Anda di halaman 1dari 15

IMPLEMENTASI

PATIENT SAFETY
KELOMPOK 3

MISNA MAISARAH 22235101010


NAZALA GUSTI ARIANI
22235101015
WIRDA YANTI
22235101024
MUHAMMAD RISKI 22235101014
IHZA FARAZHI
Pengertian Patient Safety

Keselamatan pasien merupakan salah satu indikator manajemen mutu


dalam institusi pelayanan kesehatan. Keselamtan pasien berhubungan
dengan banyak hal baik secara langsung mulai dari infeksi nosokomial,
jumlah dari perawatan, biaya perawatan sampai kepuasan pasien. Undang-
undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit bertujuan memberikan
perlindungan kepada pasien, masyarakat, dan sumber daya manusia,
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, serta
memberi kepastian hukum kepada masyarakat dan rumah sakit.
Implementasi Keselamatan Pasien

Implementasi keselamatan pasien memerlukan kerjasama


yang baik dari semua lini yang ada di Rumah Sakit melalui
pengorganisasian merupakan kegiatan pengaturan pekerjaan,
yang menyangkut pelaksanaan langkah-langkah yang harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga semua kegiatan yang
akan dilaksana yang dibutuhkan, mendapatkan pengaturan
yang sebaik-baiknya, serta setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan tersebut memiliki penanggung jawab
pelaksananya.
Implementasi Keselamatan Pasien

Pernyataan mengacu pada sembilan solusi keselamatan pasien (nine


saving safety solution) yaitu :

1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (Look-Alike, sound-


Alike Medication Names).
2. Pastikan identitas pasien
3. Komunikasi secara benar saat serah terima/ pengoperan pasien
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
5. Kendalikann cairan elektrolit pekat (Concentrated)
Implementasi Keselamatan Pasien

Pernyataan mengacu pada sembilan solusi keselamatan pasien (nine


saving safety solution) yaitu :

6. Pastikan akurasi pemberian obat pad pengalihan pelayanan


7. Hindari salah kateter dan salah sambung slang (Tube)
8. Gunakan alat injeksi sekali pakai
9.Tingkatkan kebersihan tangan (Hand Hygiene) untuk pencegahan
Infeksi Nasokomial
Langkah Pelaksanaan Keselamatan Pasien

01 02 03
Membangun Kesadaran Memimpin Dan Mengintegrasikan Aktivitas
Akan Nilai Keselamatan Mendukung Staf. Pengelolaan Risiko.
Pasien Menurut Permenkes No 11 Berdasarkan Permenkes No 11 Tahun
Menurut Permenkes No 11 Tahun 2017, seharusnya dalam 2017, perlu adanya pengembangan
Tahun 2017 dalam memimpin dan mendukung sistem dan proses pengelolaan risiko,
membangun kesadaran staf dilakukan dengan serta melakukan identifikasi dan
diperlukan lingkungan dengan membuat agenda pertemuan di asesmen hal yang potensial
budaya yang adil dan terbuka unit dan memasukkan bermasalah untuk meminimalisir
dalam melaksanakan keselamatan pasien ke dalam terjadinya risiko dan sebagai
keselamatan pasien. program pelatihan. pembelajaran dalam melakukan
pengelolaan risiko.
Langkah Pelaksanaan Keselamatan Pasien

Melakukan Pelaporan Melakukan


Insiden. Komunikasi.
04 Dalam sistem pelaporan 05 Komunikasi kepada perawat
insiden, diatur bahwa setiap seputar pelaporan yang
petugas kesehatan yang dilakukan perawat tentang
menemukan atau melakukan kondisi pasien. Kepala SMF
insiden harus menuliskan anak lebih menjelaskan tentang
laporan sebagai sarana cara melakukan komunikasi
untuk belajar. perawat ke dokter dalam
menangani kasus atau kondisi
pasien.
Langkah Pelaksanaan Keselamatan Pasien
Mencegah Cedera Melalui
Mempelajari Tentang Implementasi Sistem
Keselamatan Pasien. Keselamatan Pasien.
06 07
Pembelajaran tentang keselamatan Berdasarkan Permenkes No 11
pasien seharusnya dilakukan Tahun 2017, keselamatan
dengan saling berbagi pasien merupakan belajar dan
pengalaman dengan sesama rekan berbagi pengalaman tentang
sekerja, melakukan diskusi untuk keselamatan pasien dimana
berbagi pengalaman tentang setiap anggota yang terkait
keselamatan pasien seperti terlatih untuk melakukan kajian
bagaimana hasil analisis insiden insiden secara tepat
yang dilakukan.
Tanggung Jawab Hukum Rumah Sakit
● Pasal 29b UU No.44/2009; ”Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai
dengan standar pelayanan Rumah Sakit.”

● Pasal 46 UU No.44/2009; “Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap


semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan di
RS.”

● Pasal 45 (2) UU No.44/2009; “Rumah sakit tidak dapat dituntut dalam


melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia.”
Kegiatan Pelaksanaan Patient Safety Di Rumah Sakit

● Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit, dengan
susunan organisasi sebagai berikut: Ketua: dokter, Anggota: dokter, dokter
gigi, perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.

● Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan


internal tentang insiden.

● Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien


Rumah Sakit (KKPRS) secara rahasia.
Kegiatan Pelaksanaan Patient Safety Di Rumah Sakit

● Rumah Sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan
menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit.

● Rumah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis


berdasarkan hasil dari analisis akar masalah dan sebagai tempat pelatihan
standar-standar yang baru dikembangkan.
Sistem Pencacatan Dan Pelaporan Pada Patient Safety Di
Rumah Sakit

● Setiap unit kerja di rumah sakit mencatat semua kejadian terkait dengan
keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan dan
Kejadian Sentinel) pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit.

● Setiap unit kerja di rumah sakit melaporkan semua kejadian terkait dengan
keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan dan
Kejadian Sentinel) kepada Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada formulir
yang sudah disediakan oleh rumah sakit.
Sistem Pencacatan Dan Pelaporan Pada Patient Safety Di
Rumah Sakit

● Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit menganalisis akar penyebab


masalah semua kejadian yang dilaporkan oleh unit kerja.

● Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim Keselamatan Pasien


Rumah Sakit merekomendasikan solusi pemecahan dan mengirimkan
hasil solusi pemecahan masalah kepada Pimpinan rumah sakit.
Sistem Pencacatan Dan Pelaporan Pada Patient Safety Di
Rumah Sakit

● Pimpinan rumah sakit melaporkan insiden dan hasil solusi masalah ke


Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) setiap terjadinya
insiden dan setelah melakukan analisis akar masalah yang bersifat
rahasia.

● Pimpinan Rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi pada unit-unit


kerja di rumah sakit, terkait dengan pelaksanaan keselamatan pasien di
unit kerja.
KESIMPULAN

Implementasi patient safety yang dilakukan oleh kepala SMF anak, dokter anak,
dan perawat pelaksana di pelayanan anak Rumah Sakit Umum Haji Medan
dalam membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien adalah dengan
memberikan pelayanan klinis yang aman dan bertanggung jawab. Dalam
memimpin dan mendukung staf adalah dengan membangun komitmen dan
fokus yang kuat tentang pentingnya melakukan pelayanan medis yang aman dan
memprioritaskan pasien.

Anda mungkin juga menyukai