No. Publikasi : 6110.003 Katalog BPS : 9207.6110 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman : halaman / pages Naskah : Seksi Statistik Neraca dan Analisis Wilayah
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik atas penerbitan buku Statistik Daerah yang dilakukan oleh seluruh Badan Pusat Statistik (BPS) baik di provinsi maupun di kabupaten/kota. Penyusunan buku Statistik Daerah ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi di pusat dan di daerah sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua . Penerbitan buku Statistik Daerah dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi statistik di daerah diantaranya Daerah Dalam Angka (DDA) yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikator-indikator terpilih yang dapat menggambarkan secara ringkas namun menyeluruh tentang kondisi daerah dalam bentuk analisis sederhana. Saya berharap, buku Statistik Daerah mampu memenuhi harapan pemerintah daerah dan masyarakat akan kebutuhan data dan informasi statistik secara cepat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi tentang perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya buku ini, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita. Jakarta, November 2011
iii
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Melawi 2011 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Melawi untuk melengkapi publikasipublikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis yang disajikan secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yag ada di Kabupaten Melawi. Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Melawi 2011 memberikan berbagai informasi hasil pelaksanaan pembangunan tahun 2010 yang disajikan secara kuantitatif. Data yang ditampilkan memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Melawi sehingga diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.
Nanga Pinoh,
November 2011
iv
1. Geografi dan Iklim 2. Pemerintahan 3. Penduduk 4. Ketenagakerjaan 5. Pendidikan 6. Kesehatan 7. Perumahan 8. Pembangunan Manusia 9. Pertanian 10. Pertambangan dan Energi
11. Industri Pengolahan 12. Konstruksi 13. Hotel dan Pariwisata 14. Transportasi dan Komunikasi 15. Perbankan dan Investasi 16. Harga-harga 17. Pengeluaran Penduduk 18. Perdagangan 19. Pendapatan Regional 20. Perbandingan Regional
Kabupaten Melawi diresmikan pada 7 Januari 2004. Kabupaten yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Sintang ini, berbatasan langsung dengan Kabupaten Sintang di sebelah utara dan timur. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kota Waringin Timur provinsi Kalimantan Tengah, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ketapang. Letak astronomi Kabupaten Melawi 0 0 antara 0 07 1 21 Lintang Selatan dan 0 0 111 07 112 27 Bujur Timur, dengan luas 2 wilayah seluas 10.644 km . Kabupaten Melawi terletak di jantung Pulau Kalimantan sehingga keseluruhan wilayah berupa daratan. Apabila dilihat dari sisi topografi, 82,85 persen dari luas Kabupaten Melawi berupa perbukitan, sedangkan sisanya berupa wilayah datar. Kabupaten Melawi terbagi menjadi 11 kecamatan dan 169 desa. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Sokan dengan 2 luas wilayah 1.577 km , sedangkan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Belimbing 2 Hulu (454 km ). Kabupaten Melawi dialiri oleh dua sungai besar yaitu Sungai Melawi yang mengalir di sisi utara dan Sungai Pinoh yang mengalir di sisi barat, selain itu juga terdapat sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari sungai besar tersebut. Sungai terpanjang di Kabupaten Melawi adalah sungai Melawi dengan panjang 471 Km.
1
Uraian Luas Bukit Sungai Curah Hujan Hari Hujan Temperatur Udara Tekanan Udara Kecepatan angin Penyinaran Matahari
2010 Geografi
km
Kabupaten Melawi teletak di garis khatulistiwa sehingga beriklim tropis, yaitu mendapatkan hujan sepanjang tahun. Wilayah yang memiliki 12 bukit dan 10 sungai ini memiliki Intensitas curah hujan meningkat bila dibandingkan tahun 2009, yaitu dari 268,07 mm pada Tahun 2009 menjadi 390,43 mm pada Tahun 2010. Jumlah Hari Hujan pada Tahun 2010 mencapai titik tertinggi dari semenjak Tahun 2006, yaitu 23 hari. Jumlah hari hujan terendah pada bulan februari sebanyak 19 hari, sedangkan tertinggi pada bulan Maret dan bulan Desember sebanyak 25 hari. Jumlah hari hujan yang tinggi pada Tahun 2010 sehingga dapat dikatakan hampir tidak terdapat musim kemarau pada tahun ini. Hal ini sangat mempengaruhi produksi pertanian, terutama pada tanaman padi palawija dan tanaman hortikultura, Kecepatan angin rata-rata 1 knot per jam dengan rata-rata temperatur udara berkisar 26,9 C. Temperatur udara tertinggi sebesar 34,0C yang terjadi pada bulan oktober, sedangkan temperatur terendah 25,8C yang terjadi pada bulan Desember.
Pemerintahan
Tidak ada pemekaran kecamatan maupun desa Pemekaran kecamatan dan desa terakhir pada tahun 2008 Jumlah PNS Laki-laki lebih banyak daripada perempuan
2
2008 2010 11 169 590 11 169 590
Dasar Pembentukan Kabupaten Melawi adalah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2003. Bupati Melawi pertama kali dijabat oleh Drs. A. Suman Kurik, MM, akan tetapi yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan tugas hingga akhir masa jabatan karena meninggal dunia pada tanggal 14 januari 2010. Pilkada kedua yang berlangsung pada bulan Mei 2010 mengangkat H. Firman Muntaco, SH, MH. sebagai Bupati Melawi yang kedua. Jumlah kecamatan di Kabupaten Melawi ketika pertama kali terbentuk sebanyak 7 kecamatan dan 82 desa, kemudian pada Tahun 2008 terjadi pemekaran menjadi 11 kecamatan dan 169 desa. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 97 tahun 2000 Tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) jo. Peraturan Pemerintah Nomor 54 tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 97 tahun 2000, maka PNS di Kabupaten Sintang yang berada di wilayah Kabupaten Melawi kemudian dialihjeniskan kepegawaiannya menjadi PNS Kabupaten Melawi. Komposisi PNS berdasarkan tingkat pendidikan, 34 persen pegawai berpendidikan SMA. Pegawai yang berpendidikan DI/III dan DIV/S1 masing-masing sebesar 31 persen, sedangkan pegawai yang berpendidikan S2 hanya 4 persen. Apabila dilihat dari jenis golongan, terdapat 0,78 persen pegawai golongan I, 49,08 persen pegawai golongan II, 43,99 persen pegawai golongan III dan 6,14 persen pegawai golongan IV
2005
7 82 292
31%
31%
SMA DI-III
34% 4%
DIV/S1 S2
Pemerintahan
Tidak ada fraksi yang dominan Belum ada anggota DPRD perempuan Belanja pemerintah terbesar untuk belanja modal dan pegawai
Jumlah anggota DPRD Kabupaten Melawi sebanyak 25 orang. Apabila dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar anggota DPRD Kabupaten Melawi berpendidikan DIV/S1, dan hanya 8 persen yang berpendidikan SMA. DPRD Kabupaten Melawi sejak Tahun 2007 hingga Tahun 2009 telah membuat 31 keputusan. Peta perpolitikan Kabupaten Melawi tidak diwarnai oleh dominasi partai, dari 25 kursi yang tersedia, masing-masing sebanyak 5 kursi ditempati Fraksi PDI-P, Fraksi Demokrat dan Fraksi Bintang Kebangkitan. Kemudian diikuti oleh Fraksi Golkar dengan 4 kursi, berikutnya Fraksi PAN dan Fraksi Pembaharuan dengan masing-masing 3 kursi. Dalam memenuhi aspirasi masyarakat, pemerintah Kabupaten Melawi memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya melalui berbagai macam organisasi. Pada Tahun 2010 di Kabupaten Melawi terdapat 38 Organisasi Massa, 7 LSM, 14 Partai Politik, dan 1 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Penerimaan daerah Tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 0,3 persen dibandingkan Tahun 2009. Peningkatan tersebut berasal dari penerimaan selain DAU dan PAD, karena DAU dan PAD Tahun 2010 lebih rendah daripada Tahun 2009. Belanja daerah sebesar 416.126 Miliar Rupiah, meningkat 1,25 persen dibanding Tahun 2009. Belanja terbesar pada komponen belanja langsung mencapai 52,47 persen dari total belanja daerah, sedangkan belanja langsung yang terbesar adalah komponen belanja modal.
Penerimaan Daerah Kab. Melawi (Juta Rp.) Anggaran Penerimaan Daerah PAD DAU Penerimaan Lain Belanja Daerah Belanja Tak Langsung Belanja Langsung 2009 417.917 14.247 290.637 113.033 410.993 152.949 258.044 2010 418.624 14.075 288.934 115.615 416.126 200.495 215.631
Penduduk
Pertumbuhan penduduk cukup tinggi Peningkatan yang tinggi juga dipengaruhi perubahan metode penghitungan pada tahun 2009 menggunakan survei, sedangkan 2010 menggunakan sensus
Sensus penduduk Tahun 2010 mencatat jumlah penduduk Kabupaten Melawi adalah 178.645 jiwa. Angka ini meningkat sebesar 4,25 persen dari Tahun 2009. Besarnya pertumbuhan penduduk juga dipengaruhi oleh perbedaan metode penghitungan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jumlah penduduk Tahun 2009 diperoleh melalui hasil proyeksi, sedangkan pada Tahun 2010 melalui sensus. Apabila dilihat dari laju pertumbuhan penduduk (LPP), penduduk Kabupaten Melawi mulai tahun 2000 hingga 2010 meningkat sebesar 1,80 persen per Tahun.
Komposisi penduduk Kabupaten Melawi didominasi oleh penduduk usia muda/dewasa. Dengan luas wilayah sekitar 2 2 10.644 km , setiap km ditempati penduduk sebanyak 17 orang pada Tahun 2010. Persebaran penduduk menunjukkan bahwa 22,17 persen peduduk Kabupaten Melawi berada di Kecamatan Nanga Pinoh, dengan kepadatan penduduk 64 orang/ Km2. adalah Kecamatan Sokan. Secara umum jumlah penduduk lakilaki lebih banyak daripada perempuan. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya lebih besar dari 100. Pada Tahun 2010, untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki.
2009
171.362 1,81 16 106 39.276 4
2010
178.645 4,25 17 105 43.433 4
Ketenagakerjaan
Tingkat pengangguran terendah di Kalimantan Barat Lapangan usaha masih didominasi sektor pertanian Selain kesempatan kerja, tingkat upah juga harus menjadi perhatian pemerintah
Penduduk usia kerja di Kabupaten Melawi mencapai 68,45 persen dari total penduduk Kabupaten Melawi. Dari penduduk usia kerja tersebut, 78,95 persen merupakan angkatan kerja (Penduduk yang bekerja dan pengangguran), sisanya 21,05 persen adalah penduduk yang bersekolah, mengurus rumah tangga dan melakukan kegiatan lainnya. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Melawi pada tahun 2010 sedikit menurun bila dibandingkan tahun 2009, akan tetapi angka ini masih menempati urutan kedua di Kalimantan Barat. Nilai TPAK yang tinggi merupakan modal bagi suatu wilayah karena menggambarkan penduduk yang siap terlibat dalam kegiatan ekonomi. Tingginya angkatan kerja akan menjadi masalah ketika tidak diimbangi oleh penyediaan lapangan kerja karena angkatan kerja yang tidak terserap pasar kerja akan menjadi pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Melawi tahun 2010 sebesar 1,3 persen, angka ini lebih rendah dari tahun 2009 yang mencapai nilai 1,82 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Melawi tahun 2010 lebih tinggi dibanding tahun 2009. Turunnya angka pengangguran masih belum dapat menjadi solusi menigkatkan perekonomian , bila tidak diimbangi oleh tingkat upah yang memadai. Berdasarkan perbandingan menurut tiga sektor utama, pilihan bekerja di sektor pertanian (A) masih mendominasi pasar kerja di Kabupaten Melawi dengan persentase sebesar 77,25 persen, yang diikuti sektor jasa-jasa (S) sebesar 13,33 persen. Sementara pekerja di sektor manufaktur (M) sebanyak 9,42 persen.
Statistik Ketenagakerjaan Kab. Melawi Uraian TPAK TPT Bekerja (TKK) Bekerja di sektor A (%) Bekerja di sektor M (%) Bekerja di sektor S (%) 2009 81,70 1,82 98,18 76,50 11,34 12,16 2010 78,95 1,30 98,70 77,25 9,42 13,33
Pendidikan
Penduduk rata-rata baru menyelesaikan pendidikan hingga kelas 1 SLTP Belum ada perguruan tinggi, dan hanya terdapat satu sekolah tinggi Formasi guru di pedalaman masih perlu mendapat perhatian
5
2010 92,37 7,22 96,66 82,27 47,68
Kemampuan baca tulis penduduk Kabupaten Melawi pada tahun 2010 cukup tinggi, tercacat 92,37 persen dari penduduk Kabupaten Melawi dinyatakan melek huruf. Selain melek huruf, rata-rata lama sekolah dan angka partisipasi sekolah juga merupakan indikator yang perlu diperhatikan. Rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Melawi adalah 7,22, artinya penduduk Kabupaten Melawi rata-rata bersekolah hanya sampai kelas 1 SLTP. Apabila melihat angka partisipasi sekolah menurut kelompok umur, pada kelompok umur 7-12 tahun terdapat 96,66 persen dalam keadaan masih bersekolah. Selanjutnya, pada kelompok umur 13-15 tahun, 82,27 persen dinyatakan masih bersekolah. Sementara pada kelompok umur 16-18 tahun, hanya 47, 68 persen yang dinyatakan masih bersekolah, sedangkan sisanya 2,54 persen dinyatakan belum pernah sekolah dan 49,78 persen dinyatakan tidak bersekolah lagi. Keberhasilan di bidang pendidikan juga berkaitan erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan. Pada jenjang pendidikan dasar (SD sederajat) di Kabupaten Melawi terdapat 259 sekolah dengan beban 15 murid untuk setiap satu orang guru. Pada tingkat menengah terdapat 86 sekolah dengan beban 11 murid setiap guru, sedangkan pada tingkatan lanjutan terdapat 34 sekolah dengan beban 15 murid untuk setiap guru. Selain rasio guru terhadap murid, penyebaran letak sekolah dan formasi guru pada tiap-tiap sekolah juga perlu menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam menerapkan kebijakan di bidang pendidikan.
Kesehatan
Bidan sebagai penolong kelahiran utama Petugas kesehatan merupakan tempat berobat tertinggi Masih 5,93 persen penduduk yang berobat di rumah sakit
Pengobatan terhadap penyakit/ keluhan kesehatan dibedakan menjadi dua jenis yaitu berobat sendiri dan berobat jalan. Penduduk Kabupaten Melawi yang melakukan pengobatan sendiri sebanyak 71,48 persen, sisanya tidak melakukan pengobatan sendiri. Dari penduduk yang melakukan pengobatan sendiri, 14,60 persen menggunakan obat tradisional, 94,50 persen menggunakan obat modern, dan hanya 2,17 yang menggunakan obat lainnya. Sebagai rujukan penduduk untuk berobat di Kabupaten Melawi fasilitas kesehatan tertinggi adalah petugas kesehatan (35, 48 persen) dan diikuti oleh puskesmas (34,72 persen). Hal ini mengindikasikan bahwa fasilitas tersebut paling banyak dipilih karena cukup mudah dijangkau oleh penduduk dan biaya berobat yang dikeluarkan relatif murah. Persentase penduduk yang mendatangi praktek dokter sebanyak 30,83 persen, sedangkan yang mendatangi rumah sebesar 5,93 persen. Persentase tertinggi penolong kelahiran di Kabupaten Melawi dilakukan oleh tenaga bidan yaitu mencapai 56,25 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan penduduk di bidang kesehatan cukup tinggi dengan memahami pentingnya keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan. Sementara itu, balita yang proses kelahirannya ditolong oleh dukun masih sebesar 37,75 persen, sedangkan yang ditolong oleh dokter baru mencapai 5,17 persen. Angka harapan hidup Kabupaten Melawi sebesar 67,76 tahun, angka ini meningkat dibanding tahun 2009. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan di bidang kesehatan.
Statistik Kesehatan Kab. Melawi Uraian Tempat berobat (%) Rumah Sakit Praktek Dokter Puskesmas Petugas Kesehatan Lainnya Penolong Kelahiran (%) Dokter Bidan Tenaga Medis Lain Dukun Angka Harapan Hidup (tahun) 2010
5,93 30,83 34,72 35,48 1,98 5,17 56,25 0,82 37,75 67,76
Perumahan
Kualitas dan fasilitas perumahan masih perlu mendapat perhatian Indikator perumahan yang cukup baik pada lantai bukan tanah Rumah tangga yang mempunyai listrik PLN hanya 43,25 persen
7
2010 8,97 97,66 58,91 63,24 60,37 42,77
Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok, dimana kondisi perumahan dapat secara tidak langsung mencerminkan penghuninya. Secara fisik rumah tangga di Kabupaten Melawi yang memiliki luas lantai 2 kurang dari 20 m hanya sebanyak 8,97 persen. Disamping itu, kualitas perumahan juga cukup baik ditunjukkan oleh lantai bukan tanah, atap layak dan dinding permanen yang nilainya masing-masing mencapai 97,66 persen, 58,91 persen, dan 63,37 persen. Rumah tangga yang memiliki akses terhadap listrik sebanyak 60,37 persen. Angka tersebut juga termasuk listrik yang bangkitkan sendiri baik secara kolektif maupun peorangan. Rumah tangga dengan fasilitas listrik PLN sebanyak 43,52, sedangkan 16,85 persen sisanya mempunyai fasilitas listrik dengan cara membangkitkan sendiri. Fasilitas air bersih tampaknya masih menjadi masalah bagi penduduk Kabupaten Melawi, khusunya untuk kebutuhan air minum. Rumah tangga dengan fasilitas air bersih sebanyak 42,77 persen, sedangkan untuk sumber air minum 6,27 persen rumah tangga menggunakan air kemasan, 7,79 persen leding dan sisanya menggunakan sumur, mata air, air sungai, air hujan dan lainnya. Bahan bakar utama yang digunakan untuk memasak di Kabupaten Melawi adalah kayu bakar, yaitu sebesar 72 persen, diikuti oleh minyak tanah sebesar 17 persen, gas/elpiji 10 persen, dan sisanya mengunakan listrik, briket dan lainnya.
Statistik Perumahan Kab. Melawi Uraian Rumah tangga dengan luas 2 lantai <20m (%) Rumah tangga menurut kualitas perumahan (%) Lantai bukan tanah Atap layak Dinding permanen Rumah tangga menurut fasilitas perumahan (%) Listrik Air bersih
8
69 68 67 66
Pembangunan Manusia
Tingkat kemiskinan masih tinggi Kualitas SDM semakin meningkat tiap tahun Kabupaten Melawi termasuk katergori kinerja pembangunan menengah atas
65
64 2006 2007 2008 2009 2010
Sumber : Kabupaten Melawi Dalam Angka 2011
Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat dilihat dari perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan kesehatan dan ekonomi. Perkembangan IPM Kabupaten Melawi dari tahun 2006 terus mengalami kenaikan hingga tahun 2010. Kenaikan tertinggi pada tahun 2007, dari nilai IPM yang hanya sebesar 65,97 menjadi 67,61, selanjutnya nilai ini terus bergerak naik hingga pada tahun 2010 menunjukkan angka 68,67. IPM Kabupaten Melawi menempati peringkat keempat di Kalimatan Barat. Akan tetapi jika dilihat nilainya masih berada di bawah Provinsi Kalimantan Barat. Apabila diihat menurut masing-masing komponennya, seluruh komponen penyusun IPM di Kabupaten Melawi mengalami peningkatan dibanding tahun 2009. Pada tahun 2010, angka harapan hidup di Kabupaten Melawi mencapai 67,76 tahun, angka melek huruf sebesar 92,37 persen, rata-rata lama sekolah 7,22, dan pengeluaran perkapita sebesar Rp. 607.260,-. Tingkat kemiskinan di Kabupaten Melawi tergolong tinggi jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan di Provinsi Kalimantan barat. Garis kemiskinan Kabupaten Melawi adalah Rp. 252.821,-, sedangkan penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan sebanyak 24,70 ribu jiwa atau sekitar 13,77 persen dari total penduduk Kabupaten Melawi.
Statistik Kemiskinan Kab. Melawi Uraian Garis kemiskinan (Rupiah/kapita/bulan) Jumlah Penduduk Miskin (Ribu jiwa) Persentase penduduk Miskin (%) 2010 252.821 24,70 13,77
Sumber : Susenas 2010
Catatan : Garis kemiskinan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita per hari ditambah kebutuhan minimum nonmakanan yang mencakup perumahan, sandang, penddidikan dan kesehatan.
10
Pertanian
Kontribusi terhadap PDRB menurun Pertanian didominasi oleh tanaman bahan makanan Pertumbuhan produksi perikanan budidaya yang fantastis
Sektor pertanian menegang peranan penting dalam perekonomian Kabupaten Melawi. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB yang nilai nya mencapai 30,11 persen. Walaupun nilainya terus menurun sejak tahun 2006, tetapi masih tergolong tinggi dibanding sektor lainnya. Tanaman bahan makanan merupakan sektor pertanian yang paling tingi nilai tambahnya, kemudian diikuti oleh perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Produksi padi Tahun 2010 mencapai 13.457 ton, atau sekitar 7,4 persen lebih tinggi dibandingkan Tahun 2009. Secara umum peningkatan produksi Tanaman bahan makanan lebih dipengaruhi oleh peningkatan luas panen daripada produktivitas. Sektor perkebunan yang paling berperan di Kabupaten Melawi adalah kelapa sawit dan karet. Untuk kelapa sawit, di Kabupaten Melawi sudah terdapat koperasi dan industri pengolahannya sehingga harga yang terbentuk di pasar relatif stabil, sedangkan pada tanaman karet belum tersedia. Sektor Kehutanan juga perlu mendapat perhatian karena nilai tambahnya terus menurun dari Tahun 2006. Sektor peternakan adalah sektor yang terus tumbuh semenjak tahun 2006, ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan daging di Kabupaten Melawi. Sektor perikanan juga terus mengalami peningkatan, meskipun sempat turun pada periode 2008 ke 2009. Produksi perikanan Kabupaten Melawi Tahun 2010 meningkat 8,77 persen dari Tahun 2009, peningkatan terjadi pada perairan budidaya sedangkan pada perairan umum produksinya justru menurun.
11
10
Secara umum sektor pertambangan dan energi di Kabupaten Melawi menunjukkan perkembangan yang positif, Pertambangan yang terdapat di Kabupaten Melawi meliputi pertambangan tanpa migas dan penggalian. Pada tahun 2010, 4,05 persen dari PDRB Kabupaten Melawi berasal dari sektor pertambangan dan penggalian. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2006, dimana pertumbuhan mencapai 7,76 persen dari tahun 2005. Pada tahun-tahun berikutnya sektor pertambangan dan penggalian tetap tumbuh, baik dari nilainya maupun kontribusi nya terhadap PDRB Listrik merupakan sumber penerangan dan energi yang memegang peranan penting dalam kegiatan perekonomian. Listrik menjadi hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah karena belum semua desa di Kabupaten Melawi dialiri listrik PLN. Produksi Listrik PLN pada tahun 2010 sebesar 27.695.766 KWH, walaupun produksi listrik selalu meningkat setiap tahunnya akan tetapi belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan listrik di Kabupaten Melawi. Produksi Listrik tertinggi diproduksi oleh PLTD Sidomulyo, dimana produksinya mencapai 22.301.330 KWH. Produksi listrik ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kecamatan Nanga Pinoh. Nanga Pinoh dan Belimbing adalah kecamatan yang mendapat aliran listrik selama 24 jam, sedangkan pada kecamatan lain listrik hanya mengalir selama 12 jam yaitu Pk. 18.00 sampai dengan Pk 06.00. PLTD nanga sokan belum berproduksi karena mesin masih berada di Kecamatan Tanah Pinoh. Untuk memenuhi kebutuhan listriknya, Kecamatan Sokan mendapat aliran dari PLTD Kota Baru.
12
Industri Pengolahan
Nilai tambah industri pengolahan yang terus meningkat Hanya ada satu perusahaan industri besar Industri kecil didominasi industri non formal
11
Sektor industri pengolahan memberikan kotribusi terbesar ketiga, setelah sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Pada tahun 2010 kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB Kabupaten Melawi sebesar 11,25 persen , dengan nilai tambah mencapai 107.668 juta Rupiah. Pertumbuhan sektor industri pengolahan pada tahun 2010 sebesar 6,13 persen, nilai ini lebih tinggi dibanding tahun 2009 yang nilainya hanya 5,93 persen. Pada tahun 2010 hanya terdapat satu Industri besar di Kabupaten Melawi, yaitu industri pengolahan kelapa sawit menjadi CPO yang berada di kecamatan Belimbing. Sedangkan Industri menengah yang tenaga kerjanya antara 20 sampai 99 orang belum ada di Kabupaten Melawi. Industri yang paling banyak adalah di Kabupaten Melawi adalah Industri Kecil dan Industri Mikro. Industri kecil dengan tenaga kerja antara 5 sampai 19 orang sebanyak 28 industri, dimana 21 industri terdapat di Kecamatan Nanga Pinoh, 4 industri di Kecamatan Tanah Pinoh, dan sisanya masing-masing satu industri di kecamatan Belimbing, Pinoh Utara, dan Menukung. Sedangkan industri kecil berjumlah 428 indutri yang tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Tanah Pinoh Barat. Kegiatan industri kecil di Kabupaten Melawi 93 persen bergerak di sektor nonformal. Pada sektor formal jumlah industri IKAHH dan ILMEA tidak berbeda jauh, sedangkan pada sektor non-formal industri ILMEA jauh lebih banyak dibanding industri IKHH.
13
12
Konstruksi
Kontribusi terhadap PDRB terus meningkat Sebagai kabupaten baru, proyek pembagunan gedung pemerintah, jalan, dan fasilitas umum lainnya sangat pesat
Kabupaten melawi adalah kabupaten baru dimana kegiatan pembagunan gedung pemerintahan, infarstuktur dan sarana umum berlangsung secara terus menerus sejak tahun 2005. Kontribusi sektor konstruksi terhadap PDRB menunjukkan peningkatan setiap tahunnya sejak tahun 2006. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi sektor konstruksi yang hanya sebesar 4,34 persen pada tahun 2006, nilainya terus meningkat sehingga pada tahun 2010 nilainya mencapai 8,76 persen dari PDRB Kabupaten Melawi Pertumbuhan sektor konstruksi terus meningkat sejak tahun 2006, walaupun nilainya berfluktulatif akan tetapi selalu mempunyai tren positif. Pada tahun 2010 pertumbuhan sektor kontruksi sebesar 25,89 persen, nilai ini lebih tinggi daripada tahun 2009 yang hanya 17, 32 persen. Lembaga pengembangan Jasa Kontruksi (LPJK) mencatat jumlah perusahaan kontruksi di Kabupaten Melawi tahun 2010 sebanyak 232 perusahaan, jumlah ini lebih sedikit dibanding tahun tahun 2009 yang mencapai 263 perusahaan. Selain memberikan kontribusi tehdap PDRB, sektor konstruksi juga berperan dalam penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan sakernas 2010 menunjukkan 1,31 persen penduduk usia 15 tahun keatas bekerja di sektor konstruksi. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 1,71 persen, yaitu dari 1.665 pekerja pada tahun 2009 menjadi 1.254 pekerja pada tahun 2010.
Statistik Konstruksi Kab. Melawi Uraian Pertumbuhan (%) Jumlah Perusahaan Konstruksi Penduduk bekerja di sektor kontruksi (jiwa) 2009 17,32 263 1.665 2010 25,89 232 1.254
14
13
Lokasi Sebelah timur Nanga Pinoh Taman Nasional Bukit Baka Riam kenebak Kec. Nanga Pinoh Sungai Pinoh Desa Tanjung Niaga Kecamatan Nanga Pinoh Desa Selaoh Kecamatan Pinoh Utara
Kabupaten Melawi memiliki berbagai jenis wisata alam dan wisata budaya. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi mencatat adanya 14 situs wisata alam di Kabupaten Melawi. Dimulai dengan pesona alam Bukit Matok di Kecamatan Belimbing sebagai pintu gerbang masuk Kabupaten Melawi, dilanjutkan dengan Bukit Baka yang terletak di timur Kota Nanga Pinoh dengan ketinggian 1.620 meter. Sementara itu, potensi wisata alam terbanyak berada di Kecamatan Menukung. Mulai dari Telapak kaki di atas batu; patung manusia, kucing dan anjing; Gunung Kerapau; Batu Kapal; serta yang terkenal adalah Air Terjun Sahai Ngumbai yang terdapat di Desa Siyai dengan ketinggian mencapai kurang lebih 12 km dapat ditemui di daerah ini. Air terjun lainnya juga dapat ditemui di Desa Nyanggai, Kecamatan Pinoh Selatan dengan ketinggian sekitar 5 meter. Selain wisata alam, Kabupaten Melawi juga mempunyai 18 bangunan peninggalan sejarah dan 9 situs budaya. Bangunan peninggalan sejarah meliputi beberapa bangunan tugu, makam, dan bangunan peninggalan belanda seperti kantor pemerintahan dan tangsi militer. Wisata budaya meliputi beraneka ragam rumah betang dan tempat ibadah. Subsektor hotel di Kabupaten Melawi mengalami peningkatan semenjak tahun 2006. Pada tahun 2010, pertumbuhan subsector hotel sebesar 4,71 persen, angka ini lebih tingg bila dibandingkan tahun 2009 yang nilainya sebesar 3,81. Apabila dilihat kontribusi terhadap PDRB, subsector hotel hanya memberikan sekitar 0,03 persen semenjak tahun 2006.
7 8 9 10 11 12 13 14
Desa Sawah Tunjuk Kecamatan Tanah Pinoh Pantai Sungai Pinoh Kecamatan Tanah Pinoh Desa Nanga Raya Kecamatan Belimbing Hulu KM 35 PT SBK Desa Siyai Kecamatan Menukung Kecamatan Menukung Kecamatan Menukung Kecamatan Menukung Desa Sepakat Kecamatan Sokan
15
14
Kontribusi sektor transportasi dan komunikasi pada periode 2006-2010 cukup kecil atau kurang lebih hanya sekitar 1,5 persen dari total PDRB. Sektor transportasi dan komunikasi juga terus mengalami peningkatan, walaupun dalam menciptakan nilai tambah, sektor transportasi lebih mempunyai peranan dibandingkan sektor komunikasi. Panjang jalan di wilayah Kabupaten Melawi sampai tahun 2010 Tercatat 1.307,22 km. Apabila dilihat dari kondisi jalan hanya 16 persen jalan dalam kondisi baik dan 23 persen kondisi sedang, sedangkan sisanya 48 persen dalam kondisi rusak dan 13 persen dalam kondisi rusak berat. Kendaraan wajib uji yang terdata di Kabupaten Melawi sebanyak 351 unit, sedangkan angkutan umum yang disediakan oleh pemerintah sebanyak 24 unit terdiri dari 6 angkutan kota, 12 angkutan desa, dan 6 angkutan perintis (KDP). Angkutan air sebanyak 620 unit, sebagian besar adalah motor boat (528 unit), sedangkan angkutan udara meliputi 24 pesawat yang datang dan berangkat dengan jumlah penumpang 106 penumpang berangkat dan 24 penumpang datang. Pengiriman dan penerimaan paling banyak adalah surat kilat khusus, kemudian wesel pos dan paket pos. Pada tahun 2010 penerimaan tertinggi pada surat kilat khusus yaitu 5.037 penerimaan, sedangkan pengiriman tertinggi adalah wesel pos sebanyak 2.776 pengiriman. Jasa telekomunikasi mengalami perkembangan yang cukup besar yaitu dari 3.104 SST pada Tahun 2010 dari sebelumnya 1.681 SST pada tahun 2009.
23%
48%
Baik
Sedang
Rusak
Rusak berat
16
15
2010 Dana Disalurkan
12 10 8 6 4 2 0 2008 2009
Dana Terhimpun
Kredit perbankan yang digunakan untuk Investasi (Miliar Rp) 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 5.42 6.89 13.22
2008
2009
2010
17
16
Harga-harga
Harga kebutuhan pokok terus meningkat Selain produksi harga juga faktor yang sangat mempengaruhi PDRB KEnaikan harga sebaiknya diikuti oleh peningkatan daya beli
Harga merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan PDRB suatu wilayah. Peningkatan produksi akan memberikan nilai tambah yang sedikit jika terjadi penurunan harga, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, pemerintah yang berperan sebagai regulator selalu mengontrol harga, terutama yang merupakan kebutuhan pokok seperti beras, daging, telur dan sembako lainnya. Secara umum, rata-rata harga bahan makanan di tahun 2010 mengalami peningkatan dari tahun 2009. Harga rata-rata beras di tahun 2010 meningkat 6 persen dari tahun 2009. Pada tahun 2010 kenaikan harga beras terjadi lima kali dalam 12 bulan, dimulai dengan harga Rp. 7.000,- pada bulan Januari hingga menjadi Rp. 8.000,- pada bulan Desember tahun 2010. Selain beras harga daging, telur, ikan dan susu juga mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi terjadi pada bulan Agustus, hal ini karena terdapat bulan puasa dimana kebutuhan masyarakat lebih tinggi dari biasanya. Di sisi lain, harga untuk sektor nonmakanan seperti harga emas tahun 2010 Harga emas 22 karat meningkt 7,2 persen dibanding harga tahun 2009, sedangkan harga emas 24 karat meningkat 9,6 persen. Apabila dilihat fluktulasi harga yang terjadi sepanjang tahun 2010, harga emas 22 karat meningkat pada bulan juli dengan peningkatan sebesar 2,33 persen. Sedangkan harga emas 24 karat meningkat pada bulan Agustus sebesar 7,46 persen.
18
Pengeluaran Penduduk
Pengeluaran masih didominasi makanan daripada non makanan Pengeluaran penduduk terus meningkat akan tetapi harus diperhatikan pula besaran peningkatan garis kemiskinan sebagai perbandingan
17
Perkembangan kesejahteraan penduduk salah satunya dapat diukur melalui perkembangan tingkat pendapatan. Secara umum, selama periode 2006-2010 tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Melawi mengalami peningkatan seperti yang ditunjukkan oleh semakin meningkatnya tingkat pengeluaran per kapita sebagai proxy pendapatan. Pengeluaran per kapita penduduk meningkat dari Rp 213.514,- pada tahun 2006 nilainya terus meningkat setiap tahunnya hingga menjadi Rp.607.260,- pada tahun 2010. Komposisi pengeluaran rumah tangga dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk. Semakin rendah persentase pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran maka semakin baik tingkat perekonomian penduduk. Berdasarkan susenas 2010, secara rata-rata persentase pengeluaran penduduk di Kabupaten Melawi untuk komoditi makanan masih lebih besar daripada pengeluaran untuk non-makanan. Pengeluaran rumah tangga berupa makanan sebesar 57 persen, sisanya 43 persen berupa non-makanan. Nilai ini lebih rendah dari tahun 2009, diman pengeluaran untuk makanan mencapai 60 persen. Semakin tinggi persentase pengeluaran nonmakanan dapat mengindikasikan adanya perbaikan tingkat kesejahteraan.
19
18
Perdagangan
Perdagangan merupakan kontributor terbesar dalam PDRB Lebih banyak kegiatan muat daripada bongkar, menggambarkan lebih banyak impor Bongkat muat paling besar adalah sembako
Sejak tahun 2008 sektor perdagangan telah mampu menggeser sektor pertanian menjadi sektor unggulan kedua. Pada tahun 2010 sektor perdagangan memberikan kontribusi 32,12 persen terhadap PDRB Kabupaten Melawi, angka ini lebih tinggi dari sektor pertanian yang hanya 30,11 persen. Pertumbuhan sektor perdagangan paling tinggi terjadi pada tahun 2008 yang nilainya mencapai 8,80 persen, sedangkan pada tahun 2010 sektor perdagangan hanya tumbuh sebesar 1,91 persen. Kegiatan bongkar muat pada tahun 2010 lebih banyak kegiatan muat daripada bongkar. Kegiatan bongkar muat paling banyak adalah 9 bahan pokok yaitu 227 kegiatan, diikuti oleh bahan makanan sebesar 221 kegiatan, dan barang kelontong sebesar 213 kegiatan. Pemasukan bahan makanan pada tahun 2010 sebesar 8.515.019. Penyaluran terbesar adalah untuk raskin sebesar 2.395.300 Ton yang dilakukan sepanjang tahun 2010 kecuali bulan januari, sedangkan yang terkecil untuk operasi pasar sebesar 859 ton yang disalurkan pada Bulan Agustus. Selama tahun 2010 terdapat 326 perusahaan yang memiliki surat ijin usaha. Perusahaan tersebut mencakup 12 perusahaan besar, 45 perusahaan menengah, dan 269 perusahaan kecil. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2009 yang sebesar 374 perusahaan.
4% Besar
14%
Menengah
Kecil
82%
20
Pendapatan Regional
Pendapatan perkapita terus meningkat sepanjang tahun 2008-2010 Didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran Penyumbang PDRB terbesar kedua adalah sektor pertanian
19
2009
4,22 856.844 507.069 4.843 2.866
PDRB atas harga berlaku Kabupaten Melawi tahun 2010 mencapai 957 miliar rupiah, sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2000 mencapai 533 miliar rupiahPada Tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Melawi mencapai 5,26 persen, dengan pendapatan perkapita 5,359 juta rupiah. . Nilai ini lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Kabupaten Melawi terus berkembang. Tahun 2010 semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi pada sektor bangunan yang nilainya mencapai 25,89 persen. Selain itu, sektor yang tumbuh diatas sepuluh persen lainnya adalah sektor listrik, gas, dan air bersih sebesart 14,37 persen dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 10,38 persen. Sektor yang mempunyai pertumbuhan cukup tinggi ternyata tidak selalu memberikan konstribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Misalnya sektor listrik, gas, dan air bersih yang tumbuh sebesar 14,37 persen ternyata hanya memberikan kontribusi sebesar 0,29 persen terhadap PDRB. Sementara itu, sektor perdagangan, hotel dan restoran yang hanya tumbuh sebesar 1,96 persen mampu memberikan kontribusi hingga 32,50 persen. Struktur ekonomi Kabupaten Melawi tahun 2010 didominasi oleh sektor perdangan,hotel dan restoran, sektor pertanian, dan sektor industri pengolahan. Dari ketiga sektor tersebut sudah dapat menggambarkan 73,86 persen PDRB.
2008
5,11 773.953 486.521 4,421 2.779
2010
5,26 957.298 533.763 5.359 2.988
21
20
Perbandingan Regional
Pengangguran rendah tetapi kemiskinan masih tinggi Rendahnya pengangguran belum bisa menurunkan kemiskinan Penduduk yang bekerja belum mampu memenuhi kebutuhan minimumnya
Penduduk miskin adalah penduduk yang mempunyai rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Kabupaten Melawi tergolong tinggi jika dibandingkan kabupaten di Kalimantan Barat. Persentase penduduk sebesar 13,77 persen merupakan terbesar kedua, yakni setelah Kabupaten Landak yang nilainya mencapai 14,06 persen. Garis kemiskinan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum yang dibutuhkan dalam suatu wilayah, nilai garis kemiskinan berbeda pada tiap kabupaten. Garis kemiskinan Kabupaten Melawi adalah yang tertinggi kedua di Kalimantan Barat, yakni tepat berada di bawah Kabupaten Sintang yang merupakan Kabupaten dengan garis kemiskinan paling tinggi di Kalimantan Barat. Tingginya garis kemiskinan menggambarkan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan minimum di Kabupaten Melawi lebih tinggi dibanding kabupaten lainnya. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Melawi merupakan yang terendah di Kalimantan Barat. Angka ini berada jauh dibawah angka Provinsi Kalimantan Barat yang mencapai 4,62 persen. Rendahnya pengangguran di Kabupaten Melawi ternyata tidak berbanding lurus dengan persentase penduduk miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa penduduk yang bekerja ternyata masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhan minimumnya. Hal ini juga dapat menjadi perhatian pemerintah dalam menentukan kebijakan di bidang ketenagakerjaan, sehingga untuk selanjutnya rendahnya pengangguran juga diimbangi oleh turunnya kemiskinan.
22
Perbandingan Regional
PDRB terendah kedua di Kalimantan Barat IPM tergolong menengah dibanding kabupaten lain Pendapatan perkapita merupakan yang terendah di Kalimantan barat
Perbandingan nilai IPM antar kab/kota di Kalimantan Barat, nilai IPM Kabupaten Melawi menempati urutan kelima. IPM tertinggi di Kalimantan barat terletak di Kota Singkawang, sedangkan terendah berada di Kabupaten Bengkayang. Skor IPM Kabupaten Melawi sebesar 68,67, nilai ini terpaut sedikit dengan angka provinsi yang besarnya 69,15. Nilai IPM Kabupaten Melawi sejak tahun 2008 selalu berada di bawah angka provinsi, akan tetapi selisihnya tidak terlalu besar. PDRB terbesar Kalimantan Barat berasal dari Kota Pontianak, sedangkan yang terkecil berasal dari Kabupaten Kayong Utara. PDRB Kabupaten Melawi menempati urutan ke-13 atau merupakan PDRB yang terkecil kedua di Kalimantan Barat. Nilai tersebut tidak terpaut jauh dengan kabupaten baru yang ada di Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Kayong Utara. Kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kalimantan Barat adalah Kabupaten, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7,51 persen. Urutan selanjutnya adalah Kabupaten Kubu Raya sebesar 6,23 persen dan Kabupaten Kayong Utara sebesar 5,92 persen. Kabupaten Melawi menempati urutan ke-8 dengan persentase pertumbuhan sebesar 5,26 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah adalah Kabupaten Pontianak dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,10 persen.
20
Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB Kab/Kota di Kalimantan Barat Pertumbuhan Kabupaten/Kota Sambas Bengkayang Landak Pontianak Sanggau Ketapang Sintang Kapuas Hulu Sekadau Melawi Kayong Utara Kubu Raya Kota Pontianak Kota Singkawang Ekonomi (%) 5,88 4,63 5,01 2,10 4,15 7,51 5,21 4,44 5,54 5,26 5,92 6,23 5,39 5,54 PDRB (Miliar Rupiah) 5.903,39 2.356,20 2.961,04 2.218,58 5.135,76 5.911,73 3.915,65 2.372,77 1.216,05 957,30 946,72 8.800,53 12.513,89 2.519,16
23