Anda di halaman 1dari 56

PENYELIDIKAN

DAN PENYIDIKAN
LAPANGAN

DETASEMEN
POLISI MILITER
KOGARTAP II/BDG
Bandung, 23 Mei 2022
NAMA : AGUS SRI WALUYO, S.H.
PANGKAT/NRP : LETTU POM/526502
JABATAN/KESATUAN : DANSATLAKGAKKUMWALAKIR DENPOM KOGARTAP II
TEMPAT/TGL LAHIR : PALEMBANG, 28 AGUSTUS
ALAMAT : PERUM GRAHA RANCAMANYAR JL. MELATI VI NO. 1
RT. 006/018 DS. RANCAMANYAR KEC. BALEENDAH
KAB. BANDUNG
AGAMA : ISLAM
STATUS : K/2
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
RIWAYAT RIWAYAT OPERASIKEDINASAN UMUM
MILITER


OPSLIHKAM
ANGGOTA
SEMABA
SD NEGERISATPROV
PKNAD
50XXIII
2002-2003
TH
LANUD
1999-2000
PALEMBANG IWY 2000-2002
TH 1984-1990
MILITER


ANGGOTA
OPERASI
SMP
SEJURBA
BA.
NEGERI
SATGAS
STM
SUSBA
IDIK
DARURAT
SATPROV
PROVOST
NEGERI
IDIK
16 PALEMBANG
SATPOM
MILITER
LANUD
XII TH SIM
PENANGGULANGAN
PUSDIKPOMAD
1 PALEMBANG
LANUD SLM
2000
NAD
TH2002-2007
XVI
TH
1990-1993
2003-2005
2007-2015
BENCANA
1993-1996
TH 2001
KASI
 SEPARADAS
IDIK
FH. UNIV
TSUNAMI CXLI
SATPOM
SYIAH
NAD TH 2002
LANUD
2005KUALA ASH 2015-2017
BANDA ACEH

TH 2002
SUS- 2006
DANUNIT
SATGASPOM POM SATPOM
OPERATOR
TNI LANUD GARUDA
JAMMER
KONTINGEN SLMTH2017-2021
2012
XXV-
(CARABINIERI ITALI) 2011-2012
D/ UNIFIL DI LEBANON
DANSATLAKGAKKUMWALAKIR
 SUSBAMENJUR POM XVI TH 2013 DENPOM
 SETUKPA XVIII
KOGARTAP II/BDGTH 2015
2021-SKR
 SUSPA IDIK III TH 2016
 SUSGUMILPA “GOLD” TH 2017
MAKSUD &
TUJUAN :
1) AGAR PESERTA DPT PAHAMI &
MAMPU MELAKS TUGAS DLM PELAKS
TUGAS DILAPANGAN

2) AGAR PESERTA DPT PAHAMI &


MAMPU MELAKS TINDAKAN AWAL
PROSES PENYELIDIKAN DAN
PENYIDIKAN

3)AGAR PESERTA DPT PAHAMI & MAMPU


MELAKS TUGAS PATROLI DAN RAZIA

5
LIDIK & IDIK
1. PENGERTIAN & TEKNIK
LID
2. PENGERTIAN & TEKNIK
IDIK
3. TEKNIK OPSGAKKUM
(TAMBAHAN)
PENGERTIAN & TEKNIK
PENYELIDIKAN
A. PENYELIDIKAN (INTELIJEN)
ADALAH SEGALA USAHA, KEGIATAN
DAN PEKERJAAN YANG TERENCANA
DAN TERARAH MENGENAI
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN
PENGGUNAAN BAHAN KETERANGAN
SERTA PENYEBARANNYA UNTUK
MEMUNGKINKAN PERENCANAAN DAN
PENGAMBILAN TINDAKAN SECARA
DIPERHITUNGKAN TERLEBIH DAHULU,
YANG DILAKUKAN SECARA TERUS
MENERUS BAIK TERBUKA MAUPUN
TERTUTUP.
B. PENYELIDIKAN KRIMINAL

LIDKRIM ADALAH SEGALA


UPAYA LID THD ORANG, BENDA
ATAU GIAT SESEORANG YG
DILAKUKAN SEC TERENCANA
DAN TERARAH GUNA DAPAT
BAKET, DATA & INFO DLM
MENDUKUNG GIAT GAKKUM
PLIN TATIB
TEKNIK PENYELIDIKAN
PERENCANAAN PENYELIDIKAN
PERENCANAAN
1) Mengumpulkan bahan keterangan tentang
sasaran dan permasalahnya.
2) Menentukan tehnik yang akan digunakan.
3) Menentukan personil yang akan terlibat baik
jumlah maupun kwalitasnya dan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi sasaran
4) Rencana kodal selama berlangsungnya
pelacakan dan penggunaan tanda-tanda atau
isyarat.
5) rencana melakukan survey kedaearah dimana
diperkirakan sasaran berada.
6) Rencana administrasi dan dukungan logistik.
7) Rencana koordinasi dengan aparat lain.
8) Rencana pengamanan sebelum, selama dan
sesudah pelacakan dilaksanakan.
PERSIAPAN PENYELIDIKAN
PERSIAPAN

1) Semua bahan keterangan menganai


sasaran telah dipelajari.
2) Personil yang terlibat sudah siap.
3) Alaperalatan yang diperlukan sudah
siap dalam kondisi prima.
4) Koordinasi dengan aparat lain sudah
dilakukan.
5) Pembagian tugas sudah dilakukan dan
penerimaan penjelasan dari pimpinan.
6) Mengadakan latiahan pendahuluan.
PELAKSANAAN PENYELIDIKAN
PELAKSANAAN

Sebelum pelaksanaan
pelacakan dimulai, para
pelacak sudah harus
mengetahui dengan persis
semua identitas dari sasaran,
hal ini perlu agar diadalam
pelaksanaan tidak akan
terjadi salah sasaran.
DALAM MELAKSANAKAN PENYELIDIKAN DILAKUKAN
MELALUI METODE (TAKTIK), YAITU :

1. METODE TERBUKA. METODE INI DIPERGUNAKAN


DENGAN PERTIMBANGAN :

a. APABILA UNTUK MENDAPATKAN BAHAN


KETERANGAN TIDAK BERESIKO TINGGI DAN TIDAK
BERKONSEKWENSI YANG LEBIH LUAS MEMERLUKAN
BANTUAN YANG BERAT.

b. APABILA MEDAN (LOKASI) DARI SASARAN


ATAU OBJEK SANGAT MEMUNGKINKAN.

c. SEBAGAI BAHAN PELENGKAP/PEMBANDING


DARI HASIL YANG DIPEROLEH DARI METODE
TERTUTUP.
2. METODE TERTUTUP. METODE INI DIPERGUNAKAN
DENGAN PERTIMBANGAN :

a. APABILA SASARAN/OBJEK DAN BAHAN


KETERANGAN DIKLASIFIKASIKAN SANGAT
PENTING.

b. APABILA SASARAN/OBJEK TIDAK


MEMUNGKINKAN UNTUK DILAKSANAKAN SECARA
TERBUKA.

c. SEBAGAI BAHAN PELENGKAP/PEMBANDING


DARI HASIL YANG DIPEROLEH MELALUI METODE
TERBUKA.
CARA MEMASUKI/MENDEKATI SASARAN.

A) OPERASI GARIS LUAR (OGL) ADALAH KEGIATAN


PENYELIDIKAN KRIMINAL UNTUK MENDAPATKAN BAHAN
KETERANGAN/DATA INFORMASI DENGAN CARA
PETUGAS MENEMPATKAN DIRI/BERADA DILUAR
LINGKUP DARI SASARAN.

B) OPERASI GARIS DALAM (OGD) ADALAH KEGIATAN


DARI PENYELIDIKAN KRIMINAL UNTUK MENDAPATKAN
BAHAN KETERANGAN/DATA INFORMASI DENGAN CARA
PETUGAS LANGSUNG MENYUSUP KE DALAM LINGKUP
SASARAN.

CONTOH : DALAM HAL UNTUK MENYELIDIKI KASUS NARKOBA, CURANMOR


BIASANYA PETUGAS MENYAMAR SEBAGAI PEMBELI.
PENGERTIAN DAN TEKNIK
PENYIDIKAN
PENGERTIAN PENYIDIKAN
PENGERTIAN
a. PENYIDIKAN : SERANGKAIAN TINDK IDIK DLM HAL &
MNRT CARA YG DIATUR DLM UU UTK CARI SERTA
KUMPULKN ALAT BUKTI’S YG DGN ALAT BUKTI TSB
MAKA AKAN BUAT TERANG TTG TINDAK PIDANA YG
TERJADI & GUNA TEMUKN TSKNYA.

b. PENYIDIK (DILINGK TNI) ADL : ANKUM, PEJABAT POM


TERTENTU & ODITUR, YG DIBERI WEWENANG
KHUSUS o/ UU UTK LAKUKAN PENYIDIKAN.

c. TERSANGKA : S’SEORG YG T’MSK YUST P’ADILAN


MIL, YG KRN P’BUATANNYA a/ KEADAANNYA
BERDSRKN BUKTI AWAL PATUT DIDUGA SBG PELAKU
TIND PID.
d. SAKSI : ORG YG DPT BERIKN KET GUNA K’PENTINGAN
IDIK, P’TUTAN & P’ADILAN TTG SUATU KARA PID YG
IA DENGAR, LIHAT, ALAMI SENDIRI.

e. LAPORAN : P’BERITAHUAN YG DISAMPAIKN o/


S’SEORG KRN HAK & KEWAJIBANNYA B’DASAR’KN
UU KPD PEJABAT YG B’WENANG TTG TLH a/ SDG a/
DIDUGA AKAN TERJADI PERISTIWA PIDANA.

f. PENGADUAN : P’BERITAHUAN DISERTAI P’MINTAAN o/


PIHAK YG B’KEPENTINGAN KPD PJBT YG B’WENANG
u/ MENINDAK MNRT HKM, S’SEORG YG LAKUKAN
TIND PID ADUAN YG MRUGIKANNYA.
DASAR PENYIDIKAN
PENYIDIK DPT MELAKUKAN PENYIDIKAN
ATAS TERJADINYA SUATU PERKARA
PIDANA, HARUS DIDAHULUI DG ADANYA
DASAR ATAU ALASAN YG KUAT UTK
DIMULAINYA PENYIDIKAN.

DASAR INI ADALAH BERBENTUK


LAPORAN/ PENGADUAN YG DITUANGKAN
DALAM LAPORAN POLISI (TNI/POLRI)
ATAU LAPORAN KEJADIAN (PPNS)
• PELAPOR OLEH SIAPA SAJA
LAPORAN
• TIDAK ADA BATAS WAKTU
• TIDAK DAPAT DICABUT
• BUKAN SYARAT PENUNTUTAN

BEDA LAPORAN
LAPORAN POLISI DENGAN
PENGADUAN

• DILAPORKAN OLEH KORBAN


PENGADUAN
• ADA BATAS WAKTU
• DAPAT DICABUT
• SYARAT UTK PENUNTUTAN
TEKNIK PENYIDIKAN
PERENCANAAN PENYIDIKAN
RENCANA
Rencana penyidikan oleh PPNS dibuat
dengan menentukan:

a. sasaran penyidikan;
b. sumber daya yang dilibatkan;
c. cara bertindak;
d. waktu yang akan digunakan; dan
e. pengendalian penyidikan.
RENCANA KEGIATAN

PENYIDIKAN
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Oleh Penyidik :

a. Klasifikasikan Laporan Polisi/Kejadian.

b. Identifikasi awal terhadap TSK, SKS dan BB.

c. Lakukan langkah2 awal dlm rangka


tindakan pam TSK, SKS dan BB serta TKP, kmd
buat laporan pendahuluan ke komando atas.

d. Beri saran staf ke komando atas terkait


aspek kepentingan komando, kepentingan
hukum dan kepentingan masyarakat.
 Menyusun Rencana Pemeriksaan :

a. Buat rencana waktu yg dibutuhkan utk


lakukan pemeriksaan TSK dan SKS.

b. Siapkan Alpal, tempat dan lain2 utk lakukan


pemeriksaan.

c. Siapkan pertanyaan2 yg telah diolah dan


penuhi unsur2 TP.

d. Siapkan dan atur tenaga idik dan pam,


khususnya bila dilaks konfrontasi dan rekonstruksi.
e. Cari/kumpulkan BB yg berkaitan dg TP.

f. Susun rencana biaya utk dukung proses idik.

g. Lakukan koordinasi :

1) Kedalam.

a) Provost :

(1) Pelaks kap TSK.


(2) Pelaks dah sita.
a) Penyelidik:

(1) Pencarian TSK.


(2) Pencarian BB.

b) Bintutibmil :

(1) Han thd TSK yg diduga pelaku TP.


(2) Pemeriks thd TSK yg sedang
ditahan dlm rangka pam pers.
(3) Bantu wal dlm rangka
menghadapkan TSK ke sidang
2) Keluar.

a) Dan/Kasat
b) Kepolisian RI.
d) Instansi2 lain yg terkait.
PERSIAPAN PENYIDIKAN
PERSIAPAN KEGIATAN PENYIDIKAN
 Persiapan Penyidikan.

a. Penyidik hrs ketahui ident. TSK dan SKS.

b. Penyidik hrs tentukan dulu jenis dan


macam TP yg terjadi dg penggolongan :

1) TP Umum.
2) TP Khusus.
3) TP yg termasuk delik aduan.
4) TP Koneksitas.
c. Mengerti dan pahami mengenai pemeriks yg
dilakukan dan kuasai peraturan dan ketentuan hukum yg
berhubungan dg TP yg terjadi.

d. Siapkan fisik dan mental penyidik utk laks.


tugasnya.

e. Hindari hal2 yg dpt pengaruhi kelancaran idik :

1) Memihak
2) Terima imbalan

f. Perhatikan unsur2 SIADIBIBAME.


PELAKSANAAN PENYELIDIKAN
PELAKSANAAN KEGIATAN PENYIDIKAN
 Pemanggilan Saksi dan Tersangka. Pemanggilan merupakan
salah satu rangkaian proses penyidikan untuk mendatangkan
saksi maupun tersangka guna dimintai keterangan terkait
dengan tindak pidana yang sedang ditangani oleh penyidik.
Hal ini dilaksanakan untuk membuat terangnya suatu perkara
pidana.

 Pemeriksaan. Pemeriksaan terhadap suatu perkara tindak


pidana merupakan segala usaha dan kegiatan untuk mencari
keterangan dari orang-orang yang mengetahui atau diduga
mengetahui terjadinya suatu tindak pidana (tersangka, korban,
saksi, dan saksi ahli) baik secara interview maupun secara
interogasi untuk mendapatkan keterangan yang sebenarnya
dalam rangka pembuktian atau kebenaran suatu perkara,
dengan maksud untuk memperoleh keterangan yang
sesungguhnya tentang terjadinya dan jalannya suatu perkara
tindak pidana dari orang yang mengetahui perkara tindak
pidana tersebut dan merupakan kesaksian atas perbuatan
tersangka.
 Penangkapan. Ketentuan yang perlu diperhatikan
dalam melakukan penangkapan adalah :

a. Untuk kepentingan penyidikan, penyidik


berwenang melakukan penangkapan, dan penangkapan
terhadap tersangka di luar tempat kedudukan Ankum
dapat dilakukan oleh penyidik di tempat tersangka
ditemukan berdasarkan permintaan dari penyidik yang
menangani perkaranya yang dalam pelaksanaan
penangkapan tersebut dilakukan dengan surat perintah

b. Perintah penangkapan dilakukan terhadap


seseorang yang diduga keras melakukan tindak pidana
berdasarkan bukti permulaan yang cukup (minimal dua
alat bukti), dan terhadap pelaku pelanggaran tidak dapat
dilakukan penangkapan kecuali dalam hal tersangka
sudah dipanggil secara sah dua kali berturut tidak
memenuhi panggilan tanpa alasan yang jelas dimana
penangkapan sebagaimana dimaksud dapat dilakukan
untuk paling lama satu hari
 Penahanan dan Pembebasan. Untuk kepentingan penyidikan dapat
dilakukan penahanan dan pembebasan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Penahanan sementara terhadap tersangka dilaksanakan berdasarkan


Keputusan Ankum di rumah tahanan militer atau tempat lain yang ditentukan oleh
Panglima, dan tembusan perintah pelaksanaannya diberikan kepada keluarganya
(Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 pasal 80).

b. Perpanjangan penahanan sementara berdasarkan Surat Keputusan Papera


terhadap tersangka yang disangkakan melakukan tindak pidana atau percobaan
maupun pemberian bantuan dalam tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara tigabulan atau lebih (Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 pasal 79).

c. Pembebasan dari penahanan tidak tertutup kemungkinan dilakukan


sebelum berakhir masa penahanannya apabila kepentingan pemeriksaan sudah
terpenuhi, atau sesudah waktu penahanan selama dua ratus hari tersangka harus
sudah dikeluarkan dari tahanan demi hukum (Undang-Undang RI Nomor 31
Tahun 1997 pasal 78).
 Penggeledahan. Penggeledahan adalah suatu tindakan
kepolisian terhadap orang, tempat, dan bangunan untuk mencari
barang bukti yang berhubungan dengan perkara tindak pidana.

 Penyitaan. Penyitaan adalah suatu tindakan kepolisian untuk


mengamankan benda-benda yang ada hubungannya dengan
tindak pidana, agar dapat dipergunakan sebagai alat bukti dalam
mengungkap perkara tindak pidana.

 Penyegelan. Penyegelan adalah tindak lanjut dari penyitaan di


mana barang-barang bergerak atau tidak bergerak harus tetap
dikuasai atau dipertahankan dalam keadaan semula guna
dijadikan alat bukti penyelesaian suatu perkara.

 Barang bukti. Barang bukti adalah merupakan barang atau


benda-benda yang digunakan atau terkait dengan tindak pidana
yang dilakukan oleh pelaku, sehingga dengan adanya barang
bukti dimaksud, pengungkapan suatu perkara pidana akan lebih
mudah dan membuat terang suatu proses hukum.
 Pembuktian. Pembuktian adalah suatu proses hukum
yang diawali mulai dari kegiatan penyidikan sampai
dengan putusan akhir yang diucapkan dimuka persidangan
oleh majelis hakim, dimana pada pembuktian dalam
lingkup hukum acara pidana yang dicari adalah kebenaran
materiil. Sedangkan terkait dengan pembuktian dalam
lingkup proses penyidikan, akan selalu diawali dengan
kegiatan penyelidikan yang fungsinya adalah untuk
menemukan suatu peristiwa yang diduga mengandung
unsur tindak pidana, sehingga dari hasil penyelidikan
tersebut dapat ditentukan langkah berikutnya apakah
suatu kejadian dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan
lanjutan berupa penyidikan.

 Pembuatan Berkas Perkara. Pembuatan berkas


perkara pada akhir suatu penyidikan perkara tindak
pidana adalah seluruh hasil penyidikan yang berupa berita
acara, laporan polisi serta alat bukti dan keterangan tertulis
lainnya dikumpulkan dan disusun menjadi suatu berkas
 Pelimpahan Berkas Perkara. Dalam hal pelimpahan berkas
perkara oleh penyidik harus disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku antara lain :

a. Penyidik menyerahkan berkas perkara hasil penyidikannya


kepada Ankum, Papera, dan Oditur sebagai penuntut umum, dan
penyerahan berkas perkara kepada Oditur harus disertai
penyerahan tanggung jawab atas diri tersangka dan barang bukti
(sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 pasal 72).

b. Penyidik menyerahkan berkas perkara asli kepada Oditur


(sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 pasal 101).

c. Dalam hal persyaratan berkas perkara secara fomal kurang


lengkap, oditur mem inta penyidik segera melengkapinya (sesuai
dengan Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 pasal 124).

d. Penyerahan jumlah masing-masing berkas perkara


disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku saat ini antara lain :
1) Penyerahan berkas perkara kepada:

a) Oditur sebanyak dua bundel (BP asli).


b) Papera/Ankum masing-masing sebanyak satu
bundel.

2) Tembusan dengan lampiran BP kepada :

a) Danpuspomau sebanyak satu bundel.


b) Danpom Kotama sebanyak satu bundel.
c) Arsip Satpom setempat sebanyak satu
bundel.

3) Tembusan surat pengantar (tanpa lampiran BP) kepada :

a) Pang/Dan Kotama.
b) Kadisminpersau.
c) Kadiskumau.
d) Binprof yang bersangkutan (tersangka).
e) Kakum Kotama/Lanud.

4) Arsip Satpom setempat sebanyak satu bundel.


PERSIAPAN
PELAKSANAAN
TEKNIK PENYIDIKAN
TEKNIK OPSGAKKUM
(TAMBAHAN)

1.PATROLI
2.RAZIA

52
PATROLI BERTUJUAN UTK
CEGAH TIMBULNYA GAR.
DG DATANG/ CUL GAS TROL
TSB DIHARAPKAN AKAN
KURANGI / URUNGKAN
UTK BUAT GAR.

PATROLI 1. SESUAI DGN TUGAS & TUJUAN,


PATROLI DPT BERBENTUK :
1. PATROLI WAS DISIPLIN.
2. PATROLI WAS DAK
3. PATROLI PAMER KUAT
( ROWING PATROLL )

2. MENURUT CARA PELAKS, PATROLI


DPT BERBENTUK :
1. BERJALAN KAKI
2. BERMOTOR
3. MENETAP
4. KOMBINASI ANTARA 1, 2 DAN 3
53
1. SEBELUM PELAKS RAZIA TERTUA HUB
PIMP/MANAGER TMPT HIB/SAS UTK JELASKAN
TTG RENC RAZIA YG AKAN DILAKS,
PENYELIDIK/INTEL MENEMPATKAN PERS DI
TMPT TERLARANG/SAS TSB SEBELUM POK
DUNG, POK TUP & POK RIKSA TIBA UTK
BERIKAN INFO TTG SAS TSB.

2. GAS YG DI JUK SBG POK TUP, MENUTUP


SEMUA JLN KELUAR MASUK KEC. GAS YAKIN

RAZIA
THDP TAMU/ ORG YG BUKAN ANGG

3. GAS YG DITUNJUK SBG POK PEMERIKSA DLM

MALAM MELAKS PERIKSA PUNYA NALURI KUAT


BAHWA YG SDG DIPERIKSA ITU ADALH SEORG
ANGGOTA
 MELAKUKAN PENGHORMATAN TERLEBIH
DAHULU KEPADA ORG DIPERIKSA
 MENANYAKAN IDENTITAS

4. GAS YG DI TUNJUK SBG PENCATAT, CATAT


SEMUA BILAMANA ADA OKNUM YG
GAR/TERTANGKAP

5. GAS TURLALIN ATUR LALIN AGAR TDK TERJADI


MACET AKIBAT GIAT RAZIA. 54
ORGAS DAN DENAH PELAKS RAZIA

PINTU KELUAR

Keterangan :
Petugas Hartib
Petugas Lidkrim
Petugas Pemeriksa

PINTU MASUK
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai