Anda di halaman 1dari 5

Nama : Isra Intania Mulya

Kelas : XI – Agama

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nenek nenek menanam tomat

Menanam tomat di kebun pak camat

Jika kalian mengaku umat nabi Muhammad

Jawab salam saya dengan semangat

Hasbunallah wani'mal wakil

Ni'mal maula wani'mal nasir

Hasbunallah wani'mal wakil

Ni'mal maula wani'mal nasir

Alhamdulilahi rabbil ‘alamin,

Was sholatu wassalamu ‘ala,

Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,

Sayyidina wa maulana Muhammadin,

Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain.

Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.
Amma ba'du
Yang saya hormati para dewan juri nan bijaksana , yang saya hormati panitia lomba da'i
tingkat Jabodetabek , serta teman - teman seperjuangan yang saya cintai juga saya
banggakan

All the praise be to Allah the Lord of the universe

Segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam dan telah melimpahkan Rahmat,
Taufik, karunia, dan hidayah-Nya, kepada kita semua, sehingga kita masih dapat
berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal Afiat untuk menyambung tali
ukhuwah islamiah

Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, sang pembawa
risalah kebenaran, Nabi Agung Muhammad Saw, beserta keluarga,sahabat,dan para
umatnya , semoga kita termasuk ke dalam umatnya di Yaumil akhir nanti Aamiin ya
Rabbal Alamin....

Sungguh hal yang berkesan bagi saya dapat berdiri disini dan menjadi salah satu
diantara banyaknya peserta dalam kompetisi Islam tahunan ini

Hadirin wal hadirot Rahimakumullah,

Izinkanlah saya berbagi ilmu agama disini lewat dakwah yang bertema

“ THE BEST GENERATION OF ISLAM ”

Atau generasi terbaik Islam.

Tahukah kalian? Siapa-siapa saja umat muslim yang mendapatkan predikat sebagai
generasi terbaik?

Ialah tidak lain tidak bukan para sahabat nabi, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in.

Dari Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhuma, bahwa dia mendengar Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫َخي َْر ُأ َّمتِـي قَرْ نِي ثُ َّم الَّ ِذ ْينَ يَلُونَهُ ْم ثُ َّم الَّ ِذينَ يَلُونَهُ ْم‬
“Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka
(generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka.” (Shahih Al-Bukhari, no.
3650)

Seperti yang Dijelaskan dalam hadist tersebut bahwa Mereka adalah sebaik-baiknya
manusia, mereka paling selamat dan paling mengetahui dalam memahami Islam.
Mereka adalah para pendahulu yang memiliki keshalihan yang tertinggi (as-salafu ash-
shalih). Bahkan Allah pun meridhoi mereka, sebagaimana dijelaskan dalam surat at-
taubah ayat 100 ;

ٍ ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ ْم َو َرضُوا َع ْنهُ َوَأ َع َّد لَهُ ْم َجنَّا‬


‫ت‬ ِ ‫ان َر‬ ٍ ‫ار َوالَّ ِذينَ اتَّبَعُوهُ ْم بِِإحْ َس‬
ِ ‫ص‬َ ‫َوالسَّابِقُونَ اَأْل َّولُونَ ِمنَ ْال ُمهَا ِج ِرينَ َواَأْل ْن‬
‫تَجْ ِري تَحْ تَهَا اَأْل ْنهَا ُر خَالِ ِدينَ فِيهَا َأبَدًا َذلِكَ ْالفَوْ ُز ْال َع ِظي ُم‬

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-
orang Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik,
Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan
bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (At-Taubah: 100)

Karenanya, sudah merupakan kemestian bila menghendaki pemahaman dan pengamalan


Islam yang benar merujuk kepada mereka (as-salafu ash-shalih).

Keteladanan as-salafu ash-shalih ini patut kita jadikan contoh untuk generasi muda era
globalisasi.
Sebab Generasi muda adalah kekuatan sekaligus kebanggaan suatu umat atau negara.
Masa depan suatu umat ditentukan oleh para generasi muda.

Bila generasi mudanya baik, maka masa depan umat tersebut akan baik. Sebaliknya bila
generasi mudanya rusak maka masa depan umat itu akan suram.

Tak sedikit teladan teladan para sahabat nabi yang dapat kita terapkan dalam kehidupan,
seperti misalnya kegigihan mereka dalam menuntut ilmu.betapa seriusnya para ulama
pada zaman dulu dalam mengejar ilmu dan kebenaran, apapun tak menjadi halangan
bagi mereka untuk tet.

Imam Asy Syafi’i berkata, “saya seorang yatim yang tinggal bersama ibu saya. Ia
menyerahkan saya ke kuttab (sekolah yang ada di masjid). Dia tidak memiliki sesuatu
yang bisa diberikan kepada sang pengajar sebagai upahnya mengajari saya. Saya
mendengar hadits atau pelajaran dari sang pengajar, kemudian saya menghafalnya. Ibu
saya tidak memiliki sesuatu untuk membeli kertas. Maka setiap saya menemukan
sebuah tulang putih, saya mengambilnya dan menulis di atasnya. Apabila sudah penuh
tulisannya, saya menaruhnya di dalam botol yang sudah tua”

Abu Hatim berkata, saya mendengar Al Muzani mengatakan, Imam Asy Syafi’i pernah
ditanya, “bagaimana semangatmu dalam menuntut ilmu?”. Beliau menjawab, “saya
mendengar kalimat yang sebelumnya tidak pernah saya dengar. Maka anggota tubuh
saya yang lain ingin memiliki pandangan untuk bisa menikmati ilmu tersebut
sebagaimana yang dirasakan telinga”. Lalu beliau ditanya lagi, “bagaimana kerakusan
anda terhadap ilmu?”. Beliau menjawab, “seperti rakusnya orang penimbun harta, yang
mencapai kepuasan dengan hartanya”. Ditanya lagi, “bagaimana anda mencarinya?”.
Beliau menjawab, “sebagaimana seorang ibu mencari anaknya yang hilang, yang ia
tidak memiliki anak lain selain dia”
Subhanallah, sungguhlah teladan yang baik mereka dalam menuntut ilmu, dalam
kondisi penuh keterbatasan, mereka masih mau berusaha untuk menuntut ilmu.

Lalu bagaimana dengan kita? Apa kita masih mau bernapas malasan dalam mencari
ilmu pengetahuan. Sungguh rugi bila hidup ini tak kita manfaatkan untuk kebaikan...

Oleh karena itu, marilah kita bersama sama meneladani akhlak para pendahulu kita,
agar kita dapat menjadi generasi emas Islam, dan kelak dapat membangun agama
rahmatan Lil Alamin ini menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang

Hadirin wal hadirat rahimakumullah

Sekian sedikit ilmu yang dapat saya sampaikan, apabila ada salah kata saya mohon
maaf, sebab yang benar itu datangnya dari Allah SWT, dan yang salah itu datangnya
dari diri saya sendiri

Kota Malaka indah tempatnya

Tempat menetap pedagang Arab

Ingin bahgia hidup di dunia

Tuntut ilmu dunia akhirat

Akhirul kalam

Billahi Taufik wal hidayah

Wa Ridha wal Inayah

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Anda mungkin juga menyukai