Anda di halaman 1dari 10

VIRUS

DENGUE
KELOMPOK 8
Richard C. Boimau
Rivania R. Nggiri
Saraswati Babang Noti
Sisilia Boisala
DEFINISI
Virus dengue adalah virus yang paling umum menyebabkan
penyakit demam berdarah. Virus dengue memiliki empat
serotip, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4,
yang dapat dibedakan dengan metode serologi. Genetik
keempat serotipe ini berasal dari satu asal yang sama. Infeksi
oleh satu serotipe akan memberikan imunitas seumur hidup
terhadap serotipe tersebut, tetapi hanya memberikan
perlindungan beberapa bulan terhadap serotipe virus lainnya.
Infeksi sekunder dengan serotipe lain atau infeksi ganda
dengan serotipe yang berbeda dapat menyebabkan demam
berdarah dengue (DBD) atau dengue shock syndrome (DSS).
Virus ini memiliki genom RNA, struktur protein,
dan tujuh gen non-struktural.
Virus dengan virion berukuran sekitar 50
nanometer ini mempunyai genom single-strand
RNA yang tersusun dari tiga struktur protein gen
yang memberi petanda protein inti atau
nukleokapsid (C), protein membran (M) dan
protein selubung (E).
Selain itu terdapat tujuh gen non -struktural (NS)
yaitu NS1, NS2a, NS2b, NS3, NS4a, NS4b, dan
NS5.
EPIDEMIOLOGI
Demam berdarah dengue banyak ditemukan di daerah tropis
dan sub-tropis. Beberapa faktor diketahui berkaitan dengan
peningkatan transmisi biakan virus dengue yaitu:
 Vektor : perkembangbiakan vektor, kebiasaan menggigit,
kepadatan vektor dilingkungan, transportasi vektor dari satu
tempat ke tempat lain;
 Penjamu : terdapatnya penderita dilingkungan atau keluarga,
mobilitas dan paparan terhadap nyamuk, usia, nutrisi dan
jenis kelamin;
 Lingkungan : Letak Geografis, musim, suhu, sanitasi dan
kepadatan penduduk
Patoginesis Dan Respon Imun
Secara umum, patogenesis infeksi virus dengue
diakibatkan oleh interaksi berbagai komponen dari
respons imun atau reaksi inflamasi yang terjadi
secara terintegrasi. Sel imun yang paling penting
dalam berinteraksi dengan virus dengue, yaitu sel
dendrit, monosit/makrofag, sel endotel dan
trombosit. Akibat interaksi tersebut akan
dikeluarkan berbagai mediator antara lain sitokin,
peningkatan aktivitas sistem komplemen, serta
terjadi aktivasi limfosit T.
Patoginesis Dan Respon Imun
Apabila aktivasi sel imun berlebihan, akan diproduksi sitokin
(terutama proinflamasi) dan mediator inflamasi lain dalam
jumlah banyak. Akibat produksi berlebih dari zat-zat tersebut
akan menimbulkan berbagai kelainan yang akhirnya
menimbulkan tanda dan gejala dari infeksi virus dengue.
Berikut adalah beberapa respon imun yang berperan dalam
melawan virus dengue :
1. Respon humoral berupa pembentukan antibodi yang
berperan dalam proses netralisasi virus, sitolisis yang
dimediasi komplemen dan sitotoksisitas yang di-mediasi
antibodi. Antibodi terhadap vi-rus dengue berperan dalam
memperce-pat replikasi virus pada monosit atau makrofag.
Hipotesis ini disebut antibody dependent enhancement
(ADE).
2. Limfosit T baik T-helper (CD4) dan T-sitotoksik (CD8) berperan dalam
respon imun seluler terhadap virus dengue. Diferensiasi T-helper yaitu
TH 1 akan memproduksi interferon y, interleukin-2 (IL-2) dan limfokin,
sedangkan TH 2 memproduksi IL-4, IL- 5, IL-6, dan IL-10.
3. Monosit dan makrofag berperan dalam fagositosis virus dengan
opsonisasi antibodi, namun proses fagositosis ini menyebabkan
peningkatan replikasi virus dan sekresi sitokin oleh makrofag.
4. Aktivasi komplemen oleh kompleks imun menyebabkan terbentuknya
C3a dan C5a.
GEJALA KLINIS
1. Fase awal demam
 Tahap awal infeksi ditandai dengan: nyeri retro-orbital,
demam, sakit kepala hebat, nyeri sendi dan otot yang intens.
nyeri, dan mual.Infeksi sekunder dengan serotipe virus yang
berbeda (secondary heterologeus infection) memberikan
manifestasi klinnis berat daripada infeksi primer.
 Ditandai dengan timbulnya demam berat yang cepat yang
berlangsung dari 2 sampai 7 hari.
2. Fase Kritis
Adanya tanda-tanda seperti sakit perut yang parah, muntah
terus-menerus, perubahan suhu mencapai 37,5-38ºC dan
perdarahan kritis dan kerusakan organ
Diagnosis Laboratorium
1. Identifikasi dan Isolasi Virus
2. Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction ( RT-PCR ) dari
serum atau plasma
3. Detetksi Antigen
4. Uji Serologik
a. Mac ELISA
b. IgG ELISA
c. IgM/IgG Ratio ( Rasio IgG/IgM )
d. Plaque Reduction and Neutralization test (PRNT) dan
Microneutralization Assay
e. Haemagglutination-inhibition (HI) Test
5. Pemeriksaan Hematology
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai