Anda di halaman 1dari 43

SELAMAT DATANG

SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN


UCAPAN HORMAT DAN TERIMAKASIH KEPADA

Dosen Pembimbing Skripsi Dosen Penguji II


Drs. Hudson Sidabutar, M.Si Dr. Masdiana Sinambela, M.Si

Dosen Pembimbing Akademik Dosen Penguji I Dosen Penguji III


Dr. Idramsa, M.Si Dra. Mariaty Sipayung, M.Si Dr. Erlintan Sinaga, M.Kes
PENGEMBANGAN LKPD BERBANTUAN CONSTRUCT 2 BERBASIS STEM (SCIENE, TECHNOLOGY,
ENGINEERING DAN MATHEMATICS) PADA
Place Your MATERI
Picture SISTEM
Here And Send To BackEKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN LITERSI SAINS SISWA

NAMA : NOVITA RULI FRANSISKA


MARPAUNG
NIM : 4183141049
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
DOSEN PEMBIMBING : DRS.HUDSON SIDABUTAR,M.Si
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
BAB I
LATAR BELAKANG
Beberapa kajian penelitian memaparkan bahwa di abad ke-21, dunia pendidikan
diharapkan mampu mempersiapkan siswa dapat menguasai berbagai
keterampilan. Keterampilan pada abad 21 masih berpengaruh dengan empat
pilar kehidupan yaitu learning to do, learning to know, learning to be, dan
learning to live together. Nantinya, empat pilar tersebut terkandung
keterampilan khusus yang diberdayakan pada kegiatan proses KBM, seperti
keterampilan literasi, komunikasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, inovasi
& kreasi, metakognisi dan keterampilan lainnya.

Keterampilan pada abad ke-21 menjadi fokus utama pendidikan


saat ini, khususnya pada pendidikan IPA (Nina Nisrina et al.2017).

Kemampuan literasi adalah salah satu contoh yang harus Keterampilan ini menjadi salah satu kebutuhan dasar dari
dimiliki seorang siswa sebagai bekal untuk membangun pembelajaran sains yang saat ini masih kurang tepat
peradaban bangsa. Karena bangsa yang literate adalah bangsa dibelajarkan di sekolah (Astuti, W.P.et al., 2012). Salah
yang mampu menjawab tantangan zaman dan sebaliknya satu keterampilan yang sangat penting diperhatikan agar
bangsa yang tidak literate akan menjadi sebuah bangsa yang peserta didik mampu mengaplikasikan sain dengan tepat
lemah (Hermanto, 2017: 186). adalah literasi sains (Suryani, A. I. et al., 2017).
LATAR BELAKANG
Literasi sains merupakan kemampuan seseorang menerapkan pengetahuannya
untuk mengidentifikasi pertanyaan, mengkontrusi pengetahuan baru,
memberikan penjelasan secara ilmiah, mengambil kesimpulan berdasarkan bukti
ilmiah, dan kemampuan mengembangkan pola pikir reflektif sehingga mampu
berpartisipasi dalam isu-isu dan gagasan-gagasan terkait sain (OECD, 2019).

Organisation for Economic Cooperation and Development


(OECD) telah mengumumkan skor PISA (Programme for
International Student Assessment) untuk Indonesia tahun 2018
bidang literasi, matematika dan juga sains berada pada urutan ke 70
dari 78 negara peserta (kompas.com, 2019).

Selama hampir 20 tahun terakhir sejak PISA merilis hasil kemampuan literasi
sains peserta didik di seluruh dunia, Negara Indonesia selalu berada pada urutan
bawah. Hal ini menunjukan bahwasannya sistem pendidikan di Indonesia belum
maksimal memfasilitasi pemberdayaan keterampilan literasi sains peserta didik
lewat proses KBM dan rendahnya kualitas pembelajaran sains di Indonesia jauh
di bawah negara-negara anggota OECD (Setiadi, 2014).
LATAR BELAKANG
Pada tanggal 2 Oktober 2021 dilakukan observasi di kelas XI
MIA-3 SMA Negeri 1 Kuala yang berjumlah 35 orang .
Peneliti melihat bahwa proses pembelajaran biologi masih
berpusat kepada guru (teacher center).

Pada proses pembelajaran materi yang didapat hanya bersumber


dari buku paket saja. Dengan demikian pembelajaran yang
seharusnya terpusat pada peserta didik belum sepenuhnya
terwujud, selain itu guru juga menggunakan LKPD yang
bertujuan agar siswa mampu mengingat, memahami, dan
menerapkan , guru tidak menerapkan langkah-langkah sains
seperti menganalisis fenomena alam sekitar.

Sehingga untuk mencapai keberhasilan pembelajaran, selain


penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat penggunaan
bahan ajar juga harus memuat indikator yang mecakup isu-isu
terkini yang dikaitkan dengan materi dan penerapan ilmiah agar
literasi sains siswa dapat meningkat.
LATAR BELAKANG
2 Oktober 2021 dilakukan observasi Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Bapak Syahrizal Ginting S.Pd selaku
di kelas XI MIA-3 SMA Negeri 1 guru biologi disekolah tersebut memaparkan bahwasannya proses KBM yang diterapkan
Kuala berdasarkan kurikulum 2013. Kendala belajar yang sering dihadapi peserta didik adalah
kesulitan memahami materi karena pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan
kurangnya fasilitas dan sumber belajar yang mengakibatkan minat siswa untuk mengikuti
pelajaran masih kurang dan belum menempatkan siswa untuk aktif karena kurangnya
kegiatan praktik langsung yang dilakukan siswa.

Saat proses KBM berlangsung, penerapan LKPD yang digunakan guru juga hanya
literasi sains pada aspek kogniktif sains berisi rangkuman materi dan soal-soal, hal
ditandai dengan pemberian soal ini tidak sesuai dengan fungsi LKPD
menggunakan C1 (Mengingat), C2 sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan
(Memahami), C3 (Menerapkan). Pada peran pendidik, namun lebih mengaktifkan
aspek pembelajaran sains, belum pernah peserta didik serta mempermudah peserta
diberikan soal menjelaskan fenomena didik untuk memahami materi yang
SYAHRIZAL ilmiah, menganalisis isu ilmiah, menarik diberikan
GINTING, S.Pd kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dan
sikap terhadap sains menunjukkan minat Siswa lebih senang menggunakan
dalam ilmu pengetahuan dan motivasi handphone daripada buku paket.
untuk bertanggung jawab terhadap alam.
LATAR BELAKANG
Oleh karena itu, perlu dikembangkan LKPD yang Pendekatan integratif merupakan pendekatatan yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses
SMA Negeri 1 Kuala dengan suatu pendekatan dalam pembelajaran, salah satunya adalah pendekatan STEM
menumbuhkan keterampilan literasi sains siswa di SMA (Scince, Technology, Engeneering, and Mathematics).
Negeri 1 Kuala. Salah satu pendetakan yang diterapkan
adalah pendekatan integrative.
 Pendidik dapat mengembangkan dan merancang Pendekatan STEM adalah pembelajaran yang mengaitkan
LKPD sesuai dengan materi yang hendak empat bidang yaitu sains, teknologi, teknik dan matematika
disampaikan untuk membantu peserta didik secara menjadi satu kesatuan yang efektif dengan tujuan agar peserta
mandiri memahami materi dan sebagai pendukung didik tersebut memiliki keterampilan teknologi dan sains yang
dalam proses KBM. terlihat dari proses bagaimana menulis, membaca, mengamati,
 Pengembangan LKPD berbasis STEM untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, dan melakukan
meningkatkan keterampilan literasi sains menjadi keterampilan sains untuk memecahkan masalah yang dihadapi
salah satu alternative media yang tepat pada mata dalam kehidupan sehari-hari.
pelajaran biologi, karena ilmu yang dikembangkan
tidak hanya pengetahuan biologi namun,
pengetahuan lainnya seperti sains, teknologi,
teknik dan matematika.
LATAR BELAKANG
LKPD berbasis STEM untuk meningkatkan keterampilan Materi Sistem eksresi merupakan salah satu materi
literasi sains diatas akan dikembangkan dengan berbantuan pada buku teks Biologi kelas XI yang berhubungan
sofware construct 2. Sofware ini akan fokus membuat bahan langsung dengan kehidupan sehari-hari dalam
ajar yang dilengkapi dengan games edukasi berupa kuis yang mempelajari fenomena yang terjadi dalam tubuh
mendorong peserta didik lebih kreatif dan aktif. Sehingga, mahluk hidup. Maka, materi eksresi seharusnya
nantinya akan dihasilkan LKPD berbasis STEM berbantuan fokus pada tema penyelidikan yang dapat
construct 2 untuk meningkatkan keterampilan literasi sains meningkatkan keterampilan literasi sains.
peserta didik yang menunjang proses KBM. Keterampilan literasi sains perlu dikembangkan
melalui pengalaman langsung sebagai pengalaman
belajar dan dapat direalisasikan saat kegiatan sedang
berlangsung (Ardianto dan Pursitasari, 2017)

Dari latar belakang permasalahan diatas, maka peneliti mencoba


memberikan solusi dengan membuat LKPD (Lembar Kerja Kerja
Peserta Didik) bantuan Contruct 2 berbasis STEM untuk
meningkatkan keterampilan Literasi sains siswa di SMA 1 Kuala.
IDENTIFIKASI MASALAH
Peserta didik di SMA Negeri 1 Kuala
hanya menggunakan sumber belajar
berupa buku paket dari perpustakaan
dan memanfaatkan fasilitas internet
yang keakurataan materinya belum
dapat dipastikan.

Lemahnya keterampilan literasi sains LKPD yang disusun oleh pendidik di


peserta didik dalam memecahkan SMA Negeri 1 Kuala belum sesuai
suatu masalah pada saat proses KBM. dengan kurikulum 2013.

Pendidik belum pernah mengembangkan


LKPD berbasis STEM berbantuan software
Peserta didik menggunakan LKPD yang construct 2 untuk meningkatkan
belum memenuhi kriteria pembelajaran keterampilan literasi sains peserta didik.
keterampilan literasi siswa.
BATASAN MASALAH

Mengembangkan LKPD berbantuan


Construct 2 berbasis STEM untuk Menguji efektifitas bahan ajar berupa LKPD.
meningkatkan keterampilan literasi yang
diaplikasiskan kepada peserta didik kelas
XI SMA Negeri 1 Kuala.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana respon penilaian ahli materi terhadap
keyalakan LKPD berbantuan construct 2 berbasis 1
STEM pada materi sistem eksresi ?
Bagaimana respon penilaian ahli pembelajaran terhadap
keyalakan LKPD berbantuan construct 2 berbasis 2
STEM pada materi sistem eksresi ?
Bagaimana respon penilaian ahli desain terhadap keyalakan
LKPD berbantuan construct 2 berbasis STEM pada materi 3
sistem eksresi ?
Bagaimana respon penilaian pendidik terhadap keyalakan LKPD
berbantuan construct 2 berbasis STEM pada materi sistem 4
eksresi ?
Bagaimana respon penilaian peserta didik terhadap keyalakan LKPD
berbantuan construct 2 berbasis STEM pada materi sistem eksresi ? 5

Apakah produk LKPD berbantuan construct 2 berbasis STEM yang


dikembangkan efektif meningkatkan keterampilan literasi sains peserta didik 6
kelas XI SMA Negeri 1 Kuala ?
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui respon penilaian ahli materi Mengetahui respon penilaian pendidik
terhadap keyalakan LKPD berbantuan
terhadap keyalakan LKPD berbantuan 4
1 construct 2 berbasis STEM pada materi
construct 2 berbasis STEM pada materi
sistem eksresi sistem eksresi
Mengetahui respon penilaian peserta didik
Mengetahui respon penilaian ahli pembelajaran
terhadap keyalakan LKPD berbantuan
terhadap keyalakan LKPD berbantuan construct 2 5
2 construct 2 berbasis STEM pada materi
berbasis STEM pada materi sistem eksresi
sistem eksresi
Mengetahui respon penilaian ahli desain Mengetahui efektivitas produk LKPD
terhadap keyalakan LKPD berbantuan berbantuan construct 2 berbasis STEM dalam
construct 2 berbasis STEM pada materi 3 6 meningkatkan keterampilan literasi sains
sistem eksresi peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Kuala
MANFAAT PENELITIAN

a. Bagi peneliti b. Bagi Pendidik


LKPD yang dihasilkan dari Membantu peserta didik meningkatkan
penelitian pengembangan ini dapat keterampilan literasi sains lewat LKPD
dijadikan motivasi dan referensi berbantuan construct 2 berbasis STEM
dalam menerapkan pembelajaran (Science, Technology, Engeneering, and
berbasis keterampilan literasi sains. Mathematics) pada materi sistem eksresi
dalam proses KBM agar lebih efektif.

c. Bagi Peserta Didik d. Bagi Pengembangan Indonesia


Sebagai tambahan dan pertimbangan
Penelitian ini diharapkan
instrumen bagi sekolah contoh LKPD pada
mampu menjadi
materi sistem reproduksi untuk meningkatkan
pengembangan LKPD
keterampilan literasi sains dan hasil belajar
yang tepat untuk kemajuan
peserta didik di sekolah.
keterampilan literasi sain siswa
DEFENISI OPRASIONAL
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) adalah penuntun peserta didik dalam mengerjakan kegiatan atau
01 pemecahan masalahan dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampiran literasi sains peserta didik.
LKPD ini disusun secara komprehensif berisi materi sistem eksresi berbantuan Construct 2 berbasis STEM
yang disesuaikan dengan silabus pada SMA Negeri 1 Kuala.

Pada aspek science : diajarkan keterampilan


Pada aspek teknologi : Pada aspek Teknik :
diajarkan keterampilan menganalisis data,
diajarkan diajarkan
menggunakan pengetahuan keterampilanmenggunakan keterampilan yang dimiliki mengkomunikasikan ide
dan proses sain dalam secara efektif, menyelesaikan
teknologi lewat media dan siswa untuk mengoprasikan
memahami gejala alam. masalah.
mencari informasi yang atau merancang sesuatu
mendukung proses yang bermaanfaat bagi
pebelajaran. lingkungan sekitar yang
berhubungan dengan materi
pembelajaran.
Contoh :
DEFENISI OPRASIONAL
Keterampilan literasi sains pada penelitian adalah akomodasi awal yang membantu kemampuan peserta
02 didik menggunakan fakta pengetahuan ilmiah, teori-teori, fenomena ,dan hukum sain untuk
mengidentifikasi pertanyaan, memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari, membuat
keputusan menarik kesimpulan berdasarkan fakta berkenaan dengan alam dan perubahan yang terjadi
akibat aktivitas manusia.

Aplikasi construct 2 adalah software pembuat game berbasis HTML 5 yang dikhususkanuntuk
platform 2d yang dikembangkan oleh Scirra. Aplikasi ini membantu pengembangan LKPD yang
03 dilengkapi game edukasi dengan tujuan membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif.

Materi sistem eksresi manusia merupakan salah satu materi yang diajarkan dikelas XII IPA, materi ini
04 meliputi proses eksresi yang terjadi dalam tubuh manusia, organ-organ yang berperan dalam sistem
eksresi manusia, zat-zat dalam metabolism tubuh serta gangguan/penyakit dalam sistem eksresi manusia.
DEFENISI OPRASIONAL
Penelitian pengembangan LKPD berbantuan construct 2 berbasis STEM untuk meningkatkan
keterampilan literasi sains siswa menggunakan metode penelitian dan pengembangan research and
02 development (R & B) dengan mengikuti model pengembangan 4D yang meliputi tahan pendefinisian
(define), tahap perencanaan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran
(disseminate). Penelitian pengembangan ini diharapkan menghasilkan produk yang layak digunakan pada
proses KBM. LKPD pada penelitian ini dikembangkan sampai tahap penyebaran.
Test pada penelitian ini berjumlah 5 butir soal yang berbentuk pilihan essay. Tujuan test untuk mengukur
03 tingkat literasi sains siswa yang dikembangkan dengan bantuan software construct 2 dan berbasis
pendekatan STEM. Terdapat 3 aspek pada test tersebut sebagai berikut :

Aspek konten : Aspek konteks : Aspek kompetensi :


Mengacu pada Fakta, Penerapan sistem eskresi Melibatkan isu-isu yang berhubungan
konsep dan teori-teori dalam kehidupan sehari- dengan materi sistem eksresi.
pada materi sistem hari Pada ranah kompetensi ilmiah,
eskresi. peserta didik dituntut mampu
meningkatkan keterampilan literasi sains,
mampu menyelidiki dan memecahkan
masalah dalam kehidupan nyata.
1. Pengertia Pengembangan
2. Model-Model Penelitian Pengembangan
3. Model Pengembangan 4-D
4. LKPD ( Lembar Kerja Peserta Didik )
5. Fungsi LKPD ( Lembar Kerja Peserta Didik )
6. Manfaat LKPD ( Lembar Kerja Peserta Didik )
7. Kriteria Kualitas Penyusunan LKPD ( Lembar Kerja Peserta Didik )
8. Langkah-langkah Menyusun LKPD ( Lembar Kerja Peserta Didik )
9. Komponen LKPD ( Lembar Kerja Peserta Didik )
10. Pentingnya LKPD ( Lembar Kerja Peserta Didik ) Dalam Pembelajaran
11. Tujuan penyusunan LKPD
12. STEM ( Science, Technology, Engeneering, and Mathematics )
13. Karakteristik STEM ( Science, Engeneering, and Mathematics)
14. Pentingnya LKPD berbasis STEM ( Science, Engeneering, and Mathematics)
15. Metode Pendekatan STEM ( Science, Engeneering, and Mathematics
BAB II
16. Literasi Sains
17. Kriteria Pembelajaran Sains TINJAUAN
18. Analisis Kompetensi Dasar (KD) & Kompetensi Inti (KD)
19. LKPD berbantuan aplikasi Construct 2 berbasis STEM
20. Kerangka Berfikir TEORITIS
BAB III
LOKASI DAN TEMPAT PENELITIAN
Lokasi Penelitian :Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kuala yang berlokasikan di Jl.
Pendidikan No.42 Kuala, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Kode pos
20772.

Waktu penelitian : Penelitian direncanakan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022.
No Kegiatan Penelitian Bulan
7 8 9 10 11 12 1 2 3

1 Persiapan Penelitian
Bimbingan dan penyusunan Proposal Penelitian
Seminar Proposal
2 Pelaksanaan Penelitian
Pengembangan media
Validasi Media
Revisi Media
Uji Coba Media
3 Akhir Pelaksanaan
Pengolahan dan Analisis data

Interpretasi hasil penelitian

Penyusunan Laporan (skripsi)


POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi :
 Siswa Kelas XI MIA SMA Negeri 1 KUALA T.A 2021/2022.

No. Kelas Jumlah Kelas

1. XI MIA-1 35

2. XI MIA-2 35

3. XI MIA-3 35

4. XI MIA-4 35

Jumlah 140

Sampel :
 Tehnik random sampling dengan menetapkan Siswa kelas XI MIA 3 dengan
jumlah 35 orang
SUBJEK DAN OBJEK PENELTIAN

Subjek :
 Siswa Kelas XI MIA 3 SMA Negeri 1 KUALA T.A 2021/2022
( Berjumlah 35 Orang).
 Satu pendidik bidang biologi SMA Negeri 1 kuala
 Satu dosen biologi ahli materi
 Satu dosen biologi ahli pembelajaran
 Satu dosen biologi ahli desain.

Objek :
 Kelayakan LKPD berbantuan construct 2 berbasis STEM yang bertujuan
meningkatkan keterampilan literasi sains peserta didik pada materi sistem
ekres dikelas XI SMA Negeri 1 Kuala T.A 2021/2022
JENIS DAN MODEL PENELITIAN

Jenis Penelitian : Research and Development (R&D)

Model Penelitian : 4-D (Four-D Model)

Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap Perancangan (Design)

Tahap Pengembangan (Develop)

Tahap Penyebaran (Desseminate)


PROSEDUR PENELITIAN

Tahap Pendefinisian (Define)

Analisis peserta didik


Analisis awal (Front-end-analysis) (Learner analysis)

12
34
5
Analisis tugas (Task analysis) Analisis Konsep (Concept analysis)

Analisis tujuan pembelajaran


(Specifying instructional objectives)
PROSEDUR PENELITIAN

Tahap Desain (Design)

A. Penyusunan Instrumen B. Pemilihan Media

12
34 C. Rancangan Awal
C. Pemilihan Format
PROSEDUR PENELITIAN

Tahap Pengembangan (Develov)

Tinjauan Dosen Pembimbing Validasi Ahli dan Pendidik

12
3
Uji Coba Pengembangan

Tahap Penyebaran (Desseminate)


INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA

Lembar validitas ahli bahan ajar berupa LKPD untuk mendapatkan data informasi
dari ahli materi, ahli pembelajaran, dan ahli desain.
Contents B
1
Lembar angket penilaian pendidik bidang studi biologi
2
Lembar angket peserta didik
3
INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA
Lembar Penilaian Validasi Ahli Materi

Contents B
1

2
3
Kisi-Kisi Instrumen Validasi Kelayakan LKPD
berbantuan Construct 2 Berbasis STEM oleh Ahli Materi
INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA
Lembar Penilaian Validasi Ahli Pembelajaran

Contents B
1

2
Kisi-Kisi Instrumen Validasi Kelayakan LKPD berbantuan
Construct 2 Berbasis STEM oleh Ahli Pembelajaran 3
INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA
Lembar Penilaian Validasi Ahli Desain

Contents B
1

2
3
Kisi-Kisi Instrumen Validasi Kelayakan LKPD berbantuan
Construct 2 Berbasis STEM oleh Ahli Desain
INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA
Lembar Penilaian Guru Biologi

Contents B
1

2
3
Kisi-Kisi Instrumen Validasi Kelayakan LKPD berbantuan
Construct 2 Berbasis STEM oleh Guru Biologi.
INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA
Lembar Angket Respon Peserta Didik

Contents B
1

2
3
Kisi-Kisi Instrumen Tanggapan Peserta Didik Terhadap
LKPD berbantuan Construct 2 Berbasis STEM
 Data yang akan diperoleh dalam penelitian ini
adalah berupa data kuantitatif dan kualitatif. .

 Data kuantatif berupa : skor jawaban angket penilaian dari


ahli materi, ahli pembelajaran, ahli desain, guru biologi,
serta hasil tes LKPD peserta dididk.
 Data kualitatif berupa : tanggapan dan saran yang
diberikan ahli materi, ahli pembelajaran, ahli desain, guru
biologi dan siswa tentang LKPD berbantuan Construct 2
pada materi sistem eskresisi berbasis STEM yang telah
ANALISIS
dikembangkan.
DATA
 Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
merupakan deskriptif, dimana teknik analisis data dibagi
menjadi dua yaitu analisis data untuk hasil angket
validasi dan hasil angket guru dan peserta didik.
Analisis Data Angket Validasi Ahli dan Guru Biologi
Konversi Data Kuantitatif

Jawaban Skor
1 Sangat Layak 4
2 Layak 3 Menghitung tingkat kevalidan/kelayakan
3 Kurang Layak 2 dengan rumus :

4 Tidak Layak 1. P = X 100 %

(Sugiyono,2011) Keterangan :
 Data yang diperoleh berupa daftar Checklist yang P = Persentase Kategori
dirangkum dalam bentuk skala likert. f = Jumlah Skor Kategori yang dipilih
 Penentuan skor item disesuaikan dengan sifat N = Skor ideal
pernyataannya. Jawaban sangat layak harus diberi bobot
paling besar. Sebaliknya jawaban sangat layak untuk
pernyataan negatif harus diberi bobot paling kecil.
 Selanjutnya skor yang diperoleh kemudian dikonversikan
menjadi data kualitatif .
KETENTUAN KRITERIA VALIDASI
1 DITENTUKAN DENGAN CARA :

a. Ketentuan skor terendah, yaitu :


Skor terendah = Bobot terendah X Jumlah Indikator
Simple PowerPoint Simple PowerPoint
b. Ketentuan skor tertinggi, yaitu :
Skor tertinggi = Bobot tertinggi X Jumlah Indikator

34
c. Ketentuan rentang skor/skala, yaitu :
Rentang skor/skala (RS) =
Simple PowerPoint
Keterangan :

m = Banyaknya Indikator
n = Jumlah alternativ jawaban ( Sugiyono, 2011)
Persentase Kelayakan LKPD oleh Ahli Materi

Konversi Data Kuantitatif

Rentang Interval Kriteria Kualifikasi


Skor Persentase %
14≤ X ≥24 25≤ X ≥ 42,85 Tidak Merevisi LKPD dengan meneliti kembali secara Kententuan kriteria validasi
seksama dan mencari kelemahan-kelemahan
Layak
produk untuk disempurnakan menurut Sudjana (2007) :

25≤ X ≥ 35 44,64≤ X ≥ 62,5 Kurang Produk LKPD dapat dilanjutkan dengan (1) Menentukan skor ideal
menambahkan sesuatu yang kurang, melakukan
layak
pertimbangan tertentu, penambahan yang
dilakukan tidak terlalu besar.
(skor maksimum), yaitu :
36≤ X ≥ 46 64,28≤ X Layak Produk LKPD yang dimanfaatkan dilapangan untuk
kegiatan pembelajaran dan melakukan beberapa X 100 % = 100 %
≥ 82,14
revisi.
(2) Menentukan skor ideal
(skor minimum), yaitu :
47≤ X ≥ 56 83,92≤ X ≥ 100 Sangat Produk LKPD siap disebarkan dan di gunakan di
lapangan sebagai sumber belajar, dan tidak
Layak
melakukan revisi. X 100 % = 25 %
Persentase Kelayakan LKPD oleh Ahli Pembelajaran
Konversi Data Kuantitatif

Rentang Skor Interval Kriteria Kualifikasi


Persentase % Kententuan kriteria validasi
11≤ X ≥19,5 25≤ X ≥ 44,3 Tidak Merevisi LKPD dengan meneliti kembali
secara seksama dan mencari menurut Sudjana (2007) :
Layak
kelemahan-kelemahan produk untuk
disempurnakan
(1) Menentukan skor ideal
20≤ X ≥ 28,5 445≤ X ≥ 64,7 Kurang Produk LKPD dapat dilanjutkan dengan
menambahkan sesuatu yang kurang,
layak
melakukan pertimbangan tertentu,
penambahan yang dilakukan tidak terlalu (skor maksimum), yaitu :
besar.

29≤ X ≥ 37,5 65,9≤ X ≥ 85,2 Layak Produk LKPD yang dimanfaatkan X 100 % = 100 %
dilapangan untuk kegiatan pembelajaran
dan melakukan beberapa revisi. (2) Menentukan skor ideal
(skor minimum), yaitu :
38≤ X ≥ 44 86,3≤ X ≥ 100 Sangat Produk LKPD siap disebarkan dan di
gunakan di lapangan sebagai sumber X 100 % = 25 %
Layak
belajar, dan tidak melakukan revisi.
Persentase Kelayakan LKPD oleh Ahli Desain
Konversi Data Kuantitatif

Rentang Skor Interval Kriteria Kualifikasi


Persentase %
14 ≤ X ≥24 25 ≤ X ≥ 42 Tidak Merevisi LKPD dengan meneliti kembali Kententuan kriteria validasi
Layak secara seksama dan mencari
kelemahan-kelemahan produk untuk menurut Sudjana (2007) :
disempurnakan

25 ≤ X ≥ 35 43,75≤ X ≥ 62,5 Kurang Produk LKPD dapat dilanjutkan dengan (1) Menentukan skor ideal
layak menambahkan sesuatu yang kurang,
melakukan pertimbangan tertentu,
penambahan yang dilakukan tidak terlalu
besar.
(skor maksimum), yaitu :

36≤ X ≥ 46 64,2≤ X ≥ 85,2 Layak Produk LKPD yang dimanfaatkan X 100 % = 100 %
dilapangan untuk kegiatan pembelajaran
dan melakukan beberapa revisi. (2) Menentukan skor ideal
47≤ X ≥ 56 83,9≤ X ≥ 100 Sangat Produk LKPD siap disebarkan dan di (skor minimum), yaitu :
Layak gunakan di lapangan sebagai sumber
belajar, dan tidak melakukan revisi. X 100 % = 25 %
Persentase Kelayakan LKPD oleh Guru Biologi
Konversi Data Kuantitatif

Rentang Skor Interval Kriteria Kualifikasi


Persentase % Kententuan kriteria validasi
15≤ X ≥26,25 25 ≤ X Tidak Merevisi LKPD dengan meneliti kembali
≥ 43,75 Layak secara seksama dan mencari
menurut Sudjana (2007) :
kelemahan-kelemahan produk untuk
disempurnakan
(1) Menentukan skor ideal
26,5 ≤ X ≥ 37,75 44,1≤ X ≥ 62,9 Kurang Produk LKPD dapat dilanjutkan dengan
layak menambahkan sesuatu yang kurang,
melakukan pertimbangan tertentu,
penambahan yang dilakukan tidak (skor maksimum), yaitu :
terlalu besar.
38≤ X ≥ 49,25 63,3≤ X ≥ 82 Layak Produk LKPD yang dimanfaatkan X 100 % = 100 %
dilapangan untuk kegiatan
pembelajaran dan melakukan beberapa (2) Menentukan skor ideal
revisi. (skor minimum), yaitu :
49,5≤ X ≥ 60 82,5≤ X ≥ 100 Sangat Produk LKPD siap disebarkan dan di
Layak gunakan di lapangan sebagai sumber X 100 % = 25 %
belajar, dan tidak melakukan revisi.
Analisis Data Angket Respon Peserta Didik
Konversi Data Kuantitatif
No Jawaban Skor
1 Ya 1
2 Tidak 0
(Sugiyono,2011) Menghitung tingkat kevalidan/kelayakan
dengan rumus :
 Data dihasilkan dalam bentuk check list yang diaplikasikan
dalam bentuk tabel skala Guttman dengan ketentuan jawaban P = X 100 %
“ Tidak” atau “Ya”. Jawaban “Tidak Layak” diberi skor 0 dan
jawaban “Layak” diberi skor 1.
Keterangan :
P = Persentase Kategori
Rentang Interval Kriteria Kualifikasi f = Jumlah Skor Kategori yang dipilih
Skor N = Skor ideal
0 ≤ X ≥ 10 0 ≤ X ≥ 50 Tidak Baik Produk LKPD gagal, merevisi
secara besar-besaran tentang isi
produk.
11 ≤ X ≥ 20 50 ≤ X ≥ 100 Baik Produk LKPD dikatan efektif dan
siap dimanfaatkan untuk kegiatan
pembelajaran dan tidak
melakukan revisi.
ANALISIS UJI LAPANGAN TERBATAS UNTUK MENGETAHUI
1 KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK

Analisis Uji Lapangan Terbatas

Hasil belajar Klasikal


“Mengukur Kemampuan literasi sains peserta didik
• Peserta didik dikategorikan berhasil
yang dianalisis menggunakan
Simple PowerPointpendekatan STEM Simple PowerPoint
(lulus) apabila mendapatkan nilai lebih
dengan skala Likert..”
besar atau sama dengan dengan nilai
KBM (nilai > KBM). Pembelajaran

4 3 berhasil Apabila
mencapai 85 %.
peserta didik

Persentase Klasifikasi Simple PowerPoint


• Maka pada penelitian ini sesuai KBM
81%-100% Tinggi sekali mata pelajaran biologi di SMA Negeri
61%-80% Tinggi 1 Kuala melakukan pengembangan
41%-60% Cukup
dan penelitian, ketuntasan invididu
adalah 75 dan ketuntasan secara
21%-40% Rendah klasikal 85 %.
0%-20% Sangat Rendah
MENENTUKAN EFEKTIFITAS LKPD DALAM MENINGKATKAN
1 KETERAMPILAN LITERASI SAINS :

KB =
Simple PowerPoint
Keterangan
KB = Ketuntasan Belajar

siswa
4 3 T = Jumlah skor yang diperoleh

Simple PowerPoint
T1 = Jumlah skor total
( Trianto,2017)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai