Anda di halaman 1dari 20

ALLAH

YANG
TIDAK EFISIEN
“Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang
kaulakukan atas kehendak Tuhan, Allahmu, di
padang gurun selama empat puluh tahun ini
dengan maksud merendahkan hatimu … apakah
engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.”

Ulangan 8:2
Allah Israel, Allah kita semua, ternyata
bukan Allah yang efisien/cekap.
Adakah di antara kita berani berkata
demikian?
Ya, betul, Allah kita bukan Allah yang
efisien.
Allah
mengerjakan
Israel selama
40 tahun.
Padahal jarak Mesir
ke Palestina boleh
saja dijalani hanya
dalam waktu
beberapa tahun saja.
Belum lagi kalau kita
melihat perjalanan yang
diambil. Allah membawa
bangsa Israel melewati
padang gurun tandus
dan kering. Padahal,
dari Mesir ke Palestina
sebenarnya boleh
melalui perjalanan yang
nyaman dan enak.
Lalu mengapa
Allah bertindak
demikian?
Penulis Ulangan
mencatat bahwa
Allah membawa
Israel berkeliling
selama 40 tahun
dengan maksud lain,
iaitu mendidik
bangsa Israel agar
patuh pada pimpinan
dan perintah Allah.
Benar saja,
berkali-kali kita
mencatat dalam
perjalanan 40
tahun itu bangsa
Israel mengomel,
menggerutu dan
bahkan berpaling
dari Allah.
Kita kini hidup dalam
dunia yang sering kali
mengambil istilah
‘SEGERA’ atau cepat.
Ada mie segera,milo
segera, nestum
segera, malah
restoran segera … dan
juga ‘iman segera’.
Apakah
‘iman segera’?
Iman segera adalah iman yang maunya serba
cepat, serba buru-buru, asal jadi. Yang penting
cepat, tak peduli apa hasilnya, tak peduli
bagaimana caranya. Iman segera adalah iman
yang tak suka proses panjang, tak suka cabaran
dan cobaan. Seboleh mungkin dihindarilah yang
susah-susah. Jadi orang Kristen harus serba
sukses dan senang.
Tapi Allah Israel, Allah kita, adalah Allah
yang lebih peduli pada proses perjalanan
iman kita. Ia mendidik kita sedikit demi
sedikit. Namun hasilnya sungguh
memuaskan. Ia berjalan bersama bangsa
Israel perlahan-lahan, menyertai mereka
dalam perjalanan yang melelahkan.
Kosuke Koyama, seorang
ahli teologi Jepun,
pernah berkata bahwa
Allah bangsa Israel,
Allah Anda dan saya,
adalah Allah yang
berjalan
5 mil per jam.
Anda tahu, 5 mil per
jam adalah kecepatan
rata-rata manusia
berjalan.
Ketika bangsa Israel
berjalan selama 40
tahun di padang gurun
yang tandus dan penuh
bahaya, Allah tidak
meninggalkan mereka.
Allah menyertai
mereka, ikut berjalan
bersama mereka.
Allah
menyertai
mereka, ikut
berjalan
bersama
mereka.
Hanya dengan ketekunan dan
keberanianlah maka siput bisa
mencapai bahtera Nuh. – Spurgeon

Anda mungkin juga menyukai