Anda di halaman 1dari 34

Biodata: Erna Kasypiah

 TTL: Banjar, 26 Nopember 1977


 Pendidikan Akhir: Magister Sains Admisnistrasi Pembangunan ULM
 Status: Menikah, 2 orang putra.
 Alamat: Jl. Gerilya, Komp. Graha Mahatama, No.8 Banjarmasin
 Anggota (LK3) Lembaga Kajian Keislaman & Kemasyarakatan
 Pengalaman Kepemiluan:
1. Pemantau/Koordinator Program Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR –
LK3) tahun 2005 - 2007.
2. Tim Pemeriksa Daerah Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Wilayah
Kalimantan Selatan Tahun 2016-2017. (Dari Unsur Bawaslu Provinsi)
3. Tim Pemeriksa Daerah Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Wilayah
Kalimantan Selatan Tahun 2019-2020 (Dari Unsur Bawaslu Provinsi)
4. Anggota Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan Periode 2012 – 2017
5. Anggota/Ketua Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan Periode 2017 – 2022.
6. Tim Pemeriksa Daerah DKPP Wilayah kalsel dari Unsur Masyarakat Periode
thn 2022-2023
7. Tim Pemeriksa Daerah DKPP Wilayah kalsel dari Unsur Masyarakat periode
KERAWANAN PADA TAHAPAN
TUNGSURA PEMILU 2024

Erna Kasypiah, S.Ag, M.Si


Hotel Palm Banjarmasin, Senin 05 Februari 2024
Dasar Hukum
1 UU No.7 Tahun 2017 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pemilihan Umum,
teralhir di rubah menjadi UU No. 7 Tahun 2023

2 Peraturan BAWASLU no 5 tahun 2022, Tentang Pengawasan Penyelenggaraan


Pemilihan Umum.

3 Peraturan BAWASLU no 7 tahun 2022, Tentang Penanganan Temuan dan


Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum

4 Peraturan KPU Nomor 25 Tahun 2023 tentang Pemungutan dan Penghitungan


Suara dalam Pemilihan Umum

5 KPT KPU No.066 tahun 2024, tentang Pedoman Teknis Pemungutan dan
Penghitungan Suara dalam Pemilu
Arti Kata:
 Kerawanan Pemilu adalah segala hal yang
mengganggu atau menghambat proses Pemilu
yang Demokratis.
 Tahapan Tungsura (Pemungutan dan Penghitungan
Suara) adalah salah satu tahapan dalam
pelaksanaan pemilu yang berpedoman pada
prinsip: Mandiri, Jujur, Adil, Berkepastian Hukum,
Tertib, Terbuka, Proporsional, Profesional,
Akuntabel, Efektif, Efisien, dan Aksesibel.
Pemilu 2019 di Kalsel; paling banyak
temuan dan laporan pelanggaran pemilu
terjadi pada tahapan Kampanye,
Pemungutan dan Penghitungan Suara
POTENSI PARTISIPASI DAN
ELEKTABILITAS POLITIK PILPRES 2019
Kewajaran Money Politik
80,9

12,0
5,9
1,2

Bisa diterima sebagai hal Tidak bisa diterima Ragu-Ragu Tidak Tahu/Tidak menjawab
yang wajar

Dalam Pilpres Kalsel nanti ada usaha untuk memenangkan. Money


politik salah satunya. Bagaimana menurut Anda?
POTENSI PARTISIPASI DAN
ELEKTABILITAS POLITIK PILPRES 2019
Tindakan Jika Tim Sukses Memberikan Bingkisan/uang

Tidak menjawab 24,8

menolak kemudian melaporkan kepada pihak


berwenang 3,9

menolak dan mendiamkan 10,9

menerima tapi tidak memilih calon sesuai permintaan 27,9

menerima dengan senang hati dan memilih calon sesuai


permintaan 32,4

0,0 5,0 10,0 15,0


20,0 25,0 30,0
35,0

Jika Tim Sukses memberikan sesuatu, agar memilih pasangan calon


DINAMIKA POLITIK DAN PREFERENSI
PEMILIH
Hal Yang Dilakukan Terhadap Money Politik

Tidak menjawab 6,9

Menerima dan mengikuti pesan


1,9
Apa yang diharapkan
pemberi uang
dari kepengawasan
Mendiamkan dan tidak peduli pemilu yang
88,9
karena merepotkan diri sendiri
melibatkan public?
Melaporkan kepada Tim sukses
0.7
salah satu calon
Melaporkan kepada pihak yang
1,7
berwenang

