Anda di halaman 1dari 9

Kultum ba’da dzuhur, AsySyifaa’ RSHS

Pasteur, Kamis, 14 april 2022


Bismillahirrahman nirrahim,

Assalammualaikum warrahmatullah wabarakutuhu.

Inna hamda lillah, Nahmaduhu (kita memuji-Nya), wa nasta’inuhu (dan kita minta pertolongan-
Nya), wa nastaghfiruhu (dan kita memohon ampunan kepada-Nya), wa na’udzu bihi (dan kita
mohon lindungan kepada-Nya), min syururi anfusina (dari keburukan diri kita), wa min sayyita
a’malina (dan dari kejahatan amal-amal kita),

man yahdillahu (siapa yang ditunjuki Allah), fala mudhillalahu (maka tidak ada yang bisa
menyesatkannya), wa man yudhlillahu (dan siapa yang disesatkan Allah), fala hadiyalahu (maka
tidak ada yang bisa memberinya petunjuk)

Allahuma shooli ala Muhammad, wa ‘ala ‘ali Muhammad, Kama Sholaita ‘ala Ibrahim wa ‘ali Ibrahim, wa
barik ‘ala Muhammad, wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim, wa ‘ala ‘ali Ibrahim.

Segala puji bagi Allah yang telah mengutus Rasul-rasulnya untuk kita, manusia. Pada hari ini saya akan
membahas salah satu Rasulullah, yaitu nabi musa, alaihi salam. Nabi Musa alaihis salam di utus oleh
Allah untuk kepada firaun dan bani israil. Kisah Musa sangat menarik untuk dibahas, ada kisah saat
keputusan firaun sehingga nabi musa di hanyutkan ke sungai, ada kisah nabi musa saat bani israil
membuat patung berhala sapi, kisah tentang nabi musa saat memerintahkan umatnya menyembelih
sapi, namun dalam diskusi kita siang ini kita akan membahas hanya mengenai kisah Musa, dengan firaun
dan para penyihir yang berusaha mengalahkannya. Kisah ini terekam dalam surat ke 7, al ‘araf, ayat ke
103 - 11
Lalu setelah ayat ini adalah saat nabi musa menunjukan mu’jizat ular dan tangan yang putih bercahaya.
Pemuka Firaun menganggap hal tersebut sebagai sihir sehingga diputuskan memanggil tukang sihir.
Nah pertama kita lihat apa motivasi dari penyihir, yaitu material. Diayat selanjutnya

Di ayat ini, firaun mengkoreksi, “betul, bukan Cuma imbalan, bahkan tahta. Menjadi “MUQARRABIIN”,
orang orang yang QARIB, yang KARIB, yang DEKAT, YANG AKRAB.

Ayat 115-118 adalah kompetisi adalah penyihir dan nabi musa alaihis salam. Di ayat 119
Nah yang unik adalah di ayat-ayat selanjutnya
Disini firaun seakan2 berkuasa siapa yang boleh beriman kepada siapa. Ini juga peringatan bagi kita yang
memegang otoritas, ga harus jabatan yang tinggi, bahkan hubungan antara orang tua dan anak atau
suami istri. Seberapa bisa mengkontrol orang lain? Kemudian firaun juga mengancam dengan persekusi

Justru setelah ancaman itu apa jawaban para penyihir?


Nah disini yang menarik, bandingkan antara motivasi awal dan akhir kisah dimana justru para penyihir
ini jadi pembela Musa Alaihis salam. Kenapa mereka justru jadi pembela? Mungkin karena mereka juga
penyihir, punya pengetahuan soal sihir, dan justru tahu bahwa Nabi Musa bawa bukan sihir semata. Tapi
benar adanya. Dan bahkan rela mengorbankan nyawanya. Semoga kisah ini menjadi pelajaran
Bagaimana saat kita mendapat suatu kebenaran, dan bereaksi pada kebenaran itu sendiri.

Wabillahi taufiq wal hidayah. Wassalamualaikum warrahmatullah wabarakatuhu.


TANAMKAN AQIDAH YANG BENAR, AGAR RINGAN MENINGGALKAN
YANG HARAM

  Jumat, 13 April 2018

  Aqidah

Bismillah

Assalammualaikum warrahmatullah wabarakutuhu.

Inna hamda lillah, Nahmaduhu (kita memuji-Nya), wa nasta’inuhu (dan kita minta pertolongan-
Nya), wa nastaghfiruhu (dan kita memohon ampunan kepada-Nya), wa na’udzu bihi (dan kita
mohon lindungan kepada-Nya), min syururi anfusina (dari keburukan diri kita), wa min sayyita
a’malina (dan dari kejahatan amal-amal kita),

man yahdillahu (siapa yang ditunjuki Allah), fala mudhillalahu (maka tidak ada yang bisa
menyesatkannya), wa man yudhlillahu (dan siapa yang disesatkan Allah), fala hadiyalahu (maka
tidak ada yang bisa memberinya petunjuk)

Allahuma shooli ala Muhammad, wa ‘ala ‘ali Muhammad, Kama Sholaita ‘ala Ibrahim wa ‘ali Ibrahim, wa
barik ‘ala Muhammad, wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim, wa ‘ala ‘ali Ibrahim.

Segala puji bagi Allah yang telah mengutus Rasul-rasulnya untuk kita, manusia.
Shalawat dan salam selalu tercurah ke pada nabi Muhammad SAW

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diangkat sebagai nabi dan rasul, beliau


menghadapi lahan dakwah dan masyarakat  yang memiliki banyak penyimpangan.

Mulai penyimpangan dalam masalah aqidah, ibadah, halal-haram makanan, cara


bermuamalah, termasuk penyimpangan seksual. Dan itu dilakukan menyeluruh hampir di
semua lapisan bumi…

Dari sahabat Iyadh al-Mujasyi’i, beliau menceritakan,

Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyampaikan sebuah khutbah. Beliau


menyatakan,
“Sesungguhnya Rabku memerintahkanku untuk menyampaikan informasi yang tidak kalian
ketahui, yang Allah beritahukan kepadaku hari ini…

Diantaranya, Allah berfirman,

‫ت عِ َبادِى ُح َن َفا َء ُكلَّ ُه ْم َوِإ َّن ُه ْم َأ َت ْت ُه ُم ال َّشيَاطِ ينُ َفاجْ َتا َل ْت ُه ْم َعنْ دِين ِِه ْم‬ ُ ‫َوِإ ِّنى َخ َل ْق‬
‫ت َل ُه ْم َوَأ َم َر ْت ُه ْم َأنْ ُي ْش ِر ُكوا ِبى َما َل ْم ُأ ْن ِز ْل ِب ِه س ُْل َطا ًنا‬ ُ ‫ت َع َلي ِْه ْم َما َأحْ َل ْل‬
ْ ‫َو َحرَّ َم‬
‫ض َف َم َق َت ُه ْم َع َر َب ُه ْم َو َع َج َم ُه ْم ِإالَّ َب َقا َيا ِمنْ َأهْ ِل‬ ِ ْ‫َوِإنَّ هَّللا َ َن َظ َر ِإ َلى َأهْ ِل اَألر‬
ْ
ِ ‫…ال ِك َتا‬
‫ب‬
Aku ciptakan hamba-Ku, semuanya dalam keadaaan cenderung terhadap tauhid. Lalu mereka
digoda setan, dan disesatkan dari agama mereka. Setan-setan itu mengharamkan apa yang Aku
halalkan untuk mereka. Setan-setan itu pula, memerintahkan mereka untuk berbuat syirik,
menyekutukanku dengan sesuatu, sementara aku tidak pernah menurunkan dalil tentang itu.
Sesungguhnya Allah melihat penduduk bumi. Lalu Allah murka kepada mereka semua, yang
arab maupun non-arab, selain beberapa orang di kalangan ahli kitab.. (HR. Muslim 7386).

Hadis ini menceritakan, suasana penyimpangan dan kesesatan manusia, sebelum Allah
mengutus Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi. Penyimpangan tidak hanya
dialami masyarakat jazirah arab, namun di seluruh dunia.

Ilmiyah dan Amaliyah


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pertama kali datang dengan meluruskan pemahaman logika
dan aqidah umat (masail ilmiyah). Sementara pelajaran tentang masalah amaliyah, datang
secara bertahap. Beliau tanamkan aqidah yang benar di tengah umat, sebelum beliau
mengajarkan masalah halal dan haram. Ketika sisi logika telah diluruskan, akan lebih mudah
untuk mengendalikan sisi syahwat.

Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan,

َ ‫ار َح َّتى ِإ َذا َث‬


‫اب‬ َ ‫ِإ َّن َما َن َز َل َأوَّ َل َما َن َز َل ِم ْن ُه س‬
ِ ‫ُورةٌ م َِن ْال ُم َفص َِّل فِي َها ِذ ْك ُر ْال َج َّن ِة َوال َّن‬
. ‫ َو َل ْو َن َز َل َأوَّ َل َشىْ ٍء الَ َت ْش َربُوا ْال َخ ْم َر‬، ‫ال َّناسُ ِإ َلى اِإلسْ الَ ِم َن َز َل ْال َحالَ ُل َو ْال َح َرا ُم‬
‫الز َنا َأ َب ًدا‬
ِّ ‫ َل َقالُوا الَ َندَ ُع‬. ‫ الَ َت ْز ُنوا‬. ‫ َو َل ْو َن َز َل‬. ‫َل َقالُوا الَ َندَ ُع ْال َخ ْم َر َأ َب ًدا‬
Surat yang pertama-tama turun adalah surat mufshal (yang ayatnya pendek-pendek).
Membahas tentang surga dan neraka. Hingga, ketika manusia banyak yang memeluk islam,
turunlah ayat tentang halal-haram. Andai yang turun pertama adalah ayat, ‘Jangan minum
khamr’. Mereka justru akan balik komentar, “Kami tidak akan meninggalkan khamr selamanya.”
Andai yang turu pertama kali adalah larangan, ‘Jangan berzina’, mereka akan balik komentar,
“kami tidak akan tinggalkan zina selamanya.” (HR. Bukhari 4993)
Kita bisa lihat perubahan besar yang terjadi. Masyarakat berwatak keras, yang dulunya tidak
berperadaban, tiba-tiba menjadi sosok yang sagat haus dengan aturan, bahkan menjadi
pejuang-pejuang dakwah  islam.

Apapun aturan yang Allah turunkan, mereka hanya mengucapkan satu kalimat, “Sami’naa wa
atha’naa”, kami tunduk dan patuh terhadap semua aturan Allah… Allahu akbar.

Anda mungkin juga menyukai