PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR 1
ARSITEKTUR B
ARSITEKTUR
MODERN (1900-KINI)
A N G G O TA
KELOMPO
K
1. A N G G I T A W . S -NIM
2. C R I S T I N E -NIM
3. M U T I A R A S . P -NIM
4. R U F A ’ I D A H -NIM
5. S U S M I T A E . M -2110 0 32 3 20 1 05 1 0
6. W A S K I T O -NIM
Daftar
Isi 2 . Farnsworth House (Illinois U.S.A)
- Ludwig Mies Van Der Rohe
4 . BIMA MICROLIBRARY
(Bandung)
-SHAU Indonesia
1. V i l l a S a v o y e (Poisy, French )
-Le Corbusier
5 . DipoMuria
(Semarang)
-SHAU Indonesia
3 . F a l l i n g W a t e r (Amerika
Serikat)
-Frank Lloyd Wright
SEJARAH
ARSITEKTUR MODERN CIRI-CIRI BANGUNAN
ARSITEKTUR MODERN
Arsitektur modern adalah suatu istilah yang diberikan
kepada sejumlah bangunan dengan gaya karakteristik 1. Menolak ornamen
serupa, yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan 2. Bentuknya sederhana
menghapus segala macam ornamen. Pertama muncul 3. Bentuknya mengikuti fungsi (form function)
pada sekitar tahun 1900. Pada tahun 1940 gaya ini telah 4. Menggunakan bahan material besi, kaca, dan beton 5.
diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional dan Dikendalikan oleh teknologi
menjadi bangunan yang dominan untuk beberapa dekade
dalam abad ke 20 ini.
1 . Vi l l a S a v o y e
Villa ini merupakan karya dari salah satu arsitek legendaris
dunia yaitu Charles-Édouard Jeanerette atau yang dikenal
dengan nama panggung Le Corbusier merupakan arsitek
kelahiran 6 Oktober 1887.
LE CORBUSIER
Ciri Khusus /
Karakter Karya
Penggunaan kolom tipis (pilotis) untuk mengangkat
bangunan dari permukaan tanah dan menciptakan kontinuitas
lanskap di permukaan tanah.
SHAU Indonesia
Ciri Khusus /
Karakter Karya
Bangunan melalui struktur baja sederhana yang terbuat dari balok-
I dan pelat beton untuk lantai dan atap. Panggung itu dikerjakan
ulang dengan beton dan tangga lebar yang sebelumnya hilang
telah ditambahkan. Karena bangunan ini terletak di iklim tropis,
tujuan untuk menciptakan iklim dalam ruangan yang
menyenangkan tanpa menggunakan AC. Dengan mencari bahan
fasad yang tersedia di lingkungan sekitar yang hemat biaya, dapat
menaungi interior, membiarkan cahaya matahari lewat dan
memungkinkan ventilasi silang yang cukup.
Konsep Karya
Didesain sebagai perpustakaan yang ramahlingkungan.
2000 ember plastik es krimdu gunakan untuk
membangun fasad bangunan, berfungsi sebagai
pencaayaan dan sebagai ventilasi alami. Ember plastik
tersebut disusun menjadikode biner berdasarkan
permukaan ember yang berbeda yang diterjemahkan
menjadi "buku adalah jendela dunia
5. DipoMuria
SHAU awalnya didirikan di Rotterdam dan Munich pada 2009
oleh Florian Heinzelmann, Tobias Hofmann, dan Daliana
Suryawinata. Selanjutnya pada 2015, kantor utamanya dipusatkan
di Bandung dengan Daliana dan Florian sebagai representasi.
SHAU telah mengerjakan banyak proyek lokal dan internasional
multiskala dengan jenis proyek yang beragam.
SHAU Indonesia
Ciri Khusus /
Karakter Karya
Sebagian besar bukaan fasad kaca yang lebih besar
menghadap ke arah Utara-Selatan dan dinaungi oleh
overhang sedangkan fasad Timur-Barat lebih tertutup,
dan bukaan terletak di belakang fasad polikarbonat.
Rasio jendela ke dinding juga dijaga seminimal mungkin
untuk mengurangi perolehan panas yang tidak perlu.
Area luar ruangan menyediakan area tempat duduk yang
cukup luas.
Konsep Karya
Pusat komersial DipoMuria di Semarang , Jawa
Tengah, Indonesia, memiliki studio foto, restoran, kafe,
dan toko ritel dan dimodelkan dengan tipologi
kelurahan. Di satu sisi, ini membuat desain lebih cocok
dengan lingkungan perumahan skala kecil dan
bertingkat rendah dan di sisi lain, juga memberikan
kemungkinan untuk bermain dengan volume dan
memberikan urutan ruang di antara ruang yang lebih
berpengalaman untuk dijelajahi dan hang out.
Te r i m a k a s i h