Persentase - Novita Rili Fransiska Marpaung
Persentase - Novita Rili Fransiska Marpaung
Kemampuan literasi adalah salah satu contoh yang harus Keterampilan ini menjadi salah satu kebutuhan dasar dari
dimiliki seorang siswa sebagai bekal untuk membangun pembelajaran sains yang saat ini masih kurang tepat
peradaban bangsa. Karena bangsa yang literate adalah bangsa dibelajarkan di sekolah (Astuti, W.P.et al., 2012). Salah
yang mampu menjawab tantangan zaman dan sebaliknya satu keterampilan yang sangat penting diperhatikan agar
bangsa yang tidak literate akan menjadi sebuah bangsa yang peserta didik mampu mengaplikasikan sain dengan tepat
lemah (Hermanto, 2017: 186). adalah literasi sains (Suryani, A. I. et al., 2017).
LATAR BELAKANG
Literasi sains merupakan kemampuan seseorang menerapkan pengetahuannya
untuk mengidentifikasi pertanyaan, mengkontrusi pengetahuan baru,
memberikan penjelasan secara ilmiah, mengambil kesimpulan berdasarkan bukti
ilmiah, dan kemampuan mengembangkan pola pikir reflektif sehingga mampu
berpartisipasi dalam isu-isu dan gagasan-gagasan terkait sain (OECD, 2019).
Selama hampir 20 tahun terakhir sejak PISA merilis hasil kemampuan literasi
sains peserta didik di seluruh dunia, Negara Indonesia selalu berada pada urutan
bawah. Hal ini menunjukan bahwasannya sistem pendidikan di Indonesia belum
maksimal memfasilitasi pemberdayaan keterampilan literasi sains peserta didik
lewat proses KBM dan rendahnya kualitas pembelajaran sains di Indonesia jauh
di bawah negara-negara anggota OECD (Setiadi, 2014).
LATAR BELAKANG
Pada tanggal 2 Oktober 2021 dilakukan observasi di kelas XI
MIA-3 SMA Negeri 1 Kuala yang berjumlah 35 orang .
Peneliti melihat bahwa proses pembelajaran biologi masih
berpusat kepada guru (teacher center).
Saat proses KBM berlangsung, penerapan LKPD yang digunakan guru juga hanya
literasi sains pada aspek kogniktif sains berisi rangkuman materi dan soal-soal, hal
ditandai dengan pemberian soal ini tidak sesuai dengan fungsi LKPD
menggunakan C1 (Mengingat), C2 sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan
(Memahami), C3 (Menerapkan). Pada peran pendidik, namun lebih mengaktifkan
aspek pembelajaran sains, belum pernah peserta didik serta mempermudah peserta
diberikan soal menjelaskan fenomena didik untuk memahami materi yang
SYAHRIZAL ilmiah, menganalisis isu ilmiah, menarik diberikan
GINTING, S.Pd kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dan
sikap terhadap sains menunjukkan minat Siswa lebih senang menggunakan
dalam ilmu pengetahuan dan motivasi handphone daripada buku paket.
untuk bertanggung jawab terhadap alam.
LATAR BELAKANG
Oleh karena itu, perlu dikembangkan LKPD yang Pendekatan integratif merupakan pendekatatan yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses
SMA Negeri 1 Kuala dengan suatu pendekatan dalam pembelajaran, salah satunya adalah pendekatan STEM
menumbuhkan keterampilan literasi sains siswa di SMA (Scince, Technology, Engeneering, and Mathematics).
Negeri 1 Kuala. Salah satu pendetakan yang diterapkan
adalah pendekatan integrative.
Pendidik dapat mengembangkan dan merancang Pendekatan STEM adalah pembelajaran yang mengaitkan
LKPD sesuai dengan materi yang hendak empat bidang yaitu sains, teknologi, teknik dan matematika
disampaikan untuk membantu peserta didik secara menjadi satu kesatuan yang efektif dengan tujuan agar peserta
mandiri memahami materi dan sebagai pendukung didik tersebut memiliki keterampilan teknologi dan sains yang
dalam proses KBM. terlihat dari proses bagaimana menulis, membaca, mengamati,
Pengembangan LKPD berbasis STEM untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, dan melakukan
meningkatkan keterampilan literasi sains menjadi keterampilan sains untuk memecahkan masalah yang dihadapi
salah satu alternative media yang tepat pada mata dalam kehidupan sehari-hari.
pelajaran biologi, karena ilmu yang dikembangkan
tidak hanya pengetahuan biologi namun,
pengetahuan lainnya seperti sains, teknologi,
teknik dan matematika.
LATAR BELAKANG
LKPD berbasis STEM untuk meningkatkan keterampilan Materi Sistem eksresi merupakan salah satu materi
literasi sains diatas akan dikembangkan dengan berbantuan pada buku teks Biologi kelas XI yang berhubungan
sofware construct 2. Sofware ini akan fokus membuat bahan langsung dengan kehidupan sehari-hari dalam
ajar yang dilengkapi dengan games edukasi berupa kuis yang mempelajari fenomena yang terjadi dalam tubuh
mendorong peserta didik lebih kreatif dan aktif. Sehingga, mahluk hidup. Maka, materi eksresi seharusnya
nantinya akan dihasilkan LKPD berbasis STEM berbantuan fokus pada tema penyelidikan yang dapat
construct 2 untuk meningkatkan keterampilan literasi sains meningkatkan keterampilan literasi sains.
peserta didik yang menunjang proses KBM. Keterampilan literasi sains perlu dikembangkan
melalui pengalaman langsung sebagai pengalaman
belajar dan dapat direalisasikan saat kegiatan sedang
berlangsung (Ardianto dan Pursitasari, 2017)
Aplikasi construct 2 adalah software pembuat game berbasis HTML 5 yang dikhususkanuntuk
platform 2d yang dikembangkan oleh Scirra. Aplikasi ini membantu pengembangan LKPD yang
03 dilengkapi game edukasi dengan tujuan membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif.
Materi sistem eksresi manusia merupakan salah satu materi yang diajarkan dikelas XII IPA, materi ini
04 meliputi proses eksresi yang terjadi dalam tubuh manusia, organ-organ yang berperan dalam sistem
eksresi manusia, zat-zat dalam metabolism tubuh serta gangguan/penyakit dalam sistem eksresi manusia.
DEFENISI OPRASIONAL
Penelitian pengembangan LKPD berbantuan construct 2 berbasis STEM untuk meningkatkan
keterampilan literasi sains siswa menggunakan metode penelitian dan pengembangan research and
02 development (R & B) dengan mengikuti model pengembangan 4D yang meliputi tahan pendefinisian
(define), tahap perencanaan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran
(disseminate). Penelitian pengembangan ini diharapkan menghasilkan produk yang layak digunakan pada
proses KBM. LKPD pada penelitian ini dikembangkan sampai tahap penyebaran.
Test pada penelitian ini berjumlah 5 butir soal yang berbentuk pilihan essay. Tujuan test untuk mengukur
03 tingkat literasi sains siswa yang dikembangkan dengan bantuan software construct 2 dan berbasis
pendekatan STEM. Terdapat 3 aspek pada test tersebut sebagai berikut :
Waktu penelitian : Penelitian direncanakan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022.
No Kegiatan Penelitian Bulan
7 8 9 10 11 12 1 2 3
1 Persiapan Penelitian
Bimbingan dan penyusunan Proposal Penelitian
Seminar Proposal
2 Pelaksanaan Penelitian
Pengembangan media
Validasi Media
Revisi Media
Uji Coba Media
3 Akhir Pelaksanaan
Pengolahan dan Analisis data
Populasi :
Siswa Kelas XI MIA SMA Negeri 1 KUALA T.A 2021/2022.
1. XI MIA-1 35
2. XI MIA-2 35
3. XI MIA-3 35
4. XI MIA-4 35
Jumlah 140
Sampel :
Tehnik random sampling dengan menetapkan Siswa kelas XI MIA 3 dengan
jumlah 35 orang
SUBJEK DAN OBJEK PENELTIAN
Subjek :
Siswa Kelas XI MIA 3 SMA Negeri 1 KUALA T.A 2021/2022
( Berjumlah 35 Orang).
Satu pendidik bidang biologi SMA Negeri 1 kuala
Satu dosen biologi ahli materi
Satu dosen biologi ahli pembelajaran
Satu dosen biologi ahli desain.
Objek :
Kelayakan LKPD berbantuan construct 2 berbasis STEM yang bertujuan
meningkatkan keterampilan literasi sains peserta didik pada materi sistem
ekres dikelas XI SMA Negeri 1 Kuala T.A 2021/2022
JENIS DAN MODEL PENELITIAN
12
34
5
Analisis tugas (Task analysis) Analisis Konsep (Concept analysis)
12
34 C. Rancangan Awal
C. Pemilihan Format
PROSEDUR PENELITIAN
12
3
Uji Coba Pengembangan
Lembar validitas ahli bahan ajar berupa LKPD untuk mendapatkan data informasi
dari ahli materi, ahli pembelajaran, dan ahli desain.
Contents B
1
Lembar angket penilaian pendidik bidang studi biologi
2
Lembar angket peserta didik
3
INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA
Lembar Penilaian Validasi Ahli Materi
Contents B
1
2
3
Kisi-Kisi Instrumen Validasi Kelayakan LKPD
berbantuan Construct 2 Berbasis STEM oleh Ahli Materi
INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA
Lembar Penilaian Validasi Ahli Pembelajaran
Contents B
1
2
Kisi-Kisi Instrumen Validasi Kelayakan LKPD berbantuan
Construct 2 Berbasis STEM oleh Ahli Pembelajaran 3
INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA
Lembar Penilaian Validasi Ahli Desain
Contents B
1
2
3
Kisi-Kisi Instrumen Validasi Kelayakan LKPD berbantuan
Construct 2 Berbasis STEM oleh Ahli Desain
INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA
Lembar Penilaian Guru Biologi
Contents B
1
2
3
Kisi-Kisi Instrumen Validasi Kelayakan LKPD berbantuan
Construct 2 Berbasis STEM oleh Guru Biologi.
INSTRUMEN PENGUMPULAN
DATA
Lembar Angket Respon Peserta Didik
Contents B
1
2
3
Kisi-Kisi Instrumen Tanggapan Peserta Didik Terhadap
LKPD berbantuan Construct 2 Berbasis STEM
Data yang akan diperoleh dalam penelitian ini
adalah berupa data kuantitatif dan kualitatif. .
Jawaban Skor
1 Sangat Layak 4
2 Layak 3 Menghitung tingkat kevalidan/kelayakan
3 Kurang Layak 2 dengan rumus :
(Sugiyono,2011) Keterangan :
Data yang diperoleh berupa daftar Checklist yang P = Persentase Kategori
dirangkum dalam bentuk skala likert. f = Jumlah Skor Kategori yang dipilih
Penentuan skor item disesuaikan dengan sifat N = Skor ideal
pernyataannya. Jawaban sangat layak harus diberi bobot
paling besar. Sebaliknya jawaban sangat layak untuk
pernyataan negatif harus diberi bobot paling kecil.
Selanjutnya skor yang diperoleh kemudian dikonversikan
menjadi data kualitatif .
KETENTUAN KRITERIA VALIDASI
1 DITENTUKAN DENGAN CARA :
34
c. Ketentuan rentang skor/skala, yaitu :
Rentang skor/skala (RS) =
Simple PowerPoint
Keterangan :
m = Banyaknya Indikator
n = Jumlah alternativ jawaban ( Sugiyono, 2011)
Persentase Kelayakan LKPD oleh Ahli Materi
25≤ X ≥ 35 44,64≤ X ≥ 62,5 Kurang Produk LKPD dapat dilanjutkan dengan (1) Menentukan skor ideal
menambahkan sesuatu yang kurang, melakukan
layak
pertimbangan tertentu, penambahan yang
dilakukan tidak terlalu besar.
(skor maksimum), yaitu :
36≤ X ≥ 46 64,28≤ X Layak Produk LKPD yang dimanfaatkan dilapangan untuk
kegiatan pembelajaran dan melakukan beberapa X 100 % = 100 %
≥ 82,14
revisi.
(2) Menentukan skor ideal
(skor minimum), yaitu :
47≤ X ≥ 56 83,92≤ X ≥ 100 Sangat Produk LKPD siap disebarkan dan di gunakan di
lapangan sebagai sumber belajar, dan tidak
Layak
melakukan revisi. X 100 % = 25 %
Persentase Kelayakan LKPD oleh Ahli Pembelajaran
Konversi Data Kuantitatif
29≤ X ≥ 37,5 65,9≤ X ≥ 85,2 Layak Produk LKPD yang dimanfaatkan X 100 % = 100 %
dilapangan untuk kegiatan pembelajaran
dan melakukan beberapa revisi. (2) Menentukan skor ideal
(skor minimum), yaitu :
38≤ X ≥ 44 86,3≤ X ≥ 100 Sangat Produk LKPD siap disebarkan dan di
gunakan di lapangan sebagai sumber X 100 % = 25 %
Layak
belajar, dan tidak melakukan revisi.
Persentase Kelayakan LKPD oleh Ahli Desain
Konversi Data Kuantitatif
25 ≤ X ≥ 35 43,75≤ X ≥ 62,5 Kurang Produk LKPD dapat dilanjutkan dengan (1) Menentukan skor ideal
layak menambahkan sesuatu yang kurang,
melakukan pertimbangan tertentu,
penambahan yang dilakukan tidak terlalu
besar.
(skor maksimum), yaitu :
36≤ X ≥ 46 64,2≤ X ≥ 85,2 Layak Produk LKPD yang dimanfaatkan X 100 % = 100 %
dilapangan untuk kegiatan pembelajaran
dan melakukan beberapa revisi. (2) Menentukan skor ideal
47≤ X ≥ 56 83,9≤ X ≥ 100 Sangat Produk LKPD siap disebarkan dan di (skor minimum), yaitu :
Layak gunakan di lapangan sebagai sumber
belajar, dan tidak melakukan revisi. X 100 % = 25 %
Persentase Kelayakan LKPD oleh Guru Biologi
Konversi Data Kuantitatif
4 3 berhasil Apabila
mencapai 85 %.
peserta didik
KB =
Simple PowerPoint
Keterangan
KB = Ketuntasan Belajar
siswa
4 3 T = Jumlah skor yang diperoleh
Simple PowerPoint
T1 = Jumlah skor total
( Trianto,2017)
THANK YOU