Anda di halaman 1dari 16

Contoh st :

Sebuah perusahaan Negara berkepentingan mengangkut pupuk dari tiga pabrik ke tiga pasar. Kapasitas supply ketiga pabrik,
permintaan pada ketiga pasar dan biaya transpor per unit adalah sebagai berikut

PASAR
PENAWARAN
1 2 3

1 8 5 6 120
PABRIK
2 15 10 12 80

3 3 9 10 80

PERMINTAAN 150 70 60 280


Langkah Pemecahan Masalah
 Metode North West Corner Rule
Metode North West Corner Rule adalah salah satu teknik alokasi sumber daya dalam masalah transportasi dalam bidang riset
operasi. Metode ini digunakan untuk menentukan alokasi awal dari sumber daya (seperti barang atau bahan) ke tujuan tertentu (seperti
lokasi penerimaan atau konsumen) dengan mempertimbangkan keterbatasan kapasitas di masing-masing sisi
Prosedurnya :
1. Alokasikan sebanyak mungkin pada X11 dari sudut kiri atas tabel tanpa melanggar kendala penawaran atau permintaan (X11 =
min(S1, D1)).
2. Setelahnya, alokasi pada Sumber 1 atau Tujuan 1 akan habis. Ini mengakibatkan tidak ada barang tersisa untuk dialokasikan pada
kolom atau baris yang telah dihabiskan. Kemudian, baris atau kolom tersebut akan dihapus. Selanjutnya, alokasikan sebanyak
mungkin pada kotak terdekat di baris atau pindah diagonal ke kotak berikutnya.
3. Teruskan langkah ini sampai semua penawaran terpakai dan kebutuhan permintaan terpenuhi.
120

30 50

20 60
Caranya :
1. lokasikan X11 sebanyak 120, yang merupakan minimum dari [120,150]. Ini habiskan penawaran dari pabrik 1 dan hilangkan
baris 1.
2. Karena X11 = 120, permintaan pada tujuan 1 belum terpenuhi sebanyak 30. Alokasikan X21 sebanyak 30, yang merupakan
minimum dari [30,80]. Ini hilangkan kolom 1.
3. Selanjutnya, alokasikan X22 sebanyak 50, yang merupakan minimum dari [50,70]. Ini hilangkan baris 2.

X = min [20,80] = 20
32
X = min [60,60] = 60
33

Solusi fisibel awal dengan 5 variabel basis & 4 variabel non-


basis sbb :
Variabel Basis : Variabel Nonbasis : X = 120 X
11 12
=0
X = 30 X =0
21 13
X = 50 X =0
22 23
X = 20 X =0
32 31
X = 60
33
Maka total biaya transpor adalah :
Z = 8X + 5X + 6X + 15X + 10X + 12X + 3X + 9X + 10X
11 12 13 21 22 23 31 32 33
= (8x120) + (15x30) + (10x50) + (9x20) + (10x60)
= 2690
 Metode Least Cost Value
Metode Least Cost Value adalah salah satu teknik dalam riset operasi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah alokasi
sumber daya atau distribusi dengan memilih sel dengan biaya pengiriman terendah untuk dialokasikan ke tujuan tertentu. Metode ini
seringkali diterapkan dalam konteks transportasi barang atau bahan dari beberapa sumber ke beberapa tujuan.
Mencapai tujuan minimasi biaya dengan alokasi sistematik pada kotak-kotak sesuai dengan besarnya biaya transpor per unit.
Prosedurnya :
1. Pilih variabel X (kotak) dengan biaya transpor (C ) terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin. Untuk C terkecil, X = minimum
ij ij ij ij
[S , D ]. Ini akan menghabiskan baris i atau kolom j.
i j
2. Dari kotak-kotak sisanya yang layak (yaitu yang tidak terisi atau tidak dihilangkan), pilih nilai C terkecil dan alokasikan sebanyak
ij
mungkin.
3. Lanjutkan proses ini sampai semua penawaran dan permintaan terpenuhi.
70 50

70 10

80
Caranya :
1. Langkah pertama dalam metode LCV adalah menyarankan alokasi X karena C = 3 adalah kotak dengan biaya minimum.
31 31
Jumlah yang dialokasikan adalah X = min [150,80] = 80. Karena alokasi ini menghabiskan penawaran sumber 3 sehingga
31
baris 3 dihapus, dan X maupun X tak layak lagi. Juga, permintaan sebanyak 150 pada tujuan 1 dikurangi 80 sehingga
32 33
sekarang permintaannya tinggal 70.
2. Alokasi kotak selanjutnya dipilih dari 6 kotak sisanya, Cij terkecil adalah C = 5 dan X = min [70,120] = 70.
12 12
3. Alokasi kotak sisanya dibuat dengan cara yang sama.
4. Jika terdapat nilai C terkecil yang sama (kembar), pilih diantara kotak itu secara sembarang. Karena ini hanya merupakan solusi
ij
awal yang tidak berpengaruh terhadap solusi optimum, kecuali mungkin memerlukan iterasi yang lebih banyak untuk
mencapainya.
Solusi fisibel awal dengan 5 variabel basis & 4 variabel non-basis sbb :
Variabel Basis : Variabel Nonbasis : X = 70 X
12 11
=0
X = 50 X =0
13 22
X = 70 X =0
21 32
X = 10 X =0
23 33
X = 80
31
Maka total biaya transpor adalah :
Z = 8X + 5X + 6X + 15X + 10X + 12X + 3X + 9X + 10X
11 12 13 21 22 23 31 32 33
= (5x70) + (6x50) + (15x70) + (12x10) + (3x80)
= 2060
 Metode Aproksimasi Vogel
VAM hampir selalu memberikan suatu solusi awal yang lebih baik dibanding metode NWCR dan seringkali lebih baik daripada
metode LCV. Pada beberapa kasus, solusi awal yang diperoleh memalui VAM akan menjadi optimum. VAM melakukan alokasi dalam
suatu cara yang akan meminimumkan penalty (opportunity cost) dalam memilih kotak yang salah untuk suatu alokasi.

Prosedurnya
1. Hitung opportunity cost untuk setiap baris dan kolom. Opportunity cost untuk setiap baris i dihitung dengan mengurangkan nilai Cij
terkecil pada baris itu dari nilai Cij satu tingkat lebih besar pada baris yang sama. Opportunity cost kolom diperoleh dengan cara yang
serupa. Biaya-biaya ini adalah penalty karena tidak memilih kotak dengan biaya minimum.
2. Pilih baris atau kolom dengan opportunity cost terbesar (jika terdapat nilai kembar, pilih secara sembarang). Alokasikan sebanyak
mungkin ke kotak dengan nilai Cij minimum pada baris atau kolom yang dipilih. Untuk Cij terkecil. Xij = minimum [Si , Dj].
Artinya penalty terbesar dihindari.
3. Sesuaikan penawaran dan permintaan untuk menunjukkan alokasi yang sudah dilakukan. Hilangkan semua baris dan kolom dimana
penawaran dan permintaan telah dihabiskan.
4. Jika semua penawaran dan permintaan belum dipenuhi, kembali ke langkah 1 dan hitung lahi opportunity cost yang baru.Jika semua
penawaran dan permintaan, solusi awal telah diperoleh
Penalty Cost (Baris)

6–5=1

12 – 10 = 2

80 9–3=6

Dipilih
Penalty
Penalty
8 – 3 = 5 9 – 5 = 4 10 – 6 = 4 terbesar
Cost
(Kolom
)
Penalty Cost (Baris)
I II III

70 50 1 1

1
70 10 2

2
80 –
2

6

Penalty Cost (Kolom)


I 5
4
4

II 7
5
6

III –
5
6
Caranya :
1. Langkah pertama dalam metode VAM adalah menghitung opportunity cost (penalty cost) untuk iterasi ke-1 yang dilakukan pada
setiap baris dan kolom. Setelah itu dipilih opportunity cost yang terbesar.
2. Karena sumber 3 memiliki nilai opportunity cost terbesar maka disarankan alokasi X31 karena C31 = 3 adalah kotak dengan
biaya minimum jika dibandingkan dengan C32 dan C33. Jumlah yang dialokasikan adalah X31 = min [150,80] = 80. Karena
alokasi ini menghabiskan penawaran sumber 3 sehingga baris 3 dihapus, dan X32 maupun X33 tak diperhitungkan lagi pada
iterasi berikutnya. Juga, permintaan sebanyak 150 pada tujuan 1 dikurangi 80 sehingga sekarang permintaannya tinggal 70.
3. Pada iterasi ke-2, lakukan perhitungan opportunity cost dengan mengabaikan kotak yang telah terisi (X31) ataupun yang tidak
akan diperhitungkan lagi (X32, X33). Karena pada iterasi ke-2, kolom tujuan 1 yang memiliki opportunity cost terbesar maka
disarankan mengalokasikan ke kotak X11 karena C31 = 8 dengan alokasi sebesar X31 = min [70,120] = 70.
4. Lakukan iterasi tersebut berulang-ulang sampai permintaan terpenuhi semua

Solusi fisible awal dengan 5 variabel basis & 4 variabel non-basis sbb :
Variabel Basis : Variabel Nonbasis : X = 70 X =0
11 12

X = 50 X =0
13 21
X = 70 X =0
22 32
X = 10 X =0
23 33
X = 80
31
Maka total biaya transpor adalah :

Z = 8X + 5X + 6X + 15X + 10X + 12X + 3X + 9X + 10X


11 12 13 21 22 23 31 32 33
= (8x70) + (6x50) + (10x70) + (12x10) + (3x80)
= 1920
1. Berdasarkan hasil pencarian solusi awal dengan ketiga metoda di atas, diperoleh kesimpulan bahwa biaya awal terkecil adalah
1920 yang diperoleh dari hasil pencarian dengan metoda VAM.
2. Tetapi apakah solusi ini merupakan solusi optimum atau bukan, belum diketahui. Karena harus dilanjutkan ke langkah 2 untuk
mencari solusi optimum.
3. Setelah solusi layak dasar awal diperoleh, kemudian dilakukan perbaikan untuk mencapai solusi optimum.
4. Pencarian solusi optimum dapat dilakukan dengan menggunakan metoda stepping stone atau metoda multiplier.

Anda mungkin juga menyukai