ini
adalah agama ilmu. Sebab kita tidak akan tahu tentang agama ini kecuali dengan ilmu.
Yang pertama, dengan wahyu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendapatkan wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang Allah turunkan
Al-Qur’an selama 23 tahun. Kemudian Nabi menyampaikan kepada para sahabat Radhiyallahu ‘Anhum
Ajma’in, kemudian sahabat menyampaikan kepada Tabi’in, sampai kepada kita.
Kita harus belajar tentang agama ini. Karena pada hakikatnya manusia mempunyai sifat bodoh, tidak
tahu agama. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan di dalam surah Al-Ahzab, surah 33 ayat 72, Allah
berfirman:
﴾٧٢﴿ ض َو ْال ِجبَا ِل فََأبَ ْينَ َأن يَحْ ِم ْلنَهَا َوَأ ْشفَ ْقنَ ِم ْنهَا َو َح َملَهَا اِإْل ن َسانُ ۖ ِإنَّهُ َكانَ ظَلُو ًما َجهُواًل
ِ ْت َواَأْلر
ِ ِإنَّا ع ََرضْ نَا اَأْل َمانَةَ َعلَى ال َّس َما َوا
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh,” (QS.
Al-Ahzab[33]: 72)
Allah menyebutkan di dalam surat Al-Ahzab ayat 72 ini bahwa manusia sangat dzalim dan sangat bodoh.
Kalau manusia sangat dzalim, manusia sangat bodoh, maka dia harus belajar tentang agama ini. Supaya
hilang kebodohan. Begitu juga dia harus mentauhidkan Allah, supaya hilang kedzaliman. Karena kalau
kita bicara soal keadilan, keadilan yang paling adil adalah tauhid. Sedangkan kedzaliman yang paling
dzalim adalah syirik. Maka manusia disuruh belajar.
Yang pertama kali belajar tentang agama ini. Karena manusia dilahirkan dalam keadaan tidak tahu apa-
apa, jahil. Allah menyebutkan: َجهُواًل
﴾٧﴿ َيَ ْعلَ ُمونَ ظَا ِهرًا ِّمنَ ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا َوهُ ْم َع ِن اآْل ِخ َر ِة هُ ْم غَافِلُون
“Mereka tahu tentang apa yang tampak dari kehidupan dunia, tetapi mereka lalai dari akhirat.” (QS.
Ar-Rum[30]: 7)
Dunia mereka tahu. Tentang berbagai disiplin ilmu dunia mereka tahu. Tentang masalah keuangan,
tentang masalah teknologi dengan segala macamnya mereka tahu. Tapi tentang agama tidak tahu.
Semua manusia wajib belajar agama ini. Apakah dia orang awam, apakah dia rakyat, apakah dia pejabat,
apakah dia seorang dokter, seorang doktor, seorang profesor, dia orang tua, sebagai anak, laki,
perempuan, dia orang miskin, orang kaya atau siapa saja, wajib menuntut ilmu! Nabi bersabda
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Wajib! Kalau wajib untuk semuanya. Dan riwayat ini shahih. Setiap muslim dan muslimah wajib
menuntut ilmu syar’i, wajib belajar agama.
Kalau kita lihat tentang Islam kita, rata-rata kaum muslimin yang ada ini Islamnya KTP. Padahal nikmat
Islam ini adalah nikmat yang luar biasa, lebih baik dari dunia dan seisinya. Sekarang kita harus menjaga
iman kita, jaga keislaman kita.
Dengan apa kita menjaga? Dengan apa kita mensyukuri nikmat Islam ini? Yaitu dengan kita belajar
agama. Kalau kita tidak belajar agama, bagaimana kita tahu tentang agama Islam? Kita tidak akan tahu.
Dan kita ingat bahwa Allah setiap hari memberikan waktu kepada kita 24 jam. 24 jam Allah berikan
waktu kepada kita, 1.440 menit. Tinggal kita berusaha bagaimana dalam sehari itu mempelajari agama 1
jam (60 menit), atau 2 jam (120 menit), dari 1.440 menit yang Allah berikan kepada kita.
Masa kita ngga ada waktu? Tidak mungkin kita tidak memiliki waktu!
Tinggal kita bagaimana mengatur waktu kita untuk belajar agama ini, sehingga kita paham tentang
agama. Harus kita belajar!
Kita orang Islam, kita harus belajar agama Islam dengan sungguh-sungguh, belajar dengan benar,
belajar dengan dalil, sampai kita paham agama ini. Dan itu mudah, tidak sulit. Tidak ada dalam agama
Islam yang menyulitkan manusia. Semuanya mudah. Sebab Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda:
Tinggal kita meluangkan waktu untuk belajar agama ini agar kita memahami agama, bisa mengamalkan
amal shalih dengan ikhlas dan ittiba’, agar tidak dimasukkan ke dalam surga. Itu yang kita tuju sebagai
seorang mukmin dan mukminah.
Mudah-mudahan yang saya sampaikan bermanfaat untuk saya untuk antum sekalian.