5 KPT KPU No.066 tahun 2024, tentang Pedoman Teknis Pemungutan dan
Penghitungan Suara dalam Pemilu
Arti Kata:
Kerawanan Pemilu adalah segala hal yang
mengganggu atau menghambat proses Pemilu
yang Demokratis.
Tahapan Tungsura (Pemungutan dan Penghitungan
Suara) adalah salah satu tahapan dalam
pelaksanaan pemilu yang berpedoman pada
prinsip: Mandiri, Jujur, Adil, Berkepastian Hukum,
Tertib, Terbuka, Proporsional, Profesional,
Akuntabel, Efektif, Efisien, dan Aksesibel.
Pemilu 2019 di Kalsel; paling banyak
temuan dan laporan pelanggaran pemilu
terjadi pada tahapan Kampanye,
Pemungutan dan Penghitungan Suara
POTENSI PARTISIPASI DAN
ELEKTABILITAS POLITIK PILPRES 2019
Kewajaran Money Politik
80,9
12,0
5,9
1,2
Bisa diterima sebagai hal Tidak bisa diterima Ragu-Ragu Tidak Tahu/Tidak menjawab
yang wajar
Apa yang akan Anda lakukan jika ada tim sukses melakukan money
politics Pemilu?
JADWAL DAN TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA
No Kegiatan Jadwal Pelaksana
1. Pengumuman dan pemberitahuan 9 s.d 13 Februari 2024 KPPS
tempat dan waktu pemungutan suara
kepada Pemilih
2. Penyiapan TPS 13 Februari 2024 KPPS
3. Pemungutan Suara di TPS 14 Februari 2024 KPPS
4. Penghitungan Suara di TPS 14 Februari 2024 KPPS
(apabila Penghitungan Suara belum selesai
maka diperpanjang paling lama 12 (dua
belas) jam tanpa jeda sejak berakhirnya hari
Pemungutan Suara atau 15 Februari 2024
pukul 12.00 waktu setempat)
5. Pengumuman hasil Penghitungan 14 s.d 15 Februari 2024 KPPS
Suara di TPS
PRA PEMUNGUTAN SUARA DI
TPS
Menerima perlengkapan
Penyampaian surat pemungutan suara,
Mengumumkan Hari pemberitahuan dukungan perlengkapan
dan Tanggal pemungutan suara lainnya, dan perlengkapan
Pemungutan Suara kepada Pemilih pemungutan suara lainnya
dari PPS
PERSIAPAN PEMUNGUTAN SUARA DI
TPS
Mengumumkan
dengan Penyerahan
menempelkan DPT, salinan DPT dan
DPTb, DPC dan DPTb kepada
Penyiapan TPS DCT anggota DPR, Saksi yang hadir
DPD, DPRD dan Pengawas
Provinsi dan DPRD TPS.
Kabupaten/Kota
TATA LETAK
PEMUNGUTAN SUARA
RAPAT PEMUNGUTAN
SUARA
1
pengucapan sumpah atau janji anggota KPPS dan Petugas Ketertiban TPS
2
penjelasan kepada Pemilih tentang tata cara pemungutan suara dan pembagian tugas
anggota KPPS
Dalam hal Pemilih belum memiliki KTP-el pada hari pemungutan suara, Pemilih dapat
menggunakan surat keterangan telah dilakukan perekaman KTP-el yang diterbitkan
oleh perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan di bidang kependudukan dan
catatan sipil
Surat Suara yang diberikan ke Pemilih
Surat Suara Presiden dan Surat Suara DPR Surat Suara DPD
Wakil Presiden
Pemilih DPTb Pindah memilih ke
Pindah memilih ke Provinsi Pindah memilih ke
lain atau pindah memilih ke Kab/Kota lain dalam satu
Provinsi dan dalam satu dapil
Kab/Kota lain dalam satu
suatu negara Provinsi
anggota DPR
Surat Suara DPRD Surat Suara DPRD
Provinsi Kab/Kota
Pindah memilih ke Kecamatan
16 Pindah memilih ke Kab/Kota lain lain lain dalam satu
dalam satu Provinsi dan dalam Kabupaten/Kota dan dalam satu
satu dapil anggota DPRD Provinsi dapil anggota DPRD
Kabupaten/Kota
Ketua KPPS dapat mendahulukan Pemilih penyandang disabilitas, ibu hamil, atau
lanjut usia untuk memberikan suara atas persetujuan Pemilih yang seharusnya
mendapat giliran sesuai dengan nomor urut kehadiran Pemilih tersebut.
Pendamping dapat berasal dari anggota KPPS atau orang lain atas
permintaan Pemilih yang bersangkutan.
TATA LETAK
PENGHITUNGAN SUARA
KPPS menyusun tata letak
TPS dalam proses
penghitungan suara
dengan memberikan
kemudahan bagi Saksi,
Pengawas TPS, Pemantau,
Masyarakat, dan Pewarta
menyaksikan proses
Penghitungan suara secara
jelas
TUGAS KPPS PADA PENGHITUNGAN SUARA (1)
Ketua KPPS
1. Memimpin rapat penghitungan suara;
2. Memeriksa tanda coblos, menunjukkan dan mengumumkan hasil penelitian
Surat Suara sah atau tidak sah kepada Saksi, Pengawas TPS, Pemantau Pemilu,
Pemilih/Masyarakat yang hadir dengan suara yang terdengar jelas.
KPPS Kedua
Membuka setiap Surat Suara untuk diteliti dan diumumkan oleh Ketua KPPS.
22
TUGAS KPPS PADA PENGHITUNGAN SUARA (2)
25
Pemungutan Suara Ulang:
Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi bencana alam dan/atau
kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan
atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan.
Pemungutan suara di TPS wajib diulang apabila dari hasil penelitian dan pemeriksaan
Pengawas TPS terbukti terdapat keadaan sebagai berikut:
a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan
suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. petugas KPPS meminta Pemilih memberikan tanda khusus,
menandatangani, atau menuliskan nama atau alamat pada surat suara yang sudah
digunakan;
c. petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan
oleh Pemilih sehingga surat suara tersebut menjadi tidak sah; dan/atau
d. Pemilih yang tidak memiliki KTP-el atau Suket, dan tidak terdaftar di
DPT dan DPTb memberikan suara di TPS.
Lanjutan..
pemungutan suara wajib diulang jika terdapat pemilih yang
memberikan suara lebih dari 1 (satu) kali, baik pada satu
TPS atau pada TPS yang berbeda.
Pemungutan suara ulang diusulkan oleh KPPS dengan
menyebutkan keadaan yang menyebabkan diadakannya
pemungutan suara ulang.
Pemungutan suara ulang (PSU) di TPS dilaksanakan
paling lama 10 (sepuluh) Hari setelah hari pemungutan
suara, berdasarkan Keputusan KPU Kabupaten/Kota.
Kerawanan tahapan tungsura secara teknis:
KPPS tidak melaksanakan semua aturan (sisa surat
pemberitahuan tidak diberi keterangan dan tidak dikembalikan
ke PPS, mengizinkan pemilih luar untuk memilih, sisa surat
suara tidak di silang, dll)
Surat suara tertukar dapil.
Keliru dalam memberikan surat suara kepada pemilih pindahan.
Penulisan perolehan suara dalam Formulir C. Hasil tidak jelas.
Kekeliruan saat menentukan suara sah dan tidak sah
Tidak memperlihatkan secara jelas surat suara yang dihitung/di
coblos ke pada saksi dan pengawas.
Lanjutan..
Disabilitas dipengaruhi oleh pendamping saat memilih.
Pemilih menggunakan identitas orang lain
Penambahan pengguna surat suara saat waktu istirahat.
Petugas KPPS Kelelahan, kekeliruan dalam
penjumlahan
Surat Suara yang terpakai lebih banyak dari jumlah
pemilih yang hadir
Adanya pemungutan suara ulang.
Kerawanan tahapan tungsura secara
substansi:
Masyarakat menerima pelanggaran pemilu sebagai hal yang
wajar.
Money politic masih mempengaruhi hasil pilihan pemilih.
Penggalangan suara pemilih menyerupai MLM
Penyerahan bansos mendekati tahapan tungsura
Masyarakat tidak banyak yang peduli terhadap proses
penghitungan suara.
Siap kan jasmani dan Rohani yang prima.
Pahami dan pelajarai aturan secara maksimal
Melakukan pencegahan dengan berkoordinasi
Teknis
secara intensif.
Pengawasan Melakukan pengawasan secara langsung.
Tungsura Lakukan penanganan pelanggaran
(memberikan saran perbaikan) atau
mekanisme penanganan pelanggaran
adaminitrasi cepat.
Membangun dan Meningkatkan pengawasan
partisipatif
Pengawasan harus dilengkapi:
1. surat tugas
2. Tanda pengenal,
3. Alat Perlengkapan
Pengawasan
a. panduan Pengawasan;
b. alat kerja;
c. alat dokumentasi.
Catatan krusial:
Perhatikan Dapil dan jumlah surat suara yang di terima untuk setiap pemilihan
Perhatikan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya saat memasuki
waktu istirahat.
Pastikan petugas mencatat dengan lengkap identitas pemilih khusus dan pemilih
tambahan.
Pastikan ketua KPPS menyilang surat suara yang tidak terpakai.
Masyarakat, saksi dan pengawas Mendokumentasikan FORMULIR MODEL C.
HASIL untuk semua pemilihan.
Jika masih ada keberatan dari saksi setelah perbaikan dilakukan oleh KPPS,
maka KPPS minta saran/pendapat perbaikan dari pengawas TPS.
KPPS wajib menindaklanjuti saran perbaikan dari Pengawas TPS.
Terima kasih