PENGGABUNGAN
USAHA – METODE
PEMBELIAN
METODE PURCHASE
(PEMBELIAN)
Metode pembelian memandang penggabungan usaha sebagai pembelian perusahaan yang sama
halnya seperti pembelian asset atau sekelompok asset
Seluruh asset dan kewajiban dari perusahaan yang dibeli harus dicatat berdasarkan nilai wajar
Nilai wajar adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran asset atau
penyelesaian kewajiban
Penggabungan usaha dengan menggunakan metode pembelian didasari pada anggapan pemilik
perusahaan yang akan digabung menyerahkan asset bersihnya kepada perusahaan penggabung
dengan diganti saham atau sejumlah asset lainnya
GOODWILL
Rekening PT. RAHMA PT. ARFIE (Nilai Buku) PT. ARFIE (Nilai Wajar)
Aset:
Kas Rp 300.000.000,00 Rp 50.000.000,00 Rp 50.000.000,00
Piutang Rp 125.000.000,00 Rp 150.000.000,00 Rp 140.000.000,00
Persediaan Rp 200.000.000,00 Rp 200.000.000,00 Rp 250.000.000,00
Tanah Rp 175.000.000,00 Rp 50.000.000,00 Rp 100.000.000,00
Bangunan Rp 100.000.000,00 Rp 300.000.000,00 Rp 500.000.000,00
Kendaraan Rp 300.000.000,00 Rp 250.000.000,00 Rp 350.000.000,00
Hak Paten Rp 200.000.000,00 - Rp 50.000.000,00
Total Aset Rp 1.400.000.000,00 Rp 1.000.000.000,00 Rp 1.440.000.000,00
Hutang:
Hutang Dagang Rp 300.000.000,00 Rp 100.000.000,00 Rp 105.000.000,00
Hutang Wesel Rp 200.000.000,00 Rp 150.000.000,00 Rp 135.000.000,00
Modal:
Modal Saham (Nominal 10.000) Rp 500.000.000,00 Rp 400.000.000,00 -
Agio Saham Rp 150.000.000,00 Rp 150.000.000,00 -
Laba ditahan Rp 250.000.000,00 Rp 200.000.000,00 -
Total Hutang dan Modal Rp 1.400.000.000,00 Rp 1.000.000.000,00 -
KASUS 1:
PT. RAHMA akan mengakuisisi PT. ARFIE dengan mengeluarkan 60.000 lembar sahamnya
yang mempunyai nilai nominal @ Rp 10.000 dan nilai pasarnya @ 18.000. Di samping itu
PT. RAHMA mengeluarkan sejumlah uang tunai sebesar Rp 250.000.0000
Ayat jurnal penggabungan yang dibuat oleh PT. RAHMA sebagai perusahaan pengakuisisi:
Perhitungan:
* 60.000 lembar saham x Rp 10.000 = Rp 600.000.000
Kas Rp 50.000.000
Piutang Rp 140.000.000
Persediaan Rp 250.000.000
Tanah Rp 100.000.000
Bangunan Rp 500.000.000
Kendaraan Rp 350.000.000
Hak Paten Rp 50.000.000
Goodwill Rp 130.000.000 *
Hutang Dagang Rp 105.000.000
Hutang Wesel Rp 135.000.000
Investasi pada PT. ARFIE Rp 1.330.000.000
Perhitungan Goodwill:
* Jumlah Investasi Rp 1.330.000.000
Jumlah Aset bersih:
(Rp 1.440.000.000 – Rp 240.000.000) Rp 1.200.000.000
Goodwill Rp 130.000.000
Laporan Posisi Keuangan Gabungan yang dibuat oleh PT. RAHMA:
Ayat jurnal penggabungan yang dibuat oleh PT. RAHMA sebagai perusahaan pengakuisisi:
Perhitungan:
* 40.000 lembar saham x Rp 10.000 = Rp 600.000.000
Perhitungan:
Nilai Aset Tetap yang
Rekening Nilai Wajar Aset Tetap Dikurangi 20%
diakui
Tanah Rp 100.000.000,00 Rp 20.000.000,00 Rp 80.000.000,00
Bangunan Rp 500.000.000,00 Rp 100.000.000,00 Rp 400.000.000,00
Kendaraan Rp 350.000.000,00 Rp 70.000.000,00 Rp 280.000.000,00
Hak Paten Rp 50.000.000,00 Rp 10.000.000,00 Rp 40.000.000,00
Jumlah Rp 1.000.000.000,00 Rp 200.000.000,00 Rp 800.000.000,00
Ayat jurnal mencatat penerimaan asset bersih dari PT. ARFIE sebesar nilai
wajarnya:
Kas Rp 50.000.000
Piutang Rp 140.000.000
Persediaan Rp 250.000.000
Tanah Rp 80.000.000
Bangunan Rp 400.000.000
Kendaraan Rp 280.000.000
Hak Paten Rp 40.000.000
Hutang Dagang Rp 105.000.000
Hutang Wesel Rp 135.000.000
Investasi pada PT. ARFIE Rp 1.000.000.000
Laporan Posisi Keuangan Gabungan yang dibuat oleh PT. RAHMA:
Nilai Buku PT. BINTANG Nilai Buku PT. BULAN Nilai Wajar PT. BULAN
Rekening
(dalam ribuan) (dalam ribuan) (dalam ribuan)
Aset Lancar Rp 24.000.000,00 Rp 8.000.000,00 Rp 10.000.000,00
Aset Tetap Rp 26.000.000,00 Rp 22.000.000,00 Rp 25.000.000,00
Total Rp 50.000.000,00 Rp 30.000.000,00 Rp 35.000.000,00
Hutang Rp 15.000.000,00 Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00
Modal Saham Rp 20.000.000,00 Rp 10.000.000,00 -
Agio Saham Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 -
Laba Ditahan Rp 14.000.000,00 Rp 14.000.000,00 -
Total Hutang dan Modal Rp 50.000.000,00 Rp 30.000.000,00 -