Anda di halaman 1dari 14

HEPATITIS C VIRUS

Adrianus Ola Wuan, S.Si.,M.Sc


Prodi Teknologi Laboratorium Medis
Poltekkes Kemenkes Kupang
PENDAHULUAN
• Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (VHC).
Terdiri dari hepatitis C akut dan kronik, dengan tingkat keparahan yang ringan
yang berlangsung beberapa minggu hingga menjadi kronik dan menyebabkan
komplikasi yang serius.
• Sejak ditemukan pada tahun 1989, VHC telah menjadi salah satu penyebab
utama penyakit hati kronik di seluruh dunia.
• Masa inkubasi untuk hepatitis C adalah 2 minggu sampai 6 bulan. Pada infeksi
akut , sekitar 80% orang tidak menunjukkan gejala klinis. Sedangkan sekitar
20% kasus menunjukkan gejala klinis hepatitis akut (WHO, 2017). Sehingga
hanya sedikit penderita yang terdiagnosis pada fase akut
PENDAHULUAN

• Pada seseorang yang terinfeksi HCV, antibodi HCV dapat terdeteksi kurang
lebih 5-6 minggu sesudah terinfeksi.
• Antibodi HCV akan bertahan dalam tubuh cukup lama, oleh karenanya
keberadaan antibodi HCV menunjukkan adanya infeksi yang sudah lama atau
baru.
• Sebelum antibodi terbentuk, untuk mengetahui adanya infeksi HCV bisa
dilakukan dengan jalan mendeteksi keberadaan antigen HCV dalam darah
PENDAHULUAN

• Virus hepatitis C merupakan virus RNA genus Hepacivirzs, berukuran 50 nm,


berbentuk sferik dan mempunyai envelop.
• Virus ini terdiri dari 9600 nukleotida, dibagi dalam 6 genotipe dan lebih 70
subtipe.
• Virus hepatitis C terdiri dari 3 protein strul(ural, yaitu protein core, envelop El,
dan E2 dan 7 protein nonstruktural (NS) yaitu NS1, NS2, NS3, NS4A, NS4B,
NS5A, dan NS5B
Beberapa kelompok orang yang paling direkomendasikan untuk menjalani cek hepatitis
C (anti-HCV), yaitu:
• Orang yang pernah pernah menggunakan obat-obatan terlarang, terutama yang
disuntik.
• Orang yang memiliki hasil tes fungsi hati yang abnormal tanpa penyebab yang belum
diketahui.
• Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis C.
• Petugas perawatan kesehatan yang terpapar darah atau tertusuk jarum.
• Orang yang telah menjalani perawatan hemodialisis jangka panjang.
• Pasangan seksual dari seseorang yang didiagnosis hepatitis C.
• Pengidap HIV.
• Orang yang pernah dipenjara..
JENIS TES DARAH UNTUK MELAKUKAN CEK HEPATITIS C
(ANTI-HCV
1. Tes Antibodi Hepatitis C (Anti-HCV Antibodi)
Tess anti-HCV antibodi ini bertujuan untuk mendeteksi antibodi yang dihasilkan tubuh dalam melawan virus
hepatitis C.
Jika hasil yang didapatkan positif, maka perlu melakukan pemeriksaan lanjutan.
Tujuannya untuk menentukan penyakit hepatitis bersifat kronis atau tidak
Tes antibodi hepatitis C ini akan tetap positif meski seseorang sudah sembuh dari hepatitis C. Hasil tes anti-
HCV antibodi biasanya tersedia dalam beberapa hari hingga satu minggu setelah pemeriksaan

2. Tes Genetik Virus (HCV RNA)


Tess jenis ini dilakukan jika seseorang mendapatkan hasil positif dari tes antibodi hepatitis C.
Jika tes genetik virus ini menunjukkan hasil positif, artinya tubuh gagal membunuh virus tersebut
Interpretasi Anti-HCV dan HCV RNA

Anti HCV HCV RNA Interpretasi


Positif Positif Akut atau kronik bergantung pada gejala klinis
Resolusi; Status infeksi tidak dapat ditentukan
Positif Negatif
(mungkin dalam intermittent viremia)
Infeksi HCV akut awal; Hepatitis C kronik pada
pasien dengan status imunosupresi (pasien HIV,
Negatif Positif
pasien hemodialisis, dan pengguna obat-obat
imunosupresan)
Negatif Negatif Tidak terinfeksi
Interpretasi Anti-HCV dan HCV RNA

 Pemeriksaan fungsi liver dilakukan dengan pemeriksaan enzim aminotransferase


aspartate (AST) dan aminotransferase alanine (ALT).
 Adanya peningkatan kedua enzim ini menunjukkan adanya peradangan pada liver.
 Pada hepatitis C kronik, fungsi sintesis hepar juga diperiksa, yaitu dengan melihat kadar
albumin, prothrombin time, dan activated partial thromboplastin time. Adanya stasis
bilar juga diperiksa dengan melihat kadar bilirubin.
 Pada infeksi akut, HCV RNA dapat terdeteksi dalam 7-10 hari setelah paparan,
kemudian anti-HCV mulai terdeteksi 7-8 minggu setelah paparan.
 Saat diagnosis awal hepatitis C akut, anti-HCV positif hanya ditemukan pada sekitar
50% pasien. Diagnosis hepatitis C akut dapat ditegakkan jika terjadi serokonversi anti-
HCV.

Anda mungkin juga menyukai