Anda di halaman 1dari 11

KONSEP

PENGENDALIAN
DENGAN
PENGGUNAAN
VARIETAS UNGGUL
Indrawan Rogabe Saputra
214110132
Hama dan Pengendaliannya

Komponen pengendalian hama/penyakit terpadu antara lain adalah


penggunaan varietas tahan, cara bercocok tanam, pemanfaatan
agen biologis, pestisida dan pengamatan hama/penyakit secara
rutin (monitoring).
Perkembangan dan
Pemanfaatan Varietas Tahan
Pemanfaatan varietas tahan sebagai pengendali hama
sudah diterapkan sejak pertengahan tahun 1970-an,
yaitu pada saat terjadi ledakan hama wereng batang
coklat padi. Penggunaan varietas tahan, khususnya
pada tanaman padi terus dilakukan oleh petani pada
lahan-lahan sawah yang endermis serangan wereng
coklat.
Peranan Varietas Tahan Dalam Pengendalian Hama

Hama yang merusak tanaman dapat kita golongkan menjadi tiga yaitu : hama
utama (key pest), hama sewaktu-waktu (occesional pest) dan hama potensial
(potential pest). Hama utama hadirnya terus menerus, sehingga perlu
dikendalikan secara teratur. Hama ini populasinya paling tinggi bila
dibandingkan dengan hama sewaktu-waktu atau potensial. Sedangkan hama
kadang kala (sewaktu-waktu) dan potensial merupakan golongan yang sedikit
banyak populasinya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan, sehingga
dalam pengelolaan hama perlu dikendalikan jangan sampai statusnya
meningkat menjadi hama utama.
PENGENDALIAN HAMA
pengendalian dengan
pengendalian secara teknik
peraturan undang-
budidaya
undang karantina

pengendalian secara
pengendalian secara fisik
mekanis

pengendalian biologis pengendalian secara kimia

pengendalian secara
pemakaian eradikasi
genetis
Kebaikan / Keburukan Penggunaan Varietas Tahan

kelebihan: kekurangan:
● sasaran dan tidak berpengaruh terhadap ● Terbatasnya sumber genetik.
musuh alami.
● Perlu waktu lama untuk mendapatkan
● Efek kumulatif, yaitu pengaruhnya dari varietas resisten (dapat berpuluh puluh
musim ke musim akan menurunkan populasi tahun) ± 6 – 10 tahun.
hama, juga bersifat persisten jadi efeknya
tidak hilang (berlangsung dalam waktu yang ● Timbulnya biotipe hama
lama). ● Adanya suatu sifat resisten terhadap hama
● Tidak berbahaya dan memerlukan biaya dari suatu tanaman seringkali tak sejalan
yang relatif murah. dengan sifat yang tahan, namun diikuti
dengan produksi yang rendah atau kualitas
● Mudah diaplikasikan bersama dengan produksi yang kurang dikehendaki.
metode pengendalian yang lain.
Hakekat Ketahanan / Resistensi
Hakekat resistensi/ketahanan varietas itu
(monogenik, poligenik atau toleran) sangat
menentukan kesudahan genetis antara
varietas dan herbivornya. Resisten yang
bersifat monogenik hanya akan menunda
timbulnya eksplosif hama. Sehingga sesudah
itu varietas tersebut akan tidak berbeda
pekanya bila kita bandingkan dengan
varietas yang memang peka. Sedangkan
varietas yang memiliki resistensi poligenik
(resistensi lapangan) mampu memelihara
interaksi hama/penyakit secara mantap (Van
der Plank, 1963). Penggunaan varietas
unggul akan merubah interaksi genetis
antara varietas dan herbivornya.
History of greenhouse

Pergiliran Varietas
Pergiliran varietas seperti tanaman padi guna
menanggulangi serangan hama wereng coklat
perlu dilakukan. Hal ini untuk mencegah
munculnya biotipe yang lebih cepat.

Penanaman Multivarietas
Penanaman kombinasi beberapa varietas, kalau
memungkinkan tetuanya berlainan dan
sekaligus dikaitkan dengan waktu tanam atau
panen yang bersamaan.
Cara Mendapatkan dan Pelepasan di Lapang Varietas Tahan

Melakukan identifikasi
Penetapan mekanisme ketahanan
sumber ketahanan hama

Penyilangan sifat
Analisis genetik terhadap sifat
ketahanan dengan sifat
ketahanan
agronomik

Identifikasi biofisik dan


Melakukan pengujian multilokasi
biokimia sifat ketahanan
di lapang
tanaman

Pelepasan varietas
tanaman tahan baru
Pengujian Ketahanan Tanaman

Pendekatan Beck’s
Prinsipnya adalah lebih dahulu
Pendekatan
Berbagai macam varietas Painter
tanaman
dikumpulkan kemudian
menentukan mekanisme terjadinya diinfestasikan dengan hama yang
ketahanan, yang dibandingkan diteliti. Dari infestasi tersebut
dengan nilai-nilai resisten. dipilih varietas-varietas yang
Kemudian dicari rumus kimianya / paling baik hidupnya, setelah itu
biokimianya, proses-proses dan tanaman tersebut dicari sumber-
lain sebagainya. Dengan demikian sumber ketahanannya, yang
banyak memerlukan sifat-sifat kemudian dikombinasikan dengan
fisik kimia tanaman, serta perilaku sifat-sifat agronomi lainnya yang
serangga hama, di samping juga diinginkan. Dari hasil kombinasi
cara-cara pertumbuhan tanaman. tersebut dapat dihasilkan varietas
varietas baru yang tahan.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai