Tinjauan atas wawasan Paulus tentang anugerah Allah, dalam setiap surat yang Paulus
tulis, ia memasukkan istilah “anugerah” pada salam pembuka dan penutupnya. Kata ini
merupakan suatu perluasan dari salam Yunani, yaitu khairein (kemurahan Allah). Dalam
ajarannya jelas sekali dikatakan dalam Surat Roma bahwa oleh anugerah kita dibenarkan
dengan cuma-cuma (Roma 3:24). Keselamatan sebagai sebuah anugerah oleh iman (Ef. 2:8).
Paulus menolak pendapat bahwa orang yang mendapatkan anugerah dapat melakukan
dosa dengan sesuka hatinya. Paulus tidak ragu untuk memperhadapkan anugerah kepada
Taurat (Rm. 6:14), artinya tetap ada aturan-aturan yang harus dipegang. Tetapi yang
membedakan adalah hal-hal yang tidak dapat diperbuat dalam Taurat, itu dapat digenapi oleh
anugerah. Keselamatan diterima bukan didasarkan karena perbuatan, tetapi karena anugerah
Allah.
Karya anugerah Allah muncul dalam surat-surat Paulus lainnya. Dalam 1 Korintus 1:4,
anugerah Allah membuat jemaat kaya dalam perkataan dan pengetahuan. Paulus juga sadar
bahwa pengalaman yang ia alami sendiri ialah berkat anugerah Allah. Bahkan Paulus
menentang anugerah Allah dengan hikmat duniawi.
Dalam surat penggembalaan Paulus juga mengajarkan tentang anugerah, bahwa orang
dibenarkan oleh anugerah-Nya (Tit. 3:7). Seluruh rencana keselamatan adalah sebagai sebuah
anugerah Allah. Jauh sebelum Yesus Kristus dalam sejarah, anugerah sudah dikarunia.an
kepada kita. Jadi anugerah sebagai sebuah niat Allah sebelum dunia diciptakan. Paulus juga
menasehati Timotius untuk menjadi kuat oleh anugerah dalam Kristus Yesus (2 Tim. 2:1).