PERTEMUAN KE-5
BAB II. KETAKSAMAAN
C. Bentuk pembagian.
Catatan :
1. Jika ketaksamaan ada sama dengan yaitu ≥ atau ≤ maka secara umum HP
berupa selang tertutup.
2. Dalam pembagian, pembagi tidak boleh bernilai nol, maka batas selang yang
berhubungan dengan batas penyebut tidak boleh termasuk sebagi HP, sehingga
harus dinyatakan sebagai selang terbuka.
Contoh (7) :
2 X 10
Selesaikan ketaksamaan : 0
X 3
Ruas (pihak) kanan bernilai nol, maka sudah memenuhi syarat untuk diselesaikan
sesuai prosedur.
Penyelesaian :
1. Nilai pembilang dibuat =0.
2X-10=0 maka 2X=10, maka X=10/2 =5.
2. Nilai penyebut dibuat =0.
X+3=0 maka X=-3.
3. Uji dengan garis bilangan.
Pengujian dengan garis bilangan :
+ (-) +
----------|----------|-----------
-3 0 5
Pengujian cukup dengan angka nol, hasilnya (+) atau (-) maka daerah yang lain
akan berselang-seling tanda (+) dan (-)
Jika 0 dimasukkan dalam pembagian awal maka :
2 X 10 2(0) 10 10
()
X 3 03 3
4. Tentukan HP.
Tanda ketaksamaan awal adalah ≤ 0, maka yang memenuhi sebagai HP adalah
daerah yang (-) yaitu antara X=-3 dan X=5.
X=-3 tidak boleh termasuk sebagai HP untuk menghidari pembagi bernilai nol,
maka X=-3 harus dinyatakan sebagai selang terbuka.
Penyajian hasil akhir :
Notasi selang : (-3,5]
Notasi himpunan : {X | -3<X≤5}
Notasi grafik : -------(======]-------
-3 5
52
Contoh (8) :
3 X 11
Selesaikan ketaksamaan : 1
X 3
Ruas kanan tidak nol, maka dipindah ke ruas kiri.
3X 11
1
X 3
3X 11
1 0
X 3
3X 11 X 3 X 3
0 Angka 1 diubah
X 3 X 3 X 3
3X 11 ( X 3)
0
X 3
3 X 11 X 3
0
X 3
3 X X 11 3
0
X 3
2 X 14
0
X 3
Penyelesaian :
1. Nilai pembilang dibuat =0.
2X+14=0 maka 2X=-14, sehingga X=-14/2 = -7.
2. Nilai penyebut dibuat =0.
X-3=0 maka X=3.
3. Uji dengan garis bilangan.
Pengujian dengan garis bilangan :
+ (-) +
----------|----------|-----------
-7 0 3
Pengujian :
Jika 0 dimasukkan dalam pembagian awal maka :
2 X 24 2(0) 14 14
()
X 3 (0) 3 3
4. Tentukan HP.
Tanda ketaksamaan awal adalah ≥ 0, maka yang memenuhi sebagai HP adalah
daerah yang (+) yaitu disebelah kiri X=-7 dan disebelah kanan X=3.
Tanda ketaksamaan ≥ maka HP-nya adalah selang tertutup, tetapi 3 tidak boleh
sebagai HP untuk menghindari pembagi bernilai nol, sehingga 3 harus dinyata-
kan sebagai selang terbuka.
D. Nilai mutlak.
Notasi : | X |
Definisi :
1. | X | = X jika X≥0.
Contoh :
| 5 | = 5.
| 0 | = 0.
2. | X | = -X jika X<0.
| -5 | = -(-5)=5.
Contoh (1) :
Selesaikan : | 2X-3 | < 15.
Penyelesaian :
| 2X-3 | < 15 Ketaksamaan awal.
-15 < 2X-3 < 15 Dibuka tanda mutlak, sesuai ketentuan 1.
-12 < 2X < 18 Ketiga pihak ditambah 3 agar -3 habis.
-6 < X < 9 Ketiga pihak dibagi 2 agar X berkoefisien 1.
Contoh (2) :
Selesaikan : | 4X-10 | ≥ 50.
Penyelesaian :
| 4X-10 | ≥ 50 Ketaksamaan awal.
4X-10 ≤ -50 atau 4X-10 ≥ 50 Dibuka tanda mutlak, sesuai ketentuan 2.
4X ≤ -50+10 atau 4X≥ 50 + 10 Diselesaikan satu per satu.
4X ≤ -40 atau 4X≥ 60 Diselesaikan satu per satu.
X ≤ -10 atau X≥ 15 Hasilnya dirangkum.
LATIHAN HARIAN
Selesaikan ketaksamaan sbb :
X 10
1. 0
X 3
X 5
2. 0
X 1
3 X 12
3. 0
2 X 20
4 X 20
4. 0
3X 6
4 X 28
5. 1
X 2
10 X 42
6. 2
X 3
4 X 115
7. 3
2X 5
8 X 48
8. 4
X 4
9. 3 X 1 29
10. 5 2 X 45
= 000 =