BERMAIN OLEH: Ns. Nuraini Hakim, M.Kep.Sp.Kep.An Apa pentingnya bermain untuk anak?
Bermain adalah merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh setiap anak, bahkan dikatakan anak mengisi sebagian besar dari kehidupannya dengan bermain.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2003:697)
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan bermain adalah berbuat sesuatu untuk menyenangkan hati (dengan alat tertentu atau tidak) Background of playing in hospital
Hospitalization constitutes an unpleasant
experience both for adults and mostly for children, who suddenly have to leave the familiar place of their home and the persons who are important for them, and stop their favorite activities, including play FUNGSI BERMAIN PADA ANAK • Perkembangan sensori motor 1. Memperbaiki ketrampilan motorik kasar dan halus serta koordinasi 2. Meningkatkan perkembangan semua indera 3. Mendorong eksplorasi pada sifat fisik dunia 4. Memberikan pelampiasan kelebihan energi • Perkembangan Intelektual 1. Memberikan sumber untuk proses belajar 2. Eksplorasi dan manipulasi bentuk, ukuran, tekstur, dan warna 3. Mengenal angka, hubungan antar variabel, dan konsep abstrak 4. Melatih kemampuan bahasa 5. Membantu anak membedakan antara fantasi dan realita •Perkembangan sosialisasi dan moral
1. Mengembangkan ketrampilan sosial
2. Menguatkan pola perilaku yang telah disetujui dan standar moral •Kreativitas
1. Memberikan saluran ekspresif untuk ide dan minat
yang kreatif 2. Memungkinkan fantasi dan imajinasi 3. Meningkatkan perkembangan bakat dan minat khusus • Kesadaran diri
1. Memudahkan perkembangan identitas diri
2. Mendorong pengaturan perilaku sendiri 3. Menguji kemampuan sendiri •Nilai terapeutik
1. Memberikan pelepasan stres dan ketegangan
2. Memungkinkan perasaan ekspresi emosi dan pelepasan impuls yang tidak tersalurkan 3. Memudahkan komunikasi verbal dan non verbal tentang kebutuhan, rasa takut, dan keinginan Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain a. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan b. Status kesehatan, anak sakit, perkembangan psikomotor dan kognitif terganggu c. Jenis kelamin d. Lingkungan, lokasi, negara, kultur e. Alat permainan f. Intelegensia g. Status sosial ekonomi Pedoman untuk keamanan bermain
• Pilih mainan yang sesuai dengan ketrampilan,
kemampuan, dan minat anak • Pilih mainan yang aman untuk anak tertentu • Hindari mainan kecil yang dapat membuat tersedak (toddler) • Pertahankan lingkungan yang aman • Pastikan mainan yang digunakan ujung tepi tidak tajam, bergerigi, dan atau berkarat • Gunakan cat yang berlabel non toksik Lalu apa yang dimaksud dengan Bermain terapeutik (therapeutic play)? • During hospitalization, play either in the form of therapeutic play, or as in the form of play therapy, is proven to be of high therapeutic value for ill children, thus contributing to both their physical and emotional well-being and to their recovery. • It helps to investigate issues related to the child’s experiences in the hospital and reduce the intensity of negative feelings accompanying a child’s admission to hospital and hospitalization. • Play is widely used in pre-operative preparation and invasive procedures, while its use among children hospitalized for cancer is beneficial Prinsip bermain di RS • Tidak banyak energi, singkat dan sederhana • Tidak mengganggu jadwal kegiatan keperawatan dan medis • Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien • Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien (jenis permainan bisa dilihat di buku Wong) • Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak • Permainan melibatkan orang tua untuk melancarkan proses kegiatan • Apabila anak tidak memungkinkan dibawa ke ruang bermain, maka bisa dilakukan di tempat tidur dengan permainan yang melibatkan koordinasi motorik halus BERMAIN SELAMA HOSPITALISASI Menggunakan teknik bermain dalam prosedur 1. Bermain bahasa Sebutkan kata kerja yang ditemukan di RS dan apa yang mereka lakukan, kenali gambar dan kata2 untuk menyebutkan peralatan minta anak mengilustrasikan pengalaman/perasaan selama di hospitalisasi 2. Ilmiah Pelajari sistem tubuh Pelajari tentang nutrisi dan diet khusus 3. Matematika 4. Ilmu sosial 5. Geografi 6. Riwayat/sejarah RS 7. Interaksi dengan departemen dan karyawan RS Aktivitas Bermain untuk Prosedur Khusus Tujuan kegiatan: memasukkan cairan/obat Bentuk permainan: 1. Buat es lolly pop dari juz buah kesukaan 2. Gunakan cangkir obat yang kecil dan diberi warna/gambar 3. Minta anak mengisi cairan ke spuit dan memasukkan ke dalam mulutnya • Tujuan kegiatan: napas dalam Bentuk kegiatan: 1. Tiup gelembung dengan peniup gelembung (air sabun) 2. Tiup peluit 3. Lakukan kontes meniup dengan menggunakan balon 4. Cerita drama “saya akan marah dan akan saya tiup kamu hingga rubuh” 5. Lakukan tarik napas dalam dan tiup lilin Tujuan kegiatan: rentang gerak dan penggunaan ekstremitas Bentuk kegiatan: 1. Sentuh atau tendang balon yang digantung atau dipegang dalam posisi yang berbeda 2. Main peran seperti kuda atau kereta/mobil/sepeda 3. Main puzzle, video games, menyisir rambut boneka (motorik halus) Tujuan kegiatan: injeksi Bentuk kegiatan: 1. Biarkan anak memegang spuit tanpa jarum, suntikkan ke boneka 2. Minta anak menghitung 1-10 saat injeksi Proposal Terapi Bermain a. Pendahuluan (Bab I) b. Latar Belakang c. Tujuan Umum d. Tujuan Khusus e. Tinjauan Teori (Bab II) f. Definisi bermain g. Tujuan dan Manfaat Bermain h. Jenis Permainan yang dipilih sesuai umur (deskripsi permainan dan tujuan permainan yang ingin dicapai) l. Kriteria memilih permainan .
j. Teknis Permainan (bab III)
• Nama Pasien : • Usia : • Diagnosa Medis : • Jenis permainan : • Sasaran Peserta : 1. Perawat 2. Klien k. Tempat dan waktu pelaksanaan Tempat : Hari / tanggal : Pukul : l. Metode dan media Demonstrasi/roleplay/tebak gambar/dll m. Pelaksanaan terapi bermain (tambahkan lay out) a. Pengorganisasian 1) Leader : ? Tugas : 1. Membuka acara dan memperkenalkan nama –nama terapis 2. Menjelaskan tujuan terapi bermain 3. Menjelaskan aturan terapi bermain 2) Co leader : ? Tugas : 1. Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan 2. Menyampaikan jalannya kegiatan 3. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaiknya 3) Observer: ? Tugas : 1. Mengevaluasi jalannya kegiatan 4) Fasilitator : ? Tugas : 1. Memfasilitasi kegiatan yang diharapkan 2. Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan 3. Sebagai Role Model selama kegiatan n. Susunan kegiatan No Kegiatan Waktu Respon anak o. Evaluasi Hasil Program Bermain 1. Persiapan a. Alat Alat yang di siapkan adalah b. Klien Klien bermain diatas tempat tidur c. Perawat Perawat duduk di depan pasien 2. Proses Keluarga a. Keaktifan Anak Klien tampak senang dan menikmati permainan Anak bermain sambil duduk Anak tampak bersemangat b. Keaktifan orang tua Orang tua klien tampak senang anaknya bermain Orang tua ikut membantu bermain 3. Waktu Bermain Bermain berlangsung selama 15 menit Selanjutnya anak bermain dengan orangtuanya. p. Daftar pustaka Selamat Bermain terapeutik