BAHWA
PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN BANJAR
“GRATIS”
*NAMUN GRATIS TERSEBUT  MASYARAKAT HARUS
MENGIKUTI KETENTUAN YANG BERLAKU
*Berkas administrasi, prosedur pelayanan dan
kepatuhan dalam berobatnya
*Contoh : TIDAK SEMUA KASUS PENYAKIT HARUS
BEROBAT KE RUMAH SAKIT  BEBERAPA KASUS
DAPAT DITANGANI DI PUSKESMAS / BIDAN DESA :
*MISAL : PERSALINAN NORMAL, tidak harus langsung
ke RS, bisa menghubungi Bidan maupun Puskesmas
* BAGAIMANA JAMKESDA
DILAKSANAKAN ??
TERIMAKASIH

21

Anda mungkin juga menyukai