Anda di halaman 1dari 4

RUNTUHNYA

MAJAPAHIT
Runtuhnya Majapahit dipengaruhi dua faktor, sebagai berikut :
a. Faktor internal
- Konflik perebutan takhta Konflik perebutan takhta Majapahit berlangsung setelah Hayam Wuruk wafat
pada tahun 1389 Masehi. perebutan tahta ini melibatkan Bhre Wirabhumi (anak selir Hayam Wuruk) dan
Wikramawardhana (menantu Hayam Wuruk). Konflik perebutan takhta menyebabkan pecahnya persatuan
keluarga dan bangsawan Kerajaan Majapahit.
- Adanya Perang Paregreg, konflik perebutan takhta berubah menjadi perang besar yang dinamakan dengan
perang Paregreg. Perang Paregreg yang berlangsung pada tahun 1404 hingga 1406 sangat merugikan
ekonomi, sosial dan politik Majapahit.
- Tidak ada penerus handal Faktor runtuhnya Majapahit lainnya adalah tidak adanya penerus. Setelah Hayam
Wuruk wafat, Majapahit tidak memiliki sosok raja yang cocok untuk mengelola daerah kekuasaan Majapahit
yang sangat luas. - Krisis sosial, ekonomi dan politik di pusat Majapahit
- Banyak negara vasal Majapahit memerdekakan diri. Negara vasal menganggap bahwa Majapahit sudah
tidak lagi mampu untuk memberikan keuntungan maupun perlindungan terhadap wilayah kekuasaan
mereka. Hal ini menyebabkan Majapahit perlahan tidak memiliki kawan.

b. Faktor eksternal
- Pengaruh Islam yang kuat di wilayah Majapahit, dalam buku Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan
Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (2005) karya Slamet Muljana, bangkitnya kekuatan Islam
pada awal abad ke-15 meruntuhkan Majapahit. Islam mengubah pola pandangan masyarakat Jawa ke arah
modern yang identik dengan pembaharuan
- Serangan dari Kerajaan Demak Pada tahun 1475, Raden Patah mendirikan kesultanan Demak yang
berpusat di Demak , Jawa Tengah. Dengan dukungan dari ulama Jawa, Kesultanan Demak menyerang sisa-
sisa kekuatan Majapahit di Jawa Timur.
-Munculnya Pusat Perdagangan di Malaka Kemunculan pusat perdagangan di selat Malaka membatasi
perdagangan maritim Majapahit. Hal tersebut mengakibatkan turunnya pendapatan Majapahit dari sektor
perdagangan.
Efek dari runtuhnya Majapahit:
-Runtuhnya Majapahit mengakhirkan kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Nusantara. Hal ini
dikarenakan masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke 13 di Indonesia dan kerajaan-kerajaan Islam
mulai bermunculan. Pengaruh Islam yang begitu kuat dan lemahnya Majapahit membuat Majapahit tak
dapat bertahan. Kerajaan-kerajaan Islam mengakhirkan kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, hal ini juga
menandai akhir dari kejayaan Hindu-Budha.
-Banyaknya kerajaan-kerajaan yang berada di bawah Majapahit mengundurkan diri. Hal ini dikarenakan
kerajaan Majapahit sudah tidak dapat memberikan keuntungan atau perlindungan terhadap kerajaan-
kerajaan bawahnya. Contohnya, pada tahun 1405 daerah Kalimantan barat direbut kerajaan Cina. Begitu
pula dengan Palembang, Melayu, dan Malaka yang memisahkan diri dan membangun bandar-bandar
perdagangan. Daerah Brunei yang berada di Kalimantan sebelah Utara juga ikut mengundurkan diri.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindari konflik seperti ini:
1.Menjaga persatuan dan kesatuan
-Persatuan dan kesatuan membuat kita menjadi kuat. Dengan begitu, kita dapat menghadapi segala masalah
dan mencapai tujuan kita. Tanpa Bersatu, kita akan mudah terpecah belah. Perpecahan hanya akan membuat
keributan dan kita tidak dapat menghargai satu sama lain.

2.Hidup rukun
-Hidup rukun harus kita lakukan untuk menjaga hubungan antar sesama. Hidup rukun dapat mempererat tali
persaudaraan. Dengan begitu, kita dapat menguatkan hubungan dan kesatuan antar masyarakat. Hidup rukun
juga dapat mengurangi perselisihan. Perselisihan hanya akan membuat perpecahan dan hidup menjadi tidak
damai.

3.Tidak egois
-Untuk menjaga persatuan dan kesatuan, kita tidak boleh bersikap egois. Sikap egois selalu mementingkan diri
sendiri dibandingkan kepentingan orang lain. Bersikap egois hanya akan menimbulkan perpecahan bangsa
dan membuat kita sulit bersatu.

Anda mungkin juga menyukai