Apa yang akan Anda lakukan jika ada tim sukses melakukan money
politics Pemilu?
JADWAL DAN TAHAPAN PEMUNGUTAN DAN
PENGHITUNGAN SUARA
No Kegiatan Jadwal Pelaksana
1. Pengumuman dan pemberitahuan 9 s.d 13 Februari 2024 KPPS
tempat dan waktu pemungutan suara
kepada Pemilih
2. Penyiapan TPS 13 Februari 2024 KPPS
3. Pemungutan Suara di TPS 14 Februari 2024 KPPS
4. Penghitungan Suara di TPS 14 Februari 2024 KPPS
(apabila Penghitungan Suara belum selesai
maka diperpanjang paling lama 12 (dua
belas) jam tanpa jeda sejak berakhirnya hari
Pemungutan Suara atau 15 Februari 2024
pukul 12.00 waktu setempat)
5. Pengumuman hasil Penghitungan 14 s.d 15 Februari 2024 KPPS
Suara di TPS
PRA PEMUNGUTAN SUARA DI
TPS

Menerima perlengkapan
Penyampaian surat pemungutan suara,
Mengumumkan Hari pemberitahuan dukungan perlengkapan
dan Tanggal pemungutan suara lainnya, dan perlengkapan
Pemungutan Suara kepada Pemilih pemungutan suara lainnya
dari PPS
PERSIAPAN PEMUNGUTAN SUARA DI
TPS

Mengumumkan
dengan Penyerahan
menempelkan DPT, salinan DPT dan
DPTb, DPC dan DPTb kepada
Penyiapan TPS DCT anggota DPR, Saksi yang hadir
DPD, DPRD dan Pengawas
Provinsi dan DPRD TPS.
Kabupaten/Kota
TATA LETAK
PEMUNGUTAN SUARA

KPPS menyusun tata letak TPS dengan


mempertimbangkan kemudahan
Pemilih dalam memberikan suara serta
memperhatikan alur pemberian suara
oleh Pemilih
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA

RAPAT PEMUNGUTAN
SUARA
1
pengucapan sumpah atau janji anggota KPPS dan Petugas Ketertiban TPS

2
penjelasan kepada Pemilih tentang tata cara pemungutan suara dan pembagian tugas
anggota KPPS

pelaksanaan pemberian suara


 Rapat di hadiri oleh pemilih, saksi dan pengawas TPS
 Saksi membawa surat mandat, maksimal 2 org/TPS
 Jika dalam waktu yang di tentukan, saksi pengawas dan pemilih
belum ada yang hadir maka rapat di tunda selama 30 menit.
 Pemantau dan pewarta yang hadir wajib menunjukkan identitas
diri kepada ketua KPPS.
 Pemberian suara pada surat suara dengan cara di coblos.
 Surat suara yang di berikan kepada pemilih sudah ditanda tangani
oleh ketua KPPS
PEMILIH YANG BERHAK MEMBERIKAN
SUARA DI TPS
Pemilik KTP-el yang terdaftar dalam DPT di TPS
yang bersangkutan

Pemilik KTP-el yang terdaftar dalam DPTb;

Pemilik KTP-el yang tidak terdaftar pada DPT


dan DPTb;

Penduduk yang telah memiliki hak pilih.

Dalam hal Pemilih belum memiliki KTP-el pada hari pemungutan suara, Pemilih dapat
menggunakan surat keterangan telah dilakukan perekaman KTP-el yang diterbitkan
oleh perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan di bidang kependudukan dan
catatan sipil
Surat Suara yang diberikan ke Pemilih

Pemilih DPT 5 Jenis Surat Suara

Surat Suara Presiden dan Surat Suara DPR Surat Suara DPD
Wakil Presiden
Pemilih DPTb Pindah memilih ke
Pindah memilih ke Provinsi Pindah memilih ke
lain atau pindah memilih ke Kab/Kota lain dalam satu
Provinsi dan dalam satu dapil
Kab/Kota lain dalam satu
suatu negara Provinsi
anggota DPR
Surat Suara DPRD Surat Suara DPRD
Provinsi Kab/Kota
Pindah memilih ke Kecamatan
16 Pindah memilih ke Kab/Kota lain lain lain dalam satu
dalam satu Provinsi dan dalam Kabupaten/Kota dan dalam satu
satu dapil anggota DPRD Provinsi dapil anggota DPRD
Kabupaten/Kota

Pemilih DPK 5 Jenis Surat Suara


SURAT SUARA SAH (1)

Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

a. surat suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan


b. tanda coblos pada nomor urut, foto, nama salah satu Pasangan Calon, tanda gambar
Partai Politik, dan/atau Gabungan Partai Politik dalam surat suara.
17
SURAT SUARA SAH (2)

Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

a. Surat Suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan


b. tanda coblos pada nomor atau tanda gambar Partai Politik dan/atau nama calon
anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota berada pada kolom yang
disediakan.
18
SURAT SUARA SAH (3)

Pemilu Anggota DPD

a. Surat Suara ditandatangani oleh ketua KPPS; dan


b. tanda coblos terdapat pada kolom 1 (satu) calon perseorangan.
19
Layanan Ramah Disabilitas

Ketua KPPS dapat mendahulukan Pemilih penyandang disabilitas, ibu hamil, atau
lanjut usia untuk memberikan suara atas persetujuan Pemilih yang seharusnya
mendapat giliran sesuai dengan nomor urut kehadiran Pemilih tersebut.

Pemilih disabilitas netra, disabilitas fisik, dan yang mempunyai halangan


fisik lainnya dapat dibantu oleh pendamping.

Pendamping dapat berasal dari anggota KPPS atau orang lain atas
permintaan Pemilih yang bersangkutan.

Pemilih disabilitas netra dalam pemberian suara Pemilu Pasangan


Calon dan Pemilu anggota DPD dapat menggunakan alat bantu
tunanetra yang disediakan.
20
PENGHITUNGAN SUARA

TATA LETAK
PENGHITUNGAN SUARA
KPPS menyusun tata letak
TPS dalam proses
penghitungan suara
dengan memberikan
kemudahan bagi Saksi,
Pengawas TPS, Pemantau,
Masyarakat, dan Pewarta
menyaksikan proses
Penghitungan suara secara
jelas
TUGAS KPPS PADA PENGHITUNGAN SUARA (1)

Ketua KPPS
1. Memimpin rapat penghitungan suara;
2. Memeriksa tanda coblos, menunjukkan dan mengumumkan hasil penelitian
Surat Suara sah atau tidak sah kepada Saksi, Pengawas TPS, Pemantau Pemilu,
Pemilih/Masyarakat yang hadir dengan suara yang terdengar jelas.

KPPS Kedua
Membuka setiap Surat Suara untuk diteliti dan diumumkan oleh Ketua KPPS.

22
TUGAS KPPS PADA PENGHITUNGAN SUARA (2)

KPPS Ketiga dan KPPS Keempat


1. Mencatat hasil penelitian tiap lembar Surat Suara yang sudah diumumkan oleh
Ketua KPPS ke dalam formulir Model C.Hasil sesuai jenis Pemilu; dan
2. Memeriksa dan memastikan hasil pencatatan sesuai dengan hasil yang
diumumkan oleh Ketua KPPS.
KPPS Kelima
Melipat Surat Suara yang telah diteliti dan diumumkan oleh Ketua KPPS untuk
masing-masing jenis Pemilu.
KPPS Keenam dan KPPS Ketujuh
Menyusun, mengelompokan dan mengikat dengan karet Surat Suara yang sudah
diteliti dan diumumkan Surat Suara yang dinyatakan sah untuk masing-masing
Peserta Pemilu dan Surat Suara yang dinyatakan
tidak sah. 23
PENCATATAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA

1. Hasil penghitungan perolehan suara dicatat ke dalam formulir Model C.Hasil-


PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota;
2. Setelah dicatat dalam formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD
Prov/DPRD Kab/Kota, KPPS menandatangani formular tersebut;
3. Dalam hal terdapat Saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani formulir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib dicatat sebagai catatan kejadian
khusus dengan mencantumkan alasan dalam formulir Model C.KEJADIAN
KHUSUS DAN/ATAU KEBERATAN SAKSI-KPU;
4. Formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota yang
telah ditandatangani dibuat dalam bentuk Dokumen Elektronik dengan
menggunakan Sirekap;
5. Saksi, Pengawas TPS, pemantau Pemilu, atau masyarakat yang hadir pada rapat
penghitungan suara diberi kesempatan untuk mendokumentasikan berupa foto
atau video terhadap formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD
Prov/DPRD Kab/Kota . 24
PEMBUATAN FORMULIR C.HASIL-SALINAN
1. Setelah formulIr Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota
selesai dilakukan penandatanganan, Ketua KPPS dibantu anggota KPPS mengisi
formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota
berdasarkan formulir Model C.Hasil-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD
Kab/Kota.
2. KPPS menggandakan formulir Model C.Hasil-SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD
Prov/DPRD Kab/Kota menggunakan alat penggandaan yang disediakan di TPS.
3. Ketua KPPS dan anggota KPPS menandatangani formulir Model C.Hasil-
SALINAN-PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota dan hasil penggandaan
terhadap dokumen tersebut serta ditandatangani oleh Saksi yang hadir.
4. KPPS wajib menyampaikan hasil penggandaan formulir Model C.Hasil-SALINAN-
PPWP/DPR/DPD/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota kepada setiap saksi, pengawas TPS,
dan PPK melalui PPS yang hadir pada hari yang sama.
5. Dalam hal KPPS tidak dapat melakukan penggandaan KPPS dapat
menggunakan Dokumen Elektronik melalui Sirekap.

25
Pemungutan Suara Ulang:
 Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi bencana alam dan/atau
kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan
atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan.
 Pemungutan suara di TPS wajib diulang apabila dari hasil penelitian dan pemeriksaan
Pengawas TPS terbukti terdapat keadaan sebagai berikut:
a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan
suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. petugas KPPS meminta Pemilih memberikan tanda khusus,
menandatangani, atau menuliskan nama atau alamat pada surat suara yang sudah
digunakan;
c. petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan
oleh Pemilih sehingga surat suara tersebut menjadi tidak sah; dan/atau
d. Pemilih yang tidak memiliki KTP-el atau Suket, dan tidak terdaftar di
DPT dan DPTb memberikan suara di TPS.
Lanjutan..
 pemungutan suara wajib diulang jika terdapat pemilih yang
memberikan suara lebih dari 1 (satu) kali, baik pada satu
TPS atau pada TPS yang berbeda.
 Pemungutan suara ulang diusulkan oleh KPPS dengan
menyebutkan keadaan yang menyebabkan diadakannya
pemungutan suara ulang.
 Pemungutan suara ulang (PSU) di TPS dilaksanakan
paling lama 10 (sepuluh) Hari setelah hari pemungutan
suara, berdasarkan Keputusan KPU Kabupaten/Kota.
Kerawanan tahapan tungsura secara teknis:
 KPPS tidak melaksanakan semua aturan (sisa surat
pemberitahuan tidak diberi keterangan dan tidak dikembalikan
ke PPS, mengizinkan pemilih luar untuk memilih, sisa surat
suara tidak di silang, dll)
 Surat suara tertukar dapil.
 Keliru dalam memberikan surat suara kepada pemilih pindahan.
 Penulisan perolehan suara dalam Formulir C. Hasil tidak jelas.
 Kekeliruan saat menentukan suara sah dan tidak sah
 Tidak memperlihatkan secara jelas surat suara yang dihitung/di
coblos ke pada saksi dan pengawas.
Lanjutan..
 Disabilitas dipengaruhi oleh pendamping saat memilih.
 Pemilih menggunakan identitas orang lain
 Penambahan pengguna surat suara saat waktu istirahat.
 Petugas KPPS Kelelahan, kekeliruan dalam
penjumlahan
 Surat Suara yang terpakai lebih banyak dari jumlah
pemilih yang hadir
 Adanya pemungutan suara ulang.
Kerawanan tahapan tungsura secara
substansi:
 Masyarakat menerima pelanggaran pemilu sebagai hal yang
wajar.
 Money politic masih mempengaruhi hasil pilihan pemilih.
 Penggalangan suara pemilih menyerupai MLM
 Penyerahan bansos mendekati tahapan tungsura
 Masyarakat tidak banyak yang peduli terhadap proses
penghitungan suara.
 Siap kan jasmani dan Rohani yang prima.
 Pahami dan pelajarai aturan secara maksimal
 Melakukan pencegahan dengan berkoordinasi
Teknis
secara intensif.
Pengawasan  Melakukan pengawasan secara langsung.
Tungsura  Lakukan penanganan pelanggaran
(memberikan saran perbaikan) atau
mekanisme penanganan pelanggaran
adaminitrasi cepat.
 Membangun dan Meningkatkan pengawasan
partisipatif
Pengawasan harus dilengkapi:

1. surat tugas

2. Tanda pengenal,

3. Alat Perlengkapan
Pengawasan

a. panduan Pengawasan;
b. alat kerja;
c. alat dokumentasi.
Catatan krusial:
 Perhatikan Dapil dan jumlah surat suara yang di terima untuk setiap pemilihan
 Perhatikan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya saat memasuki
waktu istirahat.
 Pastikan petugas mencatat dengan lengkap identitas pemilih khusus dan pemilih
tambahan.
 Pastikan ketua KPPS menyilang surat suara yang tidak terpakai.
 Masyarakat, saksi dan pengawas Mendokumentasikan FORMULIR MODEL C.
HASIL untuk semua pemilihan.
 Jika masih ada keberatan dari saksi setelah perbaikan dilakukan oleh KPPS,
maka KPPS minta saran/pendapat perbaikan dari pengawas TPS.
 KPPS wajib menindaklanjuti saran perbaikan dari Pengawas TPS.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai