SEKOLAH/MADRASAH
PROVINSI JAWA TIMUR
PROFESIONAL I TEPERCAYA I TERBUKA
AKREDITASI BERMUTU UNTUK PENDIDIKAN BERMUTU
SURAT EDARAN
NOMOR 0993/D/PR/2019
TENT ANG
KUALITAS DATA POKOK PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Yth.
Dalam rangka peningkatan kualitas data pokok pendidikan pada satuan pendidikan dasar dan
menengah, dengan hormat kami mohon bantuan Saudara atas hal-hal sebagai berikut:
1. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota agar secara aktif memantau progres pengiriman data pokok
pendidikan melalui laman http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/progres hingga jumlah Sekolah yang
melakukan sinkronisasi mencapai 100% sebelum batas waktu akhir pendataan (cut off ) BOS. Perlu
kami sampaikan bahwa alokasi dana BOS dihitung berdasarkan jumlah peserta didik di tiap Sekolah yang
datanya bersumber dari Dapodik;
2. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan verifikasi atas kelengkapan dan kebenaran data
profil sekolah, rombongan belajar, individu peserta didik, guru dan tenaga kependidikan, dan sarana dan
prasarana yang diinputkan ke dalam aplikasi Dapodik. Apabila ditemukan data yang akurasinya diragukan,
segera menginstruksikan sekolah untuk melakukan perbaikan data melalui Dapodik. Jika hasil verifikasi,
terdapat sekolah yang sudah tidak beroperasi dan tidak melakukan sinkronisasi Dapodik selama 3
semester berturu-turut akan dilakukan penghapusan secara otomatis (soft delete)dari sistem Dapodik;
3. Apabila dalam pelaksanaan BOS terdapat pelanggaran yang dapat merugikan negara, sekolah, dan/atau peserta
didik, oknum yang bersangkutan akan diberikan sanksi oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi akan
diberikan dalam berbagai bentuk, di antaranya:
a. penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (pemberhentian,
penurunan pangkat, dan/atau mutasi kerja);
b. penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu BOS yang terbukti disalah gunakan agar dikembalikan
ke Kas Negara;
c. penerapan proses hukum, yaitu proses penyelidikan, penyidikan, dan proses peradilan bagi pihak yang diduga atau
terbukti melakukan penyimpangan BOS
d. apabila berdasarkan hasil monitoring atau audit sekolah terbukti melakukan penyimpangan atau tidak menyusun
laporan pertanggungjawaban penggunaan BOS (termasuk Iaporan online ke laman BOS di
www.bos.kemdikbud.go.id), Tim BOS Provinsi/ Kabupaten/Kota dapat meminta secara tertulis kepada bank (dengan
tembusan ke sekolah) untuk menunda pengambilan BOS dari rekening sekolah;
e. pemblokiran dana dan penghentian sementara terhadap seluruh bantuan pendidikan yang bersumber dari APBN pada
tahun berikutnya kepada provinsi/kabupaten/kota, apabila terbukti pelanggaran tersebut dilakukan secara sengaja dan
tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi, kelompok, dan/atau golongan;
f. sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Untuk mendukung peningkatan kualitas data dimaksud, Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dapat melakukan pelatihan,
bimbingan teknis, sosialisasi dan layanan teknis Aplikasi Dapodikdasmen, sekaligus memastikan keberadaan sekolah dalam
keadaan aktif beroperasi;
5. Dalam hal sekolah selama 3 (tiga) tahun berturut-turut memiliki siswa kurang dari 60 (enam ), dapat dilakukan
penggabungan dengan sekolah sederajat terdekat. Sampai dengan dilaksanakannya penggabungan, maka sekolah
dimaksud tidak dapat menerima dana BOS reguler. Hal ini dikecualikan untuk (a) Sekolah Terintegrasi/SMP Satap dan
SDLB/SMPLB/ SMALB/SLB, sekolah yang berada pada daerah 3T, (b) Sekolah di daerah kurnuh atau daerah pinggiran
yang peserta didiknya tidak dapat tertampung di sekolah lain di sekitarnya, atau (c) sekolah yang diselenggarakan oleh
masyarakat, yang telah memiliki izin operasional minimal 3 (tiga) tahun serta membebaskan iuran bagi seluruh peserta
didik.
6. Untuk menjamin kualitas layanan pendidikan dasar dan menengah, mulai Tahun Anggaran 2020 dana BOS hanya akan
dialokasikan bagi Satuan Pendidikan yang sudah terakreditasi
Surat Edaran ini disampaikan untuk ditindaklanjuti dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan terima kasih. 17 Januari 2019
SASARAN VISITASI (KUOTA) AKREDITASI
PROVINSI JAWA TIMU
TAHUN 2019
VISIT
KUOTA KUOTA
JENJANG LEMBAGA SASARAN JML
AWAL TAMBAHAN
I II III IV
2.269
SD/MI 26.601 5.046 3.810 780 481 1.056 784 4.590
JUMLAH 41.013 7.725 6.085 1.009 3.598 837 1.464 1.013 7.094
PENCAPAIAN AKREDITASI
TAHUN 2019
HASIL (PERINGKAT) AKREDITASI SELURUH S/M
TAHUN 2019
MAS BAITURRAHMAN
1. KAB. BLITAR DITUTUP
BINANGUN
JEMBER
REKOMENDASI UNTUK SLB
YANG
TIDAK TERAKREDITASI
REKOMENDA
NO NAMA KAB/KOTA
SI
SDLB SAMALA
1. KAB. LUMAJANG DITUTUP
NERUGRASA TUKUM
SMPLB SAMALA
2. NERUGRASA KAB. LUMAJANG DITUTUP
TEKUNG
BUTIR-BUTIR YANG MENDAPAT NILAI RENDAH PADA SETIAP STANDAR
1. STANDAR
ISI3. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi pengetahuan siswa sesuai
dengan tingkat kompetensi.
Hasil kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran kompetensi pengetahuan meliputi:
1) Program tahunan dan program semester.
2) Silabus.
3) RPP.
4) Buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran.
5) Lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri siswa.
6) Handout.
7) Alat evaluasi dan buku nilai untuk kompetensi pengetahuan.
8/7. Kepala sekolah/madrasah bersama guru mengembangkan kurikulum sesuai dengan pedoman
pengembangan KTSP dengan melibatkan unsur sebagai berikut:
(1) konselor/ guru BK, (2) pengawas sekolah/ madrasah, (3) narasumber,
(4) komite sekolah/madrasah, (5) penyelenggara lembaga pendidikan.
12/11. Sekolah/madrasah mengembangkan RPP dari silabus, secara lengkap dan sistematis.
( A. 100% mata pelajaran, B 95%-99% mata pelajaran, C. 90%-94% mata pelajaran
D. 85%-89% mata pelajaran, E dari 85% mata pelajaran)
18/17. Guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa
dan mata pelajaran. (A. 91%-100%, B. 81%-90%, C. 71%-80%, D. 61%-70%,
E. Kurang dari 61% guru menggunakan model yang sesuai)
34/33. Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap pembelajar sejati sepanjang hayat sesuai
dengan perkembangan anak, yang diperoleh dari pengalaman pembelajaran dan pembiasaan
melalui gerakan literasi sekolah/madrasah, meliputi:
(1) perencanaan dan penilaian program literasi, (2) waktu yang cukup untuk kegiatan literasi,
(3) membaca buku, (4) lomba terkait literasi, (5) memajang karya tulis, (6) Penghargaan berkala
untuk siswa, (7) Pelatihan literasi.
( Melaksanakan : 6 = A, 5 = B, 4 = C, 3 = D, Kurang dari 3 kegiatan = E )
37/36. Siswa memiliki keterampilan berpikir kreatif, produktif, dan kritis, melalui pendekatan ilmiah
sebagai pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri,
yang diperoleh dari pengalaman pembelajaran dan kegiatan, meliputi: (1) kegiatan di dalam/luar
kelas, (2) praktik di laboratorium, (3) penelitian sederhana, (4) studi wisata,
(5) seminar atau workshop, (6) peragaan atau pameran
(7) pementasan karya seni.
