Anda di halaman 1dari 25

Bahasa Indonesia

Kalimat Efektif
Sifa Nurrohmah

Ninda Canidia Yuli Verawati

Taskinih Rahmi Rizkia

Rizka N Zakiah

Universitas Islam Negeri


Sunan Gunung Djati Bandung
Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat
Efektif Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Penyebab Ketidakefektifan
Kalimat
Apa itu
kalimat efektif ?
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan
informasi dari pembicara atau penulis kepada lawan bicara atau pembaca secara
tepat. Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu
adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan
yang disampaikan. Lawan bicara atau pembaca tidak akan bisa menjawab,
melaksanakan, atau menghayati setiap kalimat atau tuturan itu sebelum mereka
dapat memahami benar isi kalimat atau tuturan tersebut.

Pengertian Kalimat Efektif


Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan,
gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si
pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi
syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan
katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun
harus benar.
Ciri-Ciri Kalimat
Efektif

Kesatuan Gagasan Penekanan

Kehematan

Kesepadanan Kepaduan

Kecermatan

Keparalelan Kelogisan

Kesejajaran
Kesatuan Gagasan
Artinya, setiap kalimat harus mengandung satu ide
pokok. Untuk keefektifan, tidak benar
menggabungkan dua gagasan yang tidak memiliki
hubungan dalam satu kalimat.
Kesatuan gagasan dinyatakan dengan keutuhan stuktur
kalimat dan kesatuan logika. Oleh karena itu, struktur
kalimatnya harus benar, demikian pula logikanya.
Sebuah kesatuan gagasan dapat
pula dihasilkan dengan kerapihan
struktur kalimat.
Contoh :
Kalimat yang jelas kesatuan gagasannya.
1. Kita bisa merasakan dalam kehidupan sehari-hari, betapa emosi itu
seringkali merupakan tenaga pendorong yang sangat kuat dalam
tindak kehidupan kita. (kesatuan tunggal)
2. Pada saat seorang sarjana harus merumuskan konsep-konsep menjadi
istilah, kadang-kadang terasa ada kesuliatn. (kesatuan tunggal)
Kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya.
3. Di dalam pendidikan memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi
antara pendidik dan peserta didik.
4. Dengan adanya kenakalan anak-anak yang kadang-kadang sudah
merupakan perbuatan kriminal memerlukan perhatian yang cukup
serius.
Kesepadanan
Keseimbangan antara pikiran dan
struktur bahasa yang digunakan.

Memiliki subjek predikat yang jelas


Contoh : Nino sedang membuat kue

Tidak terdapat subjek ganda


Contoh : Orang itu gerak-geriknya mencurigakan

Kata penghubung intrakalimat tidak digunakan


dalam kalimat tunggal
Contoh : Saya datang agak terlambat, sehingga
tidak dapat mengikuti acara pertama
Keparalelan
Kesamaan/kesejajaran
bentuk kata/frasa yang
digunakan dalam sebuah
kalimat.
Contoh : Semakin
bertambah umur
seharusnya manusia
semakin baik, bijaksana,
dan tanggung jawab.
Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang
berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud
kalimat. Penghematan dalam penggunaan kata/frasa/bentuk lain yang tidak
diperlukan sejauh tidak menyalahi kaidah dan tidak mengubah makna.
Contoh : Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu.
Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga. Beberapa hal yang perlu
dihindari :
Hindari pengulangan subjek
Contoh : Saya datang agak terlambat sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama.
Hindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Contoh : Ayah saya dilahirkan pada Jumat 17 Agustus 1965.
Hindari kesinoniman yang tidak diperlukan dalam satu kalimat.
Contoh : Sejak dari tadi dia hanya bermenung saja.
Hindari penjamakan yang tidak diperlukan pada kata yang sudah bermakna jamak.
Contoh : Banyak gedung-gedung pencakar langit di Jakarta.
Kecermatan
Cermat dalam pemilihan
dan penggunaan kata-kata.
Contoh : Ayah sedang
memandang keindahan alam
pegunungan.
Tidak menimbulkan
penafsiran ganda
Contoh : Dia adalah istri Pak
Lurah yang baru
Kesejajaran
Memiliki kesamaan
bentukan/imbuhan. Jika bagian
kalimat itu menggunakan kata
kerja berimbuhan di-, bagian
kalimat yang lainnya pun harus
menggunakan di- pula.
Contoh : Kakak menolong anak
itu dengan memapahnya ke
pinggir jalan
Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan. Beberapa
metoda penekanan antara lain :
Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan
bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh : Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat
membicarakan lagi soal ini.
Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat
menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh : Kami pun turut dalam kegiatan itu.
Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang
dianggap penting.
Contoh : Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru
dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan
rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami
antara satu dan lainnya.
Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang
bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat
yang ingin ditegaskan.
Contoh : Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
Kepaduan atau Koherensi
Kepaduan atau koherensi adalah hubungan timbal balik
yang baik dan jelas di antara unsur-unsur yang membentuk
sebuah kalimat.unsur-unsur tersebut adalah hubungan
makna antara jabatan-jabatan kalimat yaitu:hubungan
subjek,predikat,objek,pelengkap,dan keterangan.hubungan
yang tepat dan jelas antara unsur-unsur tersebut
menghasilkan kalimat yang memiliki kepaduan yang baik
dan kompak.
1. Kepaduan sebuah kalimat akan rusak karena salah
menggunakan kata depan atau kata hubung.
2. Kepaduan yang rusak akibat kesalahan merangkai dua
kata yang maknanya sama.
3. Kepadun kalimat yamg rusak karena salah
menempatkan keterangan (sudah,telah,akan,atau
belum).
Kelogisan
Logika atau jalan pikiran merupakan suatu proses
berfikir yang berusaha menghubung-hubungkan unsur-
unsur dalam kalimat sehingga membentuk kesatuan
pikiran yang masuk akal.jalan pikiran seseorang
menentukan baik tidaknya kalimat yang ditulis.artinya
penalaran yang baik akan menghasilkan kalimat yang
baik dan kalimat yang baik (logis) akan memeberikan
kesan baik pada pembaca.
Perhatikan kalimat berikut:
Waktu dan tempat kami persilahakan!
Bandingkan dengan kalimat berikut!
Bapak Menteri Agama RI kami
persilahakan!

Ketidaklogisannya terlihat pada hubungan S dan P.


Siapa yang dipersilahakan pewara? Jawabnya: Bapak
Menteri Agama RI, bukan waktu dan tempat.
Penyebab Ketidakefektifan Kalimat

Baha sa
Tata Ketidakhematan Kata
han
Kesala

l im at
Ketidaklo
gi san Kalim jara n Ka
at e ja
eti daks
K

Kerancuan Kali
m at
Ketaksaan Kalimat

Pengaruh Bahasa Asing dan Daerah


Kesalahan Tata Bahasa
Penggunaan tata bahasa yang benar sangat
menentukan keefektifan sebuah kalimat. Ciri
gramatikal tersebut telah banyak diuraikan di
bagian awal.
Contoh:
Dia tidak ngambil buku itu.
Buku itu telah dikebapakkan kemarin!
kalimat tersebut tidak baku,
seharusnya:
Dia tidak mengambil buku itu.
Buku itu telah diserahkan kepada bapak kemarin!
Ketidaklogisan
Kalimat

Penguasaan kaidah
bahasa belum
menentukan keefektifan
sebuah kalimat.
Keefektifan kalimat
didukung pula oleh jalan
pikiran yang logis.
Ketaksaan Kalimat
Kalimat efektif yang memiliki daya informasi yang tepat dan cepat harus terhindar
dari ketaksaan, artinya, kalimat tersebut tidak memiliki makna ganda.
Contoh:
Pelantikan Rektor UIN yang baru dilaksanakan di Istana Negara.
Kalimat tersebut bisa bermakna “rektor yang baru” dan “UIN yang baru”. Jika
yang dimaksud rektor, keterangan
yang baru harus didekatkan pada induknya, yaitu kata yang diterangkan. Di
samping dengan
mendekatkan keterangan pada induknya, dapat juga
menggunakan tanda hubung (-). Dengan demikian
kalimat di atas dapat diubah menjadi:
Pelantikan Rektor baru UIN dilaksanakan di Istana
Negara.
Atau:
Pelantikan Rektor-UIN yang baru dilaksanakan di
Istana Negara.
Ketidakhematan Kata
Dalam kalimat efektif tersirat pula koefisienan. Jika suatu
konsep dapat dituangkan dengan 10 kata, mengapa harus 15
kata. Artinya, kita menggunakan kata-kata yang benar-benar
diperlukan. Perhatikan contoh berikut:

Tujuan utama daripada pembelajaran PAI di sekolah adalah


menanamkan nilai-nilai Agama Islam dalam kehidupan sehari-
hari.

Dalam kalimat, kata tugas


daripada yang menyatakan
keterangan milik tidak perlu
dipakai karena fungsi kata
tugas daripada adalah untuk
menyatakan perbandingan.
Ketidaksejajaran Kalimat
Dalam sebu
ah kalimat
gagasan ya ,
ng sama fu
dan sama ngsi
penting
ditempatka
n dalam fu
gramatikal ngsi
yang sama
Apabila sua pula.
tu gagasan
digunakan
kata benda
yang mend , kata
uduki fung
sama pun si yang
harus deng
kata benda an
.
Kerancuan Kalimat
Rancu berarti kacau. Maksudnya,
struktur yang dibangun tidak
beraturan sehingga merusak kaidah
bahasa. Perhatikan contoh kalimat
berikut!

Mereka menyadari akan kekeliruannya

Dalam kalimat diatas terdapat kata tugas akan. Kata tugas tersebut tidak
perlu dipakai sebab kata kerja transitif menyadari dapat diikuti secara
langsung oleh objek yakni kekeliruannya.
Dengan demikian kalimat di atas dapat diubah menjadi:

Mereka menyadari kekeliruannya. Atau:


Mereka sadar akan kekeliruannya.
Pengaruh Bahasa Asing dan Daerah
Setiap bahasa memiliki struktur dan kaidah masing-masing. Struktur bahasa yang satu tidak dapat
digunakan pada struktur bahasa yang lain. Kita seringkali menemukan sebuah kalimat yang
menggunakan struktur bahasa berbeda. Seperti pada contoh di bawah ini:

Pendidikan TK dimana anak-anak belajar dan bermain, saat ini berubah fungsi menjadi tempat yang
secara tidak langsung memperkosa dunianya.

Kata dimana pada kalimat diatas adalah konstruksi bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, where dapat
berfungsi kata penghubung. Lain halnya dalam konstruksi baha Indonesia, kata dimana adalah kata
yang digunakan untuk pertanyaan bukan untuk penghubung. Kalimat tersebut dapat diubah menjadi:

Pendidikan TK tempat anak-anak belajar dan bermain, saat ini berubah fungsi menjadi tempat yang
secara tidak langsung memperkosa dunianya.
T
E
R
I
M
A

K
A
S
I
H

Anda mungkin juga menyukai