Anda di halaman 1dari 20

DENGUE HAEMORRAGIC FEVER

NS. METHA KEMALA RAHAYU, M.KEP.SP.KEP.AN


KASUS PEMICU
 An. Y usia 12 tahun, mengeluh demam tinggi sejak 3
hari yang lalu. Pasien juga mengatakan nyeri ulu hati dan
tidak nafsu makan. Hasil TTV: Sh: 38 C, N: 90 x/mnt,
RR: 22 x/mnt, TD: 100/80 mmhg. Hasil cek
laboratorium, Hb: 12 g/dl, Ht: 37%, Leukosit 3500/ul,
Trombosit: 100.000/ul. Hasil tes rumple leed ditemukan
petekie di tangan kiri
 An. M usia 6 tahun, mengeluh demam tinggi sejak 4 hari
yang lalu. Pasien terlihat lemas. Hasil TTV: Sh: 36 C, N:
110x/mnt, RR: 26 x/mnt, TD: 100/70 mmhg. Hasil cek
laboratorium, Hb: 16 g/dl, Ht: 48%, Leukosit 3500/ul,
Trombosit: 80.000/ul. Akral teraba dingin. An. M
mengeluh keluar mimisan dan gusi berdarah pagi tadi.
PENDAHULUAN
 DHF adalah Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue.
 Etiologi: virus dengue

 Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vektor


nyamuk aedes aegypti
DEMAM DENGUE
 Demam akut selama 2-7 hari
 Nyeri kepala

 Nyeri retro-orbital

 Mialgia

 Ruam kulit

 Petekie/uji bendung positif

 leukopenia
MANIFESTASI KLINIS DBD
(MENURUT WHO 1997)
 Demam antara 2-7 hari
 Terdapat minimal 1 dari manifestasi perdarahan berikut:
uji bendung positif, petekie, ekimosis, purpura,
epistaksis, perdarahan gusi, atau tempat lain,
hematemesis melena
 Trombositopenia : trombosit < 100.000

 Peningkatan hematokrit > 20 %


DHF MORBILI VARICELLA
PATOFISIOLOGI
Virus dengue masuk kedalam tubuh Reaksi
inflamasi

Aktivasi antibodi
Agregasi
(pengeluaran)trombos Aktivasi
it komplemen
Aktivasi
pembekuan darah
Penghancuran Terbentuknya C3
trombosit oleh RES dan C5 serta
Faktor pembekuan histamin
dilepaskan
trombositopenia Meningkatnya
permeabilitas
Menurunkan jumlah kapiler
faktor pembekuan

Kebocoran plasma
Perdarahan
LANJUTKAN PATOFISIOLOGI MENJADI
PATOFLOW 
MASALAH KEPERAWATAN
 Kekurangan volume cairan
 Risiko Perdarahan

 Risiko syok hipovolemik

 Peningkatan suhu tubuh

 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

 Ansietas

 Takut
DERAJAT PENYAKIT DHF

 Derajat I: demam disertai 2 atau lebih tanda: sakit kepala, nyeri


retro-orbital, mialgia, artralgia

 Derajat II: gejala di atas ditambah uji bendung positif

 Derajat III: gejala di atas ditambah kegagalan sirkulasi (kulit


dingin dan lembab serta gelisah)

 Derajat IV: syok berat disertai dengan tekanan darah dan nadi
tidak terukur
PENATALAKSANAAN MEDIS
 Prinsip utama adalah terapi suportif yang adekuat, angka
kematian dapat diturunkan hingga kurang 1 %
 Pemeliharaan volume cairan sirkulasi merupakan
tindakan yang paling penting
 Asupan cairan melalui oral ataupun intravena
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
 Berikan cairan sesuai kebutuhan
 Bedrest

 Monitor tanda-tanda vital

 Monitor tanda dehidrasi

 Monitor tanda perdarahan

 monitor perubahan perfusi jaringan: CRT, warna kulit,


pulsasi
TATALAKSANA DEMAM BERDARAH DENGUE TANPA
SYOK

Berikan anak banyak minum larutan oralit atau


jus buah, air tajin, air sirup, susu, untuk
mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran
plasma, demam, muntah/diare.

Berikan parasetamol bila demam.


Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena
obat-obatan ini dapat merangsang terjadinya
perdarahan.
 Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer
laktat/asetat
Kebutuhan cairan parenteral
Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam

Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam

Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam


 Pantautanda vital dan diuresis setiap jam, serta
periksa laboratorium (hematokrit, trombosit, leukosit
dan hemoglobin) tiap 6 jam
 Apabilaterjadi penurunan hematokrit dan klinis
membaik, turunkan jumlah cairan secara bertahap
sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya
hanya memerlukan waktu 24–48 jam sejak kebocoran
pembuluh kapiler spontan setelah pemberian cairan
TATALAKSANA DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN
SYOK

 Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat.


Berikan oksigen 2-4 L/menit secara nasal.
 Berikan 20 ml/kgBB larutan kristaloid seperti Ringer
laktat/asetat secepatnya.
 Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi
pemberian kristaloid 20 ml/kgBB secepatnya (maksimal
30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-
20ml/kgBB/jam maksimal 30 ml/kgBB/24 jam.
 Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan
hemoglobin menurun pertimbangkan terjadinya
perdarahan tersembunyi; berikan transfusi
darah/komponen.
 Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan
perfusi perifer mulai membaik, tekanan nadi melebar),
jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam
2-4 jam dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam
sesuai kondisi klinis dan laboratorium.

 Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan


setelah 36-48 jam. (waspada bahaya overload cairan)

Anda mungkin juga menyukai