Anda di halaman 1dari 29

MENYUSUN

--Perencanaan Keuangan Pra dan Pasca Nikah--


Oleh: Sri Haryati Iskandar

Oleh:
TIM GKMNU KAB. BATANG
_________________
KONSEP PERENCANAAN KEUANGAN
KELUARGA
Dasar hukum: Perintah Allah untuk
mempersiapkan masa depan:
‫ٰۤا َأُّي ا اَّلِذ ٰأ ُنوا اَّتُقوا ا ْل ْنُظ ْف َّما َقَّد ْت ِلَغٍد‬
‫َم‬ ‫َهلل َو َت ْر َن ٌس‬ ‫َي َه ْيَن َم‬
‫ِب‬ ‫ِب‬
‫َو اَّتُقوا اَهلل ِإَّن اَهلل َخ ْيٌر َم َتْع َم ْو َن‬
‫ُل‬ ‫ا‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan
(QS. Al-Hasyr : 18)
KONSEP PERENCANAAN KEUANGAN
KELUARGA

Anjuran Rasulullah untuk mempersiapkan masa


depan sejak dini:

“Pergunakahnlah 5 hal sebelum datangnya 5 perkara:


Muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum
miskin, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit
dan hidup sebelum mati (HR. Muslim)
7 PRINSIP PERENCANAAN
KEUANGAN KELUARGA
• Kenali karakter dan budaya masing-masing
keluarga
• Pahami keinginan pribadi, calon pasangan, dan
orang tua
• Komunikasi yang terbuka, lakukan dengan hati
tenang dan pikiran jernih
• Kembalikan pada Tatanan Kemaslahatan dalam
Islam
• Menjembatani perbedaan keluarga
• Fokus pada anggaran yang sudah direncanakan
• Menghindari istilah Raja sehari X Pusing seumur
hidup
• Tanggung jawab yang lebih besar setelah
menikah
1.Perencanaan keuangan untuk mencapai
TUJUAN HIDUP ANDA DAN KELUARGA
2.Mentalitas finansial (adaptasi Perilaku
keuangan, Pernyataan Misi finansial)
3.Rencana Jangka Pendek (Perencanaan
Tempat tinggal, Kendaraan, Persiapan
Kelahiran)
4.Rencana Jangka Menengah (Persiapan
Pendidikan, renovasi rumah)
5.Rencana Jangka Panjang (Investasi, dll)
Tanggung Jawab Atas Harta

Dari mana diperoleh.

Bagaimana cara
mengelolanya.

Kemana & untuk apa.

Keuangan Keluarga Muhammad Zen, MA 13


Y= C + S + I +
• Memperoleh pendapatan yang Halal dan
Thoyib

• Skala prioritas dan Keseimbangan dalam


Penggunaan

• Penyucian harta (Tazkiyat Al-maal)

• Pendapatan atau harta yang dimiliki harus


produktif (berputar) untuk modal usaha atau
untuk memberdayakan orang lain.
• Kelompok Satu, adalah kelompok umur antara
20 hingga 30-an tahun. Kelompok orang yang
baru mulai bekerja, serta memerlukan
pembiayaan untuk persiapan pernikahan,
mendapatkan rumah pertama, kelengkapan
rumah, kendaraan pertama, dan persiapan
finansial untuk anak pertama. Sehingga
sebagian besar pendapatan diperuntukkan
untuk membayar cicilan atau angsuran rumah
dan kendaraan, serta memenuhi perabotan
rumah tangga dan persiapan persalinan, juga
perlengkapan bayi
• Kelompok Dua, kelompok umur awal 30
hingga 45 tahun; memiliki beberapa anak.
sebagian besar pendapatan
diperuntukkan bagi pendidikan anak
(pendidikan formil maupun non formil),
sarana penunjang pendidikan. Renovasi
rumah karena bertambahnya anggota
keluarga, Mengganti kendaraan karena
bertambahnya anggota keluarga. Serta
Persiapan berangkat haji.
• Kelompok Tiga, adalah kelompok umur
45 – 55 tahun. Kelompok ini memerlukan
pembiayaan anak-anak di perguruan
tinggi, pernikahan anak, pembiayaan
untuk pengobatan diri (dan pasangannya),
dan sudah lebih terkonsentrasi untuk
mempersiapkan dana pensiun.
• Kelompok Empat, adalah kelompok
umur 55 tahun ke atas. Porsi pembiayaan
untuk usia ini sudah lebih besar
diperuntukkan bagi masa pensiun, yang
meliputi biaya hidup dan tentunya biaya
kesehatan/pengobatan dirinya.
• Arus Kas Negatif (Pemasukan tidak stabil,
Pengeluaran > pemasukan)
• Arus Kas Positif (Pemasukan stabil, pengeluaran
sesuai dengan Pemasukan)
• Arus Kas Strategis=arus kas ideal (Pemasukan
stabil, mampu memenuhi rencana keuangan)
Pemasukan Pengeluaran
• Gaji • Tabungan/asuransi
• Komisi • Biaya hidup sehari-hari (konsumsi)
• Bonus dan Biaya rumah tangga
• Insentif (untuk mereka yang Kontrak rumah, Listrik, Telepon,
Gas, Air, Kebersihan, perawatan
bekerja sebagai karyawan)
RT)
• Laba usaha • Hutang/ cicilan Bank
• Dividen • Biaya kesehatan (Vitamin, Obat-
• Bagi hasil (bagi obatan, Perawatan medis,
wiraswastawan/wati) Olahraga, dll)
• bagi hasil tabungan/deposito • Biaya transportasi (Bensin, Parkir,
• Hasil investasi Tol, Perawatan kendaraan, dll)
• Dana pensiun • Kebutuhan Anak (Pendidikan
• Nilai tunai polis asuransi anak)
• dll • Rekreasi dan hiburan
• Gaji Pembantu dan Sopir
• Depresiasi aset
• Cara Tradisional

• Cara Kontemporer
Anggaran rumah tangga bulanan
keluarga Bpk Budi
NO PENGELUARAN ALOKASI ANGGARAN

1. Zakat, Infak, Sedekah 5% Rp. 200. 000

2. Tabungan & Dana darurat 10% Rp. 400. 000

3. Premi Asuransi 5% Rp. 200. 000

4. Cicilan pinjaman 20% Rp. 800. 000

5. Investasi masa depan 5% Rp. 200. 000

6. Biaya rumah tangga 40% Rp. 1. 600. 000

7. Anak dan pendidikan 10% Rp. 400. 000

8. Hiburan 5% Rp. 200. 000


Alokasi ideal yang disarankan

Pengeluaran
• Tabungan/asuransi (10%)
• Pengeluaran Harian (40%)
• Cicilan hutang (30 %)
• Biaya tidak terduga (5%)
• Biaya Kendaraan (10%)
• Zakat (5%)
CARA MEMBUAT ANGGARAN
Contoh :
Anggaran Rumah Tangga Bulanan
Keluarga Bpk Budi
Penghasilan keluarga Budi dalam sebulan adalah
1. Gaji Bapak Budi = Rp. 3.500.000
2. Gaji/keuntungan usaha Bu Dini = Rp. 500.000
----------------------
Penghasilan setiap bulan = Rp. 4.000.000
Anggaran rumah tangga bulanan
keluarga Bpk Budi
NO PENGELUARAN ALOKASI ANGGARAN

1. Zakat, Infak, Sedekah 5% Rp. 200. 000

2. Tabungan & Dana darurat 10% Rp. 400. 000

3. Premi Asuransi 5% Rp. 200. 000

4. Cicilan pinjaman 20% Rp. 800. 000

5. Investasi masa depan 5% Rp. 200. 000

6. Biaya rumah tangga 40% Rp. 1. 600. 000

7. Anak dan pendidikan 10% Rp. 400. 000

8. Hiburan 5% Rp. 200. 000


• Lakukan Financial check up (aset, liabilitas,
pendapatan, pengeluaran)
• Kenali Perilaku finansial anda dan pasangan
• Komunikasi dan sikap terbuka
• Catat, catat, catat
• Susun harapan individu dan harapan bersama
• Susun rencana strategis
• Komitmen pada rencana
• Evaluasi periodik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai