Anda di halaman 1dari 86

MANAJEMEN PELAYANAN

STERILISASI DI RUMAH SAKIT

Sukabumi 2019
HANDRI
pengantar

- Rumah Sakit merupakan tempat dengan derajat ancaman


kontaminasi cukup tinggi yang dapat menyebabkan infeksi,
karena itu wajib berupaya untuk mencegah resiko terjadinya
infeksi bagi pasien dan petugas RS
- Rumah Sakit harus mampu memberikan pelayanan yang
bermutu akuntabel,transparan terhadap masyarakat
khususnya terhadap jaminan keselamatan pasien (patient
safety)
- Salah satu indikator keberhasilan dalan pelayanan RS adalah
rendahnya angka kejadian infeksi (HAIs = Healthcare
Associated Infections) di RS
- CSSD berperan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
Berbagai istilah CSSD

 Central Sterile Supply Departement (CSSD)

 Central Sterile Processing Departement (CSPD)

 Central Sterilization Unit (CSU)

 Theatre Sterilization Unit (TSU)


Pengertian
1. CSSD
CSSD adalah suatu instalasi atau bagian yang menyelenggarakan
proses pencucian, desinfeksi, pengemasan dan sterilisasi terhadap
semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam kondisi steril
2. Steril
Kondisi atau keadaan bebas dari semua mikro organisme termasuk
endospora
3. Sterilisasi
Proses penghancuran semua bentuk kehidupan mikro organisme
termasuk endospora yang dilakukan melalui proses fisika atau
kimia
4. Desinfeksi
Proses penghancuran mikroorganisme tapi
tidak semua bentuk kehidupan mikroba
dihancurkan
5. Dekontaminasi
Proses fisika/ kimia yang digunakan
untuk menurunkan jumlah
mikroorganisme pada benda mati
sehingga aman untuk penggunaan lebih
lanjut dan juga mengefektifkan/
meringankan proses sterilisasi berikutnya
Tugas dan Fungsi CSSD
1. Mencegah dan mengendalikan terjadinya
infeksi di RS baik kepada pasien maupun
karyawannya
2. Melaksanakan sterilisasi dan desinfeksi dengan
standar yang benar
3. Melaksanakan kegiatan lain yang meliputi
perencanaan, pengadaan, produksi,
pendistribusian, pengawasan, pendidikan,
pencatatan dan pelaporan
Kedudukan Organisasi CSSD

 Berdiri sendiri atau bergabung dengan unit


lain
- Ditetapkan oleh pimpinan RS sesuai
kebutuhan
- Ka. CSSD :
• Diangkat dan diberhentikan oleh
pimpinan RS
• Tugas :
Dibantu oleh tenaga-tenaga fungsional
dan atau non medik
Contoh Struktur organisasi CSSD
Berdiri sendiri
Struktur Organisasi
Direktur

Ka. Inst. Sterilisasi Sentral

Wakil Kepala

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab

Pelaksana Pelaksana Pelaksana


Contoh Struktur organisasi CSSD
Bergabung dengan unit lain

Direktur

Ka. Inst. Sterilisasi Sentral & Binatu

Wa. Ka. Binatu &


Wa. Ka. Sterilisasi
Penjahitan
PJ.
PJ. PJ. Produksi & PJ. Tata PJ. Administrasi
Pencucian
Sterilisasi Distribusi Usaha & Pemeliharaan
& Distribusi

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana


 Terbagi menjadi 5 fungsi ruang
1. Ruang dekontaminasi
2. Ruang pengemasan alat
3. Ruang produksi dan processing
4. Ruang sterilisasi
5. Ruang penyimpanan & distribusi barang
steril
Alur pelay cssd
Pembersihan

2
Pengumpulan Pengeringan

1 3

Pemakaian Pemilihan

9 4

Ket:
Distribusi Pengemasan - CSSD : 1-8
- User : 9
8 5
Penyimpanan Sterilisasi

7 6
- Alur pengguna
Rawat Jalan/Poli

OK/ Bedah Sentral Rawat Inap

CSS
D

IC EU
U

HD
- Alur kordinasi
Atasan langsung

Distributor User

K3

PPI RS

Fas Medik CSSD

IPS
RS
i kro
I. M
si

I.
it a

I. Logistik Fa
an

rm
I. S

as
i
METODE STERILISASI
Klasifikasi alat-alat medis menurut dr.Earl
Spaulding

 Peralatan kritis
 Peralatan semi kritis
 Peralatan non kritis
Peralatan Kritis

Peralatan medis yang masuk kedalam jaringan tubuh steril atau


sistem pembuluh darah. Pengelolaan peralatan dengan cara
sterilisasi

Contoh: instrumen bedah, kateter intravena, kateter jantung,


rigid endoscope, peralatan dokter gigi yang menembus
jaringan , blade laryngoscope , dll
Peralatan Medis

 Flexible Endoscope

 Rigid Endoscope
Peralatan dentist

© 3M 2010. All Rights Reserved.


Peralatan operasi
Alur Pemrosesan Alat Medis Bekas Pakai
Pre Cleaning

Pembersihan
(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)

Sterilisasi Disinfeksi tingkat Disinfeksi tingkat


(peralatan kritis)
tinggi rendah

Masuk dalam (peralatan semi kritikal) (peralatan non kritikal)


pembuluh Masuk dalam mucosa Hanya pada permukaan
darah/jaringan tubuh tubuh tubuh yang utuh
Instrumen bedah Endotracheal tube, NGT Tensi meter,
termometer
The Sterile Supply Cycle

-Inspeksi dan penyediaan alat


medis lengkap u/ tindakan
tertentu
transportasi ke Pembersihan
CSSD

-Pengepakan/packaging

-Transportasi ke pengguna -Penyimpanan


CSSD/PERDALIN/08/DAW
Sterilisasi 21
Sterilisasi :
Suatu proses menghilangkan/memusnahkan semua
bentuk mikroorganisme pada peralatan medis / objek
termasuk endospora yang dapat dilakukan melalui
proses fisika dan kimiawi dengan menggunakan alat
sterilisator
METODE STERILISASI

 Sterilisasi dengan suhu tinggi


 Sterilisasi uap (Steam Heat)
 Sterilisasi panas kering (Dry Heat)

 Sterilisasi dengan suhu rendah


 Ethylene Oxide
 Hydrogen Peroxide Plasma Sterilization
 Formaldehyde / formalin
PROSES STERILISASI

Menggunakan cairan kimia


Paracetic acid
Glutaral dehyde
Hydrogen perroxide
Sterilisasi Uap

– Pemaparan uap jenuh pada tekanan tertentu selama


waktu dan suhu tertentu pada suatu objek, sehingga
terjadi pembunuhan MO secara ireversible akibat
dari denaturasi atau koagulasi protein sel
Sterilisasi Panas Kering

 Keuntungan:
 dapat mensterilkan bahan yang tidak dapat ditembus steam
 tidak bersifat korosi, mencapai seluruh permukaan alat
 Kelemahan:
 penetrasi panas lambat - waktu lama
 perlu suhu tinggi
 dapat merusak bahan karet
Sterilisasi Panas Kering (2)

 Penggunaan untuk:
 minyak, serbuk halus, syringe, kaca, gelas, benda
tajam ,implant

 Suhu dan waktu:


 180° C (360° F) selama 30 menit
 170° C (340° F) selama 60 menit
 160° C (320° F) selama 120 menit
Etilen Okside (ETO)

Untuk sterilisasi alat medis yang sensitif terhadap panas dan uap.
 ETO tidak berwarna, mudah terbakar
 Suhu antara 37 º C – 55 ºC
 100 % EO ( Free CFC )

Keuntungan :
 Non korosif terhadap plastik, metal , karet.
 Tidak membutuhkan pengemas khusus
 Daya penetrasi kuat
 Dapat mensterilkan alat berlumen sempit
PENDAHULUAN

 Infeksi nosokomial dapat dicegah / dikendalikan


dengan beberapa strategi pencegahan infeksi
 Pasien dan nakes berisiko mendapatkan infeksi
jika tidak melaksanakan tindakan pencegahan
infeksi
 Salah satu strategi pencegahan infeksi adalah
dekontaminasi, pembersihan, disinfeksi dan
sterilisasi
Tujuan pemrosesan alat yang aman

Memutus mata rantai penularan infeksi dari


peralatan medis kepada pasien, petugas
kesehatan, pengunjung dan lingkungan rumah
sakit
Pengertian

 Dekontaminasi:
Suatu proses untuk menghilangkan /
memusnahkan mikroorganisme dan kotoran
yang melekat pada peralatan medis/objek,
sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya.
Pembersihan:
Suatu proses untuk menghilangkan kotoran
yang terlihat atau tidak terlihat pada peralatan
medis / objek setelah dilakukan dekontaminasi
dengan menggunakan air mengalir, sikat
detergen sehingga kotoran / bahan organik
hilang dari permukaan
Desinfeksi:
Suatu proses untuk menghilangkan /
memusnahkan mikroorganisme virus, bakteri,
parasit, dan fungi kecuali endospora pada
peralatan medis / objek dengan menggunakan
cairan kimia ( disinfektan ) atau panas
( thermal )
Sterilisasi:
Suatu proses menghilangkan/memusnahkan
semua bentuk mikroorganisme pada peralatan
medis / objek termasuk endospora yang dapat
dilakukan melalui proses fisika dan kimiawi
dengan menggunakan alat sterilisator
Alur Pemrosesan Alat Medis Bekas
Pakai
Pre Cleaning

Pembersihan
(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)

Sterilisasi Disinfeksi tingkat Disinfeksi tingkat


(peralatan kritis)
tinggi rendah

Masuk dalam (peralatan semi kritikal) (peralatan non kritikal)


pembuluh Masuk dalam mucosa Hanya pada permukaan
darah/jaringan tubuh tubuh tubuh yang utuh
Instrumen bedah Endotracheal tube, NGT Tensi meter,
termometer
Proses Dekontaminasi

 Langkah – langkah dekontaminasi ,


 Dimulai dengan pencucian alat / cleaning
 Diikuti dengan inaktif / pembunuhan mikroba
dengan prosedur :
- Disinfeksi
- Sterilisasi
Proses Pencucian / cleaning

 Pencucian alat adalah langkah awal dari


proses dekontaminasi.
 Pencucian sangat penting sebelum proses
disinfeksi atau sterilisasi.

You can clean without disinfecting, but you
 cannot disinfect without cleaning “
- Earl H. Spaulding -
Proses Pencucian / cleaning

 Pencucian alat medis / instrumet adalah prosedur


yang penting dalam proses dekontaminasi.
 Darah , cairan tubuh pasien dan kotoran lain yang
tertinggal karena proses pencucian yang tidak
benar akan menimbulkan dampak yang serius .

 Partikel asing yang tertinggal pada alat dapat


menimbulkan infeksi bila masuk kedalam luka .
Tahapan disinfeksi &
pencucian secara
manual
Pencucian secara manual

 Hindari penggunaan :
 Sabun rumah tangga
 Sabun laundry
 Antiseptik untuk cuci tangan
 Sabun yang berbahan dasar yodium/iodine

 Bahaya yang dapat terjadi pada staf


 Airborne
 Cipratan
 Luka tertusuk benda tajam
Area Dekontaminasi
Perendaman pada instrumen
Teknik pencucian
Prinsip Pencucian secara mekanis

 Instrumen dalam keadaan terbuka


 Peralatan yang bersambungan harus
dilepaskan
 Peletakan instrumen jangan terlalu padat,
kondisi tersebut mengakibatkan proses
pencucian tidak sempurna
 Instrument tidak disusun berlapis , karena
akan menghambat kontak alat dengan air
dan diterjen
 Setelah pencucian ,lakukan inspeksi pada
peralatan yang memiliki layer , pada tempat
sambungan ( gunting , needle holder ,dll )
Pencucian dengan washer disinfector

 Pencucian pertama menggunakan alkaline


atau enzymatic diterjen, dilanjutkan dengan
pembilasan. Pencucian kedua
menggunakan diterjen yang bersifat netral
 Pencucian pertama melepaskan kotoran
yang besar.
 Pencucian kedua , mencuci ulang bila
diperlukan , dan pembilasan dari sisa
alkaline pada langkah pertama.
 Proses ketiga , proses lubrikasi instrument
pada akhir pencucian
DISINFEKSI

 Disinfeksi Tingkat Rendah


 Menggunakan disinfektans tingkat rendah
 Peralatan non kritikal
 Membersihkan lantai dengan disinfectans
 Membersihkan thermometer dengan sabun

 Disinfeksi Tingkat Tinggi


 Menggunakan disinfektans tingkat tinggi
 Peralatan semi kritikal ( Perlakuan minimum yang
direkomendasikan CDC )
Disinfeksi tingkat tinggi

 Menggunakan panas / thermal


 Menggunakan cairan kimia
 Filtrasi ,
 Menggunakan panas / secara thermal
 Merebus peralatan dalam air mendidih selama 20
menit, tidak dianjurkan dirumahsakit (spora belum
mati )
 Pasteurisasi dengan menggunakan alat ,tanpa
menggunakan zat kimia / diterjen, temperatur proses
60 – 70 derajat C selama 30 menit
 Washer disinfector , mencuci dan mendisinfeksi ,
menggunakan panas dan zat kimia ( diterjen ),
temperatur proses mencapai 90 - 95 derajat C
TEKNIK PENGEMASAN
DAN LABELING
TEKNIK PENGEMASAN

• PENGERTIAN
• Semua material yang tersedia untuk
fasilitas kesehatan yang didisain untuk
membungkus, mengemas, menampung
alat-alat yang dipakai ulang untuk
sterilisasi. Penyimpanan sterilisasi.
• Labeling : Proses identifikasi alat sebelum
dan sesudah dilakukan proses sterilisasi.
TUJUAN

• Pengemas : Mempertahankan sterilisasi


alat memberikan keamanan serta
memudahkan perpindahan alat dari satu
tempat ke tempat lain tanpa menyebabkan
kontaminasi
• Labeling :
- Mengidentifikasi jumlah instrumen
- Mengidentifikasi waktu penyimpanan
- Mengidentifikasi proses pendistribusian
SYARAT BAHAN
PENGEMASAN
• Sesuai dengan metode sterilisasi yang dipakai.
• Dapat menahan mikro-organisme dan bakteri.
• Kuat & tahan lama
• Mudah digunakan
• Tidak mengandung racun
• Segel yang baik
• Aman & mudah dibuka
• Masa kadaluarsa
PEMILIHAN BAHAN KEMASAN

• Sterilisasi Uap :
Bahan kemasan dan isinya harus tahan
terhadap suhu selama waktu yang
diperlukan untuk siklus panas-kering
tanpa meleleh, terbakar atau rusak.
TIPE/ JENIS BAHAN
KEMASAN

Tidak tembus air


Memiliki kekuatan/ tensila yang cukup
tinggi (sukar dirobek)
Merupakan penahan mikro-organisme
yang baik
Bebas dari bahan beracun
Dapat dipakai untuk steriliasi Uap dan
EO
PROSEDUR DAN LANGKAH
PENGEMASAN

Mencakup
 Nama alat yang akan dikemas
 Persiapan & inspeksi alat sesuai dengan spesifikasi
& instruksi dari pabrik
 Sesuaikan dgn metode steriliasi yang dipakai
 Jenis &Ukuran alat yang akan dikemas
 Tempatkan indikator kimia (eksternal/ internal)
 Metode & Teknik pengemasan
 Metode pemberian segel pada setiap kemasan
Alat Autoclave Steam
Terlihat pintu depan (R. On Steril)
Terlihat pintu belakang (R. Steril)
Alat Autoclave Suhu Rendah ETO
Rak Penyimpanan Barang Steril
Ruang Penyimpanan Barang Steril
Ruang Distribusi Barang Steril IBS
Ruang Distribusi Alat Steril Ruang
Rawat
Ruang Produksi Kassa On Steril
Loket Penerimaan Alat On Steril
dari Ruang Rawat
Serah Terima Alat Steril
Persiapan Pendistribusian
MONITORING
MONITORING DAN
DAN EVALUASI
EVALUASI
PROSES
PROSES STERILISASI
STERILISASI
Tujuan Monitoring Proses Sterilisasi
 Memberikan Jaminan bahwa peralatan medis
yang disediakan benar-benar steril.
 Memberikan jaminan bahwa parameter-
parameter yang ditentukan dalam proses
sterilisasi sudah dipenuhi dengan baik dan
benar.
 Dapat diketahui sedini mungkin apabila
terjadi kegagalan pada proses sterilisasi
(tindak lanjut dapat dilakukan secepatnya).

Pelatihan CSSD
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk
kontrol kualitas adalah :
1. Data Mesin Sterilisasi
 Pemberian nomor load pada setiap kemasan,
nomor mesin sterilisasi dan tanggal proses
sterilisasi.
 Nama operator.
 Informasi kemasan (kemasan linen atau kemasan
instrumen)
 Data hasil pengujian attest biologi.
Alasan dengan melakukan dokumentasi ini maka apabila ada
barang yang harus ditarik ulang akan menjadi lebih mudah.

Pelatihan CSSD
2. Waktu Kadaluwarsa
 Setiap kemasan steril yang akan digunakan harus
diberi label yang mengindikasikan waktu
kadaluwarsa untuk memudahkan melakukan rotasi
stock.
 Disamping melihat waktu harus memperhatikan
kejadian yg dialami instrumen tersebut.
 Perhatikan batas tgl pemakaian (tgl kadaluwarsa pd
tiap kemasan steril, masa berlaku barang steril
(kemasan kain tenun berdasarkan waktu adalah 7
hari, kertas krep 3 bulan dan kemasan pouches 1
thn).

Pelatihan CSSD
Jenis-jenis indikator sterilisasi
untuk monitoring sterilisasi
1. Indikator Mekanik
2. Kontrol Kualitas Secara Visual
3. Indikator Kimia
4. Indikator Biologi
5. Uji Kultur Laboratorium

Pelatihan CSSD
Gambar Indikator Eksternal

Pelatihan CSSD
Gambar Indikator Internal

Pelatihan CSSD
Gambar Letak Test Bowiedick

Pelatihan CSSD
Gambar Hasil Test Bowiedick Gambar Hasil Test Bowiedick
yang bagus yang tidak bagus

Pelatihan CSSD
4. Indikator Biologi
Indikator Biologi adalah berisi populasi
mikroorgainisme spesifik dalam bentuk spora yang
bersifat resisten terhadap beberapa parameter yang
terkontrol dan terukur dalam suatu proses sterilisasi
tertentu.
Prinsip kerja dari indikator biologi adalah dengan
mensterilkan spora hidup mikroorganisme yang non
patogenik dan sangat resisten dalam jumlah tertentu.
Apabila selama proses sterilisasi spora-spora tersebut
terbunuh, maka dapat dikatakan bahwa
mikroorganisme lainnya juga ikut terbunuh, dan
benda yang disterilkan bisa disebut steril.

Pelatihan CSSD
Sediaan Indikator Biologi
1. Bacilus Stearo Thermophyllus = untuk sterilisasi
uap panas/steam ( jumlah kuman 105 = 100.000).
2. Bacilus Subtilis = untuk sterilisasi gas Ethylene
Oxide ( jumlah kuman 106 = 1.000.000).
Cara Kerja :
1. Bacilus Stearo thermophyllus : untuk sterilisasi uap
- Petugas memakai sarung tangan sebelum dan
sesudah melakukan attest biologi.
- Alat/instrumen disusun dalam rak/trolly letakkan
attest biologi yang sudah terbungkus diletakkan di
chamber pada area yang paling jauh dari paparan
steam dan mesin dioperasionalkan sesuai dengan
program mesin sampai selesai.

Pelatihan CSSD
Gambar letak pack attest biologi

Pelatihan CSSD
Lanjutan
- Setelah alat steril, Attest biologi diambil, dilakukan
penutupan pada tutup attest biologi dengan cara
menekan pada tutup attest biologi dan masukkan
inkubator, untuk kontrol ambil attest biologi steam
yang masih hidup ( tidak masuk dalam mesin
autoclave ), pecahkan dan letakkan pada inkubator.
Hasil dapat dibaca setelah 3 atau 48 jam.
Hasil yang bagus attest biologi kontrol positif, attest
biologi yang masuk mesin autoclave hasil negatif.
- Dokumentasikan.

Pelatihan CSSD

Anda mungkin juga menyukai