Anda di halaman 1dari 10

INISIASI TUTON SESI

1
“HUBUNGAN ANTAR VARIABEL:
TABEL SILANG”
Matakuliah : Statistika Sosial
Program Studi Sosiologi
Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Penulis : Bambang Ruswandi, M.Stat
Email : bambang.ruswandi@uinjkt.ac.id
Penelaah : Bambang Prasetyo, M.Si
Email :
Capaian Pembelajaran
 Mahasiswa mampu untuk menyimpulan hubungan antar dua
variabel melalui tabel silang
 Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan statistik univariat,
bivariat, dan multivariat, serta membedakan antara variabel
bebas dan variabel terikat
 Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan antara hubungan tak
simetrik dengan hubungan simetrik dan membedakan berbagai
jenis ukuran statistik yang sesuai berdasarkan hubungan dan
tingkat pengukurannya
 Mahasiswa mampu menghitung angka persen untuk tabel silang
dan melihat kecenderungan kekuatan hubungan.
Materi Inisiasi

Materi yang akan dipelajari pada sesi 1 diantaranya:


 Ragam Statistik dan Variabel
 Ragam Hubungan dan Ukuran Statistik
 Tabel Silang dan Kekuatan Hubungan
A. Ragam Pengujian Statistik dan Variabel

 Dalam pengujian statistik sosial, kita mengenal tiga jenis


pengujian, yaitu pengujian satu variabel (univariat), dua variabel
(bivariat), atau lebih dari dua variabel (multivariat).
 Setiap fenomena dalam masyarakat atau yang disebut sebagai
gejala sosial dapat dinyatakan dalam variabel (variabel) .
Variabel merupakan konsep yang mempunyai variasi
nilai/intensitas/ jumlah. Biasanya variasi
nilai/intensitas/jumlah ini disebut dengan kategori yang
menggambarkan atribut dari variabel tersebut.
 Selain itu, uji statistik yang akan dipilih pun juga terkait dengan
tingkat (skala) pengukuran yang dipergunakan, apakah nominal,
ordinal, interval, atau rasio.
A. Ragam Pengujian Statistik dan Variabel

Tingkat Ukuran Ukuran


Pengukuran Pemusatan Penyebaran
Nominal Modus IQV
Ordinal Modus IQV
Median*
Interval Modus Range
Median Variance
Mean Std. Deviation
Rasio Modus Range
Median Variance
Mean Std. Deviation
A. Ragam Pengujian Statistik dan Variabel

 Variabel yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut disebut sebagai


variabel bebas (independent variable), atau sering juga disebut variabel
pengaruh
 Variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas tadi, disebut variabel tidak
bebas (dependent variable), atau sering juga disebut variabel terikat.
 Variabel kontrol dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel pendahulu (antecendent variable) yang memiliki kedudukan
sebagai variabel yang mendahului terjadinya variabel bebas.
2. Variabel antara (intervening variable) yang memiliki kedudukan sebagai
variabel yang berada di antara variabel bebas dan variabel terikat.
3. Variabel penekan (suppressor variable) merupakan suatu variabel yang
mengubah hubungan.
4. Variabel pengganggu (distorter variable) yaitu pada awalnya hubungan
antara variabel bebas dan terikat adalah hubungan yang positif.
B. Ragam Hubungan dan Ukuran Statistik

 Hubungan yang bersifat kausalitas sering diidentikkan atau disebut dengan


hubungan yang bersifat asimetris, yaitu hubungan yang bersifat satu arah,
di mana satu variabel mempengaruhi atau menyebabkan variabel lainnya.
 Satu variabel berhubungan dengan variabel lainnya tapi dalam hubungan
tersebut kita tidak mengasumsikan adanya hubungan sebab-akibat,
keduanya berhubungan tapi sulit (atau tidak diasumsikan) mana yang
merupakan variabel pengaruh dan mana yang merupakan variabel
terpengaruhnya. Sifat hubungan yang sedemikian dapat dikategorikan ke
dalam hubungan variabel yang bersifat simetris.
 Dalam analisis statistik sifat hubungan ini, dikelompokkan ke dalam istilah
asosiasi, untuk variabel yang berskala nominal dan ordinal. Sedangkan
untuk variabel yang berskala interval dan rasio, dikelompokkan ke dalam
istilah korelasi.
B. Ragam Hubungan dan Ukuran Statistik

Jenis Hubungan
Tingkat Pengukuran
Simetrik Asimetrik
 Phi
 Lambda
Nominal dengan  Cramer’s V
 Goodman and
nominal  Contingency
Kruskal Tau
Coefficient
 Kendall’s tau-b
 Kendall’s tau-c
Ordinal dengan ordinal  Gamma  Somers’d
 Spearman
Correlation
Interval/Rasio dengan
Interval/Rasio  Pearson’s R  Pearson’s R
C. Tabel Silang dan Kekuatan Hubungan

Struktur Tabel Kontingensi


C. Tabel Silang dan Kekuatan Hubungan

Di beberapa buku, ada beberapa rujukan terkait kekuatan hubungan, diantranya


menurut Black (Argyrous:1997,326) dan Cohen and Holiday (Bryman and Cramer:
2001, 174) membagi kekuatan hubungan sebagai berikut.

Kekuatan
Range (+/-)
Hubungan
0,0 – < 0,2 Sangat lemah
0,2 – < 0,4 Lemah
0,4 – < 0,7 Cukup
0,7 – < 0,9 Kuat
0,9 – 1,0 Sangat kuat

Anda mungkin juga menyukai