( Melaksanakan : 7 = A, 6 = B, 5 = C, 4 = D, Kurang dari 4 kegiatan = E )
38/37. Siswa memiliki keterampilan bertindak secara mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, melalui
pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari pada satuan pendidikan dan sumber
lain secara mandiri, yang diperoleh dari pengalaman pembelajaran dan kegiatan, meliputi:
(1) penugasan individu, (2) penugasan kelompok, (3) pelaporan tugas/kegiatan, (4) mempresentasi-
kan hasil penugasan, (5) keterlibatan dalam kepanitiaan, (6) keterlibatan dalam berbagai lomba
karya ilmiah.
( Melaksanakan : 6 = A, 5 = B, 4 = C, 3 = D, Kurang dari 3 kegiatan = E )
4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
52/51. Sekolah/madrasah memiliki Kepala Tenaga Administrasi dengan ketentuan: (1) kualifikasi
minimal berpendidikan S1 dengan pengalaman kerja minimal 4 tahun, atau D3 dengan pengalaman
kerja minimal 8 tahun, (2) memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah dari
lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
A. Berpendidikan S1 dengan pengalaman minimal 4 tahun atau D3 dengan pengalaman minimal 8 tahun,
dan memiliki sertifikat
B. Berpendidikan S1 dengan pengalaman 2-3 tahun atau D3 dengan pengalaman kurang dari 5-7 tahun,
dan memiliki sertifikat
C. Berpendidikan S1 dengan pengalaman minimal 4 tahun atau D3 dengan pengalaman minimal 8 tahun,
dan tidak memiliki sertifikat
D. Berpendidikan S1 dengan pengalaman 2-3 tahun atau D3 dengan pengalaman kurang dari 5-7 tahun,
dan tidak memiliki sertifikat
E. Berpendidikan di bawah D3
53/ 52. Sekolah/madrasah memiliki tenaga administrasi yang berkualifikasi akademik
minimal SMA atau yang sederajat sesuai dengan bidang tugasnya.
A. Memiliki lebih dari 3 tenaga administrasi berkualifikasi SMA atau sederajat,
dan ada di antaranya memiliki kualifikasi di atas SMA
B. Memiliki lebih dari 3 tenaga administrasi berkualifikasi SMA atau sederajat
C. Memiliki 3 tenaga administrasi berkualifikasi SMA atau sederajat
D. Memiliki 2 tenaga administrasi berkualifikasi SMA atau sederajat
E. Memiliki 1 tenaga administrasi berkualifikasi SMA atau sederajat
54/53. Kepala perpustakaan memenuhi syarat sebagai berikut: 1) bagi jalur pendidik
minimal S1/D4, memiliki sertifikat kompetensi, dan masa kerja 3 tahun,
(2) bagi jalur tenaga kependidikan minimal D2, memiliki sertifikat kompetensi
pengelolaan perpustakaan serta berpengalaman 4 tahun.
A. Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman minimal 3 tahun
atau jalur tenaga kependidikan minimal D2 dengan pengalaman minimal 4 tahun,
dan memiliki sertifikat
B. Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman 1-2 tahun atau jalur tenaga kependidikan
minimal D2 dengan pengalaman 1-3 tahun, dan memiliki sertifikat.
C. Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman minimal 3 tahun atau jalur
tenaga kependidikan minimal D2 dengan pengalaman minimal 4 tahun, dan tidak
memiliki sertifikat
D. Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman 1-2 tahun atau jalur tenaga
kependidikan minimal D2 dengan pengalaman 1-3 tahun, dan tidak memiliki sertifikat
E. Tidak memenuhi persyaratan
5/54. Tenaga Perpustakaan memiliki kualifikasi minimal SMA atau yang sederajat dan memiliki sertifikat
kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah.
A. Memiliki kualifikasi di atas SMA atau yang sederajat dan memiliki sertifikat
B. Memiliki kualifikasi SMA atau yang sederajat dan memiliki sertifikat
C. Memiliki kualifikasi SMA dan tidak memiliki sertifikat
D. Memiliki kualifikasi di bawah SMA dan tidak memiliki sertifikat
E. Tidak memiliki tenaga perpustakaaN
6/55. Sekolah/madrasah memiliki laboran dengan kualifikasi akademik sesuai ketentuan standar
tenaga laboratorium.
A. Memiliki kualifikasi minimal D1 yang relevan dan memiliki sertifikat
B. Memiliki kualifikasi minimal D1 yang relevan
C. Memiliki kualifikasi minimal D1 yang tidak relevan dan memiliki sertifikat
D. Memiliki kualifikasi minimal D1 yang tidak relevan
E. Tidak memiliki laboran
7/56. Sekolah/madrasah memiliki petugas yang melaksanakan layan-an khusus, meliputi tugas:
(1) penjaga sekolah/madrasah, (2) tukang kebun, (3) tenaga kebersihan, (4) pesuruh, (5) pengemudi.
A. Memiliki petugas yang melaksanakan 4 jenis atau lebih layanan khusus.
B. Memiliki petugas yang melaksanakan 3 jenis layanan khusus.
C. Memiliki petugas yang melaksanakan 2 jenis layanan khusus.
D. Memiliki petugas yang melaksanakan 1 jenis layanan khusus.
E. Tidak memiliki petugas yang melaksanakan layanan khusus.
5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
64. Sekolah/madrasah memiliki prasarana yang lengkap sesuai ketentuan dengan kondisi baik.
A. Memiliki 16 atau lebih jenis prasarana yang dipersyaratkan
B. Memiliki 12-15 jenis prasarana yang dipersyaratkan
C. Memiliki 8-11 jenis prasarana yang dipersyaratkan
D. Memiliki 4-7 jenis prasarana yang dipersyaratkan
E. Kurang dari 4 jenis prasarana yang dipersyaratkan
TABEL PRASARANA
No. Jenis No. Jenis
1 Ruang kelas 9. Ruang UKS
2 Ruang perpustakaan 10. Ruang organisasi kesiswaan
3 Ruang laboratorium IPA 11. Jamban
4 Ruang pimpinan 12. Gudang
5 Ruang guru 13. Ruang sirkulasi
6 Ruang tenaga administrasi 14. Tempat bermain/berolahraga
7 Tempat beribadah 15. Kantin
8 Ruang konseling 16. Tempat parkir
98. Sekolah/madrasah memiliki dokumen investasi sarana dan prasarana secara lengkap.
A. Memiliki dokumen investasi 3 tahun terakhir
B. Memiliki dokumen investasi 2 tahun terakhir
C. Memiliki dokumen investasi 1 tahun terakhir
D. Memiliki dokumen investasi yang tidak lengkap
E. Tidak memiliki dokumen investasi
Dokumen investasi sarana adalah catatan perlengkapan pembelajaran yang dapat
dipindah-pindah. Sedangkan dokumen prasarana adalah fasilitas dasar untuk
menjalankan fungsi sekolah/madrasah (lahan dan gedung). Kedua dokumen tersebut
dibuat setiap tahun untuk mengetahui nilai investasi sarana dan prasarana.
101. Sekolah/madrasah menyampaikan biaya operasional untuk guru dan tenaga kependidikan berupa:
(1) gaji, (2) honor kegiatan, (3) insentif, (4) tunjangan lain.
A. Menyampaikan 4 jenis
B. Menyampaikan 3 jenis
C. Menyampaikan 2 jenis
D. Menyampaikan 1 jenis
E. Tidak menyampaikan
111. Sekolah/madrasah memiliki laporan pertanggungjawaban keuangan dan
menyampaikannya kepada: (1) pemerintah atau yayasan, (2) orangtua siswa.
A. Memiliki laporan keuangan dan menyampaikannya kepada 2 pihak selama 3 tahun terakhir
B. Memiliki laporan keuangan dan menyampaikannya kepada 2 pihak selama 2 tahun terakhir
C. Memiliki laporan keuangan dan menyampaikannya kepada 2 pihak selama 1 tahun terakhir
D. Memiliki laporan keuangan dan menyampaikannya hanya kepada 1 pihak
E. Tidak memiliki laporan pengelolaan keuangan
8. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN