Kebijakan Manajemen Puskesmas Dan PIS-PK Untuk Adinkes September 2022
Kebijakan Manajemen Puskesmas Dan PIS-PK Untuk Adinkes September 2022
disampaikan pada:
Workshop Manajemen Puskesmas
diselenggarakan oleh ADINKES dan KAKP
Jakarta, 30 September 2022
Outline
1. Pendahuluan
4. Penutup
Sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan kasus yang
dapat dicegah ataupun dicegah sebagian
Penyebab kematian utama per kelompok usia Dapat dicegah Sebagian dapat dicegah Kecelakaan dan lainnya
2 Congenital birth defects Congenital birth defects Kanker Penyakit jantung Penyakit jantung
Sexually transmitted
3 infections exc. HIV
Diarrheal Tuberkulosis Stroke Kanker
Cedera yang tidak Sirosis dan penyakit hati kronis Sirosis dan penyakit hati kronis
6 disengaja
Demam berdarah
lainnya
Tuberkulosis
lainnya
% dari total
96,8% 76,4% 63,9% 72,6% 73,5%
kematian
Jumlah kasus TBC sebanyak 824.000 Persentase Orang Terduga Tuberkulosis 24.4
Kasus HIV 2019 (50.282 kasus) Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi Virus
yang Melemahkan Daya Tahan Tubuh Manusia (HIV) 41.1
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
Outcome Memperkuat sistem
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki pengendalian Gerakan Masyarakat Hidup
RPJMN kesehatan & pengendalian
berencana dan kesehatan masyarakat penyakit Sehat (GERMAS)
bidang obat dan makanan
reproduksi
kesehatan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
6 kategori utama penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit kapabilitas layanan sekunder farmasi & alat tanggap darurat
imunisasi, gizi seimbang, imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer & tersier kesehatan Jejaring nasional
olah raga, anti rokok, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap sasaran Pembangunan Pembangunan RS di Produksi dalam negeri surveilans berbasis
sanitasi & kebersihan dan perluasan usia, skrining stunting, Puskesmas di 171 Kawasan Timur, 14 vaksin rutin, top 10 lab, tenaga cadangan
lingkungan, skrining cakupan di seluruh & peningkatan ANC kec., penyediaan 40 jejaring pengampuan 6 obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
penyakit, kepatuhan Indonesia. untuk kesehatan ibu & obat esensial, layanan unggulan, volume & by value. top exercise
pengobatan bayi. pemenuhan SDM kemitraan dengan kesiapsiagaan krisis.
kesehatan primer world’s top healthcare
centers.
Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahanSLIDE
penyetaraan kesehatan.
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
6 nakes
lulusan luar negeri.
Fokus Transformasi +270 juta penduduk Indonesia
Pelayanan Kesehatan Primer mendapatkan Pelayanan Kesehatan
Primer berkualitas
iklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan
S
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan
promosi dan pencegahan
+300 ribu unit penyedia
Mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring pelayanan Kesehatan Primer
hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk dengan fasilitas dan SDM
terstandardisasi
memperkuat promosi dan pencegahan serta
resiliensi terhadap pandemi
7
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Layanan Kesehatan Primer
Terintegrasi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja
Puskesmas
(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga tingkat
desa
Klaster Ibu- Anak- Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Remaja Produktif-Lansia Penularan Penyakit
Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
1 Cakupan imunisasi rendah Tindak
Puskesmas melakukan evaluasi lanjut Unit di Desa dan Dusun melakukan Kunjungan terjadwal untuk kader
cakupan berdasar wilayah 6 evaluasi mingguan 5 melakukan pengecekan catatan home
based record (buku KIA) saat kunjungan
Posyandu Prima Tindak lanjut rumah dan mengidentifikasi missing
services
8
Penambahan Jumlah Infrastruktur Kesehatan di
Desa/Kelurahan untuk Memperluas Jangkauan
DINKES
DINKES
1 Posyandu Prima (Lembaga
Kab/ Kota (514) Kemasyarakat Desa) di tiap
RSUD KAB
RSUD KAB desa/kelurahan, diintegrasi
RS SWASTA
dari Pustu dan Poskesdes:
KLINIK
SWASTA
Kecamatan (7.230) •Minimal 2 tenaga kesehatan: 1
10.292 Puskesmas bidan dan 1 perawat
PUSKESMAS 191 Kecamatan tanpa
PRAKTIK
Puskesmas
•Memiliki sarpras standar untuk
MANDIRI
menyediakan layanan dan peran
UKS
UKS sebagai LKD kesehatan
POSYANDU
POSYANDU Desa/Kel (~`85000)
PRIMA (~17.000 belum memiliki
PRIMA Pustu/Poskesdes)
1 bidan 1 perawat
9
POSYANDU PRIMA
Untuk memenuhi
kebutuhan layanan
kesehatan di masyarakat,
dilakukan integrasi satu
LKD yang mempunyai fungsi
layanan kesehatan terpadu membantu peningkatan Pustu, Poskesdes, Polindes
dengan mendayagunakan layanan kesehatan dan
layanan lainnya sesuai
potensi Posyandu sebagai kebutuhan masyarakat POSYANDU
Lembaga Kemasyarakatan PRIMA
Desa/Kelurahan Posyandu Prima adalah Posyandu sebagai wadah pemberdayaan
masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan lainnya sesuai dengan kebutuhan secara terintegrasi di
Desa dan Kelurahan
Posyandu Prima berasal dari:
•Puskesmas Pembantu yang sudah ada menjadi Posyandu Prima
•Pos Kesehatan Desa yang sudah ada menjadi Posyandu Prima
•Pengintegrasian Puskesmas Pembantu dan Poskesdes yang sudah ada menjadi Posyandu Prima; atau
•Bagi Desa/ Kelurahan yang tidak memiliki pustu atau poskesdes membentuk Posyandu Prima sesuai
dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
MEKANISME HUBUNGAN KERJA a. Mekanisme Hubungan Kerja dengan Posyandu RT/RW/Dusun
Posyandu Prima merupakan Koordinator Posyandu yang ada di Dusun/RT/RW
POSYANDU PRIMA dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan memberikan ruang konsultasi untuk
Posyandu diwilayahnya
b. Mekanisme Hubungan Kerja dengan Pemerintah
Desa/Kelurahan
Posyandu Prima sebagai mitra pemerintah Desa berkoordinasi dan
POKJANAL
berkonsultasi kepada Kepala Desa dalam melaksanakan program dan kegiatannya
PUSKESMAS KECAMATAN
KECAMATAN c. Mekanisme Hubungan Kerja dengan Pokjanal Kecamatan dan
Pokja Posyandu Desa/Kelurahan
POKJA PEMERINTAH
DESA/KEL
Posyandu Prima mendapat pembinaan teknis dan kelembagaan dari Pokjanal
DESA/KEL
tingkat Kecamatan dan Pokja Posyandu Desa/Kelurahan dalam pelaksanaan
kegiatan dan pengelolaan
d. Mekanisme Hubungan Kerja dengan Puskesmas
Posyandu Lembaga sejenis
Lembaga sejenis Posyandu Prima merupakan jejaring Puskesmas namun upaya kesehatan yang
POSYANDU PRIMA Lembaga sejenis
Prima lainnya L em ba dilakukan sub bidang pelayanan kesehatan merupakan jaringan (bagian)
L e mga
sejenis Puskesmas, sehingga dalam pelaksanaan kegiatannya mendapatkan sumberdaya
bseajengisa
serta pembinaan teknis dari Puskesmas
Posyandu
e. Mekanisme Hubungan Kerja sesama Posyandu Prima
Posyandu
Posyandu
Posyandu
Posyandu
Mekanisme hubungan kerja antar atau sesama Posyandu Prima bersifat
Dusun/RT/RW koordinasi dan kemitraan yang didasarkan pada kepentingan dalam dan luar
wilayah kerja untuk penanganan maupun kelangsungan pembinaan program
f. Mekanisme Hubungan Kerja dengan Organisasi/Kelembagaan
Lain Sejenis
Posyandu Prima mempunyai hubungan koordinasi dan mitra dengan LKD
lainnya seperti RT, RW, PKK, Karang Taruna dan Lembaga Kemasyarakatan
lainnya di tingkat desa
Daftar layanan di Puskemas, Posyandu Prima dan Posyandu
Delivery Unit
Sasaran
Masalah Puskesmas Posyandu Prima Kegiatan Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
Ibu hamil, 1. ANC (6x + USG oleh dokter) 1. ANC (K2,K3, K4, K6) 1. Kelas ibu hamil, edukasi, senam, sharing session dan
bersalin, 2. Kelas ibu hamil 2. Kelas ibu hamil TTD
nifas 3. Pemantauan gizi, asupan,edukasi, PMT 3. Edukasi dan PMT 2. Edukasi gizi seimbang dan PMT pemulihan
4. Persalinan normal dan rujukan 4. Pelayanan nifas
5. Pelayanan nifas
Bayi dan 6. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 5. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 3. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling
anak pra- 7. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 6. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 4. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR)
sekolah 8. Imunisasi 7. Pemantauan gizi buruk 5. Imunisasi
9. Penanganan balita dengan masalah gizi 8. Imunisasi 6. Pemberian vit A & obat cacing
10. Pembangilan dan pengiriman sampel SHK 9. MTBS 7. Edukasi pemberian MT
11. MTBS
Usia sekolah 12. Fasilitasi kegiatan UKS 10. Fasilitasi kegiatan UKS dan posyandu remaja 8. Edukasi
dan remaja 13. Penjaringan (termasuk imunisasi rutin lanjutan( 9. Penjaringan usia sekolah non formal (termasuk
14. PKPR imunisasi rutin lanjutan)
Usia produktif 15. Skrining PTM (hipertensi, DM) 11. Skrining PTM (hipertensi, DM) 10. Skrining PTM (hipertensi, DM)
dan lansia 16. Skrining jantung dan stroke 12. Skrining kanker: Sadanis 11. Skrining PPOK
17. Skrining kanker 13. Skrining PPOK 12. Skrining obesitas
18. Skrining PPOK 14. Skrining obesitas 13. Skrining TBC
19. Skrining obesitas 15. Skrining TBC 14. Skrining masalah jiwa
20. Skrining TBC 16. Skrining masalah jiwa 15. Skrining layak hamil
21. Skrining masalah jiwa 17. Skrining layak hamil 16. Pelayanan KB
22. Skrining kebugaran 18. Pelayanan KB
23. Skrining layak hamil
24. Pelayanan KB
25. Pemeriksaan geriartti
Layanan lain 26. Pengobatan umum 19. Pengobatan umum
27. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut 20. Farmasi
28. Laboratorium
29. Farmasi
30. Gawat darurat
31. Rawat inap 12
Visi Transformasi Kesehatan Layanan Primer
(Dukungan Sarpras, Obat, Alkes, dan Tata Kelola Manajemen)
Penguatan dan 100% pimpinan Puskesmas telah
1 Pengembangan
Kompetensi Pimpinan
ditingkatkan kompetensinya melalui
pelatihan Manajemen Puskesmas dan
melaporkan kegiatan manajemen
Puskesmas
Transformasi Pemenuhan Sarana, 100% Puskesmas memiliki SPA sesuai
2
Pareto
diharapkan dapat Prasarana, Alat standar dan 100% Puskesmas tersedia
40 item obat esensial
menjawab Kesehatan
4
Kegiatan dengan
mengakses daya ungkit Puskesmas target program di Puskesmas dengan
dukungan jejaring di semua Puskesmas
layanan primer tinggi
Intervensi Promotif- Minimal 80% keluarga di Indonesia adalah
5 Preventif Berkelanjutan
Berbasis Keluarga
keluarga sehat di setiap provinsi
1 Pengembangan
Kompetensi
telah ditingkatkan
kompetensinya melalui
pelatihan Manajemen
Manajemen
SDM
Pimpinan Puskesmas dan melaporkan
Puskesmas kegiatan manajemen
Pemenuhan 100% Puskesmas memiliki SPA Manajemen
2 Sarana,
Prasarana, Alat
sesuai standar dan 100%
Puskesmas tersedia 40 item
obat esensial
SPA
Kesehatan
Penguatan 8. 000 Puskesmas menjadi MANAJEMEN
Manajemen
3 Manajemen & Tata
Kelola Puskesmas
BLUD sehingga memiliki
fleksibilitas mengelola
keuangan
Keuangan
PUSKESMAS
N: 9831 Puskesmas
15
Outline
1. Pendahuluan
4. Penutup
Regulasi terkait Manajemen Puskesmas
17
Serangkaian proses yang
terdiri dari perencanaan, Manajemen Puskesmas
pengorganisasian,
pelaksanaan dan kontrol
untuk mencapai tujuan
secara efektif & efisien
Sistem
Informasi Pemberdayaan
Puskesmas
Masy.
Terintegrasi Peningkatan
melalui pelaksanaan
Sumber
MANAJEMEN
UpayaPUSKESMAS Mutu
Daya pelayanan
Didukung Oleh
Pola Kepemimpinan & Komunikasi
Efektif Seorang Kepala Puskesmas
Menjamin kelangsungan kegiatan pelayanan kesehatan pada setiap tahun dalam satu periode, walaupun terjadi
pergantian pengelola dan pelaksana
Rencana 5 tahunan dapat ditelaah kembali jika ada perubahan kebijakan mendasar atau kondisi yang memaksa perubahan
alokasi anggaran. Perubahan dapat dilakukan melalui Mid Term Evaluation berdasarkan kebijakan kepala daerah
3. Perumusan 4. Penyusunan
1. Persiapan 2. Analisis Situasi
Masalah Perencanaan
22
1. PERENCANAAN 2.PENGGERAKAN PELAKSANAAN 3.PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA
Penggerakan Pelaksanaan (P2)
01
Rapat Dinas
02
Pengarahan
03
Pelaksanaan Kegiatan
04
Forum Khusus (Lokmin)
Apel Pegawai Sesuai Jadwal
Pengawasan
Pengendalian
Internal Penilaian kinerja Puskesmas
Dilakukan Puskesmas Menjamin kesesuaian
sendiri, baik oleh Kepala pelaksanaan kegiatan dengan Dilaksanakan oleh Puskesmas.
Puskesmas, tim audit
internal maupun setiap rencana yang telah ditetapkan Hasil penilaian diverifikasi oleh
penanggungjawab dan dan dilakukan secara terus dinas kesehatan
pengelola/pelaksana menerus. Jika terdapat kabupaten/kota.
program
ketidaksesuaian dilakukan
upaya perbaikan.
Eksternal
Dilakukan oleh instansi
dari luar Puskesmas Pencapaian Pelaksanaan
Cakupan Manajemen
Pelayanan Puskesmas
Lokakarya Kesehatan
Mini
Supervisi terjadwal
atau sewaktu-waktu
25
1. PERENCANAAN 2.PENGGERAKAN PELAKSANAAN 3.PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA
A. Pelayanan Kesehatan
RUANG LINGKUP
PKP:
A.Pelayanan
Kesehatan
B.Manajemen
Puskesmas
26
Pengawasan,
PENILAIANPengendalian Dan Penilaian Kinerja
KINERJA PUSKESMAS
(P3)
B. Manajemen Puskesmas
RUANG LINGKUP
PKP:
A.Pelayanan
Kesehatan
B.Manajemen
Puskesmas
28
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Penilaian Kinerja Puskesmas
Dinkes memberikan
rekomendasi untuk
peningkatan kinerja
Puskesmas tahun
berikutnya.
31
Outline
1. Pendahuluan
4. Penutup
Arah Kebijakan dan Strategi Bidang Kesehatan
Pendekatan Keluarga dalam RPJMN 2020 – 2024
bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan cakupan semesta
mewujudkan terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health
Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan
Deklarasi ASTANA preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi
optimalisasi penguatan
Penguatan
pelayanan kesehatan dasar
yankes dasar dan
rujukan melalui pendekatan keluarga
DESA SEHAT
KELUARGA SEHAT
12 INDIKATOR PIS-PK
ASPEK PROMOTIF
KIE pada kunjungan
keluarga (intervensi awal)
dan bentuk intervensi
lanjut
Gizi &
Kesehatan ibu & Advokasi pada lintas
anak
sektor terkait untuk
pemecahan masalah
Pengendalian kesehatan
penyakit menular &
penyakit tidak
menular ASPEK PREVENTIF
•Skrining awal penyakit
dan perilaku berisiko
Perilaku •Pencegahan stunting
& kesehatan
lingkungan
•Penurunan risiko
kematian ibu dan bayi
35
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dilaksanakan untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan serta
mendampingi keluarga dalam melakukan perubahan status kesehatan menjadi sehat
Alur kunjungan hingga intervensi kesehatan masyarakat melalui
Pendekatan Keluarga
INPUT
P
Persiapan Kunjungan awal Input data hasil Analisa untuk
R (koordinasi, kepada keluarga kunjungan ke dalam penentuan masalah
O pengorganisasian, aplikasi Keluarga Sehat kesehatan
logistic)
S
E
Intervensi secara
S berkelanjutan dengan
perkembangan capaian
Penentuan Menjadi sasaran yang terpantau dalam PIS –
Intervensi PK.
program
P1 P2 P3
IMPLEMENTASI PENGAWASAN,
INPUT DATA PENYUSUNAN
KUNJUNGAN RUK SECARA INTERVENSI PENGENDALIAN &
PADA FORM
PERSIAPAN KELUARGA EVIDANCE BASED PERMASALAHAN PENILAIAN KINERJA
TERCETAK ATAU
PENDEKATAN YANG SUDAH PUSKESMAS,
ELEKTRONIK
KELUARGA DISEPAKATI SEBAGAI PERUBAHAN IKS PADA
(APLIKASI)
DENGAN TETAP PRIORITAS MASALAH LEVEL KELUARGA
MELIHAT DATA- SAMPAI LEVEL
DATA PROGRAM PUSKESMAS
Sosialisasi, Kunjungan Rumah Tabulasi & analisis Triangulasi & Analisis Lokmin bulanan dan atau37
pengorganisasian Promkes tribulanan
dan integrasi Intervensi Awal
program
P1 : Perencanaan P2: Pengerakan Pelaksanaan P3: Pengawasan Pengendalian dan Penilaian
Tahapan Perencanaan Puskesmas (P1) Dalam Manajemen
Mapping kondisi keluarga akan lebih akurat jika Puskesmas memiliki dan menggunakan data riil setiap
Puskesmas
anggota keluarga yang ditemukan di lapangan secara total coverage. PIS-PK memberikan kesempatan bagai
Puskesmas dalam mengetahui kondisi riil kesehatan masyarakat di wilayah kerja yang menjadi tanggung
jawabnya. Data PIS-PK melengkapi data lain dalam proses analisis perencanaan berbasis bukti
Perencanaan ANALISIS
(P1) PERSIAPAN SITUASI
PERUMUSAN MASALAH
Perencan
aan (P1)
INARATA dapat
difilter untuk
menunjukkan
individu yang
bermasalah by
name by adress
Perencan
aan (P1)
HASIL KUNJUNGAN KELUARGA DATA KOHORT IBU
Data Kunjungan
Tim Pembina Keluarga Koordinator KIA Data UKBM aktif?
Pengobatan?
JUMLAH IBU JUMLAH IBU
KELURAHAN KELURAHAN Data Pendiidkan?
HAMIL HAMIL Data Lintas Program
MAWAR 1 MAWAR 1 dengan sasaran Ibu
MELATI 3 MELATI 3 Data Kepesertaan Hamil ? Gizi?
KENANGA 5 KENANGA 2 JKN?
KAMBOJA 0 KAMBOJA 0
ANGGREK 2 ANGGREK 2
FLAMBOYAN 4 FLAMBOYAN 1
Teridentifikasi
BOUGENVILE 3 BOUGENVILE 1 10 orang ibu hamil di
ASOKA 0 ASOKA 0 desa Kenangan,
MATAHARI 3 MATAHARI 3
DAHLIA 4 DAHLIA 2
Flamboyan, Bougenvile,
dan Dahlia belum
Grand Total 25 Grand Total 15
dilakukan ANC
Perencan
aan (P1)
Dari 1583 data kelompok umur diperoleh hasil bahwa
perilaku merokok terbanyak berada di kategori
Hasil Crosstab Data Kelompok Umur (Tahun) dan Merokok umur 25-34 tahun (27.1%) dan terendah pada
kategori umur 05-09 tahun (0.1%)
Termasuk intervensi
yang akan dilakukan
dengan pemanfaatan
data PISPK
Setelah rencana usulan kegiatan disetujui..
erakka
Pengg
n& Puskesmas melakukan perencanaan pelaksanaan kegiatan dalam setahun berdasarkan
anaan
Pelaks )
(P2 RUK yang sudah disepakati.
Lokmin Bulanan/ Internal
Rencana Pelaksanaan Kegaitan (RPK)
1. Menyusun kegiatan untuk bulan berjalan
secara lebih terinci
2. Menggalang kerjasama & koordinasi antar
petugas Puskesmas(LP), termasuk yang di
Pustu, desa/kelurahan, UKBM
3. Meningkatkan motivasi petugas Puskesmas
Format (Kesepakatan reward & Punishment)
Rencana
Usulan
Kegaitan Lokmin Tri Bulanan/ Linsek
(RUK)
1. Mentetapkan secara konkrit dukungan LS
untuk bulan berjalan
2. Menggalang kerjasama, komitmen dan
koordinasi LS dalam pelaksanaan
pembangunan di Kecamatan
3. Meningkatkan motivasi & rasa kebersamaan
Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja Puskesmas (P3)
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala sesuai tugas dan fungsi masing
masing level penanggung jawab termasuk dalam pendekatan keluarga
Pengawasan
,
Pengendalia
n & Penilaian
(P3)
SLIDE 47
Outline
1. Pendahuluan
4. Penutup
Kesimpulan dan Harapan
1. Pendekatan keluarga sebuah cara yang efektif untuk meningkatkan akses pelayanan
kesehatan dan integrasi program untuk mewujudkan keluarga sehat.
2. Data hasil kunjungan keluarga dimanfaatkan secara optimal untuk melakukan pemetaan
faktor risiko dan melakukan intervensi yang tepat secara terintegrasi melalui manajemen
Puskesmas.
3. Puskesmas mengintegrasikan kegiatan pendekatan keluarga ke dalam manajemen
Puskesmas melalui pemanfaatan data hasil pendekatan keluarga untuk perencanaan,
pengawalan intervensi yang terintegrasi dengan kegiatan program melalui lokakarya
mini, serta penilaian dan monitoring capaian IKS melalui penilaian kinerja Puskesmas.
4. Implementasi Manajemen Puskesmas yang optimal dalam rangka pencapaian target
kinerja Puskesmas termasuk pemenuhan standar pelayanan minimal bidang kesehatan
kabupaten/kota, dan mendukung pencapaian target kinerja daerah dan target-target
prioritas Nasional.
5. Dinas Kesehatan memberikan pembinaan teknis penguatan manajemen Puskesmas
termasuk integrasi Pendekatan Keluarga ke dalam manajemen Puskesmas. 49
ISU KE DEPAN
50
• timrutin1.talakesmas@gmail.com
dittatakelolakesmas@gmail.com
• @tatakelolakesmas
• @tatakelolakesmas
• Direktorat Tata Kelola Kesmas
• Direktorat Tata Kelola Kesmas
• @talakesmas