Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017 PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPE- TENSI DI SMK
Pengertian Sertifikasi Kompetensi
Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Stan- dar Internasional dan/atau Standar Khusus.
PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SECARA A MANDIRI Dilaksanakan secara mandiri oleh SMK/MAK dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh seko- lah. TAHAPAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
A. Kepala SMK/MAK Sesuai Kewenangannya:
Membentuk Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK), berisi fungsi-fungsi: 1.Pengarah 2.Pelaksana 3.Pendukung pelaksanaan
TAHAPAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI B. Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) 1. Merumuskan dan menetapkan program kerja sertifikasi kompetensi. 2. Mengembangkan dan menetapkan skema sertifikasi. 3. Merancang dan menetapkan blangko sertifikat kompetensi. 4. Menyiapkan asesor kompetensi. 5. Menyiapkan perangkat asesmen. 6. Menyiapkan dan menetapkan prosedur asesmen.
TAHAPAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI B. Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) 7. Menetapkan jadwal TUK dan pelaksanaan sertifikasi kompetensi. 8. Menerima dan memverifikasi calon peserta sertifikasi kompetensi. 9. Memberikan tugas kepada Asesor Kompetensi (SPT). 10.Asesor melaksanakan uji kompetensi. 11.Menyiapkan TUK, peralatan dan bahan untuk keperluan pelak- sanaan uji kompetensi.
TAHAPAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI B. Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) 12. Asesor Kompetensi melaksanakan Uji Kompetensi a) Wawancara b) Test Tertulis c) Test Praktik 13. Asesor Kompetensi melakukan penilaian dan membuat rekomen- dasi. 14. Melaporkan hasil uji kompetensi kepada Kepala SMK/MAK
1. Menerbitkan sertifikat kompetensi bagi peserta yang dinyatakan kompeten. 2. Menyerahkan sertifikat kompetensi kepada peserta yang dinyatakan kompeten.
Sertifikasi Kompetensi untuk peserta didik yang diseleng- garakan oleh SMK/MAK bersama dengan DU/DI Partner. Kedua belah pihak sepakat melalui MOU, untuk memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.
TAHAPAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI C. Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) Bersama 1. Menetapkan jadwal TUK dan pelaksanaan sertifikasi kompetensi. 2. Menerima dan memverifikasi calon peserta sertifikasi kompetensi. 3. Memberikan tugas kepada asesor sekolah / penguji (SPT). 4. Mengecek kesiapan TUK dalam pelaksanaan Uji Kompetensi. 5. Asesor Kompetensi melaksanakan uji kompetensi: a) Tes tulis b) Tes praktik. 3. Asesor Kompetensi membuat penilaian.
TAHAPAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI D. Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) Bersama 1. Asesor Kompetensi melaporkan hasil penilaian kompetensi/ rekomendasi kepada Kepala SMK/MAK untuk ditindaklanjuti men- jadi permohonan Penerbitan Sertifikat Kompetensi ke pihak DU/DI. 2. DU/DI menerbitkan Sertifikat Kompetensi bagi peserta yang di- rekomendasikan kompeten. 3. DU/DI bersama SMK/MAK menyerahkan Sertifikat Kompetensi kepada peserta yang direkomendasikan kompeten dan mengadmin- istrasikannya.
SERTIFIKASI KOMPETENSI DENGAN POLA LSP P1, LSP P2, DAN TUK YANG C TERVERIFIKASI OLEH LSP P3 (BNSP) Catatan: Diasumsikan SMK/MAK yang melaksanakan Serti- fikasi Kompetensi dengan pola LSP P1, LSP P2, dan TUK yang terverifikasi oleh LSP P3 telah terlisensi oleh BNSP.
POLA SERTIFIKASI KOMPETENSI DENGAN SISTEM BNSP 1. Dilaksanakan mengacu pada Pedoman BNSP 201 dan Pedoman BNSP terkait lainnya. 2. Pelaksanaan sertifikasi mengacu kepada SOP Asesmen Butir 9 Per- syaratan Proses Sertifikasi dari Panduan Mutu LSP P1 dan LSP P2. 3. Hal yang bisa dilakukan adalah menetapkan skema dalam bentuk klaster, sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan sepanjang tahun. 4. Tetap menggunakan sistem dan prosedur yang berlaku di LSP P1, LSP P2, atau TUK yang terverifikasi oleh LSP P3.
Memodifikasi Skema Sertifikasi Kompetensi 1. Membagi Unit Kompetensi pada Skema Sertifikasi menjadi beberapa klaster, sehingga dapat dilaksanakan uji kompetensi bertahap sepanjang tahun sesuai capaian kompetensi dalam pembelajaran. 2. Menyusun Unit Kompetensi pada Skema Sertifikasi sebagai okupasi, sehingga dapat digunakan untuk penyesuaian kesederajatan paket kompetensi untuk SMK/MAK 4 Tahun.
A. Memodifikasi Skema Sertifikasi (Mengecilkan) 1. Untuk memperoleh skema kualifikasi/klaster yang lebih kecil, agar dapat dilaksanakan uji kompetensi secara bertahap sesuai capaian kompetensi pada pembelajaran. 2. Skema sertifikasi yang dimodifikasi adalah skema sertifikasi yang telah ditetapkan bersama antara Ditjen Dikdasmen dan BNSP. Memodifikasi Skema Sertifikasi (Unit Kompetensi) 3. Tahapan melakukan modifikasi skema sertifikasi 3.1 Pilih dan buka soft copy Skema Sertifikasi yang telah ditetapkan oleh Ditjen Dikdasmen dan BNSP (misal Pari- wisata). 3.2 Cermati dan telaah paket kompetensi yang ada, dan bag- ilah jumlah paket menjadi (misal) 3 bagian. 3.3 Beri warna masing-masing bagian dengan warna kun- ing, hijau dan biru muda. Memodifikasi Skema Sertifikasi (Mengecilkan) 3.4 Buat judul subklaster dengan memilih unit kompetesi yang paling dominan. 3.5 Masukan paket subklaster ke dalam format skema sertifikasi. 3.6 Diskusikan draf skema subklaster dengan para pihak dari wakil industri dan parktisi. 3.7 Ajukan skema skema subklaster kepada BNSP untuk mem- peroleh persetujuan. B. Memodifikasi Skema Sertifikasi (Okupasi)
1. Untuk mendapatkan Skema Sertifikasi Kompetensi KKNI
yang lebih besar, agar diperoleh skema sertifikasi jenjang yang lebih tinggi. 2. Dalam skema sertifikasi kualifikasi KKNI yang ditetapkan bersama Ditjen Dikdasmen dan BNSP. Memodifikasi Skema Sertifikasi (Okupasi) 3. Tahapan memodifikasi skema sertifikasi (membesarkan): 3.1 Buka soft copy skema sertifikasi KKNI. 3.2 Buka soft copy narasi jenjang 2 KKNI. 3.3 Buka soft copy narasi jenjang 3 KKNI. 3.4 Buka soft copy Daftar Unit Kompetensi pada SKKNI terkait. 3.5 Telaah narasi jenjang 3 KKNI dan tentukan kata kunci yang menjadi pembeda antara narasi jenjang 2 dan jenjang 3. Memodifikasi Skema Sertifikasi (Membesarkan) 4.6 Cermati kata kunci pembeda dan cari judul unit kompetensi dari daftar unit kompetensi pada SKKNI. 4.7 Tambahkan dan tempatkan unit kompetensi yang terindentifikasi ke dalam paket skema sertifikasi jenjang 2 menjadi jenjang 3. 4.8 Tempatkan paket unit kompetensi jenjang 3 ke dalam narasi skema sertifikasi untuk kesetaraan SMK 4 Tahun. PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Pola LSP P1, LSP P2, atau TUK LSP 3 - BNSP 1. Gunakan Skema Sertifikasi hasil dimodifikasi sebagai acuan mengembangkan Perangkat Asesmen. 2. Gunakan Pedoman BNSP 301-2014 dan SOP (Prosedur) Butir 9 Persyaratan Asesmen Kompetensi sebagai acuan dalam pelak- sanaan asesmen kompetensi. 3. Lakukan pelaksanaan asesmen kompetensi dengan tahapan, penggunaan format, asesor kompetensi dan personil sesuai den- gan pedoman dan SOP. PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI Pola LSP P1, LSP P2, atau TUK LSP 3 - BNSP 4. Asesor melakukan asesmen/uji kompetensi. 5. Asesor membuat penilaian dan rekomendasi. 6. Hasil penilaian disampaikan kepada LSP P1/P2/P3. 7. Petugas LSP P1/P2/P3 mengajukan permohonan sertifikat kompe- tensi ke BNSP bagi peserta yang direkomendasikan kompeten. 8. Sertifikat Kompetensi yang telah diterbitkan diadministrasikan sesuai dengan prosedur/SOP yang diberlakukan. PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI D PROGRAM KEAHLIAN KHUSUS 1. Sertifikasi Kompetensi Program Keahlian Khusus adalah Sertifikasi Kompetensi yang telah ada dan berlaku sebelum BNSP berdiri, didasarkan atas kon- vensi internasional. 2. Bidang keahlian khusus tersebut antara lain penerban- gan, kepelautan, kedokteran. PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PROGRAM KEAHLIAN KHUSUS 3. Standardisasi dan sertifikasi Pelaut diatur melalui Stan- dar Training and Certification and Watchkeeping (STCW) for Seawearer Amendment 2010, International Maritime Organization (IMO). 4. Di Indonesia Ditjen Perhubungan Laut ditunjuk sebagai pelaksana STCW Amendment 2010. PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PROGRAM KEAHLIAN KHUSUS 6. Implementasi STCW Amendment 2010 untuk Sertifikasi Kompetensi Awak Kapal oleh Lembaga Pendidikan Pelaut terakreditasi oleh Badan Akreditasi terotorisasi. 7. SMK/MAK yang ingin memperoleh akreditasi, menga- jukan pemohonan ke BPL Kemenhub, melampirkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam Peraturan Kepala Badan Diklat Perhubungan No. 225/01-003/II/ 2010. PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PROGRAM KEAHLIAN KHUSUS