Kepada Bapa Guru yang dirahmati Allah SWT. Hadirin dan sahabat yang
dirindukan Rasulullah SAW. Marilah kita bersama-sama memanjatkan puja
dan puji syukur atas nikmat dan rahmat yang Allah SWT berikan kepada kita
semua. Sholawat serta salam semoga terus tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing kita menuju jalan yang
lurus dan terbebas dari masa kebodohan.
Dalam ceramah singkat ini, saya akan memberitahu hadirin sekalian tentang
pentingnya menuntut ilmu.
Mengapa menuntut ilmu penting?. Karena pada hakikatnya manusia
mempunyai sifat bodoh, dandzalim. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan
di dalam surah Al-Ahzab, surah 33 ayat 72, Allah berfirman:
Pada mulanya, manusia dilahirkan dalam keadaan tidak tahu apa-apa, jahil.
Allah menyebutkan:
َجهُواًل
Bodoh, tidak mengerti apapun.
Tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan dia berilmu. Dia harus
belajar. Jadi kita harus memperbaiki cara beragama kita dengan dalil. Ilmu ini
maksudnya kita belajar ilmu syar’i, Al-Qur’an dan Sunnah menurut
pemahaman Salafush Shalih. Karena banyak kita lihat umat Islam yang tidak
belajar, tidak ngaji, tidak menuntut ilmu. Mereka sibuk dengan dunianya,
sibuk dengan kerja, dengan dagangan, dengan usaha, dengan kuliah dan yang
lain. Tapi agama mereka tidak mempelajari. Soal dunia, mereka tahu -kata
Allah- tapi mereka lalai tentang akhirat. Allah menyebutkan dalam surah Ar-
Rum ayat 7:
َ ُون ظَا ِهرًا ِّم َن ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا َوهُ ْم َع ِن اآْل ِخ َر ِة هُ ْم َغافِل
﴿ ون َ يَ ْعلَ ُم
﴾٧
“Mereka tahu tentang apa yang tampak dari kehidupan dunia, tetapi
mereka lalai dari akhirat.” (QS. Ar-Rum[30]: 7)
Dunia mereka tahu. Tentang berbagai disiplin ilmu dunia mereka tahu.
Tentang masalah keuangan, tentang masalah teknologi dengan segala
macamnya mereka tahu. Tapi tentang agama tidak tahu.
Semua manusia itu wajib belajar. Apakah dia rakyat, apakah dia pejabat,
apakah dia seorang dokter, seorang doktor, seorang profesor, dia orang tua,
sebagai anak, laki, perempuan, dia orang miskin, orang kaya atau siapa saja,
wajib menuntut ilmu! Nabi bersabda Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
Wajib! Kalau wajib untuk semuanya. Dan riwayat ini shahih. Setiap muslim
dan muslimah wajib menuntut ilmu syar’i, wajib belajar agama.
Kalau kita lihat tentang Islam kita, rata-rata kaum muslimin yang ada ini
Islamnya KTP. Padahal nikmat Islam ini adalah nikmat yang luar biasa, lebih
baik dari dunia dan seisinya. Sekarang kita harus menjaga iman kita, jaga
keislaman kita.
Dengan apa kita menjaga? Dengan apa kita mensyukuri nikmat Islam ini?
Yaitu dengan kita belajar agama. Kalau kita tidak belajar agama, bagaimana
kita tahu tentang agama Islam? Kita tidak akan tahu.
Dan kita ingat bahwa Allah setiap hari memberikan waktu kepada kita 24 jam.
24 jam Allah berikan waktu kepada kita, 1.440 menit. Tinggal kita berusaha
bagaimana dalam sehari itu mempelajari agama 1 jam (60 menit), atau 2 jam
(120 menit), dari 1.440 menit yang Allah berikan kepada kita.
Masa kita ngga ada waktu? Tidak mungkin kita tidak memiliki waktu!
Tinggal kita bagaimana mengatur waktu kita untuk belajar agama ini,
sehingga kita paham tentang agama. Harus kita belajar!
Tapi kalau ilmu pengetahuan, mereka buka kitabnya, mereka rujuk dan segala
macam. Artinya mereka rujuk dari kitab-kitab, benar atau tidak. Dan mereka
tanyakan buktinya.
Misalnya -saya ambil contoh- kalau orang shalat, yang ada ikut-ikutan. Ini
masalah agama, padahal ini adalah hal pertama yang dihisab pada hari
kiamat. Mereka tidak pernah bertanya dalilnya apa, bagaimana cara
takbirnya, apa yang harus dibaca, bagaimana cara ruku’nya, tidak pernah
ditanya tentang buktinya berupa dalil.
Tapi kalau jual beli mobil atau motor -misalnya-, mereka tanya tidak surat-
suratnya? Ketika jual beli tanah, mereka bertanya tentang suratnya, asli atau
tidak? palsu atau tidak? Itu semua ditanya dengan detil oleh dia. Tidak mau
mereka tertipu. Tapi soal agama, mereka tidak hanya, ikut-ikutan. Seharusnya
bertanya, dalilnya mana? Kita beragama harus dengan dalil. Bukan kata
ustadz, bukan kata guru, bukan kata kyai, tapi dalilnya mana? Ini ketidak-
adilan manusia, kedzaliman manusia. Kalau masalah dunia, ditanya dulu
sampai teliti. Beli mobil, beli motor, beli tanah, beli apa saja, ditanya buktinya,
suratnya, asli atau tidak, lengkap atau tidak, seperti itu mereka. Tapi kalau
masalah akhirat, ketika ada orang yang menyampaikan, dengar, lalu
diamalkan tanpa tahu dalilnya.
َ صا َر ٰى ۗ تِ ْل
ك َ َان هُو ًدا أَ ْو ن
َ َوقَالُوا لَن يَ ْد ُخ َل ْال َجنَّةَ إِاَّل َمن َك
﴾١١١﴿ ين َ أَ َمانِيُّهُ ْم ۗ قُلْ هَاتُوا بُرْ هَانَ ُك ْم إِن ُكنتُ ْم
َ ِصا ِدق
“Dan mereka berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-
orang Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu angan-angan mereka yang
kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti (hujjah/dalil)
kebenaranmu jika kamu adalah orang yang jujur”. (QS. Al-Baqarah[2]: 111)
Allah menyuruh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika orang-
orang Yahudi dan Nasrani mengklaim diri mereka bahwa mereka adalah yang
pasti masuk surga. Kata Allah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, “Katakan kepada mereka, ‘mana buktinya? mana hujannya? mana
dalilnya?” Tidak ada keterangan dari al-Qur’an maupun sunnah dan tidak ada
keterangan juga dalam kitab mereka bahwa mereka masuk surga. Kecuali
dengan iman, kecuali dengan amal shalih.
Allah menyuruh kita untuk beragama dengan dalil. Mana hujjah? Mana dalid
dalam kita beragama? Tidak boleh kita ikut tanpa dalil. Karena kita pasti akan
sesat. Dan ini yang banyak kaum muslimin yang mereka tidak paham. Maka
harus diperbaiki agama mereka, mereka wajib menuntut ilmu syar’i.
MENUNTUT ILMU JALAN MENUJU SURGA
Ini adalah jalan menuju surga. Karena kita yakin, kita orang Islam, bahwa
yang kita tuju dalam hidup kita ini adalah ibadah kepada Allah dan kita ingin
masuk surga. Sedangkan cara untuk masuk surga banyak caranya. Hal
mendasar yang harus kita ketahui pertama kali -di samping iman, amal
shalih- adalah menuntut ilmu. Karena tidak mungkin juga kita melakukan
amal shalih tanpa ilmu. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Jadi kalau kita menuntut ilmu, Allah mudahkan jalan ke surga. Makanya kita
wajib menuntut ilmu, belajar agama. Jangan sampai kita selamanya bodoh
tentang agama, nggak tahu tentang agama. Bahkan dibodohi oleh orang,
dibohongi oleh orang, dibawa ke sini mau, di bawa ke sini mau. Akhirnya kita
tidak mempunyai pegangan dalam hidup ini.
Kita orang Islam, kita harus belajar agama Islam dengan sungguh-sungguh,
belajar dengan benar, belajar dengan dalil, sampai kita paham agama ini. Dan
itu mudah, tidak sulit. Tidak ada dalam agama Islam yang menyulitkan
manusia. Semuanya mudah. Sebab Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda:
Tinggal kita meluangkan waktu untuk belajar agama ini agar kita memahami
agama, bisa mengamalkan amal shalih dengan ikhlas dan ittiba’, agar tidak
dimasukkan ke dalam surga. Itu yang kita tuju sebagai seorang mukmin dan
mukminah.