Disusun Oleh:
Menyetujui,
NIM : 11194692111067
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Otak
jantung dan paru-paru bekerja selama beberapa menit tubuh masih bisa
bertahan hidup,namun jika otak berhenti bekerja selama satu detik saja
maka tubuh akan mati. Itulah mengapa otak merupakan bagian organ
sekitar 100 millar sel saraf, walaupun berat total otak hanya sekitar 2,5%
dari berat tubuh, 70 % oksigen dan nutrisi yang diperlukan tubuh ternyata
digunakan oleh otak. Berbeda dengan otak dan jaringan lainya. Otak
tidak mampu menyimpan nutrisi agar bisa berfungsi, otak tergantung dari
pasokan aliran darah, yang secara kontinyu membawa oksigen dan nutrisi
(Sulistiyawati, 2020).
Pada dasarnya otak terdiri dari tiga bagian besar dengan fungsi
tertentu yaitu:
a. Otak besar
informasi sensori (rasa) dan kontrol gerakan yang halus. Pada otak
2020).
b. Otak kecil
c. Batang otak
(Sulistiyawati, 2020).
2. Saraf kepala dibagi dua belas yaitu (Sulistiyawati, 2020):
a. Nervus olvaktorius, saraf pembau yang keluar dari otak dibawa oleh
ke otak.
penglihatan ke otak.
penggerak mata.
depan kelopak mata atas, selaput lendir kelopak mata dan bola
mata.
penyambung.
B. Pengertian
Sulistiyawati, 2020).
C. Etiologi
(Sulistiyawati, 2020).
Stroke adalah penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor atau yang
a. Umur
waktu sepuluh tahun. Dua pertiga dari semua serangan stroke terjadi
pada orang yang berusia di atas 65 tahun. Tetapi, itu tidak berarti
bahwa stroke hanya terjadi pada orang lanjut usia karena stroke
b. Jenis kelamin
c. Ras
Ada variasi yang cukup besar dalam insiden stroke antara
d. Faktor genetik
stroke.
a. Hipertensi
enam kali lipat dibandingkan orang yang tanpa hipertensi dan sekitar
b. Diabetes Mellitus
terjadinya stroke.
d. Obesitas
g. Merokok
risiko stroke iskemik, terlepas dari faktor risiko yang lain, dan dapat
D. Klasifikasi
neurologid yang terjadi selama beberapa menit sampai beberapa jam dan
2. Stroke involusi
sudah menetap dan permanen. Pada umumnya diawali karena TIA yang
berulang.
E. Manifestasi Klinik
3. Bicara pelo
5. Gangguan penglihatan
9. Vertigo
oksigen. Jika aliran darah ke setiap otak bagian otak terhambat karena
otak. Selanjutnya kekurangan oksigen dalam waktu yang lebih lama dapat
disebut infark. Kekurangan oksigen pada awalnya munkin akibat iskemia atau
hipoksia karena akibat proses anemia dan kesukaran untuk bernafas. Stroke
karena embolus dapat merupakan akibat dari bekuan darah, udara, plaque,
ateroma fragmen lemak. Jika etiologi stroke adalah hemoragik maka faktor
pencetus adalah hipertensi. Pada stroke thrombosis atau metabolic maka otak
mengalami iskemia dan infark sulit ditentukan, ada peluang dominan stroke
akan meluas setelah serangan pertama sehingga dapat terjadi edema serebral
dan peningkatan tekanan darah intracranial (TIK) dan kematian pada area
yang luas. Prognosis nya tergantung pada daerah otak yang terkena dan
luasnya saat terkena. Gangguan pasokan aliran darah otak dapat terjadi
Secara umum, apabila aliran darah ke jaringan otak terputus selama 15 menit
sampai 20 menit maka akan terjadi infark atau kematian jaringan. Perlu
diingat bahwa oklusi disuatu arteri tidak selalu menyebabkan infark didaerah
Bersihan Jalan
Nafas
2. Infeksi pernafasan
4. Konstipasi
5. Tromboflebitis
8. Dislokasi sendi
10. Epilepsi
I. Pemeriksaan Penunjang
(Nggebu, 2019):
1. Angiografi serebral
posisi henatoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, dan
permukaan otak.
3. MRI
4. USG Doppler
sistem karotis).
5. EEG
(Sulitstiyawati, 2020).
J. Penatalaksanaan
a. letakkan kepala pasien pada posisi 30°, kepala dan dada pada satu
batas gula darah sewaktu 150 mg% dengan insulin drip intravena
h. Jika terjadi hipotensi, yaitu tekanan sistol <90 mmHg, diastol <70
2. Fase rehabilitasi
atau volume lebih dari 50ml untuk dekompresi atau pemasangan pintasan
1. Identitas Klien
2. Keluhan utama
kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak yang lain. Adanya
koma.
6. Pengkajian psikososiospiritual
7. Pemeriksaan Fisik
b. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan darah
tekanan darah tinggi dengan tekanan systole > 140 dan diastole
2) Nadi
3) Pernafasan
4) Suhu
Biasanya tidak ada masalah suhu pada pasien dengan stroke non
hemoragik
c. Rambut
non hemoragik
d. Wajah
pada pasien koma, ketika diusap kornea mata dengan kapas halus,
e. Mata
(optikus): biasanya luas pandang baik 90°, visus 6/6. Pada nervus III
isokor dan anisokor, palpebral dan reflek kedip dapat dinilai jika
f. Hidung
akan mengalami masalah bau mulut, gigi kotor, mukosa bibir kering.
bagian tubuh yang lemah dan pasien dapat merasakan rasa asam dan
h. Telinga
j. Paru-paru
k. Jantung
l. Abdomen
1) Atas
diketuk tidak ada respon apa-apa dari siku, tidak fleksi maupun
2) Bawah
jari kaki juga tidak berespon (reflek Caddok (+)). Pada saat
respon fleksi atau ekstensi (reflek openheim (+)) dan pada saat
(+)).
8. Aktivitas dan Istirahat
kesadaran.
9. Sirkulasi
postural.
b. Tanda : emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih dan
11. Eliminasi
13. Neurosensori
kekakuan, kejang.
b. Tanda : tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan pada otot.
15. Pernapasan
a. Gejala : merokok
16. Keamanan
(D.0017)
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
makanan (D.0019)
neuromuskular (D.0054)
mobilitas (D.0139)
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI. Jakarta Selatan.
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI. Jakarta Selatan.
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI. Jakarta Selatan.