Anda di halaman 1dari 30

Laporan Hasil Observasi

PEMBELAJARAN KLINIS DI
SMF ILMU BEDAH
SMF ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI
SMF ANASTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
Oleh:
dr. Jessy Teressa Yang Ilmu Bedah
dr. Koernia Hezkia Yonathan Ilmu Bedah
dr. Muh Kafabillah Ilmu Bedah
dr. Noerdian Syah Ilmu Bedah
dr. Tan, Jonathan Hartanto Ilmu Bedah
dr. Fajar Tri Mudianto Anestesiologi dan Terapi Intensif
dr. Ilham Ramadhana Anestesiologi dan Terapi Intensif
dr. Rahmad Dwi Saputra Anestesiologi dan Terapi Intensif
dr. Albert Renard Soedianto Orthopaedi dan Traumatologi
dr. Milda Agniasari Orthopaedi dan Traumatologi
Prodi Ilmu Bedah
Ketua : dr. Tan, Jonathan Hartanto
Wakil Ketua : dr. Jessy Teressa Yang
Sekretaris : dr. Noerdian Syah
Anggota : dr. Koernia Hezkia Yonathan
dr. Muh Kafabillah

Prodi Anastesiologi dan Terapi Intensif


Ketua : dr. Rahmad Dwi Saputra
Wakil Ketua : dr. Ilham Ramadhana
Sekretaris : dr. Fajar Tri Mudianto

Prodi Orthopaedi dan Traumatologi


Ketua : dr. Albert Renard Soedianto
Sekretaris : dr. Milda Agniasari
Overview
• Fokus observasi difokuskan pada dua jenis kegiatan pembelajaran, yaitu Morning Report Residen/PPDS dan Mini Clinical
Examination (Mini-CEX) Dokter Muda.
• Tujuan dari observasi ini adalah untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang dinamika pembelajaran yang terjadi di
SMF Ilmu Bedah, SMF Orthopaedi dan Traumatologi dan SMF Anastesiologi dan Terapi Intensif RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang, pada tanggal 31 Januari 2024
• Dengan melibatkan sudut pandang yang beragam, diharapkan dapat mencapai konsensus yang mendukung peningkatan mutu
pembelajaran di Rumah Sakit Pendidikan tersebut
Overview Kegiatan
Waktu Kegiatan Tempat Supervisor
ILMU BEDAH
07.00 – 08.00 Morning Report Residen Ruangan MR Ilmu Bedah - R. Prof. Dr. dr. Widanto Dr. dr. Donny Wisnu Wardhana, Sp.BS(K)-Onk
dr. Heru Sulistyo, Sp.B(K)BD
Hardjowasito, SpBP-RE(K) dr. Chaidar Mutaqin, Sp.BTKV
dr. Prisca Anindhita Fajarpeni, Sp.B

08.00 – 10.00 Visite Besar Bedah Digestive Ruangan Rawat Inap (IRNA, ICU, dan HCU) dr. Setyo Sugiharto, SpB(K)BD SH MH
dr. Aries Budianto, SpB(K)BD
dr. Heru Sulistyo, SpB(K)BD
dr. Prisca Anindhita Fajarpeni, Sp.B

10.30 – 11.30 Mini-CEX SMF Ilmu Bedah dr. Prisca Anindhita Fajarpeni, Sp.B
12.00 – 14.00 Observasi Ruangan OK Ruangan Operasi Lantai 5 dr. Prisca Anindhita Fajarpeni, Sp.B
ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI
07.00 – 08.30 Morning Report R. Callus dr. Domy Pradana Putra, Sp.OT
Residen/PPDS

09.00 – 10.00 Mini-CEX R. Violet dr. Domy Pradana Putra, Sp.OT


ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
06.30 - selesai Mornig Report Ruang MR dan OK Lantai 6 Ruang 1 (Neurosurgery) dr. Eko Nofiyanto, MMRS, Sp.An-TI
Residen/PPDS dan Bedside
Teaching
OBSERVASI KEGIATAN
MORNING REPORT
RESIDEN/PPDS
KEGIATAN MORNING REPORT RESIDEN/PPDS
ILMU BEDAH
1. Supervisor mempersiapkan PPDS untuk berkumpul dan mengikuti presentasi serta diskusi daring maupun luring.
2. Supervisor mempersilahkan presentasi untuk mempresentasikan kasus yang dibawakan dengan PPT yang sudah disiapkan
sebelumnya. Presentasi dibawakan dalam Bahasa inggris.
3. Supervisor fokus dan menyimak presentasi dari awal hingga akhir, serta memberikan masukan dan pertanyaan.
4. Supervisor memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjelaskan temuan klinis pada kasus yang dipresentasikan.
5. Supervisor memberikan kesempatan bertanya kepada semua peserta yang ikut dalam
6. diskusi, dan memberikan arahan, tips dan trick, serta aplikasi teori pada praktik klinis sehari-hari.
7. Supervisor mengakhiri kegiatan dengan memberikan kesimpulan terhadap keseluruhan kasus pasien.
KEGIATAN MORNING REPORT
RESIDEN/PPDS ILMU BEDAH

Keterangan :
Y : Ya/ dilakukan Pengisian sesuai jumlah observer (orang)
T : Tidak dilakukan (semestinya dapat dilakukan)
N/A : Tidak dapat diobservasi karena setting atau waktu yang tidak tepat
Hasil Observasi
Hasil observasi menggunakan checklist didapatkan:
1. Poin “Supervisor memberikan orientasi apa yang dilakukan di tempat teaching” didapat 3 observer setuju, 1
observer tidak setuju, 1 observer tidak dapat menilai.
2. Poin “Supervisor memperkenalkan PPDS ke Staf Medis/ Nakes yang ada di tempat teaching” didapat 1 observer
setuju, 2 observer tidak setuju, 2 observer tidak dapat menilai.
3. Poin “Supervisor mengembangkan suasana keterbukaan yang membuat pasien dan PPDS safe (tidak
terintimidasi)” didapat 1 observer tidak dapat menilai.
4. Poin “Memberikan kesempatan PPDS untuk bertanya ke/ tentang pasien” didapat 1 observer tidak dapat menilai.
5. Poin “Supervisor dapat secara luwes menyesuaikan gaya mengajar dengan keadaan PPDS” didapat 1 observer tidak
setuju.
6. Poin “Supervisor memberikan feedback konstruktif terhadap mahasiswa” didapat 1 observer tidak setuju.
7. Poin “PPDS dapat secara terbuka menyampaikan prior knowledgenya” didapat 1 observer tidak setuju.
KEGIATAN MORNING REPORT RESIDEN/PPDS
ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI
Jalan kegiatan MR adalah sebagai berikut :
1. Residen/PPDS mempersiapkan presentasi MR.
2. Supervisor mempersiapkan semua Residen Orthopaedi dan Traumatologi serta Dokter Muda yang menjalani stase, dan PPDS observer untuk
berkumpul dan mengikuti presentasi serta diskusi.
3. Morning Report dimulai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan (07.00 WIB).
4. Supervisor memperkenalkan diri kepada Residen Orthopaedi dan Traumatologi, Dokter Muda, dan PPDS observer.
5. Supervisor mempersilahkan Residen/PPDS untuk mempresentasikan dan menjelaskan temuan klinis serta tatalaksana pada kasus yang
dipresentasikan.
6. Supervisor fokus dan menyimak presentasi dari awal hingga akhir, serta memberikan masukan.
7. Supervisor memberikan kesempatan bertanya kepada semua peserta yang ikut dalam diskusi, memberikan arahan, tips dan trick, serta aplikasi teori
pada praktik klinis sehari-hari.
8. Residen/PPDS serta Dokter Muda tampak antusias dalam sesi tanya jawab.
9. Supervisor memberikan kritik dan saran yang membangun terkait penanganan yang sebaiknya dilakukan oleh Residen/PPDS terhadap pasien yang
dilayani.
10. Supervisor memberikan rekomendasi mengenai sumber buku ajar yang sesuai dengan topik yang dipresentasikan.
11. Supervisor mengakhiri kegiatan dengan memberikan kesimpulan terhadap keseluruhan kasus pasien.
12. Supervisor mengakhiri sesi morning report tepat pada waktunya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (08.25 WIB).
KEGIATAN MORNING REPORT RESIDEN/PPDS
ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI

Keterangan :
Y : Ya/ dilakukan Pengisian sesuai jumlah observer (orang)
T : Tidak dilakukan (semestinya dapat dilakukan)
N/A : Tidak dapat diobservasi karena setting atau waktu yang tidak tepat
Kesimpulan Dari Hasil Observasi
Adapun faktor yang mungkin menjadi penyebab terjadinya perbedaan dalam penilaian di antara observer, yaitu:
1. Kegiatan MR yang dinilai sudah berlangsung tiap hari sehingga tidak terdapat poin memperkenalkan diri dan poin orientasi
kegiatan.
2. Kegiatan MR tidak menghadirkan pasien secara langsung sehingga beberapa poin dirasa tidak dapat diisi.
3. SPV dirasa tidak memberikan feedback yang konstruktif karena dirasa pemilihan kata-kata yang tidak membangun.
4. SPV dirasa belum memberi ruang bagi PPDS untuk menjelaskan prior knowledge nya
5. Adanya perbedaan latar belakang budaya di antara observer yang menimbulkan sudut pandang berbeda dalam melakukan
penilaian.
6. Perbedaan pengetahuan setiap observer menyebabkan penilaian yang bervariasi.
7. Observer mengamati PPDS yang jumlahnya lebih dari satu dan memiliki latar belakang yang bermacam-macam.
Refleksi
• Supervisor memiliki kemampuan untuk menjalankan peran sebagai pengajar
dengan efektif dalam morning report tersebut, yang mencakup fungsi sebagai
penyedia informasi, role model, fasilitator, penilai, perencana, dan resource
developer. Selain itu, supervisor juga mampu menyampaikan materi pengajaran
dan memberikan umpan balik sesuai dengan kompetensi dokter umum serta
standar pendidikan profesi untuk dokter spesialis.
• Presentasi morning report yang dilakukan oleh Residen/PPDS juga berjalan
dengan baik. Dimulai dari persiapan presentasi yang tepat waktu, pemaparan yang
terstruktur, penyampaian tanya jawab yang efektif, serta antusiasme dari seluruh
peserta yang hadir menjadikan diskusi lebih hidup
Konsensus
• Pelaksanaan Morning Report (MR) dalam suasana yang kondusif dan partisipatif
dapat menghasilkan umpan balik yang terstruktur.
• Umpan balik yang efektif dapat signifikan meningkatkan pembelajaran dan
keterampilan praktik peserta didik.
• Secara keseluruhan, observasi terhadap kegiatan MR menunjukkan bahwa
pelaksanaannya sudah baik, dan diharapkan model ini dapat diterapkan dengan
sukses dalam MR yang lainnya.
• Adanya proses pembelajaran yang interaktif dan kondusif menciptakan lingkungan
yang mendukung pertukaran informasi dan pemahaman yang lebih baik di antara
peserta didik dan supervisor.
• Perbaikan berkelanjutan dan penerapan praktik terbaik diharapkan dapat terjadi
melalui evaluasi dan refleksi terhadap proses MR yang telah berlangsun
OBSERVASI KEGIATAN BEDSIDE
TEACHING
KEGIATAN BEDSIDE TEACHING ANESTESIOLOGI
DAN TERAPI INTENSIF
1. SPV menjelaskan 5 hal yang harus mahasiswa didik kuasai:
1. ORIENTASI ORANG 4. ORIENTASI BUDAYA
Sebelum bekerja, SPV memperkenalkan tim yang Indonesia kental dengan budaya unggah ungguh atau
berada pada OK 601 ( Bedah saraf) kepada para peserta kesopanan dalam norma sosial.
didik agar berkenalan dan saling mengetahui satu sama Para peserta didik harus mampu segera beradaptasi
lain. Kemudian menjelakan peran masing-masing orang dalam dengan pola kerja dan budaya yang secara tidak
yang berada di OK 601. langsung tertulis pada kegiatan bekerja di RSSA.
2. ORIENTASI ALAT
Alat2 didalam ruang operasi sangat bervariatif dan 5. ORIENTASI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
canggih, mungkin beberapa belum mengetahui tujuan Masing-masing personal yang bertugas di dalam ruang
dan cara dalam penggunaannya. Oleh karena itu operasi sudah memiliki perannya masing-masing.
nantinya PPDS atau DM dalam melaksanakan tugas Harus menyelesaikan tanggung jawab yang sudah
stase harus mengetahui bagaimana alat itu bekerja. diberikan masing-masing.
3. ORIENTASI TEMPAT Tidak perlu mengambil tanggung jawab orang lain,
Letak suatu barang, posisi tempat dan fungsi ruangan namun sekedar membantu diperbolehkan selama tidak
wajib diketahui oleh para peserta PPDS, karena ruang mengganggu.
operasi memiliki fungsinya masing-masing sesuai
dengan kebutuhannya.
2. SPV memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar secara langsung

• SPV memberikan materi mengenai general anesthesia, dan sambil mempraktekkan apa
yang harus dilakukan dalam sedure ABCDE selama proses induksi berlangsung.
• Peserta didik diberikan kesempatan untuk praktek langsung kepada pasien sambil diawasi
dengan ketat.
• Dalam hal ini SPV sudah melakukan proses mengajar dengan baik
3. Apa yang perlu tingkatkan agar pemberlajaran dapat efektif
• Untuk selanjutnya, sebelum dilakukan bedside teaching diharapkan peserta didik
telah mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi ketika akan
mengikuti bedside teaching
• Dengan begitu diharapkan peserta didik dapat memahami pentingannya
dilakuakan bedsite teaching

4. Pembelajaran dapat menjadi efektif karena:


• SPV dalam hal ini melibatkan semua sensoris indra yang kami miliki sehingga
tidak hanya keilmuan yang didapatkan namun juga pengalam dalam bekerja
sehingga terciptanya muscle memory atau omatisasi dalam bekerja.
OBSERVASI KEGIATAN
MINI-CEX DOKTER MUDA
KEGIATAN MINI-CEX DOKTER MUDA
PRODI ILMU BEDAH
• SPV melakukan briefing kepada DM tentang klinis pasien yang akan diujikan dan hal-hal yang perlu
dilakukan dan diperhatikan oleh DM beberapa hari sebelum dilakukan Mini-CEX.
• DM mempersiapkan presentasi Mini-CEX.
• SPV mempersilahkan DM dan PPDS observer untuk masuk ke dalam ruangan untuk mengikuti presentasi dan
diskusi.
• SPV mempersilahkan DM untuk mempresentasikan dan menjelaskan tentang anamnesa, temuan klinis,
pemeriksaa penunjang dan diagnosa pada pasien yang menjadi kasus Mini-CEX.
• SPV fokus menyimak jalannya presentasi dari awal hingga akhir.
• SPV memberikan kesempatan bertanya kepada semua peserta yang ikut dalam diskusi, dan memberikan
arahan, serta aplikasi teori pada praktik klinis sehari-hari baik dalam anamnesa, pemeriksaan fisik maupun
pada management pasien.
• SPV mengakhiri kegiatan dengan memberikan kesimpulan, kritik dan saran yang didapatkan dari presentasi
dan diskusi.
KEGIATAN MINI-CEX DOKTER MUDA
PRODI ILMU BEDAH
KEGIATAN MINI-CEX DOKTER MUDA
PRODI ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI
• Dokter muda mempersiapkan presentasi Mini-CEX.
• Supervisor mempersiapkan semua DM Orthopaedi dan Traumatologi serta PPDS observer untuk
berkumpul dan mengikuti presentasi serta diskusi.
• Supervisor mempersilahkan DM untuk mempresentasikan dan menjelaskan temuan klinis pada kasus
yang dipresentasikan.
• Supervisor fokus dan menyimak presentasi dari awal hingga akhir, serta memberikan masukan.
• Supervisor memberikan kesempatan bertanya kepada semua peserta yang ikut dalam diskusi, dan
memberikan arahan, tips dan trick, serta aplikasi teori pada praktik klinis sehari-hari.
• Supervisor mengakhiri kegiatan dengan memberikan kesimpulan, kritik dan saran yang membangun
terhadap keseluruhan kasus pasien
KEGIATAN MINI-CEX DOKTER MUDA
PRODI ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI
PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI MINI-CEX
• Terdapat perbedaan penilaian dari masing observer di masing masing item
penilaian.
• Hal ini dapat dikarenakan masing-masing observer mempunyai intepretasi
berbeda-beda dan subjektifitas dalam memberikan nilai.
• Untuk menghindari hal ini dibutuhkan persamaan persepsi baik berupa
pelatihan atau standardisasi sebagai penilai.
Refleksi
• Dari hasil observasi Mini-CEX, terlihat bahwa pengajar, khususnya supervisor,
berhasil mengimplementasikan prinsip-prinsip model pembelajaran
Microskills/One-Minute Preceptor dengan baik
• Secara keseluruhan, metode penilaian klinis di tempat kerja memberikan landasan
yang kokoh untuk mengukur kompetensi peserta didik, memperbaiki kesalahan,
dan memperkuat keterampilan mereka dalam merawat pasien dengan kualitas
tinggi
Konsensus
• Secara keseluruhan, para pengamat setuju bahwa SPV berhasil menerapkan prinsip
Microskills atau One-minute Preceptor dengan baik dalam melakukan penilaian
dan pembelajaran terhadap peserta didik.
• Peserta didik juga telah menunjukkan tingkat self-determination yang tinggi,
dengan tujuan untuk mencapai tahap kesadaran kompetensi tanpa disadari.
• Dari segi teknis pelaksanaan, kami percaya bahwa persiapan beberapa hari
sebelum penilaian akan memberikan kesiapan yang lebih baik bagi peserta didik.
• Sebagai saran konstruktif, kami mendorong peserta didik untuk lebih banyak
berinteraksi dengan pasien guna melatih kemampuan mereka dalam menangani
pasien di lingkungan klinis.
• Kami berharap praktik baik ini dapat diimplementasikan dalam WPBA (Workplace
based assessment ) lainnya
Dua Belas Peran Dokter sebagai Pengajar di Bidang
Kedokteran
Model Piramida untuk Mengevaluasi Kompetensi Klinis
Peserta Didik
Lampiran Dokumentasi

Proses Teaching Pemberian Feedback Diskusi Masalah Pasien


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai