Anda di halaman 1dari 18

Pemeriksaan Tumor

Marker
Adrianus Ola Wuan, S.Si.,M.Sc
Pendahuluan

 Tumor marker adalah zat yang dapat ditemukan


di dalam tubuh sebagai penanda adanya tumor
atau kanker.
 Pemeriksaan tumor marker umumnya dilakukan
sebagai bagian dari pemeriksaan untuk deteksi
dini (skrining) kanker, diagnosis kanker, serta
menentukan pengobatan kanker dan
keberhasilan terapi kanker.

Presentation title 2
Pendahuluan
 Penanda Tumor adalah senyawa yang ditemukan diatas jumlah normal di dalam darah,
urin, atau cairan tubuh lainnya, apabila terdapat kanker tertentu didalam tubuh.
 Mayoritas sebagai penanda tumor adalah berupa protein, namun pada beberapa jenis
tumor yang terbaru dapat berupa gen atau senyawa lain.
 Ada banyak sekali penanda tumor yang saat ini digunakan oleh para dokter untuk
menunjang diagnosis dan juga dapat digunakan untuk pemantauan pasien pada
penderita kanker.
 Sebagian penanda tumor hanya spesifik ditemukan pada satu jenis kanker tertentu,
namun sebagian lain dapat ditemukan pada beberapa jenis tumor.

Presentation title 3
Pendahuluan

 Tumor marker adalah sejenis zat atau antigen yang diproduksi oleh
sel kanker. Zat ini bisa ditemukan di dalam darah, urine, tinja, dan
jaringan tubuh lain. Kadar tumor marker yang tinggi dapat
menandakan adanya penyakit, khususnya kanker.
 Meski demikian, tingginya kadar tumor marker tidak mutlak
menandakan bahwa terdapat penyakit kanker.
 Hal ini karena beberapa sel tubuh yang normal juga dapat
menghasilkan tumor marker.

Presentation title 4
Pemeriksaan tumor marker penting untuk dilakukan,
karena:
 Mendeteksi jenis, ukuran, dan tahapan atau stadium kanker.
 Mengetahui apakah sel kanker sudah menyebar ke jaringan tubuh lain.
 Menentukan metode pengobatan kanker yang tepat.
 Memprediksi tingkat keberhasilan pengobatan.
 Memantau perkembangan hasil pengobatan kanker.
 Mendeteksi kanker yang muncul kembali setelah pengobatan selesai.
 Mendeteksi dini kanker pada orang yang berisiko tinggi menderita kanker, misalnya
orang yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan riwayat penyakit kanker.

Presentation title 5
Tumor Marker yang Umum Digunakan dalam Pemeriksaan
Kanker
Terdapat sejumlah tumor marker yang umum digunakan dalam pemeriksaan laboratorium.
Sebagian tumor marker digunakan untuk mendeteksi satu jenis kanker saja dan sebagian lainnya
untuk mendeteksi beberapa jenis kanker.

zat penanda tumor yang paling umum digunakan dalam pemeriksaan kanker:

1. CEA (carcinoembryonic antigen)


 CEA merupakan zat penanda tumor yang digunakan dalam pemeriksaan
beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar, kanker paru-paru,
kanker lambung, kanker tiroid, kanker pankreas, kanker payudara, kanker
kandung kemih, dan kanker ovarium.
 Selain untuk mendeteksi penyakit kanker, pemeriksaan CEA juga bertujuan
untuk memantau perkembangan hasil pengobatan dan mendeteksi adanya
sel kanker yang muncul kembali setelah pasien selesai menjalani perawatan
kanker.
6
Tumor Marker yang Umum Digunakan dalam Pemeriksaan
Kanker
2. AFP (alpha-fetoprotein)
AFP merupakan zat penanda tumor yang digunakan dalam
pemeriksaan kanker hati, kanker ovarium, dan kanker testis.
Kegunaannya adalah untuk mendiagnosis ketiga jenis kanker
tersebut, menentukan tahapan atau stadium kanker, memantau
keberhasilan pengobatan, dan memprediksi tingkat kesembuhan.

3. B2M (Beta 2-microglobulin)


B2M adalah zat penanda tumor yang digunakan dalam
pemeriksaan kanker darah, multiple myeloma, dan limfoma.
Kegunaannya untuk memantau keberhasilan pengobatan dan
memprediksi tingkat kesembuhan.

7
Tumor Marker yang Umum Digunakan dalam Pemeriksaan
Kanker

4. PSA (prostate-specific antigen)


PSA merupakan zat penanda tumor yang sering digunakan dalam pemeriksaan kanker
prostat.
Kegunaannya adalah membantu mendiagnosis kanker prostat, memantau perkembangan
pengobatan kanker yang sedang dijalani pasien, dan mendeteksi kanker yang muncul
kembali setelah selesai pengobatan.
Meski demikian, kadar PSA biasanya juga meningkat ketika adanya penyakit pembesaran
prostat jinak (BPH).

5. CA 125 (cancer antigen 125)


CA 125 merupakan zat penanda tumor yang digunakan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan perawatan yang dijalani pasien kanker ovarium.
Pemeriksaan tumor marker ini juga berguna untuk mendeteksi apakah kanker ovarium
muncul kembali setelah selesai pengobatan.

8
Tumor Marker yang Umum Digunakan dalam Pemeriksaan
Kanker

Pemeriksaan Tumor Marker Lain


Ca-125 adalah zat penanda tumor yang digunakan dalam pemeriksaan tumor
ovarium serta dapat digunakan untuk memantau respon pengobatan dan
kekambuhan kanker ovarium.

Ca 15-3 adalah zat penanda tumor yang digunakan dalam pemeriksaan tumor
payudara dan dapat digunakan untuk memantau respon pengobatan dan
mendeteksi kekambuhan kanker payudara.

Ca 19-9 adalah zat penanda tumor yang digunakan dalam pemeriksaan tumor
pankreas, dan saluran cerna serta dapat digunakan untuk memantau respon
pengobatan dan mendeteksi kekambuhan kanker.

9
Tumor Marker yang Umum Digunakan dalam Pemeriksaan
Kanker

 Penggunaan zat penanda tumor dalam pemeriksaan kanker bisa berbeda-beda,


tergantung kondisi dan riwayat kesehatan, serta gejala yang dialami pasien.
 Ketika hasil pemeriksaan tumor marker menunjukkan hasil positif atau terdapat
peningkatan jumlah tumor marker, bukan berarti Anda pasti terdiagnosis menderita
kanker.
 Tumor marker biasanya juga dapat meningkat pada beberapa penyakit lain,
seperti hepatitis, penyakit ginjal, pankreatitis, radang panggul, dan penyakit radang
usus.
 Tumor marker juga dapat ditemukan wanita hamil dan orang yang memiliki kebiasaan
merokok.
 Selain itu, tidak semua penderita kanker memiliki kadar tumor marker yang tinggi di
dalam tubuhnya.
 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor marker di dalam tubuh rendah,
bukan berarti tidak terdapat kanker di dalam tubuhnya.
 Oleh karena itu, untuk mendiagnosis penyakit kanker, dibutuhkan serangkaian
pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologis, termasuk
Roentgen, USG, CT scan, dan MRI, pemeriksaan tumor marker, dan biopsi.
10
Dapatkah penanda tumor digunakan
sebagai skrining
Penggunaan Penanda Tumor sebagai bahan skrining akan menjadi berguna
bila memiliki sensitivitas yang sangat tinggi (kemampuan untuk benar
mengidentifikasi orang-orang yang memiliki penyakit) dan spesifisitas
(kemampuan untuk benar mengidentifikasi orang-orang yang tidak memiliki
penyakit).

Presentation title 11
Dapatkah penanda tumor digunakan
sebagai skrining
Meskipun penanda tumor sangat berguna dalam menentukan diagnosis,
respon pengobatan atau menilai adanya kekambuhan,
tetapi belum ada penanda tumor yang diidentifikasi sampai saat ini
cukup sensitive atau spesifik untuk digunakan sebagai Skrining
kanker

Presentation title 12
Bagaimana penanda tumor diukur

Sampel cairan tubuh atau jaringan tumor


Banyak metode yang digunakan untuk mengukur kadar penanda tumor,
secara serologi umumnya mengunakan metode ELISA (enzyme-linked
immunosorbent assay) dengan bahan darah (serum) pasien

Presentation title 13
Pemeriksaan Alpha Fetoprotein (AFP)

Sampel cairan tubuh atau jaringan tumor


 Banyak metode yang digunakan untuk mengukur kadar penanda tumor, secara serologi umumnya
mengunakan metode ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) dengan bahan darah (serum)
pasien.
 Kadar normal AFP biasanya kurang dari 20 ng/mL.
 Kadar AFP akan meningkat pada 2 dan 3 pasien dengan kanker hati. Kadar AFP meningkat
bersama membesarnya tumor.
 Pada kebanyakan pasien dengan kanker hati, kadar AFP meningkat lebih dari 500 ng/mL. AFP
meningkat pula pada hepatitis akut dan kronis, tapi jarang lebih dari 100 ng/mL.
 AFP juga meningkatk pada kanker testis tertentu (jenis sel embryonal dan endodermal sinus) dan
digunakan untuk follow – up kanker tersebut. Peningkatan kadar AFP juga pada Kanker ovarium
jenis tertentu yang jarang dan kanker testis yang disebut yolk sac tumor atau mixed germ cell
cancer.
Presentation title 14
Pemeriksaan PSA (prostate specific antigen)

 PSA (prostate specific antigen) atau antigen spesifik prostat adalah protein
yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar prostat. Protein ini memiliki peran
penting sebagai pengencer cairan semen agar sperma lebih mudah
bergerak menuju sel telur.
 Pada keadaan normal, PSA memang dapat masuk ke aliran darah, tetapi
hanya dalam jumlah yang relatif sedikit. Namun, beberapa kondisi tertentu
bisa membuat kadar PSA di dalam darah meningkat tinggi, salah satunya
adalah kanker prostat.
 Pada umumnya, kadar PSA normal pria berumur 40 tahun adalah 2.5
ng/ml (nanogram/mililiter) dan pria berumur 60 tahun adalah 4,5 ng/ml.
Sementara itu, kadar PSA 6,5 ng/ml masih dianggap normal pada lansia di
atas title
Presentation 70 tahun. 15
Pemeriksaan PSA (prostate specific antigen)

 Sangat penting dicatat bahwa kenaikan kandungan zat PSA dalam darah tidak otomatis
menunjukkan keberadaan kanker, meskipun itu berarti risiko kanker ditemukan saat
biopsi menjadi lebih tinggi.
 Inilah alasan mengapa tes kandungan zat PSA tidak dianggap sebagai prosedur standar
saat melakukan diagnosis kanker prostat, karena hasilnya dapat memberikan hasil negatif
palsu atau positif palsu.
 Namun demikian, uji kandungan zat PSA tetap berguna untuk menentukan keberadaan
kanker pada stadium awal.
 Bahkan, tes ini dapat mendeteksi kanker yang mungkin tidak akan tumbuh dan tidak
akan memunculkan gejala apapun.

Presentation title 16
Pemeriksaan Carcinoembryonic Antigen (CEA)

• CEA merupakan singkatan dari carcinoembryogenic antigen, suatu protein di darah yang biasa
digunakan oleh dokter untuk mendiagnosis suatu proses keganasan/kanker (terutama untuk
kasus kanker usus besar).
• CEA dapat digunakan sebagai penanda tumor karena protein ini kadarnya pada orang dewasa
normal sangat rendah dan hanya dihasilkan oleh beberapa sel tumor/kanker serta kondisi tertentu.
• Oleh sebab itu, jika terjadi peningkatan jumlah CEA dalam darah, maka menandakan kecurigaan
adanya sel kanker atau proses lainnya pada tubuh.
• Selain untuk kepentingan diagnosis, CEA juga diukur untuk melihat keberhasilan setelah terapi
dan kekambuhan penyakit.
• Penanda tumor untuk memonitoring pasien dengan kanker colorectal selama / setelah terapi,
tetapi tidak bisa dipakai untuk skreening atau diagnosis.
• Kadar normalnya sangat bervariasi antar laboratorium, tapi kadar lebih dari 5 ng/mL dikatakan
Abnormal.

Presentation title 17
Thank you
Mirjam Nilsson
mirjam@contoso.com
www.contoso.com

Anda mungkin juga menyukai