Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 3

ALIRAN MASSA STASIONER DAN TAK


STASIONER
3. Sebuah perusahaan sari buah dalam kemasan menginginkan
efisiensi biaya dalam proses pengenceran konsentrasi dari
60%total solid menjadi 12% total solid. Perusahaan
menggunakan sistem pengenceran dalam tangki yang
dilengkapi dengan pengaduk dan saluran outlet, berkapasitas
200kg untuk setiap kali produksi. Efisiensi dapat dilakuka
diantaranya dengan mengatur flow rate pelarut (air) sehingga
didapatkan waktu proses yang sesingkat mungkin dengan
karakteristik yang terukur. Berikan rekomendasi teknis kepada
perusahaan tersebut sehingga perusahaan dapat memproses
bahan baku sesingkat mungkan dan dapat mengefisienkan
biaya
PENGENCERAN

mancampurkan larutan pekat (konsentrasi tinggi)


dengan cara menambahkan pelarut agar
diperolehvolume akhir yang lebih besar atau
konsentrasi yang lebih kecil(Rusman & Mukhlis,
2010).
REFRAKTOMETER ABBE

Alat yang biasa digunakan untuk mengukur


kadar/ konsentrasi bahan atau zat terlarut.
Refrakrometer ABBE dapat menunjukkan:
- Derajat brix : konsentrasi padatan terlarut
- Indeks bias : perbandingan antara kecepatan
cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya
dalam zat/larutan
- Suhu
PRINSIP KERJA REFRAKTOMETER

Refraktometer adalah alat yang memanfaatkan


refraksi cahaya.
pembacaan derajat brix dan indeks bias dapat
dilakukan ketika huruf X yang ada di atas skala
berada tepat ditengah daerah gelap dan terang
ALAT DAN BAHAN
Alat:
- Beaker glass

- Spatula

- Gelas plastik

- Agitator

- Wadah

Bahan:
- 600gr gula

- 3L air
PROSEDUR PERCOBAAN
 VIDEO PKPP FIX BGT.mp4
GRAFIK DERAJAT BRIX TERHADAP WAKTU

Waktu (s) Derajat Brix


0 37,5
Grafik X brix terhadap waktu
10 35,53 40

20 33,98 35
30
f(x) = − 0.171428571428571 x + 37.3185714285714
R² = 0.994572328718587
Dearajat Brix
30 32,01 25
20
derajat brix
Linear (derajat brix)
40 30,37 15
10
50 28,25 5
0
60 27,49 0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (s)
GRAFIK LN(XF-X0)/(XF-X)

Waktu Ln (Xf-
(sekon) X0)/(Xf-X)
Grafik ln(xf-x0)/(xf-x) terhadap t (s)
0 0 0.35
10 0,053 0.3 f(x) = 0.00535714285714286 x − 0.002
0.25 R² = 0.994895522704843

ln (xf-x0)/(xf-x)
20 0,098 0.2 ln(xf-x0)/(xf-x)
0.15 Linear (ln(xf-x0)/(xf-x))
30 0,158 0.1
40 0,210 0.05
0
50 0,282 0 10 20 30 40 50 60 70
waktu (s)
60 0,310
y= 37,31-0,17x
Keterangan:
y= derajat brix
x= waktu
maka, untuk melakukan pengenceran larutan gula dengan
konsentrasi 12%(0,12) adalah
y=37,31-0,17x
0,12=37,31-0,17x
0,17x=37,31-0,12
0,17x=37,19
x= 218,76 s
FLOW RATE

Xf= 0 (konsentrasi yang diumpankan: air)


X0= 37,5%= 0,375 (konsentrasi larutan gula awal)
X= 12%= 0,12 (konsentrasi akhir)
V= 1000ml (volume larutan gula)
R (Flow Rate)=...?
PENGHITUNGAN FLOW RATE

C:\Users\kasir\Documents\penghitungan.docx
KESIMPULAN
 Proses pengenceran larutan gula merupakan
contoh aliran massa tak stasioner (unsteady state)
karena deraat brik larutan gula berubah seiring
berjalannya waktu
 Untuk mengencerkan larutan gula dari
konsentrasi 37,5%menjadi 12% dibutuhkan
waktu 218,76 s dan dengan laju alir 5,2 ml/s
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai