Anda di halaman 1dari 8

DOKTRIN 5: Mengenai Kehidupan Kristian

HUKUM ALLAH

Berbicara Hukum Allah, itu berbicara tentang kasih Allah, bicara kehendak-Nya, dan
bicara maksud-Nya.

Apakah yang kita pahami tentang keselamatan?

Keselamatan adalah karunia bukannya hasil perbuatan, tetapi buah-buahnya adalah


penurutan Hukum. Penurutan ini menggambarkan tabiat Kristen serta menghasilkan
kebaikan. Inilah sebuah bukti kasih kita kepada Tuhan dan rasa keprihatinan kita
kepada sesama.
Kel. 20:1-17; Ul. 28:1-14; Maz. 19:7-14; Mat. 5:17-20; 22:36-40; Yoh. 14:15; Why.
12:17

Latar belakang – Kel.19:18-19; Ul. 33:2,3 – Begitu dahsyat!

Jadi sifat hukum adalah sebagai cerminan tabiat Allah, sepuluh hukum adalah moral,
spiritual, dan komprehensif, mengandung prinsip-prinsip yang universal. Maz.
19:8,9; Rom. 7:12; Maz. 119:151,152, 172.

Hukum itu mengandung prinsip-prinsip, tidak hanya mencakup larangan, namun


juga pada hal-hal yang seharusnya kita lakukan. Jadi hukum jangan dilihat dari sisi
larangan, tetapi dari sisi rahmat. Larangannya adalah jaminan pasti kebahagiaan
dalam penurutan. Sementara diterima dalam Kristus, akan bekerja di dalam kita
kemurnian karakter yang akan membawa sukacita bagi kita melalui masa kekekalan.

Hukum itu sederhana. Perintah-prinsip-Nya singkat sehingga semua kalangan dapat


dijangkau, berlaku untuk setiap saat. Pengk. 12:13.

Uraian penting:
– Perintah pertama mengarahkan penyembahan eksklusif untuk satu Allah yang
benar.
– Perintah kedua melarang penyembahan berhala.
– Perintah ketiga melarang ketidaksopanan dan sumpah palsu yang melibatkan
penyebutan nama Ilahi.
– Perintah keempat panggilan untuk peribadatan hari Sabat dan mengidentifikasikan
Allah yang benar sebagai Pencipta langit dan bumi.
– Perintah kelima mengharuskan anak-anak untuk tunduk kepada orang tua mereka
sebagai agen yang ditunjuk Allah untuk meneruskan kehendak-Nya yang dinyatakan
kepada generasi-generasi berikutnya (Ul. 4:6-9).
– Perintah keenam melindungi kehidupan agar suci.
– Perintah ketujuh memelihara kemurnian dan menjaga hubungan perkawinan.
– Perintah kedelapan melindungi harta milik.
– Perintah kesembilan menjaga kebenaran dan melarang saksi dusta.
– Perintah kesepuluh mengarah ke akar semua hubungan manusia dengan melarang
keinginan akan apa yang menjadi milik orang lain.
Hukum yang unik.
Awalnya hukum itu diberikan Allah dengan ucapan atau suara kepada seluruh
bangsa (Ul. 5:22), tapi karena tidak mempercayai hukum ini kepada pikiran manusia
yang pelupa, Allah kemudian mengukir perintah-perintah dengan jari-Nya di atas
dua loh batu (Kel. 31:18; Ul. 10:2). Untuk membantu Israel menerapkan perintah-
perintah, Allah memberi mereka hukum tambahan yang merinci hubungan mereka
dengan-Nya dan satu sama lain. Hukum-hukum tambahan ini berfokus pada urusan
sipil Israel (hukum sipil), yang lain mengatur upacara pelayanan kudus (hukum
upacara). Hukum tambahan inilah yang disebut “Kitab Hukum Musa”. Yos. 8:31;
Neh. 8:1; 2 Taw. 25:4.

Tujuan Hukum
Tuhan memberikan hukum-Nya untuk memberi orang-orang berkat berlimpah dan
memimpin mereka ke dalam hubungan menyelamatkan dengan diri-Nya.

Matius 19:17 – kalau mau masuk sorga harus menurut hukum-Nya


Hukum itu berfungsi sebagai standar penghakiman – Pengk. 12:13,14
Hukum itu menunjuk kepada dosa dan agen dalam pertobatan dan memberikan
kebebasan yang sejati – Yak. 1:23-25; Rom. 3:20; 1 Yoh. 3:4; Rom. 7:7.

Karena hukum moral sepuluh perintah merupakan cerminan karakter Allah, prinsip-
prinsipnya tidak temporal atau situasional tetapi absolut, tidak dapat diubah, dan
validasi permanen bagi umat manusia. Kristus sangat menghormati sepuluh hukum.
Yoh. 8:58; Kel. 3:14. Jadi Kristus datang bukan hanya untuk menebus umat manusia
tetapi untuk membela otoritas dan kekudusan hukum Allah.

Mengundang kita untuk menurut, Allah menjanjikan berkat yang melimpah.

SABAT

Allah yang penuh kemurahan, setelah enam hari Penciptaan, berhenti pada hari
ketujuh dan melembagakan hari Sabat bagi umat sebagai satu peringatan
Penciptaan. Sabat sebagai hari istirahat, beribadah, dan melayani sesuai ajaran
Yesus Kristus. Sabat lambang penebusan.

Kej. 2:1-3; Kel. 20:8-11; Im. 23:23; Yes. 58:13,14; Yeh. 20:12,20; Luk. 4:16; Ibr.
4:1-11

Sabat di seluruh Alkitab


Sabat adalah pusat dari penyembahan kita kepada Tuhan. Sabat muncul kepada kita
sejak dunia tanpa dosa. Ini adalah karunia istimewa dari Tuhan. Tuhan menetapkan
Sabat melalui tiga tindakan berbeda: Tuhan beristirahat pada hari Sabat, Tuhan
memberkati hari Sabat, dan Allah menguduskan hari Sabat.

Perintah Sabat berfungsi sebagai meterai hukum Allah. Secara umum, meterai
mengandung tiga unsur: nama pemilik meterai, gelarnya, dan yurisdiksinya. Meterai
resmi digunakan untuk memvalidasi dokumen dokumen yang bertujuan penting.
Dokumen itu membawa otoritas pejabat yang meterainya diletakkan di atas
dokumen. Meterai itu menyiratkan bahwa pejabat itu sendiri menyetujui
perundangundangan dan bahwa senua kuasa jabatannya berdiri di belakangnya.
Sabat mengandung unsur-unsur vital dari materai.

Sabat memiliki arti luas dan dipenuhi dengan makna rohani yang kaya dan
mendalam.
1. Peringatan abadi tentang penciptaan. Kel. 20:11,12
2. Symbol penebusan. Ul. 5:15 – ketika kita memandang salib, perhentian Sabat
berdiri sebagai symbol penebusan khusus.
3. Tanda pengudusan. Kel. 31:13; Yeh. 20:20.
4. Tanda kesetiaan. Why. 14:12,9.
5. Saat persekutuan. Pada hari Sabat kita dapat secara khusus mengalami kehadiran
Tuhan diantara kita. Sabat membawa harapan, sukacita, makna, dan keberanian.
6. Tanda kebenaran oleh iman. Rom. 2:14-16.
7. Symbol dari perhentian dalam Kristus. Ibr. 4:10.

Sabat memainkan peranan penting dalam penyembahan kepada Allah, tidaklah


heran iblis telah menghancurkannya. Tidak ada bukti Alkitabiah bahwa Kristus atau
murid-murid-Nya mengubah Sabat, lalu bagaimana perubahan itu terjadi?

Perubahan dari ibadah Sabat ke hari Minggu datang secara bertahap. Tidak ada
bukti penyembahan hari Minggu sebelum abad ke dua, tetapi pada abad
pertengahan beberapa orang Kristen secara sukarela beribadah hari Minggu.

Latar belakang—sebagian besar dimulai dengan gereja Roma (Rom. 11:13).

Di Roma, ibu kota kekaisaran, sentiment anti-Yahudi sangat kuat, orang-orang


Kristen di kota itu berusaha membedakan diri mereka sehingga bergerak menuju
peribadatan eksklusif pada hari Minggu. Alasan utamanya adalah karena hari Minggu
hari kebangkitan Yesus.

Pada abad ke empat – Kaisar Konstantin menetapkan hukum hari Minggu pertama
pada tanggal 7 Maret 321 TM. Pada tahun 364 TM Konsili Laodikia mengeluarkan
undang-undang hari Minggu gereja yang pertama. Pada tahun 538 permulaan tahun
nubuatan 1.260 tahun, konsili ketiga Roma Katolik di Orleans mengeluarkan undang-
undang yang lebih berat. Alkitab mengungkapkan bahwa peribadatan hari Minggu
sebagai lembaga Kristen berasal dari “rahasia kedurhakaan” (2 Tes. 2:7), yang
sudah mulai bekerja pada zaman Paulus. Melalui nubuat Daniel 7 Allah
mengungkapkan pengetahuan-Nya tentang perubahan hari penyembahan (Why.
13:1-10), memberitakan tentang kemurtadan besar dalam gereja Kristen (Dan.
7:25). Bukti-bukti perubahan ini diakui oleh gereja, yang terdapat di buku The
Convert’s Catechism of Catholic Dosctrine edisi 1977, juga di buku the Faith of
Millions (1974).

Tuhan memanggil umat-Nya untuk menjadikan hari Sabat sebagai hari yang
menyenangkan (Yes. 58:13). Kristus secara teratur beribadah pada hari Sabat (Luk.
4:16).

PENATALAYANAN

Apa itu penatalayanan?

1 Kor. 6:19,20; Maz. 24:1 – Penatalayanan berarti “tanggungjawab umat Allah


kepada, dan penggunaan dari, segala sesuatu yang dipercayakan kepada mereka
oleh Allah – kehidupan, tubuh fisik, waktu, talenta dan kemampuan, kepemilikan
materi, kesempatan-kesempatan untuk melayani orang lain, dan pengetahuan
mereka akan kebenaran.

Kita adalah penatalayan Allah. Menghidupkan satu kehidupan Kristen berarti


penyerahan penuh.

Siapa pemilik alam semesta dan isinya? Allah! Bagaimana cara untuk mengakui
kepemilikan Allah?

Hidup dapat dibagi dalam empat area dasar, masing-masing adalah pemberian dari
Allah:
1. Tubuh – penatalayanan tubuh – Luk. 10:27.
2. Kemampuan–penatalayanan kemampuan atau bakat khusus – Matius 25.
3. Waktu – penatalayanan waktu – Kol. 3:24-25; Ef. 5:15,16; Luk. 2:49.
4. Kepemilikan materi. Penatalayanan kepemilikan materi – Kej. 1:28, 2:15 –
sesudah kejatuhan, Allah tidak dapat lagi menguji mereka melalui pohon
pengetahuan, tetapi manusia tetap membutuhkan pengingat tetap bahwa Allah
adalah sumber dari semua yang baik dan sempurna (Yak. 1:17; Ul. 8:18) yakni
persepuluhan dan persembahan kepada-Nya.

Persepuluhan
Sepertujuh dari waktu (Sabat) adalah milik Allah, begitu juga sepersepuluh dari
semua hal materi yang kita peroleh (Im. 27:30,32).

Kapankah praktek persepuluhan dimulai

Pemberian persepuluhan adalah praktek yang diterima di seluruh Alkitab. Abraham


memberikan kepada Melkisedekh, imam Allah Yang Mahatinggi (Kej. 14:20). Yakub
juga mengerti syarat persepuluhan ini (Kej. 28:22). Orang Israel juga (Im. 27:30-32;
Bil. 18:24,26,28; Ul. 12:6,11,17).

Persepuluhan itu suci dan harus digunakan untuk tujuan-tujuan yang suci juga (Im.
27:30-32; Mal. 3:10). Di Israel, persepuluhan itu digunakan hanya untuk orang-
orang Lewi yang sama sekali tidak menerima bagian apa-apa dari suku-suku Israel,
karena melayani pekerjaan di Bait Suci (Bil. 18:21,24). Sesudah Penyaliban, saat
peranan langsung keimamatan orang Lewi berakhir, persembahan persepuluhan
masih tetap digunakan untuk membantu pelayanan gereja Allah (1 Kor. 9:11-14).
Berkat-berkat Penatalayanan:
1. Berkat pribadi. Kenapa penatalayanan? Adalah untuk menguatkan pertumbuhan
rohani kita sendiri, dan untuk mengembangkan tabiat (Luk. 12:15).
2. Berkat orang lain (1 Tim. 6:18,19).
3. Berkat bagi Gereja (Mat. 24;14).

Semua diundang untuk menjadi penatalayan-penatalayan dan rekan-rekan kerja-


Nya.

PERILAKU ORANG KRISTEN

Kita dipanggil untuk menjadi suatu umat saleh yang berpikir, merasa, dan bertindak,
serasi dengan prinsip-prinsip surga.

Tingkah laku orang Kristen – Gaya hidup seorang pengikut Allah – timbul sebagai
satu sambutan karena rasa syukur kepada keselamatan agung Allah melalui Kristus.
Roma 12:1,2; Yoh. 17:15,16.

Bagaimana gaya hidup orang Kristen berbeda dari dunia ini

Kristus itulah teladan kita! Yoh. 8:46

Apa hubungan tingkah laku dan keselamatan?

Untuk memastikan apakah tingkah laku yang pantas, kita harus menghindari dua hal
yang ekstrim.

Pertama adalah menerima hukum-hukum dan penerapan prinsip-prinsip menjadi


sebuah sarana keselamatan (Gal. 5:4).
Yang kedua adalah kepercayaan bahwa karena amal baik tidak menyelamatkan
maka hal itu tidaklah penting (Gal. 5:13). Karena tingkah laku kita dan kerohanian
kita erat hubungannya, kita tidak akan pernah dapat memperoleh keselamatan
karena tingkah laku yang baik. Sebaliknya, tingkah laku orang Kristen adalah buah
keselamatan secara alamiah dan berdasarkan apa yang telah diselesaikan Kristus
bagi kita di Golgota.

1 Kor. 6:19 – orang-orang Kristen menjalankan kebiasaan-kebiasaan hidup sehat ut


melindungi pusat komando Bait Suci tubuh mereka—pikiran, tempat tinggal Roh
Kristus. Untuk alasan inilah GMAHK telah menekankan pentingnya kebiasaan hidup
sehat dan benar.

Alkitab memandang manusia sebagai satu makhluk yang utuh dan ada berkat-berkat
Allah bagi kesehatan menyeluruh. Untuk memperoleh kesehatan ini, bergantung
pada praktik yang sederhana tetapi efektif—prinsip-prinsip yang diberikan Allah.

OLAHRAGA
Manfaat olahraga yang rutin adalah formula sederhana untuk menambah energy,
ketegapan tubuh, menurunkan stress, kulit yang lebih sehat, menambah rasa
percaya diri, memulihkan pencernaan,
mengefektifkan berat tubuh, dan mengurangi depresi serta resiko sakit jantung dan
kanker. Olahraga bukan hanya sekedar pilihan, justru ini penting agar dapat tetap
sehat secara optimal—baik fisik maupun mental.

SINAR MATAHARI
Berkat sinar matahari. Terang sangat penting bagi kehidupan. Sinar matahari
memberi kesehatan dan kesembuhan.

AIR
Berkat air. Tubuh manusia terdiri atas 75% air. Meminum air putih 6-8 gelas setiap
hari membantu membuat hidup yang efesien dan bahagia. Air juga untuk
membersihkan dan mendatangkan rasa santai.

UDARA SEGAR
Berkat udara segar. Lingkungan dengan udara yang tidak bersih, didalam atau di
luar rumah, membuat darah tidak dapat mengangkut oksigen secara memadai
sesuai dengan keperluan yang harus ada untuk membuat setiap sel berfungsi secara
optimal.

BERTARAK
Berkat bertarak, bebas dari obat bius dan obat perangsang lainnya. Banyak
minuman popular sekarang ini yang demikian, kopi, teh, dan coca-cola berisi kafein,
dan anggur dan sejenisnya yang mengandung alkohol. Orang Kristen yang arif
haruslah menjauhi segala sesuatu yang merusak itu.

Tembakau, minuman beralkohol, obat-obat bius dan narkotika, secara perlahan-


lahan menjadi racun yang sangat merusak tubuh, mental dan kuasa moral.

ISTIRAHAT
Berkat istirahat. Istirahat yang memadai sangat penting bagi kesehatan tubuh dan
pikiran. (Mark. 6:31; Maz. 46:11). Istirahat bukanlah sekadar tidur atau berhenti dari
pekerjaan yang melelahkan. Di dalamnya terkait cara kita menggunakan waktu
luang kita. Memilih rekreasi yang baik – 1 Yoh. 2:15,16; Fil. 4:8 – media, tontonan,
bacaan, dan music yang merendahkan pikiran dan moral, hendaknya dihindari,
termasuk dirumah kita.

NUTRISI
Berkat makanan bergizi. Makanan semula (Kej. 1:29). Alkitab tidak melarang
memakan daging yang halal, namun makanan vegetaris merupakan makanan yang
laing sehat bagi kesehatan. Alkitab menetapkan makanan halal dan haram. Allah
tidak menginginkan kita memasukkan makanan yang haram ke dalam Bait Suci
tubuh yang menjadi tempat kediaman Roh Allah.

PAKAIAN
Berkat pakaian Kristiani. Allah menyediakan pakaian yang pertama digunakan
leluhur kita Adam dan Hawa dan mengetahui bahwa kita memerlukan pakaian yang
pantas untuk digunakan sekarang ini (Mat. 6:25-33). Pilihan kita harus berdasarkan
atas prinsip kesederhanaan, sopan, praktis, sehat dan menarik. 1 Tim. 2:9 –
berhemat bukanlah berarti membeli pakaian yang paling murah. Seringkali pakaian
yang mahal lebih ekonomis untuk jangka panjang. 1 Petr. 3:1-4; 1 Tim. 2:9,10 –
tidak memakai perhiasan!

Pemakaian cincin, anting2, kalung, gelang dan hiasan-hiasan – dan segala bentuk
lain dari perhiasan yang pada hakikatnya berfungsi sebagai pamer—tidak perlu dan
tidak selaras dengan kesederhanaan yang dianjurkan Alkitab. Alkitab menyamakan
kosmetik yang menyolok dengan kekafiran dan kemurtadan (2 Raja 9:30; Yer.
4:30). Gaya hidup orang Kristen adalah merupakan sambutan atas keselamatan
melalui Kristus. Mari kita hidup dengan pikiran Yesus, hidup untuk memuji dan
memuliakan Allah, hidup menjadi suatu teladan, dan hidup untuk melayani.

PERNIKAHAN DAN KELUARGA

Banyak jenis-jenis pernikahan…


Siapakah yang mendirikan pernikahan? Allah! Dimana? Di Eden. Berapa lama usia
pernikahan yang direncanakan oleh Allah? Ikatan seumur hidup antara pria dan
wanita dalam kebersamaan kasih.

Unsur apa yang mendasari pernikahan?


1. Saling mencintai
2. Saling menghormati
3. Saling menghargai
4. Dan saling bertanggung jawab

Alkitab – Kej. 2:18-25; Kel. 20:12; Ul. 6:5-9; Ams. 22:6; Mal. 4:5,6; Mat. 5:31;19:3-
9; 1 Kor. 7:7; Ef. 5:21-33;6:1-4.

Keluarga dapat menjadi tempat kebahagiaan yang besar. Tetapi juga dapat menjadi
tempat yang amat menyakitkan. Sabat dan pernikahan merupakan dua pemberian
Tuhan yang semula bagi umat manusia. Kedua-duanya dimaksudkan untuk
mendatangkan kegembiraan dan ketenangan serta rasa memiliki tanpa memnadang
waktu, tempat dan kebudayaan. Pembentukan kedua lembaga ini merupakan
puncak penciptaan Allah atas bumi ini. Kej. 1:26,27 – menggambarkan penciptaan
Tuhan atas manusia.

Alkitab melukiskan pernikahan sebagai suatu tindakan yang bersifat menentukan,


baik memisahkan dan menyatukan – Kej. 2:24. Untuk menjadi sedaging, dua insan
itu haruslah setia dengan sungguh-sungguh satu sama lain. Poligami, persundalan
dan perzinaan, pikiran kotor, inses, perceraian, homoseksual dilarang oleh Tuhan.

Alkitab telah menggariskan tanggung jawab suami dan istri (Kol. 3:18-21; 1 Pet.
3:1-8;Ef. 5:23-28
Selain tanggung jawab kepada Tuhan dan pasangan mereka, tiada lagi tanggung
jawab yang lebih tinggi dari pada tanggung jawab kepada anak-anak yang dilahirkan
mereka ke dunia ini.

Karena keluarga adalah jiwa jemaat dan masyarakat, maka keluarga Kristen itu
sendiri haruslah menjadi sarana untuk memenangkan jiwa dan merangkul anggota-
anggotanya bagi Tuhan (Mal. 4:5,6).

Anda mungkin juga menyukai