DENYUT NADI
Disusun oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun makalah yang berjudul “Pengaruh
Musik Terhadap Denyut Nadi ” dengan baik serta tepat waktu. Kami juga berharap, agar
makalah ini bisa menjadi bahan bacaan bagi masyarakat dan pihak terkait dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah
berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini. Kami juga menyadari bahwa masih memiliki
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kami memohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penyusunan kata, sehingga kami membuka dan menerima kritik dan saran
bagi seluruh pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan memberi inspirasi
bagi seluruh orang yang membaca.
BAB I
PENDAHULUAN
Musik adalah salah satu stimulus kuat untuk membangkitkan dan memodulasi emosi
dan suasana hati. Musik dapat menenangkan, mengangkat spirit, membuat sedih, atau
memompa tekat dalam menjawab tantangan dan permasalahan dalam kehidupan. (1) Hal ini
tentu berkaitan dengan perubahan aktivitas di struktur otak yang diketahui memodulasi
aktivitas jantung, seperti hipotalamus, amigdala, korteks insular, dan korteks orbitofrontal.(2)
Efek emosi dan sifat afektif pada aktivitas jantung disebabkan oleh beberapa jalur transmisi
informasi ke pleksus saraf jantung, seperti jalur otonom, tekanan darah, dan gas darah.(3)
Selain itu juga mempengaruhi hipofisis di otak untuk melepaskan endorfin. Endorfin diketahui
dapat mengurangi rasa nyeri, sehingga dapat mengurangi penggunaan obat analgetik, juga
menurunkan kadar katekolamin dalam darah, sehingga denyut jantung menurun.
Sistem dalam tubuh manusia sesungguhnya dijalankan oleh suatu irama tubuh yang
teratur dan mengikuti pola tertentu. Sebagai contoh irama denyut jantung dan nadi, aliran nafas,
langkah kaki, kedipan mata, cara bicara dan bahasa.Semua ini merupakan irama musik alamiah
sehingga setiap bunyi-bunyian atau irama musik yang didengar oleh telinga jasmani manusia
dapat mempengaruhi fungsi anatomi dari tubuh itu sendiri. Denyut nadi misalnya, akan
menanggapi variabel-variabel musik seperti frekuensi, tempo dan volume dan cenderung
menjadi lebih cepat atau lebih lambat guna menyamai ritme suatu bunyi. Semakin cepat
musiknya, semakin cepat denyut nadi semakin lambat musiknya semakin lambat denyut nadi.
Salah satu fungsi neuron aferen kardiovaskular adalah memberi informasi kepada
sistem saraf otonom mengenai kondisi tekanan darah dan lingkungan mekanik dari jantung.
Informasi sensorik tersebut memodulasi aliran keluar otonom, dan berkontribusi pada
pengalaman emosional sebagai informasi interoseptif.(4) Oleh karena itu, mekanisme ini
mengakibatkan adanya emosi yang dibangkitkan oleh musik yang memiliki efek pada regulasi
aktivitas jantung regional, detak jantung (HR), variabilitas denyut jantung (HRV), tekanan
darah, dan laju pernapasan (RR). Namun, penelitian tentang efek musik pada jantung sering
kali menghasilkan hasil yang tidak konsisten. Perbedaan ini kemungkinan besar disebabkan
oleh penggunaan metode yang tidak homogen dan perbedaan tipe musik yang digunakan.
Istilah 'musik' itu sendiri mengacu pada berbagai macam genre dan gaya. Semua
dimasukkan di bawah payung konsep musik. Ketika mendengarkan musik, gelombang listrik
yang ada di otak pendengar dapat diperlambat dan dipercepat. Penelitian terdahulu menyatakan
berbagai tempo musik mempunyai efek fisiologis pada tubuh. Salah satu efeknya adalah
mempengaruhi denyut jantung dan tekanan darah sesuai frekuensi, tempo, dan volumenya.
Jantung cenderung mengikuti dan mencoba menyamai tempo suatu bunyi. Misalnya, musik
yang digunakan untuk pemberian energi cenderung memiliki ketukan yang lebih cepat
dibandingkan musik penenang. Musik yang dipilih sendiri biasanya akan lebih terkait dengan
kenangan dan kesenangan yang lebih kuat dan berbeda dengan musik pilihan eksperimen,
musik berbasis yang ketukan, musik yang berbasis pada pulsa isokron seperti musik klasik, dan
jenis musik lainnya. Oleh karena itu penulis mengangkat tema makalah, Pengaruh musik
terhadap denyut nadi.
TINJAUAN PUSTAKA
2) Jenis Kelamin Denyut nadi pada wanita lebih tinggi apabila dibandingkan dengan laki-laki.
Pada laki-laki dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut per menit,
pada wanita 138 denyut per menit (Potter & Perry, 2010).
3) Indeks Massa Tubuh (IMT) Denyut nadi juga dipengaruhi oleh berat badan dengan
perbandingan berbanding lurus, sedangakan berat badan berkaitan dengan IMT. Makin tinggi
berat badan semakin tinggi IMT, begitu sebaliknya makin rendah berat badan IMT semakin
rendah. Sehingga makin tinggi IMT denyut nadi istirahat semakin tinggi (Sandi, 2013).
4) Aktifitas Fisik Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko kelebihan berat badan. Orang
yang tidak aktif juga cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi
sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras dan
sering otot jantung memompa, dan makin tinggi tekanan yang dibebankan pada arteri (Naesilla,
Argarini & Mukono, 2016).
5) Rokok dan Kafein Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi. Pada suatu studi
yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya meningkat 10 sampai 20 denyut per menit
dibanding dengan seorang yang dalam bekerja tidak didahului merokok. Hal tersebut
dikarenakan, rokok dapat mengakibatkan vasokonstriksi pada pembuluh darah (Suwitno,
2015).
3.1 Kesimpulan
Musik adalah salah satu stimulus kuat untuk membangkitkan dan memodulasi emosi
dan suasana hati. Musik dapat menenangkan, mengangkat spirit, membuat sedih, atau
memompa tekat dalam menjawab tantangan dan permasalahan dalam kehidupan. Sistem dalam
tubuh manusia sesungguhnya dijalankan oleh suatu irama tubuh yang teratur dan mengiuti pola
tertentu. Salah satu fungsi neuron aferen kardiovaskular adalah memberi informasi kepada
sistem saraf otonom mengenai kondisi tekanan darah dan lingkungan mekanik dari jantung.
Tempo musik dapat mempengaruhi efek fisiologis tubuh seperti denyut jantung dan tekanan
darah sesuai frekuensi, tempo dan volumenya.
3.2 Saran
Terdapat beberapa kaitan antara musik dengan denyut nadi yang dapat memberikan
manfaat tertentu untuk tubuh. Oleh karena itu, musik dapat digunakan untuk manajemen nyeri
dan kecemasan bisa dilakukan dengan teknik relaksasi seperti musik dan suara alam (nature
sound) serta distraksi.
REFERENSI
(1) Baumgartner T, Lutz K, Schmidt CF, Ja¨ncke L. The emotional power of music: how
music enhances the feeling of affective pictures. Brain Res 2006;1075:151–164.
(2) Koelsch S, Skouras S. Functional centrality of amygdala, striatum and hypothalamus in
a ‘small-world’ network underlying joy: an fMRI study with music. Hum Brain Mapp
2014;35:3485–3498
(3) Armour JA, Ardell JL. Basic and Clinical Neurocardiology. USA: Oxford University
Press; 2004.
(4) Gray MA, Harrison NA, Wiens S, Critchley HD. Modulation of emotional appraisal by
false physiological feedback during fMRI. PLoS ONE 2007;2:e546.
(5) Wiwatwongwana, D. 2016. Continuing Medical Education: The effect of music with
and without binaural beat audio on operative anxiety in patients undergoing cataract
surgery: a randomized controlled trial The effect of music with and without binaural beat
audio on operative anxiet. . Nat. Publ. Gr., 30, 1407-1414.
(6) Winata Cahya JT. Pengaruh Berbagai Tempo Musik Terhadap Denyut Jantung.
2008;49:69–73.
(7) Sartika D, Wibisono G, Wardani ND. Pengaruh Pemberian Musik Terhadap Perubahan
Tekanan Darah Dan Denyut Nadi Sebelum Dan Sesudah Odontektomi Pada Pasien Gigi
Impaksi. Diponegoro Med J (Jurnal Kedokt Diponegoro) [Internet]. 2017;6(2):451–9.
(8) Sondakh J. Gambaran Denyut Nadi Pada Pemain Musik Di Toms Yamaha Music School
Manado. J e-Biomedik. 2014;1(2):836–42.
(9) Afandi IK, Ferdiana R, Nugroho HA. Review: Musik dan Denyut Jantung Pada Era
Digital. J Sist Inf Bisnis. 2016;4(3):149–55.