Anda di halaman 1dari 6

TATA CARA TUNTUTAN

PERBENDAHARAAN DAN
TUNTUTAN GANTI KERUGIAN
NEGARA/DAERAH TERHADAP
BENDAHARA, PEGAWAI
NEGERI BUKAN BENDAHARA
ATAU PEJABAT LAIN
BAGIAN HUKUM –
SETDA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
DASAR HUKUM:
• UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1
TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA
• UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB
KEUANGAN NEGARA
• PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
38 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI
KERUGIAN NEGARA/DAERAH TERHADAPPEGAWAI
NEGERI BUKAN BENDAHARA ATAU PEJABAT LAIN
• PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 133
TAHUN 2018 TENTANG PENYELESAIAN TUNTUTAN GANTI
KERUGIAN DAERAH TERHADAP PEGAWAI NEGERI BUKAN
BENDAHARA ATAU PEJABAT LAIN
PASAL 3 AYAT (2) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
PASAL 59 AYAT (2) UNDANG-UNDANG NOMOR
INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TATA
1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN NEGARA/DAERAH
TERHADAP PEGAWAI NEGERI BUKAN BENDAHARA
ATAU PEJABAT LAIN

Bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, Setiap Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau
atau pejabat lain yang karena perbuatannya Pejabat Lain yang melanggar hukum atau
melanggar hukum atau melalaikan kewajiban melalaikan kewajibannya baik langsung atau
yang dibebankan kepadanya secara langsung tidak langsung yang merugikan keuangan
merugikan keuangan negara, wajib mengganti negara/daerah diwajibkan mengganti kerugian
kerugian tersebut..” dimaksud.
KEWENANGAN

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN
TUNTUTAN GANTI RUGI (TGR):
(TP):
BPK melaksanakan pemeriksaan atas PPKN/D menyelesaikan Kerugian Daerah
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan dengan melaksanakan Tuntutan Ganti
negara. Kerugian.
(Pasal 2 ayat (2) UU 15 2004) (Pasal 7 PP 38 2016)

BPK memantau penyelesaian pengenaan ganti


kerugian negara/daerah terhadap pegawai
negeri bukan bendahara dan/atau pejabat lain
pada kementerian negara/lembaga/ pemerintah
daerah.

(Pasal 2 ayat (2) UU 15 2004)


PEJABAT PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH

TUGAS DAN WEWENANG PPKD:


Gubernur/ Bupati/ Wali Kota sebagai a. melakukan pemantauan penyelesaian Kerugian Daerah;
PPKD berwenang untuk menyelesaikan b. membentuk dan menetapkan TPKD;
Kerugian Daerah yang dilakukan oleh c. menyetujui atau menolak laporan hasil pemeriksaan TPKD;
Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi/ d. memberitahukan indikasi Kerugian Daerah kepada Badan
Pemeriksa Keuangan;
Kabupate/ Kota, Pimpinan dan Anggota e. membentuk dan menetapkan Majelis;
Lembaga nonstruktural, serta Pegawai f. menetapkan SKP2KS;
Negeri Bukan Bendahara di lingkungan g. menetapkan SKP2K; dan
pemerintah daerah provinsi/ Kab/ Kota. h. melakukan pembebasan atau penghapusan penggantian
Kerugian Daerah.

PPKD membentuk m ajelis untuk melakukan penyelesaian


PPKD membentuk TPKD untuk menyelesaikan tuntutan Kerugian
kerugian daerah, yang meliputi:
Daerah, yang mempunyai tugas dan wewenang:
a. bukan disebabkan perbuatan melanggar hukum atau
a. menyusun kronologis terjadinya Kerugian Daerah;
lalai Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat
b. mengumpulkan bukti pendukung terjadinya Kerugian Daerah;
Lain;
c. menghitung jumlah Kerugian Daerah;
b. pihak Yang Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh
d. menginventarisasi harta kekayaan milik Pegawai Negeri Bukan
Bendahara atau Pejabat Lain yang dapat dijadikan sebagai jaminan Hak/Ahli Waris dinyatakan wanprestasi atas penyelesaian
penyelesaian Kerugian Daerah; dan Kerugian Daerah yang telah dikeluarkan
e. melaporkan hasil pemeriksaan kepada pejabat yang membentuk. SKTJM; atau
TPKD membentuk sekretariat TPKD untuk membantu c. p enerimaan atau keberatan Pihak Yang
pelaksanaan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud Merugikan/Pengampu/Yang Memperoleh Hak/Ahli Waris atas
penerbitan SKP2KS.
MEKANISME PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA/DAERAH

INFORMASI
TERJADINYA
KERUGIAN
NEGARA/
DAERAH

PELAPORAN

PENYELESAIAN

Anda mungkin juga menyukai