Anda di halaman 1dari 21

PETUNJUK TEKNIS PENDAFTARAN

KEBERADAAN PESANTREN
Oleh :
Bidang PD.Pontren Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi
Selatan
DASAR HUKUM
 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019
tentang Pesantren;
 Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun

2020 tetang Pendirian dan Penyelenggaraan


Pesantren;
 Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Nomor 511 Tahun 2021 tentang Petunjuk


Teknis Pendaftaran Keberadaan Pesantren.
RUANG LINGKUP
 Mekanisme Pendaftaran Keberadaan Pesantren;
 Persyaratan Pendaftaran Keberadaan Pesantren;
KETENTUAN UMUM
 Untuk legalitas keberadaan pesantren, pesantren yang
memiliki santri mukim paling sedikit 15 (lima belas) orang
wajib melakukan pendaftaran keberadaan pesantren ke
Kantor Kementerian Agama Kab/Kota;
 Pesantren yang memenuhi syarat diberikan tanda daftar;
 Tanda daftar pesantren atau Izin Terdaftar Pesantren

dibuktikan dengan adanya:


Nomor Statistik Pesantren (NSP)
Piagam Statistik Pesantren (PSP)
PERSYARATAN PENDAFTARAN PESANTREN
1. Memiliki paling sedikit 15 orang santri mukim (santri yang
menetap di asrama pesantren);
2. Menyelenggarakan fungsi pendidikan;
3. Mengembangkan nilai Islam rahmatan lil ‘alamin berdasarkan
Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tungkal Ika;
4. Memenuhi 5 unsur pesantren (arkanul ma’had), yaitu: Kiyai,
Santri Mukim, Asrama, Masjid dan Kajian Kitab Kuning atau
Dirasah Islamiyah;
5. Berkomitmen pengembangan pendidikan pesantren yang
sejalan dengan visi, misi dan tujuan pembangunan nasional
PIHAK YANG DAPAT MENGAJUKAN
PENDAFTARAN PESANTREN
1. Perorangan
• Diajukan oleh perorangan (pimpinan pesantren)

2. Yayasan
• Berbadan hukum
• Diajukan oleh pimpinan yayasan

3. Organisasi Kemasyarakatan (Ormas)


• Berbadan hukum
• Memiliki AD-ART
• Diajukan oleh pimpinan Ormas

4. Perkumpulan Masyarakat
• Memiliki AD-ART Perkumpulan
• Diajukan oleh pimpinan perkumpulan
JALUR PENDAFTARAN
1. Pendaftaran Tertulis
a. Mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota
setempat
b. Melampirkan berkas persyaratan yang dijilid menjadi satu berkas proposal

2. Pendaftaran Online
a. Melakukan registrasi melalui:
https://ditpdpontren.kemenag.go.id/daftarkeberadaanpesantren
b. Mengisi formulir isian pendaftaran pesantren pada laman di atas;
c. Melakukan upload softcopy seluruh dokumen persyaratan
DOKUMEN PERSYARATAN
1. Struktur Organisasi Pesantren

2. Data Tenaga Pendidik (Ustadz/Ustadzah

3. Data Tenaga Kependidikan (personalia pesantren selain Ustadz/Ustadzah

4. Data Santri, minimal 15 orang yang mukim

5. Data Kurikulum (Daftar Mata Pelajaran)

6. Daftar Kitab Kuning

7. Surat Permohonan Izin Terdaftar Pesantren

8. Formulir Pengajuan Izin Terdaftar Pesantren


9. Surat Pernyataan komitmen pesantren terhadap nilai Islam Rahmatan Lil ‘Alamin berdasarkan Pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika

10. Surat Keterangan Domisili dari Kelurahan/Desa tempat kedudukan pesantren yang akan didaftarkan

11. Salinan Akta Noratis Yayasan bagi Pesantren yang didirikan oleh yayasan; dan Akta Notaris
Ormas/Perkumpulan bagi Pesantren yang didirikan Ormas/Perkumpulan

12. Salinan SK Kemenkumham Pendirian Badan Hukum bagi Pesantren yang didirikan oleh yayasan atau
ormas/perkumpulan

13. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Yayasan/Ormas bagi pesantren yang didirikan oleh
yayasan/ormas

14. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pimpinan pesantren atau pimpinan perkumpulan bagi
pesantren yang didirikan perorangan atau perkumpulan tidak berbadan hukum

15. Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pendiri/pimpinan pesantren yang didirikan perorangan atau
perkumpulan masyarakat

16. AD-ART Ormas bagi pesantren yang didirikan oleh perkumpulan atau ormas

17. Salinan Halaman Muka bukti kepemilikan tanah (sertifikat hak milik/hak pakai/hak guna
bangunan/wakaf/hibah) atas nama pimpinan pesantren/yayasan/perkumpulan sesuai kedudukan pesantren
18. Dokumentasi Papan Nama Pesantren menggambarkan keberadaan pesantren

19. Dokumentasi (foto) keberadaan asrama pesantren

20. Dokumentasi (foto) keberadaan Masjid/Mushalla pesantren

21. Dokumentasi (foto) keberadaan ruang belajar pesantren

22. Dokumentasi (foto) kegiatan pembelajaran Kitab Kuning/Dirasah Islamiyah

23. Dokumentasi (gambar dan foto) denah pesantren yang menggambarkan lokasi dan tatanan gedung
pesantren

24. Dokumentasi (foto) dapur pesantren

25. Dokumentasi (foto) fasilitas MCK pesantren

26. Salinan Piagam Statistik Pesantren (PSP) Pesantren Induk bagi pendaftaran pesantren cabang

27. Salinan Piagam Statistik Pesantren (PSP) Pesantren Induk dan Cabang bagi pendaftaran pesantren
cabang yang akan menjalin kerjasama dengan pesantren lain
28. Salinan Naskah Perjanjian Kerjasama bagi pendaftaran pesantren cabang yang akan bekerjasama
dengan pesantren lain
PROSES PENDAFTARAN
PONDOK PESANTREN KANTOR KEMENAG KABKO

Mengajukan
Memeriksa Visitasi lokasi
proposal Validasi
Melakukan (dapat
pendaftaran ke kelengkap
pendaftaran dokumen didelegasikan
Kantor Kemenag an
persyarata ke KUA
Kabko online persyarata
n setempat)
n
Persyaratan tidak lengkap/tidak valid, Kankemenag menyampaikan
pemberitahuan resmi ke pemohon untuk melengkapi dan melakukan Tidak
memenu
proses ulang dalam limit waktu tertentu
hi syarat

DITJEN PENDIS KANWIL KEMENAG PROVINSI Upload


Rekomenda Memenuh
i syarat
Melakukan si
Upload verifikasi dan
Rekomendas Kankemena
Piagam PSP SK NSP validasi, serta
i Kanwil visitasi jika g
diperlukan
Tidak memenuhi syarat
FAKTOR PENOLAKAN/PROSES ULANG
 Proses pendaftaran dapat DITOLAK di Tingkat Kab/Kota, Provinsi dan
Pusat, jika terdapat syarat yang tidak lengkap atau tidak valid atau
tidak sesuai dengan kondisi lapangan;
 Selain itu, penundaan proses dapat dilakukan jika ada indikasi yang
tidak memenuhi faktor pengembangan nilai Islam yang rahmatan lil
‘alamin berdasarkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka
Tunggal Ika;
 Indikasi yang dimaksud didasarkan pada laporan masyarakat, Majelis
Ulama Indonesia (MUI) setempat, dan pihak berwajib;
 Penolakan/penundaan proses atau permintaan proses ulang
dilakukan dengan cara menyampaikan pemberitahuan melalui surat
resmi kepada lembaga pengusul.
TANDA DAFTAR PESANTREN
1. Tanda Daftar Pesantren dibuktikan dengan adanya Nomor
Statistik Pesantren (NSP) dan Piagam Statistik Pesantren (PSP);
2. NSP dan PSP ditetapkan dengan Keputusan Dirjen Pendis;
3. NSP dan PSP berlaku sepanjang pesantren tetap memenuhi
ketentuan penyelenggaraan pesantren;
4. NSP dan PSP memuat data-data yang bersifat melekat,
seperti Nama Pesantren, Nama Pendiri, dan Alamat.
5. Jika terjadi perubahan pada data yang melekat tersebut di
atas, maka pesantren menyampaikan laporan tertulis kepada
Dirjen Pendis untuk ditetapkan SK Perubahan.
PEMUTAKHIRAN DAN SINKRONISASI DATA
 Pesantren yang telah memiliki Tanda Daftar Pesantren (NSP
dan PSP) wajib melakukan input data pada aplikasi EMIS
(Educational Management Information System);
 Akses ke aplikasi EMIS dilakukan berkoordinasi dengan Kantor

Kementerian Agama Kab/Kota untuk proses registrasi dan


aktivasi akun EMIS pesantren;
 Pesantren wajib melakukan update data EMIS secara berkala

sesuai dengan ketentuan EMIS Pdpontren.


Dokumen Yang Wajib Diarsipkan Oleh Pesantren
dan Kantor Kemenag Kab/Kota

1. Proposal Pendaftaran Keberadaan Pesantren;

2. Formulir Pendaftaran Keberadaan Pesantren

3. Rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kab/Kota


4. Rekomendasi Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi
5. Dokumen Penetapan Nomor Statistik Pesantren (SK
Dirjen Pendis)
6. Piagam Statistik Pesantren
PENCABUTAN IZIN TERDAFTAR PESANTREN
 Pencabutan izin terdaftar pesantren dilakukan melalui menu “Pencabutan
Izin Terdaftar Pesantren” pada aplikasi daftar keberadaan pesantren;
 Dasar pertimbangan pencabutan izin terdaftar pesantren adalah hasil

verifikasi faktual ke lokasi pesantren atas indikasi tidak terpenuhinya


ketentuan dasar pendirian pesantren;
 Indikasi tidak terpenuhinya ketentuan dasar tersebut meliputi:

1. Tidak terpenuhinya arkanul ma’had yang lima (kiyai, santri, asrama,


kitab, dan masjid/mushalla);
2. Tidak menyelenggarakan fungsi pesantren, sekurang-kurangnya
fungsi pendidikan;
3. Tidak mengembangkan jiwa dan karakteristik pesantren (ruhul
ma’had) menyangkut jiwa NKRI dan Nasionalisme.
PROSES PENCABUTAN IZIN TERDAFTAR
PESANTREN

Kankemenag Kanwil Ditpdpontren

• Verifikasi faktual ke • Telaah atas Permohonan • Telaah atas dokumen


lokasi Pencabutan pencabutan
• Surat Permohonan • Verifikasi Faktual, jika • Keputusan Pencabutan
Pencabutan kepada diperlukan Nomor Statistik
Kakanwil • Surat Permohonan Pesantren (NSP) dan
• Rekomendasi Pencabutan kepada Menteri Piagam Statisitik
pencabutan (Dirjen Pendis) Pesantren (PSP)
• Rekomendasi Pencabutan

Jika indikasi pelanggaran tidak terbukti, maka permohonan


pencabutan ditolak oleh Admin Pusat/Kanwil dengan
menyampaikan alasan kepada Admin Kanwil/Kemenag melalui
aplikasi
PENGHAPUSAN DATA PESANTREN

 Pesantren yang dicabut NSP dan PSP-nya berdasarkan


Keputusan Dirjen Pendis, maka datanya dihapus dari EMIS
Pesantren
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
• Dirjen Pendis (Ditpdpontren)
Pelaksana • Kanwil Kementerian Agama Provinsi
• Kantor Kementerian Agama Kab/Kota

• Data dan informasi pesantren dikelola dan dapat


Data dan Info diakses oleh pengelola data dan informasi di Tingkat
Pusat, Provinsi dan Kab/Kota sesuai dengan jenjang
dan wilayah kewenagannya

Model Pembinaan • sosialisasi, koordinasi, dan bimbingan teknis

Model Pengawasan • Monitoring/Pemantauan, Evaluasi, danPelaporan


LAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT
 Demi membangun keterbukaan dan partisipasi publik dalam
rangka menjamin pendirian dan penyelenggaraan pesantren
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, masyarakat
dapat berpartisipasi dalam melakukan pengawasan melalui
mekanisme layanan pengaduan;
 Pengaduan dimaksud dapat dilaksanakan secara langsung

dan tertulis ke Kantor Kementerian Agama Kab/Kota;


dan/atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;
dan/atau Ditjen Pendis Kementerian Agama RI.
PENUTUP

Demikian Juknis ini disusun dalam rangka


menjamin efektivitas, efisiensi, transparansi,
dan akuntabilitas proses Pendaftaran
Keberadaan Pesantren, demi kemajuan umat,
bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai