Anda di halaman 1dari 19

Disampaikan pada OJL Kepala Sekolah

Di SMAN 1 Kasokandel
Kabupaten Majalengka
Maret 2015
Jumlah Standar
No Mata Uji Rerata Rendah Tinggi
Soal Deviasi
1. Tes Umum Guru TK/SD 90 34.26 6.56 5 67
Salah Satu
Bukti Guru 2. Tes Umum Guru Lainnya 90 40.15 7.29 6 67
Belum 3. Tes Bakat Skolastik 60 30.20 7.40 3 58
Layak dan 4. Guru Kelas TK 80 41.95 8.62 8 66
Kompeten
5. Guru Kelas SD 100 37.82 8.01 5 77
(Sumbe

6. Penjaskes SD 40 21.88 5.56 8 36


7. PPKn 40 23.38 4.82 3 39
r Data: D

8. Sejarah 40 16.69 4.39 3 30


9. Bahasa Indonesia 40 20.56 5.18 2 36
irektora

10 Bahasa Inggris 40 23.37 7.13 1 39


11 Penjaskes SMP/SMA/SMK 40 13.90 5.86 2 29
t

12 Matematika 40 14.34 4.66 2 36


Te naga

13 Fisika 40 13.24 5.86 1 38


14 Biologi 40 19.00 4.58 5 39
Kepend

15 Kimia 40 22.33 4.91 8 38


idikan,

16 Ekonomi 40 12.63 4.14 1 33


17 Sosiologi 40 19.09 4.93 1 30
2004)

18 Geografi 40 19.43 4.88 3 34


19 Pendidikan Seni 40 18.44 4.50 2 31
20 PLB 40 18.38 4.43 2 29
Kondisi Ideal:
 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Pasal 64 ayat (1)
menyatakan bahwa Penilaian hasil belajar oleh guru
dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas.
 Salah satu tugas utama guru sebagai tenaga profesional
adalah menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Kondisi Riil:
 Hasil supervisi dan evaluasi keterlaksanaan KTSP 2009 dan
masukan pada pelaksanaan bimtek, masih banyak ditemukan
guru yang belum memahami dan mampu mengembangkan
soal, menganalisis butir soal sesuai dengan prinsip,
mekanisme, dan prosedur penilaian, serta interpretasinya
Upaya Pemenuhan:
 Menyempurnakan dan melengkapi pedoman yang telah
disusun dengan “Petunjuk Teknis Analisis Butir Soal”.
 Sebagai acuan bagi seluruh guru dalam melakukan
analisis butir soal, agar menghasilkan soal yang valid dan
reliabel;
 Meningkatkan pemahaman guru dalam pengelolaan dan
penyimpanan soal;
 Tersedianya soal yang tersimpan secara tersistem yang
dapat dimanfaatkan oleh guru dalam melaksanakan
penilaian secara berkesinambungan melalui ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ulangan kenaikan kelas, termasuk remedial.
 Kepala sekolah,
 Tim Pengembang Kurikulum Sekolah (TPK
Sekolah),
 Guru Mata Pelajaran /Tim MGMP.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Bab X pasal 63 dan 64 yang berkaitan dengan penilaian hasil belajar peserta didik;
 Peraturan Mendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi, khususnya Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar;
 Peraturan Mendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
 Peraturan Mendiknas No. 20/2007 tentang Standar Penilaian
 Peraturan Mendiknas No. 41/2007 tentang Standar Proses,
 Peraturan Mendiknas No. 19/2007 tentang Standar Pengelolaan, khususnya poin B5 butir (d)
tentang penilaian hasil belajar peserta didik;
 Peraturan Mendiknas No. 11/2007 tentang Perubahan Permendiknas No. 18/2007 tentang
Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan;
 Surat Edaran Mendiknas No. 33/MPN/SE/2007 tentang Sosialisasi KTSP;
 Panduan Penyusunan KTSP yang diterbitkan Oleh BSNP;
 Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran yang diterbitkan oleh BSNP;
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 tentang Guru
 Soal pilihan ganda adalah soal yang menyediakan sejumlah pilihan
jawaban dengan hanya ada satu pilihan jawaban yang benar;
 Indikator: karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan, atau
respons, yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh peserta
didik, untuk menunjukkan bahwa peserta didik telah memiliki
kompetensi dasar tertentu;
 Analisis Kualitatif adalah analisis/penelaahan butir soal (tes tertulis,
perbuatan, sikap) sebelum soal tersebut digunakan/diujikan;
 Analisis Kuantitatif adalah analisis/penelaahan butir soal (tes tertulis,
perbuatan, sikap) setelah soal tersebut digunakan/diujikan;
 Daya Beda soal adalah daya dalam membedakan atara peserta tes
yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan
rendah;
 Tingkat kesukaran soal adalah mengkaji soal-soal dari segi kesulitannya
sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang temasuk rendah,
sedang, dan sukar;
 Penyebaran pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda, dijadikan
dasar dalam penelaahan soal. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
berfungsi tidaknya jawaban yang tersedia;
 Reliabilitas suatu soal adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan
(precision) dan keajegan (consistency) skor tes. Indeks reliabilitas
berkisar antara 0 - 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes
(mendekati 1), makin tinggi pula keajegan/ketepatannya;
Alur Prosedur Kerja Analisis Butir Soal

PROSES
INPUT OUTPUT
KEPSEK TPK GURU/MGMP
Memberikan Menyusun rencana
1.PP no 19/2005 pengarahan kebijakan
kegiatan analisis butir
teknis analisis butir
2.PP no 74/2008 soal:
soal & pengembangan
3.Permendiknas 1.Tujuan bank soal
no 22/2006 2.Hasil yang
4.Permendiknas diharapkan 1.Melakukan analisis
3.Mekanisme Kerja
Menyusun rambu2: butir soal
no 23/2006 mekanisme analisis
4.Unsur yang terlibat (kulaitatif dan
5.Permendiknas butir soal dan Kuantitatif)
no 41/2006 pengembangan bank
6.Permendiknas soal 2.Melakukan
no 19/2007 pembahasan & Hasil Analisis
7.Permendiknas penyempurnaan Butir Soal
no 20/2007 Pembagian tugas hasil analisis
8.Panduan
penyusunan T
Layak
Silabus KTSP
9.Hasil Y
Ulangan/Ujian Pembagian tugas

Sosialisasi prog dan pemanfaantan bank soal


Form Telaah
Butir Soal PG
Form Telaah
Butir Soal Uraian
Form Telaah
Tes Perbuatan
KUALITATIF Form Telaah
Soal Non Tes

BA  BB
Taraf Kesukaran TK 
KUANTITATIF N

BA  BB
Taraf Daya Beda DB 
Bentuk 1 Uraian
2N

Pengecoh dipilih Min


Fungsi Pengecoh
5% peserta tesntuk PG

PG: Poin Biserial


Validitas
Uraian: Produk Momenttuk

PG: Kuder Richadson


Realiabilitas
Uraian: Alfa Cronbach
1. Mengurutkan daftar nilai hasil ulangan/ujian dari yang terbesar sampai yang terkecil setiap kelas;
2. Daftar nilai pada poin (a) diatas dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu kelompok pandai (uper group),
kelompok kurang (lower group), dan kelompok sedang (middle group).
3. Selanjutnya yang dianalisis adalah kelompok pandai atau kelompok atas dan kelompok kurang atau
kelompok bawah, sedangkan kelompok menengah kita biarkan. Umumnya diambil kelompok atas dan
bawah masing-masing 27%- 27%, (perbandingan tersebut tidak mutlak, tergantung kondisi jumlah objek
yang akan di analisis sehingga bisa 25% - 25%, 33% - 33% , dst);
4. Tiap soal ditabulasikan kemudian dijumlahkan pada setiap kelompok atas dan kelompok bawah;
5. Hitung taraf kesukaran dengan rumus:
 TK: indeks tingkat kesukaran
 BA: jumlah jawab benar tiap soal kel atas
 BB: jumlah jawab benar tiap soal kel bawah
 N : Jumlah testee kel atas dan kel bawah
6. Konsultasi ke tabel indeks tingkat kesukaran sbb:

Indeks tingkat kesukaran:


0,00 ≤TK≤ 0,30 = sukar
0,31 ≤TK≤ 0,70 = sedang
0,71≤TK≤ 1,00 = mudah
Hitung Tingkat Validitas dirumuskan:

Untuk Pilihan Ganda


Korelasi Poin Biserial:

N  xy (  x )(  y )
r
Untuk Bentuk Uraian  
 2   N  y 2  (  y ) 2 

N  x2  x
Produck Moment: 
   

Tabel kriteria korelasi koefisien:


0,00 ≤r11≤ 0,20 = korelasi sangat rendah
0,20 ≤DB≤ 0,40 = korelasi rendah
0,40 ≤DB≤ 0,70 = korelasi cukup
0,70 ≤DB≤ 0,90 = korelasi tinggi
0,90 ≤DB≤ 1,00 = korelasi sangat tinggi (sempurna)
Hitung Reliabilitas dirumuskan:

Untuk Pilihan Ganda


Kuder Richadson 20:

k  SDt   ( SDi) 
2 2
Untuk Bentuk Uraian r 1  
Alfa Cronbach: k  1  ( SDt ) 2 

Tabel kriteria korelasi koefisien:


0,00 ≤r11≤ 0,20 = korelasi sangat rendah
0,20 ≤DB≤ 0,40 = korelasi rendah
0,40 ≤DB≤ 0,70 = korelasi cukup
0,70 ≤DB≤ 0,90 = korelasi tinggi
0,90 ≤DB≤ 1,00 = korelasi sangat tinggi (sempurna)
Contoh
FORMAT PENELAAHAN BUTIR SOAL
BENTUK URAIAN
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 …

A. Materi
1 Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk Uraian)
2 Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai
3 Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi,
kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
4 Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat
kelas

B Konstruksi
5 Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian
6 petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
7 pedoman penskorannya
8 Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan
terbaca

C. Bahasa/Budaya
9 Rumusan kalimat coal komunikatif
10 Butir soal menggunakan bahasa yang tidak menggunakan kata/ungkapan
yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian
11 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu
12 Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat menyinggung
perasaan siswa
Contoh:
FORMAT PENELAAHAN BUTIR SOAL
BENTUK PILHAN GANDA
No. Aspek yang ditelaah 1 2 3 4 5 …

A. Materi
1 Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk pilihan ganda
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinyuitas,
keterpakaian sehari-hari tinggi)
3. Pilihan jawaban homogen dan logis
4. Hanya ada satu kunci jawaban
B. Konstruksi
5. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas
6. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja
7. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban
8 Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif ganda
9. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
10. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi
11. Panjang pilihan jawaban relatif sama
12. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar"
13. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya
angka atau kronologisnya
14. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
C. Bahasa/Budaya
15. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
16. Menggunakan bahasa yang komunikatif
17. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu
18. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama,

Anda mungkin juga menyukai