Pada dasarnya maju atau tidaknya suatu wilayah itu bergantung pada kecakapan pemimpinnya,
demikian pula dengan kepemimpinan kerajaan Majapahit diTrowulan dan daerah disekitarnya tercatat
setidaknya Majapahit pernah dipimpin oleh 14 pemimpin berbeda dari masa kemasa(1293M-1468M),
hal inilah yang kemudian suasana intrik politik dan ekonomi Majapahit memiliki perbedaan dari masa
kepemimpinan raja yang satu raja kepada raja berikutnya.
Dapat dikatakan masa keemasan kerajaan Majapahit terjadi pada masa kepemimpinan Hayam wuruk
yang berdampingan dengan Rajasanagara(Gaja madha) pada tahun 1350M-1389M, pada masa itu
tercatat berbagai perkembangan diberbagai sekor, terutama dalam sektor perekonomian, politik dalam
negri, serta politik luar negri, untuk lebih detailnya maka akan dipaparkan satu persatu perkembangan
perkembangan yang terjadi diMajapahit melalui paparan dibawah ini:
1. Perkembangan ekonomi
Perkembangan ekonomi Trowulan dan daerah sekitarnya tak terlepas dari intervensi kerajaan
Majapahit didaerah tersebut, ekonomi pada masa itu digerakkan oleh sektor pertanian,
perdagangan bahkan tercatat pula majapahit turut berkontribusi dalam penyediaan komoditas
hasil pertambangan.
Pada sektor pertanian majapahit memiliki beberapa komoditas unggulan seperti padi, jagung,
gandum, kacang kacangan dan lainnya, Majapahit tak hanya menargetkan perputaran ekonomi
regional tetapi Majapahit juga turut berrkontribusi dalam perputaran ekonomi dikancah
internasional, hal ini dapat dilihat dari adanya hubungan perdagangan dengan negri negri
diseberang seperti india dan china sisa sisa peninggalan beberapa pelabuhan yang dahulunya
sering digunakan untuk berlabuhnya kapal kapal dari luar negri, diantara pelabuhan tersebut
adalah : pelabuhan Galuh, Tuban, Gresik dan beberapa pelabuhan lainnya.
Dengan majunya nya perdagangan diwilayah Majapahit maka tak mungkin rasanya nya bila
majapahit tidak memiliki mata uang tersendiri pada masa itu, jadi pada masa itu majapahit
sudah memiliki mata uang nya tersendiri yang diberinama “kepeng” dan uang “gobog”.
Selain mata uang majapahit, mata uang dari negri china pun juga dapat digunakan sebagai
currency diwliayah kekuasaan majapahit karena mengingat china juga merupakan salah satu
mitra ekonomi yang memiliki kontribusi besar dalam perdagangan internasional.
4. Perkembangan buadaya
Majapahit banyak banyak meninggalkan kebudayaan yang bercorak hindu-Buddhan yang mana
diantaranya Bukti perkembangan kebudayaan di kerajaan Majapahit dapat diketahui melalui
peninggalan-peninggalan seperti candi antara lain, candi panataran (blitar), candi tegalwangi dan
surawana (pare, kediri), dan candi sawentar (blitar). Bidang sastra antara lain, kitab
negarakertagama, kitab arjunawiwaha, dan kitab kunjarakarna.
.
Perkembangan budaya di Kerajaan Majapahit dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan berikut;
Candi
Candi peninggalan Kerajaan Majapahit antara lain Candi Panataran (Blitar), Candi
Tegalwangi dan Surawana (Pare, Kediri), Candi Sawentar (Blitar), Candi Sumberjati
(Blitar), Candi Tikus (Trowulan), dan bangunan-bangunan purba lainnya, terutama yang
terdapat di daerah Trowulan.
Sastra
Hasil sastra zaman Majapahit dapat kita bedakan menjadi,
o Sastra zaman Majapahit awal, hasil sastra pada zaman ini adalah: Kitab
Negarakartagama karangan Mpu Prapanca (1365 M), Kitab Sutasoma dan Kitab
Arjunawiwaha karangan Mpu Tantular,
o Sastra zaman Majapahit akhir, hasil sastra pada zaman Majapahit akhir ditulis dalam
bahasa Jawa Tengah, diantaranya ada yang ditulis dalam bentuk tembang (kidung)
dan gancaran (prosa). Hasil sastra terpenting antara lain:
1. Kitab Pararaton, menceritakan riwayat raja-raja Singhasari dan
Majapahit
2. Kitab Sundayana, menceritakan Peristiwa Bubat
3. Kitab Sorandaka, mencerikatan Pemberontakan Sora
4. Kitab Ranggalawe, menceritakan pemberontakan Ranggalawe
5. Panjiwijayakrama, menguraikan riwayat Raden Wijaya sampai menjadi
raja
6. Kitab Usana Jawa, tentang penaklukan Pulau Bali oleh Gajah Mada dan
Aryadamar, pemindahan keraton Majapahit ke Gelgel, dan penumpasan
raja raksasa Maya Denawa
7. Kitab Usana Bali, tentang kekacauan di Pulau bali akibat keganasan
Maya Denawa yang akhirnya dibunuh oleh dewa.