Anda di halaman 1dari 45

SISTEM INDRA

Oleh :
dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K
Bagian Fisiologi FK USK
Outline

■ Fisiologi reseptor
■ Indera penciuman
■ Indera pengecapan
■ Indera peraba

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 2


26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 3
26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 4
Reseptor

▪ Stimulus ((Rangsangan): perubahan yang terdeteksi oleh tubuh.


▪ Neuron aferen mempunyai resptor diujung perifer yang berespon terhadap rangsangan
▪ Jenis reseptor :
⮚ Fotoreseptor : mata
⮚ Mekanoresptor : telinga, baroreseptor
⮚ Termoreseptor : panas dingin
⮚ Osmoreseptor : konsterasi zat
⮚ Kemoreseptor : peciuman, pengecapan, kada O2 dan CO2
⮚ Nosireseptor : nyeri

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 5


Manfaat informasi dari reseptor

■ Kontrol keluaran eferen dan homeostasis


■ Keterjagaan korteks dan kesadaran
■ Informasi sensorik memberi persepsi dunia luar
■ Memori
■ Emosi

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 6


Cranial Nerves

Find as many as you can on


26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K model and sheep brain 7
Cranial Nerves
CN # Name Attached to Foramen Function

I Olfactory Forebrain Cribriform plate Sense of smell

II Optic Forebrain Optic canal Sense of vision (sight) from retina

III Oculomotor Midbrain Superior orbital Motor to 4 of the 6 muscles of eye


(brainstem) fissure movement (up & in); eyelid;
constriction of pupil

IV Trochlear Midbrain Superior orbital Motor to superior oblique muscle


(brainstem) fissure of eye (down & out)

V Trigeminal Pons V1: superior All three divisions: facial


V1 ophthalmic (brainstem) orbital fissure sensation
V2 maxillary V2: foramen
V3 mandibular rotundum
V3: foramen V3 (mandibular division):
ovale chewing also

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 8


VI Abducens Pons Superior orbital Motor to lateral rectus muscle of
(brainstem) fissure eye (abducts outwards)
VII Facial Pons Internal auditory Facial expression (motor)
(brainstem) canal Taste anterior 2/3 tongue
Salivary & lacrimal glands (saliva
and tears)

VIII Vestibulocochlear Pons Internal auditory Equilibrium (vestibular)


(brainstem) canal Hearing (cochlear)

IX Glossopharyngeal Medulla Jugular foramen Taste & touch from posterior 1/3
(brainstem) tongue (sour, bitter); pharynx
(throat) muscles of swallowing;
parotid gland (saliva); senses
carotid BP

X Vagus Medulla Jugular foramen Senses aortic BP, slows heart rate,
(brainstem) stimulates digestive organs; larynx
(vocal cords), taste, swallowing

XI Accessory Medulla Jugular foramen Sternocleidomastoid, trapezius,


(brainstem) swallowing; part joins Vagus

XII Hypoglossal Medulla Hypoglossal canal Innervation of tongue muscles


(brainstem)

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 9


26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 10
Depolarisasi dan potensial aksi

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 11


INDERA PENCIUMAN:
HIDUNG

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 12


Anatomi hidung

■Struktur rongga hidung (cavum nasi) terdiri


atas - Dasar hidung
- Atap hidung
- Dinding Lateral
- Konka nasi yang akan membagi celah
nasi menjadi :
- Meatus superior
- Meatus media
■ -Meatus Inferior

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 13


Reseptor olfaktorius • Kemoreseptor yang terdapat di
permukaan dalam hidung,
yaitu pada lapisan lendir
bagian atas
• Mukos olfkatorius : sel
reseptor olfaktorius, sel
penunjang, sel basal.
• Reseptor pencium merupakan
sel epitelium pembau
mengandung yang 5 juta
reseptor olfaktori khusus
dengan akson-akson yang
tegak sebagai serabut-serabut
saraf pembau
26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 14
Reseptor olfaktorius

■ Sel penunjang : mengeluarkan mucus


■ Sel basal : Prekursor untuk sel reseptor olfaktorius baru yang berganti setiap 2 bulan
■ Sel reseptor : reseptor dari neuron aferen yang akan membentuk saraf olfaktorius

■ terdapat silia untuk mengikat odoran : molekul yang dapat dicium baunya
■ Difusi, molekul udara yang berkontak dengan mukosa olfaktorius : bernafas biasa ,
mengendus, lewat faring

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 15


Syarat odoran

■ Cukup mudah menguap : agar dapat masuk melalui inspirasi


■ Cukup larut air : agar dapat masuk lapisan mucus

■ Terdapat 1000 jenis resptor olfaktorius yang berbeda


■ Setiap reseptor berespon hanya pada satu komponen diskret suatu bau
■ Sebuah reseptor dapat berespon terhadap komponen bau tertentu yang terdapat di
berbagai aroma

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 16


Mekanisme penghidu

Pada saat kita bernapas,


zat kimia yang berupa gas
ikut masuk ke dalam
hidung.

Zat kimia yang


merupakan sumber
bau (molekul
odoran/molekul bau) akan
dilarutkan pada
selaput lendir ->
merangsang rambut-
rambut halus pada sel
pembau-> rangsang
diteruskan ke otak untuk
26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K diolah -> diketahui 17jenis
■ Sinyal bau + reseptor olfaktorius -->
mengaktifkan protein G 🡪 reaksi
intra sel mengaktifkan cAMP 🡪
terbukanya saluran Na+ 🡪
depolarisasi 🡪 potensial aksi n.
aferen 🡪 SSP

■ Frekuensi potensial aksi tergantung


konsentrasi molekul kimiawi

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 18


■ Serat aferen melewati lubang halus di
lempeng tulang gepeng ( pemisah
mukosa olfaktorius dan otak) 🡪
bulbus olfaktorius

■ Glomerulus (arsip bau) : taut saraf


kecil mirip bola, tempat bersinaps
impuls dari reseptor dengan sel
mitral.
■ Sel mitral menyempurnakan sinyal
bau dan melanjutkan ke otak
( korteks penciuman primer dan

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 19


■ Rute subkorteks, daerah sistem
limbik khusunya sisi medial bawaha
lobu temporalis (korteks penciuman
primer) : reaksi perilaku
■ Rute thalamus ke korteks : persepsi
sadar dan diskriminasi halus bau

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 20


■ Sensitivitas terhadap suatu bau cepat berkurang setelah pajanan singkat wallaupun
sumber bau masih ada 🡪 diduga melibatkan proses adapatasi di SSP
■ Terdapat enzim “ pemakan bau” 🡺 membersihkan molekul odoriferous dan mengubah
bahan kimia berpotensi toksik menajdi tidak membahayakan.

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 21


Masalah terkait penghidu

■Hidung tersumbat atau kongesti hidung terjadi karena adanya aliran udara yang
terhambat 🡪 dikarenakan rongga hidung yang menyempit (sekresi mukus yang
berlebih,efek vasodilatasi dari proses inflamasi, infeksi atau kelainan struktural anatomi
yang mempersempit rongga).

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 22


INDERA PENGECAPAN
: LIDAH

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 23


Fungsi lidah

■ indera pengecap
■ untuk mengatur letak makanan ketika dikunyah
■ membantu mendorong makanan ke kerongkongan (pada waktu menelan) dan sebagai
alat bantu dalam berbicara.

indera lain yang turut berperan pada persepsi pengecap adalah indera pembau.

Mengecap : bahan kimia dalam makanan (tastant) berinterakasi dengan reseptor pengecap

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 24


Indera pengecapan lidah

■ Indera pengecap merupakan indera kimiawi yang menghasilkan sinyal saraf apabila
berikatan dengan zat kimiawi tertentu dari lingkungan.

■ Reseptor sensasi kecap terletak di papil pengecap (taste bud) yang terletak sebagian besar
di mulut, dan sebagian kecil di pallatum molle, faring, dan epiglotis.

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 25


Lidah : papil pengecap(taste buds)

• Tonjolan berbentuk seperti


benang-benang halus yang
disebut dengan
Papillafiliformis, banyak
terdapat dibagian depan lidah.
• Tonjolan berbentuk seperti
kepala jamur yang disebut
papilla fungiformis,
banyak terdapat di bagian
depan dan sisi lidah, dan
• Tonjolan yang berbentuk
26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K
bulat yang disebut papilla26
Papila pengecap

Kuncup kecap : 50 sel reseptor kecap,


Pori kecap : lubang kecil tepat cairan menaglir beretemu dengan ressptor kecap.
Reseptor kecap memiliki rentang usia 10 hari
Sel epitel --> diferensiasi sel penunjang 🡪 sel reseptor

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 27


Papil pengecap • Bahan kimia dalam makanan
(tastant) berinterakasi dengan
reseptor pengecap->masuk ke taste
bud -> taste hair->depolarisasi sel -
> potensial aksi -> SSP (daerah
gustatorik korteks)

• Diproyeksikan ke hipotalamus dan


sistem limbik 🡪 dimensi afektif

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 28


Persepsi rasa

• Indera pengecap memiliki sensasi kecap utama yang terdiri dari rasa asam, manis,
pahit, asin, dan umami (gurih).
• Umami berasal dari reseptor kecap yang distimulasi oleh monosodium glutamat
(MSG).
• Setiap sel reseptor berespon dengan derajat bervariasi terhadap kelima rasa primer
dan cenderung lebih responsive taerhdap satu modalitas rasa.
• Dipengaruhi oleh : bau, suhu , tekstur makanan, factor psikologis.

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 29


Persepsi rasa
1.Rasa Manis
■ Sukrosa, maltosa, glukosa, sakarin, aspartame, sukralosa dan pemanos buatan lain 🡪 berikatan dengan
reseptor kecap 🡪 mengaktifkan Second messenger ( Gprotein/gustducin) 🡪 mengaktifkan cAMP 🡪
fosoforilasi dan penyumbatan saluran K + 🡪 penurunan perpindahan pasif ion K + keluar sel 🡪mengurangi
negativitas internal 🡪 depolarisasi 🡪 potensial aksi

2. Rasa Asam
■ Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam mengandung ion hirogen bebas H +
■ Ion H+ 🡪 menghambat saluran K+ di membrane sel reseptor 🡪 penurunan perpindahan pasif ion K + keluar
sel 🡪mengurangi negativitas internal 🡪 depolarisasi 🡪 potensial aksi
■ Inhibisi K channel

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 30


Persepsi rasa
3. Rasa asin
■ Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi ion sodium/ NaCl
■ Ion channel : Na
■ Na+ 🡪 langsung masuk melalui ion channel Na + 🡪 mengurangi negativitas internal 🡪 depolarisasi 🡪
potensial aksi

4.Rasa Pahit
■ Dipicu : 1. rantai organic Panjang mengandung nitrogen 2. Alkaloid terdiri dari banyak obat yang digunakan
dalam kedokteran seperti kinin, kafein, striknin,nikotin dan morfin) dan semua bahan beracun
■ Mekanisme protektif
■ Reseptor dengan second messenger : gusdutcin

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 31


Persepsi rasa

5.Rasa Umami
■Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya enak.
■Umami adalah rasa yang dominan ditemukan pada makanan yang mengandung asam
amino khususnya glutamat (terdapat pada ekstrak daging dan keju).
■reseptor yang berkaitan dengan protein G dan second messenger

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 32


■ Studi mikroelektroda dari satu kuncup pengecap menunjukkan bahwa setiap kuncup
pengecap biasanya paling banyak merespon salah satu dari lima rangsangan pengecapan
utama ketika zat pengecap berada dalam konsentrasi rendah. Namun, pada konsentrasi
tinggi, sebagian besar kuncup dapat dirangsang oleh dua atau lebih rangsangan rasa
utama, serta oleh beberapa rangsangan rasa lain yang tidak sesuai dengan kategori
"utama”.

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 33


Penghantaran sinyal pengecap ke SSP

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 34


26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 35
26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 36
INDERA PERABA :
KULIT

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 37


Fungsi kulit

1. proteksi : gangguan mekanik, kimiawi, infeksi, ultraviolet


2. Absorbsi :
■ zat yang larut dalam lemak dan yang mudah menguap
■ Kulit tidak mudah menyerap air
■ Kemampuan absrobsi dipengaruhi tebal tipis kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisem
dan jenis vehikulum
■ Penyerapan melalui celah antar sel, melalui sel epidermis, maura saluran kelenjar

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 38


3. Eksresi : Nacl, urea, asam urat , ammonia, sebum (menahan evaporasi air), vernix
caseosa
4. Pembentukan pigmen : melanosit
5. Keratinisasi : 14-21 hari, melndungi secara mekanis fisiologik
6. Pembentukan vit D : mengubah 7 dihidroksi kolesterol menjadi vitamin D dengan
bantuan sinar matahari

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 39


7. Fungsi persepsi
Sensory Receptors
■ Free nerve endings (pain and temp)
■ Merkel discs (light touch)
■ Root hair plexuses – entwine hair
follicles (light touch)
■ Encapsulated Meissner’s corpuscles
(light touch in hairless skin)
■ Ruffini’s corpusucles (deep pressure
and stretch)
■ Pacinian corpuscles (deep pressure,
vibration,
■ visceral: pain, nausea, hunger,
fullness)
26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 40
FREE NERVE ENDING can stimulated by
some substances

Mekanisme protektif untuk menimbulkan


kesadaran akan kenyataan bahwa sedang atau
akan terjadi kerusakan jaringan.

Action potential

Some substance:
prostaglandin, cytokines
Lesion of tissue cause damage /
destruction cell membrane

Membrane phospholipid
Phospholipase A 2

Arachidonic acid
Lipoxygenase Cyclooxygenase

Leukotriene Prostaglandins
Thromboxanes
Prostaglandins or Leukotrienes are substances
stimulate free nerve endings (pain receptor)
FREE NERVE ENDING

Action potential X : mefenamat, piroxycam etc


Some substance:
prostaglandin, cytokines
Peripheral analgesia reduces the discharge
impulses on free nerve endings
8. Pengaturan suhu tubuh

26/04/22 dr. Cynthia wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 44


Kepustakaan
■ Ganong, W. F. 2009. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi
22. Jakarta: EGC.
■ Guyton, L. and Hall, J. E. 2014.Guyton and Hall Textbook of
Medical Physiology 12th edn, Igarss doi: 10.1007/s13398-014-
0173-7.2.
■ Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem.
Edisi 8. JakartaL. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem.
Edisi 8. Jakarta
■ Silverthorn, Dee Unglaub.2010. Human Phisiology an
integrated Approach Fifth Edition. Pearson education
Inc :USA
■ Price, A. Sylvia, Lorraine Mc. Carty Wilson,
2006, Patofisiologi : Konsep Klinis. Proses-proses Penyakit,
26/04/22 Edisidr. 6, (terjemahan),
Cynthia Peter Anugrah, EGC, Jakarta.
wahyu asrizal, M.Si, AIFO-K 45

Anda mungkin juga menyukai